RINGKASAN DISERTASI
Oleh
Supriyanto Rohadi
NIM : 32409003
(Program Studi Sains Kebumian)
Tim Promotor
Ketua
Anggota
Pendahuluan
Penelitian tentang struktur 3-D mantel bumi di Indonesia telah
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, seperti oleh Fukao dkk.
(1992), Puspito dkk. (1993), Puspito dan Shimazaki (1995),
Widiyantoro dan Van der Hilst (1996), dan Widiyantoro (1997).
Studi tomografi menggunakan waktu tempuh gelombang S dan
struktur 3-D di bawah busur Sunda oleh Widiyantoro dan Puspito
(1998) menunjukkan bahwa slab litosfer menembus mantel bumi
bagian bawah di bawah busur Sunda, tetapi ada indikasi bahwa slab
mantel bagian bawah dan mantel bagian atas kemungkinan terputus
di bawah Sumatera dan slab mantel atas menyempit di bawah Jawa.
Selain penelitian tomografi skala regional, beberapa penelitian
tomografi skala lokal telah dilakukan di wilayah Jawa. Kulakov dkk.
(2007) melakukan tomografi struktur kecepatan gelombang P dan S
kerak bumi dan mantel bagian atas di Jawa bagian tengah. Fitur
yang paling mencolok dari model struktur kecepatan gelombang P
dan S yang dihasilkan adalah adanya anomali kecepatan rendah
yang sangat kuat yang dikenal sebagai Merapi-Lawu Anomali
(MLA) pada interval kedalaman 5 km hingga 45 km. Penelitian
tomografi serupa oleh Wagner dkk. (2007) menggunakan gabungan
data gempa aktif dan pasif di wilayah Jawa bagian tengah, dari citra
tomografi yang dihasilkan mengindikasikan adanya anomali
kecepatan rendah yang kuat (-30%) di lapisan kerak belakang busur
utara (backarc) dari gunungapi aktif di Jawa bagian tengah. Dengan
melakukan pemodelan sintetik, Koulakov (2009) menyatakan
kombinasi dari jejak sinar gempa bumi lokal dan regional yang
datang dari arah yang berbeda akan meningkatkan resolusi spasial
dan meningkatkan penetrasi kedalaman model tomografi, namun
penelitian Koulakov (2009) tidak melakukan inversi data riil.
Akurasi dalam penentuan hiposenter gempa bumi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti geometri jaringan, fase gelombang yang
ada, akurasi pembacaan waktu tiba dan model struktur kecepatan
(Pavlis, 1986). Selain itu, hasil penentuan lokasi hiposenter gempa
bumi biasanya mengandung kesalahan terkait struktur kecepatan
dipermukaan yang tidak termodelkan. Struktur kecepatan hasil
tomografi waktu tunda (delay time) belum memanfaatkan
dimana
adalah matrik parsial derivatif yang
berhubungan dengan hiposenter dan waktu terjadinya gempa (origin
time),
adalah vektor perturbasi dari lokasi gempa bumi
dan waktu terjadinya gempa,
adalah matrik model
derivatif (panjang lintasan) dari model slowness,
adalah
vektor perturbasi slowness dan
adalah vektor residual
waktu tiba, dan
adalah operator difference.
Model kecepatan referensi gelombang P dari permukaan hingga
kedalaman 20 km merupakan interpolasi dari model oleh Wagner
dkk. (2007), sedangkan untuk kedalaman lebih dari 20 km berasal
dari interpolasi dari ak135 Model (Kennett et al., 1995). Model
referensi gelombang S diperoleh menggunakan nilai yang
ditentukan dari Vp/Vs yaitu 1,74 (Tabel 1).
Parameterisasi model horizontal untuk inversi tomoDD
menggunakan titik-titik grid berjumlah 18 titik (timur-barat) dan 16
titik (utara-selatan), dengan rotasi 10 dari arah utara seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3. Distribusi grid horizontal adalah 20 km
x 20 km di bagian timur, dan distribusi grid 25 km x 25 km di
bagian barat Jawa bagian tengah, sedangkan jumlah lapisan vertikal
adalah 14.
Tabel I. Model awal (1-D) kecepatan gelombang P.
10
Gambar
3.
