Anda di halaman 1dari 14

PENGENALAN SEISMIK

Mukhaimin1, Nurul Hidayati Lalusu2


1
Praktikan Praktikum Geologi Minyak dan Gas, Geology Engineering, Faculty of Engineering,
Hasanuddin University.
2
Asisten Praktikum Geologi Minyak dan Gas, Geology Engineering, Faculty of Engineering,
Hasanuddin University.
Sari

Kegiatan eksplorasi sangat diperlukan untuk memprediksi kondisi bawah permukaan,


sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan eksploitasi hidrokarbon.
Metode seismik ini paling sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon adalah Seismik
Refleksi, karena mampu memberikan gambaran struktur bawah permukaan bumi yang
baik dengan tingkat keakuratan yang lebih baik dibandingkan dengan metode geofisika
yang lainnya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: menentukan zona yang
berpotensi mengandung hidrokarbon berdasarkan pengolahan data Seismik.
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai penentuan lapisan batuan yang berpotensi
sebagai reservoir hidrokarbon dengan menggunakan data seismik. Metode ini dapat
digunakan untuk menentukan lapisan yang mengandung hidrokarbon dengan
melakukan picking fault, picking horizon dan interpretation surface. Adapun
horizon yang mengandung hidrokarbon yaitu pada horizon 1, horizon 2 dan
horizon 4.

Kata Kunci : Hidrkarbon, Seismik, Seismik refleksi, Peaking fault, Peaking horizon,
Surface.

