Anda di halaman 1dari 16

STUDI INTEGRASI WELL TESTING ANALYSIS DAN RESERVOIR

CHARACTERIZATION UNTUK DISTRIBUSI PROPERTI RESERVOIR


Malik Awab
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Perminyakan Institut Teknologi dan Sains Bandung

Pembimbing: Prof. Ir. Pudji Permadi, M.Sc., Ph.D.

Abstrak
Pemodelan reservoir yang dikonfirmasi oleh well testing analysis memiliki tingkat
akurasi yang baik terlebih jika di tambah dengan data pendukung seperti well log dan informasi
geologi seperti struktur dan lingkungan pengendapan. Meskipun, terdapat kekurangan dalam hal
area observasi yang terbatas pada lapisan uji dan radius investigasi. Sedangkan, pada reservoir
characterization area observasi relatif luas yang mencakup seluruh lapisan reservoir, namun
memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami pengaruh integrasi well testing analysis dan
reservoir characterization secara mendalam dalam pemodelan reservoir. Penentuan model
reservoir berdasarkan well testing analysis, digunakan metode pressure derivative dan semi-log
plot. Untuk memperoleh hasil invers problem yang baik digunakan software Ecrin Kappa.
Sementara itu metode reservoir characterization dalam pemodelan reservoir menggunakan
software PETREL, dalam proses ini integrasi antara well testing analysis dan reservoir
characterization dihubungkan dengan penentuan nilai major dan minor pada parameter
variogram berdasarkan radius investigasi.
Model reservoir hasil integrasi kedua metode tersebut sesuai dengan parameter
petrofisika dan fluida reservoir, ditandakan dengan hasil initialisasi dengan selisih sebesar
0.025%. History matching juga mengkonfirmasi bahwa model reservoir sesuai dengan karakter
dinamik reservoir yang direpresentasikan sebagai laju alir dan tekanan reservoir.

KATA KUNCI: pemodelan reservoir, reservoir characterization, well testing analysis, integrasi

1
Abstract
Modeling of reservoir characterization which is confirmed by well testing analysis has a
good degree of accuracy especially when added with supporting data such as well logs,
geological structure and environment of deposition. Although, there is a shortage in the event of
a limited observation areas on a layer of testing and a radius of investigation. Whereas, in the
reservoir characterization of relatively broad observation area which covers the whole layer
reservoir, but has a fairly high degree of uncertainty.
This research was conducted to understand the influence of integration of well testing
analysis and reservoir characterization in depth in modeling reservoir characterization.
Determination of reservoir character based on well testing analysis, used methods of pressure
derivative and semi-log plot. To obtain the results of inverse problem of good used software
Ecrin Kappa. While that method of reservoir characterization in reservoir modeling using
software PETREL, in this process of integration between well testing analysis and reservoir
characterization associated with the determination of the value of major and minor on the
variogram based on the parameters radius of investigation.
Reservoir character of the results of the integration of both these methods in accordance
with the parameters of the petrophysics and reservoir fluid, indicated by the results of the
initialization with the difference of 0.025%. History matching confirm that reservoir models also
correspond to the dynamical characters of reservoir is represented as flow rate and pressure of
the reservoir.

KEYWORDS : reservoir modelling, reservoir characterization, well testing analysis,


integration.