11
E. Hasil Penelitian
E.1 Hasil inversi data gempa bumi MERAMEX
Hasil inversi tomoDD dari katalog data gempa bumi MERAMEX di
Jawa bagian tengah mengindikasikan adanya zona anomali
kecepatan rendah di sekitar wilayah Merapi-Lawu (MLA) yang
konsisten dengan hasil penelitan terdahulu. Zona anomali MLA
kemungkinan adalah fluida atau melted material yang tertutup
sedimen tebal. Pada Gambar 4 ditunjukkan kartun sketsa indikasi
suplai magma Gunung Merapi tidak berasal dari MLA tetapi akibat
migrasi fluida langsung dari slab dari arah selatan bawah Gunung
Merapi. Posisi hiposenter gempa bumi Yogyakarta 2006
kemungkinan pada kedalaman 35 km yaitu pada kerak rigid di batas
antara dua blok anomali kecepatan rendah, gempa bumi tersebut
kemungkinan terjadi akibat kompresi masif di kerak forearc (dari
arah selatan) pada media yang heterogen.
Gambar
12
13
14
15
16
17
18
Gambar 10. Plot posisi sumber gempa bumi Yogya (2006) dan
gempa bumi Brebes (2013) pada irisan vertikal
tomogram kecepatan gelombang P.
19
20
21
Gambar 13. Sebaran episenter: (a) sebelum relokasi dan (b) setelah
relokas menggunakan tomoDD.
22
23
G. Temuan Disertasi
Disertasi ini menghasilkan beberapa temuan beberapa fenomena
tektonik yang belum ada pada penelitian sebelumnya, meliputi:
-
24
DAFTAR PUSTAKA
Fukao, Y., Obayashi, M., Inoue, H., dan Nenbai, M. (1992):
Subducting slabs stagnant in the mantle transition zone,
Journal of Geophysical Research, 97, 48094822.
Hasegawa, A., Umino, N., dan Takagi, A. (1978): Double- planed
deep seismic zone and upper-mantle structure in the
Northeastern Japan Arc, Journal of Geophysical Research ,
54, 281-296
Kennett, B. L. N., Engdahl, E. R., dan Buland, R. (1995):
Constraints on seismic velocities in the Earth from
traveltimes, Geophysics Journal International., 122, 108
124.
Koulakov, I., Bohm, M., Asch, G., Luhr, B.-G., Manzanares, A.,
Brotopuspito, K. S., Fauzi, Purbawinata, M. A., Puspito, N.
T., Ratdomopurbo, A., Kopp, H., Rabbel, W, dan
Shevkunova, E. (2007): P- and S-velocity structure of the
crust and the upper mantle beneath central Java from local
tomography inversion, Journal of Geophysical Research,
112, B08310, doi:10.1029/2006JB004712.
Koulakov, I. (2009): Out-of-network events can be of great
importance for improving results of local earthquake
tomography, Bull. Seism. Soc. Am., 99, 25562563.
Londono, J.M. (2002): A Seismic Model for the Volcanic Activity
of Nevado del Ruiz Volcano, Colombia, Ph.D Thesis, Kyoto
University.
Pavlis, G.L. (1986): Appraising earthquake hypocenter location
errors: a complete practical approach for single-event
location. Bull Seism. Soc. Am, 1600-1717.
Puspito, N. T., Yamanaka, Y., Miyatake, T., Shimasaki, K., dan
Hirahara, K. (1993): Three-dimensional P-wave velocity
structure beneath the Indonesian region, Tectonophysics, 220,
175192.
Puspito, N.T and K. Shimazaki, K. (1995): Mantel structure and
seismo-tectonics of the Sunda and Banda arcs,
Tectonophysics, 251, 215-228.
Rohadi, S., Widiyantoro, S., Nugraha A. D., dan Masturyono
(2013): Tomographic Imaging of P- and S-wave Velocity
Structure Beneath Central Java, Indonesia: Joint Inversion
25
26
CURICULUM VITAE
1.
2.
Data Pribadi
Nama
Pekerjaan
II Tempat/ Tgl Lahir
Keluarga
puteri
: Supriyanto Rohadi
: PNS BMKG, staf Balai Besar Wilayah
: Purworejo, 28 Oktober 1969
: Pudji Setyani M.Si. (Istri), dan 3 (tiga)
Riwayat Pendidikan
1983 SD Negeri Sumbersari, Purworejo
1986 SMP Negeri 5 Purworejo
1989 SMA Negeri 1 Purworejo
1993 AMG Jakarta
2000 S1 Fisika, Universitas Indonesia
2008 S2 Sains Kebumian ITB
27
28
5.
6.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
29
30