Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

RESUME MATA KULIAH SEISMOLOGI

Modul ini disusun untuk memenuhi Tugas Seismologi kelas 11

Disusun Oleh:

Hasnan Hanif

2004107010012

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022
A. APLIKASI SEISMOLOGI
Seismologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari gempa bumi dan
penjalaran Gelombang Elastis di bawah permukaaan bumi, dan mempelajari
bagaimana penjalaran gelombang tersebut mempengraruhi lapisan batuan.
Seismologi memiliki dampak yang sangat besar dalam upaya pengurangan
resiko bencana, dikarenakan bidang ilmu ini sangat erat kaitannya dalam upaya
mitigasi, terutama mitigasi structural. Berikut adalah fungsi dari ilmu Seismologi :
1. Struktur Tektonik bumi dipelajari oleh imuwan berdasarkan rambatan gelombang
Primer dan gelombang sekunder ketika peristiwa gempa terjadi, perambatan
gelombang ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecepatan rambat
gelombang, dan juga diketahui bahwa bumi memiliki lapisan yang berfasa cair,
dari tidak merambatnya gelombang seukunder gempa.
2. Pemantaualan Lingkungan, Ilmu Seismologi dapat digunakan untuk mengamati
dan melihat perubahan yang terjadi pada lingkungan, dimana gempa bumi yang
terjadi dapat menimbulkan perubahan pada kualisat lingkungan.
3. Memperlihatkan dampak kerusakan akibat gempa, dari Ilmu Seimologi, para
ilmuwan dapat membantu para insinyur dalam membangun bangunan yang
memiliki ketahanan terhadap gempa bumi, hal ini dapat dicapai dengan
melaksanakan simulasi pada suatu bangunan apabila terkena gelombang gempa
pada magnitude tertentu.
4. Seismologi dan Gunung Api, Ilmu Seismologi dapat digunakan untuk mengamati
peristiwa gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini dapat menunjukkan apakah ada
peningkatan aktivitas gunung api, yang selanjutnya diguanakn untuk menentukan
status gunung api.

B. CARA PENENTUAN LOKASI GEMPA BUMI


Para Seismolog,, memperkirakan lokasi gempa bumi dengan merekam waktu
datangnya gelombang gempa, sertai intemsitas magnitudenya menggunakan alat yang
dinamakan seismometer Dalam penerapannya penentuan lokasi gempa melibatkan
banyak stasiun di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan dengan membandingkan waktu
sampai gelombang tersebut terakam oleh seismometer kita dapat memperkirakan
jarak serta arah dari gempa tersebut.. Dalam seismologi terdapat istilah origin time,
yakni waktu awal terjadinya gempa di hiposentrum, dan selanjutnya terdapat arrival
time, yakni waktu kedatangan gelombang gempa terekam distasiun, dan terdapat
travel time, yakni waktiu yang dibutuhkan gelombang gempa untuk sampai pada
stasiun pengkuran.

C. JELASKAN MAKSUD DAN CARA RELOKASI GEMPA


Ketika gempa terjadi, istilah yang sering digunakan adalah lokasi episentrum
gempa, episentrum sendiri merupakan lokasi pusat gempa yang berada di permukaan
bumi. Gempa ini sendiri, berasal pada aktivtias tektonik yang berada jauh di bawah
permukaan bumi. Pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi ini dikenal
dengan istilah hiposentrum. Para seismolog melakukan penentuan hiposentrum, hal
ini dikenal dengan nama Relokasi Gempa. Proses ini dilakukan oleh seismolog
dengan cara menganalisis data seismic yang didapatkan dari berbagai stasiun gempa
di seluruh dunia, dan membandingkan data tersebut satus sama lain. Dalam
penerapannya terdapat beberapa metode relokasi gempa, yaitu :
1. Metode Lingkaran
Metode ini merupakan metode awal, yang cukup sederhana, dimana para akhli
mencari titik-titik perpotongan lingkaran-lingkaran yang dibuat titik-titiknya dari
perbandingan antara waktu origin dan arrival time, sehingga didapatkan jarak
eppisentrum gempa, selanjutnya jarak episentrum ini akan menjadi jari-jari
lingkaran.
2. Metode Hiperbola
Metode ini menggunakan data waktu tiba gelombang P dan S, dan merubahnya
menjadi kurva hiperbolaa. Perpotobgan antar kurve hiperbola ini akan menjadi
referensi dari episentrum gempa.
3. Metode Bola
Metode ini juga menggunakan darta waktu tiba gelombang P dan S, dimana
metode ini mitip seperti lingkaran, akan tetapi perpotongan bola pada bawah
permukaan akan menjadi titik hiposentrum, dan titik pusat pada lingkaran
sendiri,a akan menjadi titik episentrum.
4. Metode Tripartiti
Dalam metode ini, ktia memerlukan tiga stasiun pencatat, yakni dengan data
gelombang P dan S ktia akan menentukan interval antar kedua gelombang ini.
Pada metode ini, bumi dianggap sebagai homogen.
5. Metode Geiger
Metode ini menggunakan kedua waktu tiba gelomvang P dan gelombang S yang
pertama kali terekam. Berbeda dengan metode yang sudah disebutkan
sebelumnya. Metode ini tidak lagi menganggap bumi bersifat homogen, akan
tetapi bumi memiliki lapisan-lapisan horizontal dengan densitas yang berbeda.
Segingga metode ini memperhitungkan akan adanya gelombang langsung dan
gelombang refraksi yang timbul ketika perekaman gelombang P dan S.

D. PENENTUAN DAN TUJUAN MEKANISME GEMPA


Gempa terjadi akibat pegerakan tektonisk pada bagian litosfer bumi. Gempa
bumi yang terjadi biasanya dipicu oleh sesar, pergerakan patahan, longsor, dan
peledakan bom. Mekanisme ini sendiri ditujuakn untuk memahami bagaimana gempa
bumi terjadi dan faktor apa saja yang mempengrahu kekuatan atau magnitude gempa
tersebut. Para seismolog menggunakan data seismic yang direkam oleh berbagai
stasium untuk menganalisis komponen-komponen yang ada.
Untuk menggambarkan mekainsme gempa, para seismolog menggunakan
Focal Mechanism untuk menjelaskan mekanisme gempa dengan mudah. Focal
Mechanism ini memiliki bentuk yang mirip seperti bola pantai.
Focal Mechanism atau disebut juga Fault Plane Solutin adalah sebuah ilustrasi
yang diciptakan oleh seismologis untuk mengambarkan gerak patahan dari sebuah
peristiwa gempa. Focal Mechanism di ilustrasikan seperti bola pantai, dengan 4
kuadran, dan dua warna yang berbeda, untuk menjelaskan bagaimana gerak dari suatu
patahan dari data seismisitas yang didapatkan.

Gambar 1. Contoh Sebuah Focal Mechanism, dengan C sebagai Compressional, dan


T sebagai Tension.

Penentuan Focal Mechanism


Focal Mechanism ditentukan dari arah datangnya gelombang P yang pertama
kali terekam pada peristiwa gempa. Seperti yang kita tahu bersama, ketika peristiwa
gempa terjadi, gelombang seismik akibat gempa menjalar ke segala arah dari
episenter gempa. Rekaman gelombang P dari gempa ini, kemudian direkam oleh
beberapa stasiun, Kemudian data dari beberapa stasiun ini digabungkan, dan
ditentukan daerah mana yang kemudian stasiun gempa membedakan daerah mana
yang mengalami compression dan tension.

Anda mungkin juga menyukai