Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MATA KULIAH GEOLOGI BATUAN KARBONAT


JURNAL INTERNASIONAL

TUGAS

----------------------------------------

OLEH:
MUKHAIMIN
D61116006

GOWA
2018

1.1 Sejarah Metode Seismik


Metode Seismik adalah suatu metode dalam ilmu Geofisika yang

dipergunakan untuk mendeteksi struktur bawah permukaan. Metode ini termasuk

metode geofisika aktif. Seismik di bagi menjadi dua yaitu Seismik Refraksi (Bias)

dan Seismik Refleksi (Pantul).

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi

yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan

dengan menggunakan ‘sumber’ seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan

diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang

memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan

ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada

suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.

Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di

dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh

Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi

instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal

sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet

meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber

ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada

tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa

bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara

mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.


Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral

dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di

Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang

seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi

minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun

1921.

1.2 Konsep Dasar Seismik Refleksi

Dalam melakukan suatu interpretasi seismic prosedur yang umum

dilakukan adalah :

 Pemahaman geologi daerah penelitian, terutama masalah evolusi cekungan

dan proses sedimentasi terkait

 Pemahaman mengenai karakter data seismic yang digunakan misalnya

polaritas, fase, resolusi, bising dan lainnya

 oKarakterisasi horizontal target, baik segi geologi (jenis litologi, tebal,

pelamparan lateral/vertical) maupun geofisika (kecepatan, densitas,

perilaku kurva gammaray/SP dan lain – lain)

 Pengikatan data seismic dan data bor (well seismic tie), serta bila mungkin

dengan data singkapan

 Identifikasi horizon target pada rekaman seismic dengan menggunakan

konsep stratigrafi sekuen dan seismic stratigrafi

 Pemetaan horizon target pada rekaman seismic dengan menggunakan

konsep stratigrafi sekuen dan seismic stratigrafi

 Pembuatan peta kontur waktu atau kedalaman serta analisa kwalitas

interpretasi bila memungkinkan


 Analisa lingkungan pengendapan, fasies dan system track berdasarkan

data seismic

 Analisa atribut dan pemodelan data seismic bila diperlukan

 Sintesa sejarah geologi

KONSEP DASAR SEISMIK REFLEKSI

Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan

gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya

berupa ledakan dinamit (pada umumnya digunakan di darat, sedangkan di laut

menggunakan sumber getar (pada media air menggunakan sumber getar berupa

air gun, boomer atau sparker).

Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan tersebut menembus

sekelompok batuan di bawah permukaan yang nantinya akan dipantulkan kembali

ke atas permukaan melalui bidang reflektor yang berupa batas lapisan batuan.

Gelombang yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam oleh alat

perekam yang disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di laut), (Badley,

1985). Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka

tebing atau jurang. Metoda seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan

Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur

lapisan tanah.
Seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari

batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa

jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan

Gelombang Love
Esplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu

eksplorasi prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik

dangkal (shallow seismic reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi

batubara dan bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan untuk

eksplorasi daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok

ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan

teknik lapangannya.

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu

pertama adalah akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk memperoleh

data dari lapangan yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga

dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap

untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi data seismik untuk

memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan bahkan juga untuk

memperkirakan material batuan di bawah permukaan.


Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada

tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada

metode ini, gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first break)

diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.

Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat

gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok

konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter

elastisitas batuan.

 Terjadinya Gelombang Refleksi

Terjadinya gelombang refleksi diakibatkan oleh adanya pulsa seismic yang

merambat sebagai gelombang elastis yang mentransfer energi menjadi pergerakan

partikel batuan. Kecepatan gelombang dalam batuan umumnya mencapai ribuan

feet permeter.

Salah satu sifat akustik khas pada batuan adalah Impedansi Akustik (AI)

yang merupakan hasil perkalian antara densitas (p) dan kecepatan (V).

 Efek Interfretasi

Refleksi gelombang seismic akan timbul setiap terjadi perubahan harga AI.

Salah satu masalah dalam metoda seismic refleksi adalah adanya efek interferensi

respon seismic dari perubahan AI yang sangat rapat. Interferensi ini bisa bersifat

positif atau negatif yang dipengaruhi oleh bentuk pulsa seismic yang digunakan.

Harga kontras AI dapat diperkirakan dari amplitude refleksinya, semakin besar

amplitudonya semakin besar refleksi dan kontras AI-nya.