2
I. PENDAHULUAN reservoir dalam kondisi dinamis yang
I.1. Latar Belakang berkebalikan dengan data geologi, geofisika
Pemodelan reservoir terbagi menjadi dan log yang bersifat statis (Bourdet, D.,
dua tahap yaitu model statis (reservoir 2002).
characterization) yang berfokus pada Proses pemodelan reservoir dengan
keadaan awal bentukan reservoir yang well test analysis memiliki tingkat akurasi
bertujuan meningkatkan kepastian estimasi yang baik terlebih jika di tambah dengan
cadangan hidrokarbon, sedangkan model data pendukung, tapi memiliki kekurangan
dinamis (reservoir simulation) yaitu dalam hal area cakupan terbatas pada
bertujuan merepresentasikan perfoma lapisan formasi tertentu dan sekitar area
reservoir di bawah kondisi operasi tertentu sumur sejauh area investigasi. Sebaliknya
serta sebagai acuan peramalan produksi di pemodelan statis tiga dimensi memiliki area
masa mendatang. Seiring berjalannya waktu, interpretasi yang sangat luas yaitu mencakup
metode dan data-data pendukung lain pun seluruh tubuh reservoir namun memiliki
terus ditemukan dan dikembangkan dalam tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi.
satu tujuan yaitu untuk menurunkan Sehingga pada studi kali ini dengan
ketidakpastian pemodelan reservoir. kesuluruhan informasi tersebut mendorong
Sementara itu, well testing analysis penulis untuk mengintegrasikan kedua
merupakan bagian penting dalam proses metode karaterisasi reservoir ini dalam
karakterisasi reservoir yang mengkonfirmasi kegiatan pemodelan unit reservoir zona HC-
hipotesis eksplorasi dan membentuk 3U pada Lapangan Beta di Cekungan
peramalan produksi pertama kali. Informasi Tarakan dengan karakter lingkungan
geologi dan geofisika memiliki keterkaitan pengendapan shoreface yang terletak
yang kuat dengan informasi well testing disekitar Lepas Pantai di sekitar Utara Pulau
analysis dalam membangun model untuk Bunyu Kalimantan Utara yang hasilnya akan
memprediksi tingkah laku reservoir dan di validasi dengan reservoir simulation.
recovery fluida reservoir dalam kondisi
tertentu. Respon yang dihasilkan dari proses
I.2. Maksud dan Tujuan
well testing mencirikan kemampuan fluida
mengalir dari dan melalui reservoir menuju Penelitian ini dimaksudkan untuk
sumur, dimana memberikan deskripsi memahami secara mendalam peran penting

3
dari kegiatan karakterisasi reservoir untuk 1. Menentukan model reservoir yang
keperluan pengembangan dan pengelolaan mewakili, beserta parameter reservoir
lapangan yang dalam hal ini melakukan berdasarkan hasil analisa well testing
integrasi dua metode karakterisasi reservoir analysis.
yaitu well testing analysis dan reservoir 2. Melakukan konversi parameter reservoir
characterization. Dimana hasilnya akan dari well testing analysis menjadi nilai
diimplementasikan pada unit reservoir zona major dan minor pada variogram.
HC-3U Lapangan Beta di Cekungan 3. Mengimplementasikan nilai major dan
Tarakan dengan lingkungan pengendapan minor pada pemodelan reservoir 3D
shoreface yang berada di sekitar Utara Pulau sejauh area radius investigasi.
Bunyu Kalimantan Utara serta akan di 4. Memodelkan reservoir dari batas terluar
validasi dengan reservoir simulation. area investigasi hingga struktur reservoir
menggunakan secondary variable
I.3. Metodologi
berdasarkan geological interpretation.
Karakterisasi reservoir dengan
5. Mengestimasi nilai volumetric dan
menggunakan metode pemodelan statis
melakukan kegiatan initialization
(reservoir characterization) yang berfokus
sebagai konfirmasi awal hubungan
pada kegiatan property modelling yang
parameter dinamik reservoir terhadap
menggunakan hasil interpretasi well testing
model.
yang diubah menjadi nilai variogram untuk
6. Validasi model hasil integrasi dengan
menyebar properti petrofisika disekitar area
proses history matching.
sumur dan interpretasi lingkungan
pengendapan sebagai dasar konsep Berikut Gambar 1.1, Gambar 1.2,
penyebaran properti petrofisika diseluruh dan Gambar 1.3 yang merupakan diagram
area reservoir. Tugas Akhir ini diawali alir dalam melakukan penelitian ini:
dengan studi literatur mengenai teori-teori
yang berkaitan dengan well testing dan
reservoir characterization. Kemudian
dilanjutkan dengan pengumpulan data dan
pengolahan data serta penyusunan laporan.
Secara umum alur proses pengolahan data
pada tugas akhir ini adalah, sebagai berikut:

4
Gambar 1.2. Diagram Alir Proses
Reservoir Characterization.

Gambar 1.1. Diagram Alir Proses Well


Testing Analysis.

