SEISMIK EKSPLORASI
ANALISA KECEPATAN
OLEH
NAMA : SISILIA ELISE NAPITU
NIM : 08021282025066
LABORATORIUM GEOSFER
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I (PENDAHULUAN)
Pada kasus lapisan horizontal dapat ditunjukan bahwa VNMO yang diperoleh
dari slope kurva T2 – X2 pada X = 0 adlah sama dengan Vrms. Dari hubungan
matematis diatas, berarti bahwa Vrms dapat juga ditentukan dan dapat diperoleh
secara grafis melalui kecepatan grafik T2–X2 diamana slope kurvanya merupakan 1 /
Vrms (Khakim dan Sutopo, 2020).
Maka kecepatan NMO didefinisikan sebagai akar kuadrat dari slope-1 pada
kurva t2 – x2 dititik x=0 dengan x adalah jarak antara sumber dengan geophone,
ditulis:
Pada x=0, dalam hal ini kecepatan interval dalam suatu lapisan adalah konstan
(Khakim dan Sutopo, 2020).
Untuk model lapisan horizontal kecepatan interval dapat dihitung dari data
VRMS yaitu dengan menggunakan rumus DIX (Khakim dan Sutopo, 2020):
2. Prinsip Umum Analisa Kecepatan
Analisa kecepatan pada seismic refleksi dilakukan bersamaan dengan proses
stacking velocity. Salah satu tujuan dari analisa kecepatan adalah untuk mendapatkan
fungsi kecepatan yang dibutuhkan untuk memperoleh stacking terbaik. Perhatikan
Gambar 2. Prinsip dari analisa kecepatan dari proses stacking velocity adalah mencari
persamaan hiperbola yang sesuai dengan sinyal yang dihasilkan dan memberikan
stack yang maksimum. Pada beberapa trace yang berasal dari satu titik pantul, sinyal
yang dihasilkan akan mengikuti bentuk hiperbola sesuai dengan persamaan dibawah
(Khakim dan Sutopo, 2020).
BAB II REVIEW JURNAL
Tahun 2016
Metode Penelitian Proses pengolahan data seismik terdiri dari empat tahapan
utama yaitu membuat model kecepatan awal (didapatkan
dengan melakukan analisis kecepatan dengan menggunakan
metode semblance) pada Gambar 2.1, konversi data ke
domain kedalaman (dilakukan picking kecepatan secara
vertikal pada metode semblance agar didapatkan reflektor
yang datar) pada Gambar 2.2 , migrasi kirchoff (menghasilkan
CIG (Common image point) yang diplot pada interval
kecepatan yang sesuai dengan model kecepatan awal untuk
melihat reflektor-reflektor yang tidak datar) pada Gambar 2.3,
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dan tomografi (Gambar 2.6)
untuk memperbaiki model kecepatan pada kawasan
kedalaman dengan melakukan analisis residual moveout
(RMO).
Hasil Penelitian Hasil keluaran tomografi berupa model kecepatan baru
digunakan pada proses migrasi sehingga diperoleh
penampang seismik yang berkualitas lebih baik. Penampang
seismik hasil migrasi dengan nilai kecepatan baru
menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Struktur geologi
yang berupa patahan dan pola-pola reflektor di kedalaman
terlihat lebih jelas dibandingkan dengan penampang seismik
awal.
DAFTAR PUSTAKA
Murdiman, I., dan Elistia, L. N., 2016. Analisis Kecepatan Seismik Dengan Metode
Tomografi Residual Moveout, Jurnal Fisika Unand, 4 (5) : 384 - 388.
Chrisdianto, I., Amirotul, M., dan Slamet, J. L., 2015. Perbandingan Estimasi Waktu
Perjalanan Dari Instantaneous Model Dan Time Dengan Waktu Perjalanan
Dari Metode Kendaraan Bergerak.
Surakarta: Jurusan Teknik Fakultas Teknik Negeri Surakarta.
Fatchur, T., 2017. Analisis Model Kecepatan Interval Menggunakan Constrained
Velocity Inversion Untuk Memperbaiki Citra Data Pada Cekungan Sumatera
Utara. Yogyakarta: Universitas Gajah mada.
LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 2.6 Penampang seismik dengan menggunakan model kecepatan dari metode
inversi tomografi