 Resolusi Vertikal

Resolusi didefinisikan sebagai jarak minimum antara dua obyek yang

dapat dipisahkan oleh gelombang seismic dan berhubungan erat dengan fenomena
interferensi. Suatu contoh jika saat TWT (two way time) dari suatu perlapisan

batuan (batugamping) mencapai setengah panjang gelombang atau saat tebal

waktu batugamping sama dengan seperempat panjang gelombang, maka akan

terjadi interferensi konstruktif maksimum dan ketebalan ini dikenal

sebagai tuning thickness. Ketebalan minimum batuan untuk dapat memberikan

refleksi sendiri bervariasi dari 1/8 – 1/30 panjang gelombang.

Pada situasi dimana diperlukan perkiraan tebal lapisan yang lebih tipis dari

¼ panjang gelombang, maka dapat digunakan teknik pemodelan, karena secara

teoritis tebal tersebut dapat diperkirakan dari variasi amplitude refleksi. Dengan
bertambahnya kedalaman, dimana kecepatan bertambah tinggi dan frekuensi

bertambah kecil, maka tuning thickness juga akan semakin bertambah. Hubungan

kecepatan dan frekuensi dalam resolusi vertical adalah :

^ = v/f

f = 1/T

 Resolusi Horisontal

Resolusi horizontal akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman,

bertambahnya kecepatan dan berkurangnya frekuensi reflaksi tersebut berasal dari

daerah dimana terjadi interaksi antara muka gelombang dan bidang reflector,

daerah tersebut dikenal dengan zona fresnal.

 Efek Kedalaman

Kecepatan akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman karena efek

kompaksi dan diagenesa, sedangkan frekuensi akan berkurang akibat efek

atenuasi dan panjang gelombang semakin besar. Oleh karena itu dengan

bertambahnya kedalaman, resolusi vertical dan resolusi horizontal akan berkurang

sedangkan efek interferensi akan semakin besar akibat meningkatnya panjang

pulsa sehubungan dengan berkurangnya frekuensi.


 Efek Porositas

Pada batuan klastik, porositas tergantung pada tekanan diferensial yaitu perbedaan

antara tekanan overburdeni dan tekananinterstitial. Porositas menurun dengan

peningkatan tekanan diferensial dalam proses yang irreversible, oleh karena itu

porositas batuan klastik umumnya tergantung pada tekanan diferensial maksimum

yang pernah terjadi. Nilai porositas tinggi umumnya berkaitan dengan kecepatan

rendah dan sebaliknya. Porositas batuan klastik umumnya berkurang terhadap

kedalaman pemendaman akibat kompaksi, berkurangnya pemilahan dan

meningkatnya sementasi.
 Efek Jenis Fluida Pori

Kehadiran hidrokarbon yang mempunyai densitas dan kecepatan lebih

rendah daripada air akan mengakibatkan turunnya AI batuan reservoir. Bagaimana

jenis fluida yang mempengaruhi karakter seismic akan tergantung pada impedansi

akustik relatif dari reservoir dan litologi disekitar reservoir.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Seismik

Apabila dibandingkan dengan metode-metode geofisika lainnya, metode

seismik memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE SEISMIK

Metode Seismik
Keunggulan Kelemahan
Banyaknya data yang
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun
dikumpulkan dalam sebuah survei
kedalaman dalam parameter fisis yang relevan,
akan sangat besar jika diinginkan
yaitu kecepatan seismik.
data yang baik
Perolehan data sangat mahal baik
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur
akuisisi dan logistik dibandingkan
di bawah permukaan
dengan metode geofisika lainnya.
Reduksi dan prosesing
Dapat dipergunakan untuk membatasi
membutuhkan banyak waktu,
kenampakan stratigrafi dan beberapa
membutuhkan komputer mahal
kenampakan pengendapan.
dan ahli-ahli yang banyak.
Respon pada penjalaran gelombang seismik

bergantung dari densitas batuan dan konstanta


Peralatan yang diperlukan dalam
elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
akuisisi umumnya lebih mahal
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas,
dari metode geofisika lainnya.
kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui

dari metode seismik.


Deteksi langsung terhadap

Memungkinkan untuk deteksi langsung kontaminan, misalnya

terhadap keberadaan hidrokarbon pembuangan limbah, tidak dapat

dilakukan.

