process for mapping potential groundwater recharge zone using GIS in the arid areas of Ewaso
Ng'iro – Lagh Dera Basin, Kenya
Link : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589757822000026
Review : Pada penelitian ini lokasi penelitian ada propinsi Lagh Dera Basin Kenya, penelitian ini
bertujuan memetakan daerah potensial recharge area, metode yang digunakan memanfaatkan
citra satelit landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode AHP ( Analytic
Hierarchy Process ) dimana dalam metode ini setiap unsur komponen yang dijadikan sebagai
acuan dalam pemetaan daerah recharge area diberi bobot nilai
Dari pembobotan tersebut diolah menggunakan metode overlay
4. Judul : Karst recharge-discharge semi distributed model to assess spatial variability of flows
Link : https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0048969719343591
Review :
Penentuan daerah resapan akuifer merupakan faktor kunci untuk pengelolaan sumber daya air
tanah yang berkelanjutan. Meskipun faktor utama dari variabilitas spasial dan temporal pengisian
ulang diketahui, memperhitungkannya dalam model terdistribusi atau semi-terdistribusi masih
merupakan penelitian yang terus berkembang Kesulitan ini meningkat di lingkungan karst.
Recharge area daerah karts tergantung pada pola jaringan karst, yang sangat heterogen dan sulit
untuk dikarakterisasi.
Dalam penelitian ini mengembangkan model reservoir untuk mensimulasikan variabilitas spasial
dan temporal pengisian ulang di DAS karst. Perhatian khusus diberikan pada hubungan antara
parameter model dan faktor lingkungan imbuhan yang terukur atau kualitatif. Variabilitas spasial
kapasitas reservoir tanah diperkirakan dengan pemodelan multifaktorial (jaringan saraf). Indeks
kerentanan intrinsik digunakan untuk membatasi partisi antara aliran lambat dan cepat dalam
akuifer karst. Perbandingan debit simulasi dan terukur di outlet digunakan untuk
mengkalibrasi dan menilai model pengisian ulang.
Hidrosistem karst Fontaine de Vaucluse terkenal dengan heterogenitas dan anisotropi yang
signifikan, yang sejauh ini membatasi penerapan pemodelan 2D atau 3D. Model yang
dikembangkan berhasil diterapkan pada sistem ini. Hasil dari peneltiian ini menunjukkan bahwa
pengisian ulang tahunan sangat heterogen di lokasi pengujian. Spasialisasi imbuhan
meningkatkan pemodelan debit yang dibuktikan dengan peningkatan KGE (dari 0,8 menjadi 0,9)
dan aliran yang lebih realistis selama periode kekeringan. Oleh karena itu, penting untuk
mengatur spasial resapan dalam pemodelan hidrogeologi karst untuk meningkatkan kapasitas
prediksi dan lebih memahami fungsi keseluruhan sistem hidro.
5. Judul : Investigating karst aquifers in tectonically complex alpine areas coupling geological
and hydrogeological methods
Link : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589915519300318
Review : Dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tentang pola penyimpanan dan
dinamika aliran dari sistem karst yang kompleks secara tektonik dicapai melalui analisis
gabungan dari hasil yang diperoleh dari geologi dan spesifik karst -yaitu. pendekatan
hidrogeologi (hidrodinamik, hidrokimia, hidrotermal dan isotop)
Metode yang digunakan secara garis besar bisa dilihat dalam gambar dibawah ini
Dalam penelitian ini area yang khusus diteliti pada sektor-sektor dengan kompleksitas geologi
yang lebih besar seperti kontak tektonik utama antara zona Eksternal dan Internal, karena
implikasi hidrogeologinya. Informasi yang diperbarui (kontak stratigrafi, pemogokan dan
kemiringan lapisan, patahan, dll.) didigitalkan dan digeoreferensi menggunakan perangkat lunak
GIS. Validasi dari data tersebut dengan mempertimbangkan data dari empat lubang bor yang
dibor di area tersebut.