Gambar 1.3. Diagram Alir Proses


Integrasi Reservoir Characterization dan
Well Testing Analysis.

I.4. Data Penelitian


Data penelitian ini diperoleh dari
sumur B-3 pada Lapangan Beta. Data yang
diperlukan dan tersedia pada penelitian kali
ini adalah:
1. Data Wireline Log
2. Data Drill Stem Test (DST)
3. Data Model Geologi 3D
4. Data PVT

5
II. PEMBAHASAN ketebalan bersih reservoir zona HC-3U
Pada penelitian ini, Reservoir zona hanya 36 ft, sedangkan interval perforasi
HC-3U teridentifikasi sebagai retrograde yang dilakukan dalam kegiatan DST
gas condensate reservoir melalui MDT memiliki ketebalan 26 ft.
pressure test and sampling serta PVT Berdasarkan data geologi, reservoir
analisis dimana pada interval perforasi zona HC-3U diidentifikasi sebagai reservoir
10,648 – 10,674 ftMD dilakukan operasi dengan lingkungan pengendapan shoreface
DST. MIT (modified isochronal test) dan fasies pengendapan middle-lower
dilakukan dengan urutan 4 kali drawdown shoreface. Sifat petrofisika dalam
dan 4 kali build-up masing-masing selama 4 lingkungan pengendapan shoreface berubah
jam, dilanjutkan dengan extended flow dan secara bertahap karena perubahan garis
final build-up dengan masing-masing pantai, yang menghasilkan hubungan yang
berdurasi 24 dan 48 jam (Gambar 4.1). konsisten antara pola susunan parasequence
Tekanan yang diperoleh dari final PBU dan tren permeabilitas (Bueno et al, 2014).
adalah 3843 Psig pada kondisi temperatur Sehingga secara konseptual geologi maka
228 F. pada suatu range tertentu akan adanya
perubahan nilai properti batuan.

Log Δp

Log Δp’

Gambar 2.1. DST Matching Reservoir


Zona HC-3U. Gambar 2.2. Pressure Derivative Plot Unit
Reservoir Zona HC-3U.

Berdasarkan data log, tebal zona dari


well top hingga well bottom adalah 41 ft, Metode yang digunakan dalam

dengan teridentifikasinya gas water contact interpretasi hasil DST saat periode build up

pada kedalaman 10,680 ftMD sehingga yaitu log-log plot (pressure derivative) dan

6
semi-log plot diikuti dengan analisa time nilai geometrical skin akan berada dibawah
region. 6.
Tabel 2.1. Geometrical Skin off - Centered
Partial Penetration.

Early Middle Late


Impuls tekanan pseudosteady state
pada pertengahan waktu (middle time
analysis) proses build up merujuk pada
Gambar 2.3. Region Time Analysis.
karakter heterogenitas composite atau
double porosity reservoir yang diartikan
Pada awal waktu (early time
bahwa impuls mencapai area dengan jenis
analysis) build up dilakukan, tidak
properti yang berbeda atau merujuk pada
terindentifikasi adanya wellbore storage,
transisi zona double porosity.
diperkuat dengan penggunaan down hole
Namun, berdasarkan konvirmasi
valve yang tertera dalam job well test report.
interpretasi geologi diawal dan kurva semi-
Sumur B-3 tidak di penetrasi secara penuh,
log plot perbandingan antara composite dan
hanya 26 ft dari 36 ft lapisan bersih yang
double porosity reservoir menghasilkan
menjadi interval perforasi, efek penetrasi
kesimpulan bahwa model reservoir double
secara tidak penuh pada lapisan reservoir
porosity kemungkinannya sangat kecil,
menghasilkan nilai positive geometrical
sementara itu composite reservoir akan
skin, dihasilkan dari distorsi aliran saat
terkonfirmasi jika pressure derivative
menuju interval perforasi (Bourdet, D.,
reservoir zona HC-3U terbukti belum
2002). Geometrical skin dapat diperkirakan
mencapai boundary sehingga tren yang
dengan menggunakan ratio kv/kh dan ratio
dihasilkan akan cocok dengan kurva
hw/h (papatzacos.,1987). Ratio permeability
pressure derivative dari composite reservoir.
anisotrophy reservoir zona HC-3U adalah
Namun, jika late time analysis
0.5 dan ratio ketebalan penetrasinya 0.722.
mengkonfirmasi bahwa boundary telah
Maka berdasarkan tabel dibawah estimasi

