Desain Penelitian

Dr. Sungkono
Lab. Fisika Bumi
Departemen Fisika
Riset dan Diseminasinya

RISET OUTPUT

OUTCOM
IMPACT E
(LUARAN)
Good research lead to good impacts.
Mengapa publikasi ilmiah?

Saintis
Riset
Publikasi

Riset
Publikasi

Kum/lulus
Dari research ke Publikasi

Analisa gap Desain

Penelitian
penelitian penelitian

Penulisan Analisa
Publikasi
draf paper hasil

4
Analisa gap penelitian

Kondisi
Saat ini

Gap yang
akan
diselesaikan
 Novelty?
Kondisi
“Ideal”
Analisa kondisi saat ini
 Membaca ≥15 paper yang terbit di jurnal
internasional yang “terakreditasi”  Terkait topik
penelitian
 Menganalisa metode, hasil, kekurangan dan
kelebihan metode ataupun hasil yang didapatkan
dari paper tersebut
 Membuat matrik dari hasil “analisa” tersebut
untuk mencari Gap penelitian
7

Part I

Analisa Gap untuk “metode analisa data”

Contoh matrik “pembacaan” paper
Peneliti Metodologi Hasil
Jeng et al. (2012, Metode EMD atau Metode EMD dan EEMD untuk
2007), Lin dan Jeng EEMD untuk memfilter data VLF-EM yang
(2010) mereduksi noise terkontaminasi noise transien, noise
pada data VLF-EM geologi dan noise akibat variasi
“harian” yang tidak mungkin difilter
dengan menggunakan metode filter
konvensional.
Huang et al. (2003), Metode EMD dan Metode EMD dan EEMD untuk
Rilling et al. (2003), EMD untuk mendekomposisi sinyal dengan
dan dekomposisi sinyal berupa IMF. IMF1-IMF terakhir
Wu and Huang (2009) merepresentasikan sinyal dg
frekuensi tinggi ke rendah
Mandic and Goh Multivariate EMD Data Multivariate jika di
(2009), Fleureau et (MEMD) diusulkan dekomposisi menggunakan
al., (2011a, 2011b) untuk (univariate) EMD karakteristik
Rehman and Mandic mendekomposisi instrinsik hilang.
(2010, 2011), Rilling et data multivariate Metode NA-MEMD bagus untuk
al., (2007) dekomposisi sinyal multivariate
Kondisi saat ini Gap penelitian

Metode NA-MEMD
VLF-EM dianalisa untuk data VLF-EM
menggunakan - Perlu parameter tuning
Univariate-EMD dan - Uji coba pada data transient
EEMD

Data VLF-EM data multivariate

Data VLF-EM Ujicoba pada data

terkontaminasi noise Sintetik dan Lapangan
transien, geologi, dan
trend - Uji data sintetik NA-MEMD
dibandingkan dengan EEMD
Noise dapat menghasilkan - Uji data lapangan (lebih dari 1
parameter model yang salah data) dibandingkan dengan
kondisi real

Ideal: Analisa data VLF-EM

dilakukan menggunakan Sungkono et al. (2014a)
pendekatan Multivariate
10

Part II

Analisa Gap untuk “metode pengukuran”