Berdasarkan kelemahan dan keunggulannya, maka metode seismik sangat

baik digunakan jika dapat diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan pada

target yang diinginkan. Namun, mengingat bahwa suatu survei geofisika

disamping keunggulan metode juga harus memperhatikan sisi ekonomisnya, maka

pemilihan metode-metode yang cocok dari ‘segi ekonomis’ dan target menjadi

sangat penting.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada

tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada
metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan,

sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak

(offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam

medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada

di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi

yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari

adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar

lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan

dengan ‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar.

Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo

gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup

kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu

analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.

Seismik Refleksi dipergunakan untuk mendeteksi Hidrokarbon. Sedang

Seismik Refraksi dipergunakan untuk mendeteksi batuan atau lapisan yang

letaknya cukup dangkal dan untuk mengetahui lapisan tanah penutup

(overburden). Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang

geofisika untuk menerangkan aktifitas pencarian sumber daya alam dan mineral

yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Hasil

rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang seismik.

Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak

dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur


di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-

jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.

PERBANDINGAN METODE SEISMIK REFLEKSI DAN METODE


SEISMIK REFRAKSI

Metode Seismik Refraksi (Bias) Metode Seismik Refleksi (Pantul)


Keunggulan Kelemahan

Pengamatan refraksi membutuhkan Karena lokasi sumber dan penerima yang

lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra

kecil, sehingga relatif murah dalam bawah permukaan yang lebih baik, maka

pengambilan datanya biaya akuisisi menjadi lebih mahal.

Prosesing refraksi relatif simpel


Prosesing seismik refleksi memerluakn
dilakukan kecuali proses filtering
komputer yang lebih mahal, dan sistem
untuk memperkuat sinyal first berak
data base yang jauh lebih handal.
yang dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi

yang cukup kecil, maka Karena banyaknya data yang direkam,

pengembangan model untuk pengetahuan terhadap database harus kuat,

interpretasi tidak terlalu sulit diperlukan juga beberapa asumsi tentang

dilakukan seperti metode geofisika model yang kompleks dan interpretasi

lainnya. membutuhkan personal yang cukup ahli.


Kelemahan Keunggulan
Dalam pengukuran yang regional , Pengukuran seismik pantul menggunakan

Seismik refraksi membutuhkan offset offset yang lebih kecil


yang lebih lebar.
Seismik bias hanya bekerja jika Seismik pantul dapat bekerja

kecepatan gelombang meningkat bagaimanapun perubahan kecepatan

sebagai fungsi kedalaman. sebagai fungsi kedalaman


Seismik bias biasanya

diinterpretasikan dalam bentuk Seismik pantul lebih mampu melihat

lapisan-lapisan. Masing-masing struktur yang lebih kompleks

lapisan memiliki dip dan topografi.


Seismik bias hanya menggunakan
Seismik pantul merekan dan menggunakan
waktu tiba sebagai fungsi jarak
semua medan gelombang yang terekam.
(offset)
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar secara

menghasilkan waktu jalar teramati. langsung dari data terukur

2.4 Metode Pengambilan data

Mekanisme pengambilan data lapangan yang dipergunakan dalam Seismik

Refraksi adalah mengetahui jarak dan waktu yang terekam oleh alat Seismograf

untuk mengetahui kedalaman dan jenis lapisan tanah yang diteliti. Dari getaran

atau gelombang yang diinjeksikan dari permukaan tanah akan merambat kebawah

lapisan tanah secara radial yang di mana pada saat bertemu lapisan dengan sifat

elastik batuan di bawah permukaan yang berbeda. Maka gelombang yang datang

akan mengalami pemantulan dan pembiasan. Gelombang yang melewati bidang

batas dengan sifat lapisan yang berbeda akan terpantul dan terbiaskan

kepermukaan kemudian di tangkap oleh alat reciver yaitu Geophone yang

diletakkan di permukaan.
Berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu

menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable).

Seperti telah dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi

membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan

secara ekonomis.

Karena survey refleksi membutuhkan biaya lebih besar daripada survey

refraksi, maka sebagai konsekuensinya survey refraksi lebih senang digunakan

untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung analisis

lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam

eksplorasi minyak bumi.


DAFTAR PUSTAKA

http://kornelisekopatty.blogspot.com/2012/06/seismik-refleksi-untuk-

eksplorasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Metoda_seismik

http://duniaseismik.blogspot.com/2008/06/tahapan-seismik.html

http://wingmanarrows.wordpress.com/2013/01/23/eksplorasi-geofisika-5-metoda-

seismik-refleksi/

http://kristyoadhi.blogspot.com/2013/12/dasar-observasi-seismik-refleksi-

sedimen.html

Anda mungkin juga menyukai