7
tercapai maka model yang memungkinkan lalu tipe heterogenitasnya adalah composite
adalah homogeneous reservoir. reservoir dan belum memiliki boundary atau
Meninjau pada kurva log Δp tidak masih dalam kondisi infinite acting.
menunjukan perubahan nilai atau kenaikan Berdasarkan tingkat akurasi kecocokan
yang terjadi relatif konstan, sehingga hanya bergantung pada pressure derivative
diagnosa awal well test yang dilakukan plot serta validasi dengan model geologi
belum mencapai boundary. Sementara dari berdasarkan letak patahan, sehingga model
sisi kurva log Δp’ naik relatif signifikan yang dipilih adalah radial composite
pada nilai 10 dimensionless time dengan reservoir.
slope tertentu yang mengindikasikan secara
umum impuls tekanan telah mencapai
boundary, sehingga adanya kontradiski
interpretasi antara kurva log Δp dan log Δp’.
Berdasarkan kurva semi-log tidak terlihat
perubahan tren kurva pada region late time
yang menandakan tidak adanya perubahan
impuls tekanan dengan kata lain impuls
Gambar 2.4. Radial Composite Reservoir.
tekanan masih menjalar pada tubuh reservoir
dan belum mencapai sebuah boundary yang
menguatkan interpretasi kurva log Δp. Maka
kemungkinan well test pada reservoir zona
HC-3U masih berada pada kondisi infinite
acting dan semakin tingginya tingkat
kepercayaan interpretasi model composite
reservoir pada zona ini.
Gambar 2.5.
Hasil intergrasi dari interpretasi
Parameter Reservoir HC-3U.
early, middle, dan late time analysis masing-
masing menunjukan bahwa model reservoir
HC-3U adalah limited entry (partial
penetration) tanpa adanya wellbore storage
effect dan estimasi nilai skin kurang dari 6,

8
Gambar 2.7. Upscaling Porosity Log.

Karakteristik reservoir HC-3U


berdasarkan well testing analysis adalah
radial composite maka secara geometry
berbentuk lingkaran dengan radius 586 ft,
jika di transformasi menjadi nilai major dan
Gambar 2.6. Model 3D Struktur Unit
minor maka masing-masing akan bernilai
Reservoir Zona HC-3U.
sama yaitu 586, maka berikut adalah
Proses untuk mengisi seluruh grid
parameter variogram hasil transformasi well
cell pada model statis reservoir zona HC-3U
testing analysis:
dengan nilai petrofisika menggunakan
pendekatan geostatistik berupa analisa
Tabel 2.8. Geometrical Skin off - Centered
variogram dan di pandu oleh secondary
Partial Penetration.
variable dalam bentuk peta atribut seismik
ataupun peta interpretasi geologi seperti peta
fasies maupun distribution maps model.
Property modelling pada penelitian ini
adalah property continuous yaitu seperti
Inner Zone
porositas beserta parameter lainnya. Proses
upscaling atau proses memasukan nilai log
kedalam grid cell hanya diwaliki oleh sumur
Outer Zone
B-3, karena well testing yang dijadikan
sebagai dasar pemodelan reservoir disekitar
Gambar 2.9. Ilusrasi Pemodelan Pada
sumur.
Radius Investigasi.