Contoh matrik “pembacaan” paper
Peneliti Metodologi Hasil
Al-Fares (2011), Iintegrasi metode Metode-metode ini dapat
Bedrosian et al. geofisika mengidentifikasi posisi rembesan
(2012), Chen et al. (resistivitas, seismik, dan retakan pada tanggul
(2006), Karastathis et SP dan GPR)
al. (2002),
Panthulu et al. (2001)
Sjödahl et al. (2009, Metode resistivitas Metode resistivitas dapat
2008, 2005), Oh mengidentifikasi Leekage dan
(2012) seepage dengan cukup akurat,
serta keduanya ini berhubungan
dengan ketidak-stabilan tanggul.
Di Prinzio et al. (2010), Data GPR Metode GPR dapat mengidenfikasi
Loperte et al. (2011) rongga bentukan hewan dengan
tepat dijadikan saluran fluida
ketidak-stabilan tanggul.
Contoh matrik “pembacaan” paper
Peneliti Metodologi Hasil
Bolève et al. (2011, Metode SP Metode SP maupun SP selang
2009), Rozycki et al. waktu efektif untuk identifikasi
(2006) leekage dan retakan tanggul
Osazuwa dan Chinedu Seismik tomografi Seismik tomografi mampu
(2008) untuk mengidentifikasi zona permeable
mengidentifikasi dengan akurat. Zona permeable ini
zona permeable dapat juga
pada tanggul
Abidin et al. (2009), Penggunaan citra Daerah LUSI mengalami
Andreas et al. (2011), staelit dan data GPS deformnasi secara vertikal dan
Chaussard et al. di sekitar LUSI horizontal Citra Satelit dan GPS.
(2013), Fukushima et Ini salah satu faktor penyebab
al.(2009), Rudolph et ketidak-stabilan tanggul LUSI.
al. (2013)
Istadi et al. (2009) Menggunakan data Arah fluida terdiskripsi dengan jelas
gravity selang waktu dan terdapat fracture yang
di LUSI menyebar di sekitar LUSI
 Kondisi saat ini Gap penelitian

Pengukuran VLF-EM
Faktor Tidak stabilnya pada tanggul LUSI
tanggul - Analisa data menggunakan
metode NA-MEMD dan inversi
Limpasan, rembesan, retakan,
likefaksi, dll.

Metode Seismik, SP, GPR, Ujicoba di Lapangan

dan Resistivity untuk
penilain kestabilan - Data VLF-EM dianalisa 
tanggul dibandingkan dengan kondisi
lreal tanggul

Secara umum metode geofisika

digunakan untuk identifikasi
retakan dan rembesan

Ideal: Metode VLF-EM dapat

digunakan untuk identifikasi Sungkono et al. (2014b)
retakan dan rembesan
14

Part III

Analisa Gap untuk “Algoritma”

Contoh matrik “pembacaan” paper
Peneliti Metodologi Hasil
1) Biswas and 1) Simulated SA, GA, dan PSO  dapat
Sharma (2014b) annealing (SA) digunakan untuk menentukan
2) Di Maio et al. 2) Genetic algorithm parameter model dari data SP
(2016), (GA) multi-anomali
3) Monteiro Santos 3) Particle swarm DE Untuk Single anomali data
(2010) optimization (PSO) SP
4) Li and Yin (2012) 4) differential SA 2-4 parameter
evolution (DE) DE 2 parameter
PSO 3 Parameter
GA 2 parameter
Wolpert and Macready Teorema “Free Tidak mungkin suatu metode dapat
(1997) Lunch” digunakan untuk menyelesaikan
semua permasalahan.
Hatamlou (2013) Black hole algorithm Metode BHA Bebas tuning
(BHA) parameter yang dapat
menyelesaikan permasalahan
optimasi mono- dan multi-modal.
 Kondisi saat ini Gap penelitian

Metode Global optimum

SP dinalisis «per- yang bebas parameter
anomali» tunning
Parameter tuning perlu
Hasilnya kemungkinan tidak waktu dan usaha yang ekstra
sesuai dengan «kenyataan» untuk menentukan yang tepat
jika sebenarnya data tersebut
mengantudung ≥ 2 sumber
anomali

Data SP yang multi- Ujicoba pada data

anomali dianalisis secara Sintetik dan Lapangan
simultan
- Uji data sintetik dan
Metode Global optimum lapangan data SP
«terbatas» untuk keperluan multianomali
ini

Ideal: Analisa data SP multi-

anomali dilakukan secara
simultan menggunakan
metode optimasi global yang Sungkono et al. (2018)
bebas parameter tunning.
 Matur Suwun

Sungkono
Email: hening27@gmail.com sungkono Aj