Karena secondary variable atribut


seismik tidak dapat digunakan dan tidak
adanya peta penyebaran fasies, maka satu-
satunya informasi yang mendukung konsep
penyebaran properti adalah konsep

9
lingkungan pengendapan shoreface, maka penelitian ini aka nada tiga properti yang
konsep ini akan diaplikasikan sebagai akan dimodelkan yaitu porosity, Vclay dan
secondary variable melalui distribution water saturation serta net to gross yang
maps model. Distribution maps dibuat akan dibuat berdasarkan data cut off yang
secara manual berdasarkan analisa dan telah tersedia. Pemodelan porositas dibuat
konsep lingkungan pengendapan shoreface berdasarkan log PHIE (porositas efektif) dan
oleh geologist. Dimana separasi antara nilai menggunakan distribution maps model
suatu properti dengan properti lainnya sebagai secondary variable sebagai
terlihat jelas, sehingga distribution maps pemandu dan data analisis dinormalisasi
model ini akan dijadikan sebagai secondary sedemikian rupa sehingga semua interval
varialble untuk mengarahkan penyebaran porositas teridentifikasi sesuai konsep
properti diluar area radius pengurasan sumur persebaran properti secara geologi.
B-3.

40
25
17.5
10
0

Porosity

Gambar 2.11. Porosity Normal


Distribution Probability.

0.25

0.15

0.1

Gambar 2.10. Distribution Maps.

Interpolasi atau simulasi dari data Gambar 2.12. Porosity Distribution on 3D


yang kontinu yang tersedia untuk Model.
distribusikan secara kontinu pada seluruh Pemodelan Vclay berdasarkan log
grid cell, petrophysical modelling pada VSH_GR (gammar ray) dan menggunakan

10
secondary variable dalam bentuk volume,
yaitu properti porositas 3D hasil pemodelan Pemodelan saturasi air dilakukan
log karena porositas merepresentasikan nilai berdasarkan log Swe dan menggunakan
Vclay sehingga keduanya memiliki korelasi model porositas sebagai panduan. Model
yang sangat baik yaitu sebesar 0.779. Data- porositas dipilih karena berdasarkan analisa
data dan metode distribusi yang dipakai plot silang, nilai porositas yang tinggi
pada pemodelan Vclay sama seperti berkorelasi dengan nilai saturasi air yang
pemodelan porositas. Berikut adalah analisa rendah. Data dan metode yang digunakan
korelasi antara log PHIE dan Vclay yang sama seperti pemodelan sebelumnya dan
telah dibangun pada analisa log. Adjustment adjustment yang dilakukan adalah plot
dilakukan secara manual untuk mendapatkan silang antara log Swe dan PHIE dengan
garis korelasi yang dapat mewakili semua metode linear equation untuk mendapatkan
sebaran data yang ada dengan cara linear korelasi yang mewakili persebaran data.
equation.

Gambar 2.15. Plot PHE_DN vs SWE.


Gambar 2.13. Plot PHE_DN vs VSH_GR.

1
0.67
0.34
0

Gambar 2.16. Water Saturation


Gambar 2.14. Vclay Distribution on 3D Distribution on 3D Model.
Model.

11
Pemodelan NTG berdasarkan data menggunakan metode HFU dengan tiga
nilai cut off petrofisika yang diaplikasikan jenis rock typing, serta kurva capillary
untuk model ini adalah nilai Vclay 37%, pressure yang digunakan dalam adjustment
porosity 12.5%, dan water saturation 70%. inisialisasi dibuat berdasarkan rock typing
tersebut. Model fluida yang diinputkan
1

0 merupakan data hasil analisa lab PVT yang


telah tersedia sebelumnya dan parameter
lain seperti well geometry dan karakter
wellbore seperti skin dan ratio penetrasi
didapat berdasarkan well testing analysis.

Gambar 2.17. Net to Gross (NTG) on 3D Hasil inisialisasi untuk model reservoir zona

Model. HC-3U Lapangan Beta ditunjukan pada


tabel dibawah ini:

Setelah semua model properti Tabel 2.3. Initialization Result.

petrofisika dan NTG dibuat, perhitungan Initial Gas In-Place (IGIP)

volumetrik dilakukan menggunakan properti Volumetric (MMSCF) Simulation (MMSCF) Difference (%)

34,656.84 34,648.08 0.025


tersebut untuk mengestimasi initial gas in
place (IGIP) dari reservoir zona HC-3U. Terlihat dari hasil hitungan
inisialisasi ini sebagaimana ditunjunkan
Tabel 2.2. Volumetric Estimation. pada bar chart dan tabel diatas, maka dapat
Case
Bulk volume Net volume Pore volume HCPV gas
[acre.ft] [acre.ft] [acre.ft]
GIIP
[acre.ft] [MMSCF]
dikatakan bahwa model yang telah
HC-3U 66,094 48,892 8,706 3,739.36 34,656.84 diinputkan baik parameter properti
petrofisika dan fluida maupun parameter-
Tahap inisialisasi merupakan tahap paramater lainnya sudah sesuai dengan
untuk menyelaraskan hasil perhitungan model statis reservoir ditandai dengan
volumetrik berdasarkan model statis estimasi volumetrik yang dihasilkan pada
reservoir terhadap hasil perhitungan kedua metode diatas match atau sesuai,
simulator. Paramater petrofisika sebagai dengan hanya perberdaan 0.025%.
data input pada simulator seperti kurva Kemudian validasi selanjutnya
relative permeability yang digunakan untuk adalah history matching, dimana proses
membangun model permeabilitas reservoir history matching dilakukan berdasarkan data

12
sejarah tes produksi (DST) pada reservoir Usaha penyelarasan BHP (bottom
zona HC-3U Lapangan Beta. Adapun hole pressure) pertama kali dengan merubah
parameter-parameter yang menjadi perhatian nilai yang awalnya masih bernilai 0.
untuk dilakukan validasi diantaranya adalah Adjustment nilai skin akan berdasarkan dari
porositas, permeabilitas, NTG, skin, PI, sifat analisa well testing analysis, dimana nilai
fluida reservoir, kontak fluida, dan skin akan dinaikan menjadi 4.11 karena
parameter-parameter lainnya. Parameter partisipasi energi dari aquifer tidak akan
yang disesuaikan adalah bottom hole berpengaruh pada rentang waktu well
pressure (BHP), water production rate, dan testing yang relative sangat pendek serta
condensate production rate dengan gas dilakukannya penyelarasan pada kurva
production rate sebagai constraint. water relative permeability serta nilai CGR.
Berikut adalah hasil adjustment yang
dilakukan:

Gambar 2.18. History Matcing Qg, Qcond,


Qw, and BHP Before Adjustment. Gambar 2.19. History Matcing Qg, Qcond,
Qw, and BHP After Adjustment.
Berdasarkan hasil base history
matching menunjukan bahwa statis model Hasil adjustment terlihat bahwa pada
terhadap dinamik model yang diwakili oleh BHP dengan memberikan nilai skin 4.11,
parameter petrofisika dan fluida reservoir matching langsung tercapai antara statik dan
serta model yang telah dibangun oleh dinamik model, berdasarkan ini maka
geologi menunjukan ketidakcocokan data analisa well geometry dan skin pada well
pada water production rate dan condensate testing analysis memiliki tangkat keakuratan
production rate sementara nilai bottom hole yang tinggi. Selanjutnya yaitu pada laju alir
pressure hampir mendekati. air dan kondensat, meskipun periode MIT

13
(modified isochronal test) tidak memiliki konfirmasi awal bahwa model reservoir
matching yang baik, namun hasil matching memiliki kesesuaian terhadap parameter
pada saat periode extended flow selama 28 dinamik reservoir.
jam sangat lah baik. Meskipun hanya 4. History matching menunjukan bahwa
periode extended flow yang memiliki karakter reservoir yang dimodelkan
matching yang baik hasil ini dapat dijadikan mewakili karakter reservoir yang
sebagai parameter bahwa parameter yang di sesungguhnya karena dapat memberikan
adjust sudah baik karena waktu extended respon yang relatif sama dalam bentuk
flow lebih lama dari gabungan ke 4 MIT laju alir dan tekanan sehingga konsep
yang dilakukan. intergrasi antara well testing analysis
serta static reservoir characterization
dianggap cukup berhasil memberikan
III. KESIMPULAN DAN SARAN pendekatan model reservoir yang lebih
III.1. Kesimpulan baik.
Berdasarkan penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa: 3.2. Saran
1. Region time analysis perlu dilakukan 1. Keberadaan data well testing lain pada
untuk menghasilkan interpretasi yang zona yang sama akan memberikan
lebih baik pada setiap parameter well validasi konsep geologi serta
testing analysis sebelum melakukan memberikan model karakter reservoir
multi scenario modelling dalam yang lebih akurat.
menentukan model reservoir yang 2. Diperlukan studi lebih lanjut
mewakili. berdasarkan analisa peramalan produksi
2. Transformasi parameter variogram terhadap sejarah produksi aktual agar
sebagai kontrol karakterisasi reservoir memberikan validasi yang lebih baik
disekitar sumur dalam bentuk major dan terhadap model reservoir yang dibuat.
minor sangat dipengaruhi oleh hasil
interpretasi parameter well testing. UCAPAN TERIMA KASIH
3. Hasil inisialisasi dengan selisih nilai Penulis ucapkan terima kasih kepada
IGIP volumetrik dengan simulasi yang Bapak Prof. Ir. Pudji Permadi, M.Sc., Ph.D.
hanya sebesar 0.025% memberikan dan Agung Budiarto, S.T. atas arahan,

14
dukungan dan diskusi yang bermanfaat Serra, O., Fundamental of Well-Log
selama proses pengerjaan penelitian kali ini, Interpretation: The Acquisition of
serta teman-teman Teknik Perminyakan Logging Data 3rd Edition.1988.
2014 dan orang terdekat lainnya yang telah Elsevier Publishing.
memberi dukungan dan semangat disaat Tiab, Djebbar., and Donaldson, Erle.C.,
berada penulis berada diposisi yang sulit. Petrophysics: Theory and Practice of
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, T., Reservoir Engineering Measuring Reservoir Rock and Fluid
Handbook 4th Edition. 2010: Gulf Transport Properties 2nd
Professional Publishing. Edition.2004. Elsevier Publishing.
Beranek, Leo.L., Acoustic Impedance of Welmer, Robert.J., Deltaic and Shallow
Porous Material. 1942. Cambrigde Marine Sandstones: Sedimentation,
Publishing. Tectonic, and Petroleum Occurrences
Bourdet, Dominic., Well Testing Analysis: 2nd Edition. 1975. AAPG Publishing
The Use of Advanced Interpretation Whateley, M.K.G. and Pickering, K.T.,
Models.2002. Elsevier Publishing. Delta Site and Traps for Fossil Fuels
Coleman, J.M., and Prior, D.B., Deltaic 1st Edition. 1989: The Geological
Environment of Deposition.1997. Society by Blackwell Scientific
Coastal Studies Institute Publishing. Publications.
Franchi, John.R., Principles of Applied Wight, A.W.R., Hare, L.H., and Reynolds,
Reservoir Simulation 3rd Edition. J.R. Tarakan Basin, Kalimantan
2006. Elsevier Publishing. Indonesia: a Century of Exploration
Jr, Sam Boggs., Principles of Sedimentology and Future Potensial.1992.
and Stratigraphy 4th Edition.2006. Geological Society of Malaysia –
Pearson Prentice Hall Publishing. Circum Asia Pacific Council Energy
Kelkar, Mohan. And Perez, Godofredo. and Mineral Resources.
Appleid Geostatistics for Reservoir Zakrevsky, K.E., Geological 3 Dimension
Characterization 1st Edition. 1990. Modelling 1st Edition.2011. European
Tulsa Univeristy Publishing. Association of Geoscienties and
Lee, John., Well Testing 1st Edition. 1981: Engineers Publishing
SPE Foundation Publishing.

15
16

Anda mungkin juga menyukai