I. Pendahuluan Metode seismik merupakan


metode geofisika yang sering
Kegiatan eksplorasi sangat digunakan dalam mencitrakan
diperlukan untuk memprediksi kondisi bawah permukaan bumi,
kondisi bawah permukaan, sehingga terutama dalam tahap eksplorasi
dapat mengurangi resiko kegagalan hidrokarbon dengan menggunakan
dalam melakukan eksploitasi prinsip perambatan gelombang
hidrokarbon. Secara umum kegiatan mekanik. Prinsip metode seismik
eksplorasi dapat menghasilkan data yaitu pada tempat atau tanah yang
seismik, data log sumur, dan data akan diteliti dipasang geophoneyang
geologi. Data seismik mampu berfungsi sebagai penerima getaran.
memberikan informasi spasial yang Sumber getar antara lain bisa
luas, tetapi tidak mampu ditimbulkan oleh ledakan dinamit
memberikan resolusi yang baik atau suatu pemberat yang dijatuhkan
secara vertikal. ke tanah (Weight Drop). Gelombang
yang dihasilkan menyebar ke segala Gelombang seismik adalah
arah. gelombang elastik yang merambat
Metode seismik ini paling dalam bumi. Perambatan gelombang
sering digunakan dalam eksplorasi ini bergantung pada sifat elastisitas
hidrokarbon adalah Seismik Refleksi, batuan. Gelombang seismik ada yang
karena mampu memberikan merambat melalui interior bumi yang
gambaran struktur bawah permukaan disebut body wave dan ada juga yang
bumi yang baik dengan tingkat merambat melalui permukaan bumi
keakuratan yang lebih baik yang disebut surface wave. Body
dibandingkan dengan metode wave dibedakan menjadi dua
geofisika yang lainnya. Selain itu, berdasarkan arah getarnya yaitu
metode ini juga dapat mengukur sifat gelombang P (Longitudinal) dan
elastis batuan dan mendeteksi variasi gelombang S (transversal).
sifat-sifat batuan bawah permukaan Sedangkan surface wave terdiri atas
Adapun tujuan dari penelitian Raleigh wave (ground roll) dan Love
ini yaitu menentukan zona yang wave (Telford, 1976).
berpotensi mengandung hidrokarbon Gelombang seismik berasal
berdasarkan pengolahan data dari sumber seismik merambat
Seismik. dengan kecepatan V1 menuju bidang
batas, kemudian gelombang
II. TINJAUAN PUSTAKA dibiaskan dengan sudut datang kritis
Reservoir sepanjang interface dengan
Dalam reservoir minyak, kecepatan V2. Dengan menggunakan
porositas mengambarkan persentase prinsip Huygens pada interface,
dari total ruang yang tersedia untuk gelombang ini kembali ke
ditempati oleh suatu cairan atau gas. permukaan sehingga dapat diterima
Sedangkan batuan reservoir adalah oleh penerima yang ada di
wadah dibawah permukaan yang permukaan (Nurdiyanto dkk,2011).
mengandung minyak dan gas bumi. Susilawati (2004) beranggapan
Secara teoritis semua batuan, baik bahwa penjalaran gelombang seismik
batuan beku maupun batuan metaforf adalah sebagai berikut:
dapat bertindak sebagai batuan 1. Panjang gelombang seismik
reservoir, tetapi pada kenyataan 99% <<ketebalan lapisan bumi. Hal ini
batuan sedimen. Terdapat dua sifat memungkinkan setiap lapisan
batuan reservoir yang menjadi acuan bumi akan terdeteksi.
menentukan kualitas dari reservoir 2. Gelombang seismik dipandang
tersebut, yaitu porositas dan sebagai sinar seismik yang
permeabilitas. (Koesoemadinata, memenuhi hukum Snellius dan
1980) prinsip Huygens.
2.1 Gelombang Seismik
3. Pada bidang batas antar lapisan, 2.2.1 Seismik Refleksi
gelombang seismik menjalar Menurut Steeples dan Miller,
dengan kecepatan gelombang sebagaimana dikutip oleh Wang et
pada lapisan dibawahnya. al(2004), “The large survey system
used for oil exploration was
4. Kecepatan gelombang bertambah
obviously not suitable; in-stead, a
dengan bertambahnya kedalaman small system of shallow seismic
(Susilawati, 2004) reflections were found to bemore
2.2 Metode Seismik con-venient. The shallow seismic
Metode seismik merupakan method has the merits of mobility,
salah satu bagian dari metode efficiency, high resolution and cost-
geofisika eksplorasi yang effectiveness”.Teknik refleksi lebih
dikelompokkan dalam metode mampu menghasilkan data
geofisika aktif, dimana pengukuran pengamatan yang dapat
dilakukan dengan menggunakan diinterpretasikan (interpretable).
sumber seismik buatan misalnya Akan tetapi metode seismikrefleksi
palu, ledakan, dan lain sebagainya. membutuhkan biaya yang lebih
Setelah diberikan gangguan (sumber besar. Biaya tersebut biasanya sangat
seismik), terjadi gerakan gelombang signifikan secara ekonomis.Karena
di bawah permukaan bumiyang survey refleksi membutuhkan biaya
memenuhi hukum-hukum elastisitas lebih besar, maka sebagai
ke segala arah dan mengalami konsekuensinyasurvey refleksi
pemantulan ataupun pembiasan digunakan dalam eksplorasi minyak
akibat munculnya perbedaan bumi.Adapun keunggulan metode
kecepatan. Kemudian, pada suatu seismik refleksiantara lain sebagai
jarak tertentu, gerakan 14 partikel berikut:
tersebut dapat di rekam sebagai (1)Pengukuran seismik refleksi
fungsi waktu. Berdasarkan data menggunakan offset yang lebih kecil.
rekaman tersebut dapat diperkirakan (2)Seismik refleksi dapat bekerja
bentuk lapisan/struktur di dalam bagaimanapun perubahan kecepatan
tanah (Priyantari dan Suprianto, sebagai fungsi kedalaman.
2009). (3)Seismik refleksi lebih mampu
berdasarkan penjalaran gelom- melihat struktur yang lebih
bangnya, metode seismik dibedakan kompleks.
menjadi 2 metode yaitu metode (4)Seismik refleksi merekamdan
seismik re-fraksi dan metode menggunakan semua medan
refleksi.Seismik refraksi efektif gelombang seismik yang terekam.
digunakan untukpenentuan struktur (5)Bawah permukaan dapat
geologi yang dangkalsedang seismik tergambar secara langsung dari data
refleksi untuk struktur geologiyang terukur (Chien-YingWang, 2004)
dalam. Metode seismik refraksi 2.2.2 Seismik Refraksi
inilahyang efektif digunakan Menurut Rucker (2006),
gunamengetahui nilaikedalaman “seismic refraction is an effective
bidang gelincirsebagai parameter tool for horizontal, lateral
kelongsoran suatu daerah (Priyantari characterization as well as vertical
dan Suprianto, 2009). characterization.” (Rucker, 2006)
Seismik refraksi dihitung Menentukan kecepatan
berdasarkan waktu yang dibutuhkan gelombang P untuk mengetahui
oleh gelombang untuk menjalar pada struktur dari permukaan dan bawah
batuan dari posisi sumber seismik permukaan bumi sehingga
menuju penerima pada berbagai jarak menunjukkan tiap lapisan dengan
tertentu. Pada metode ini, gelombang analisis penjalaran waktu gelombang
yang terjadi setelah sinyal pertama seismik. Topografi bedrock
(firstbreak) diabaikan, karena dikhususkan untuk struktur lereng
gelombang seismik refraksi yang curam dianalisis dari profil
merambat paling cepat dibandingkan seismik(Kanao, dkk, 2012)
dengan gelombang lainnya kecuali Keterbatasan metode ini adalah
pada jarak (offset) yang relatif dekat tidak dapat dipergunakan pada
sehingga yang dibutuhkan adalah daerah dengan kondisi geologi yang
waktu pertama kali gelombang terlalu kompleks. Metode ini telah
diterima oleh setiap geophone. dipergunakan untuk mendeteksi
Kecepatan gelombang P lebih besar perlapisan dangkal dan hasilnya
dibandingkan dengan kecepatan cukup memuaskan. Menurut
gelombang S sehingga waktu dating Sismanto (1999), asumsi dasar yang
gelombang P yang digunakan dalam harus dipenuhi untuk penelitian
perhitungan metode ini. Parameter perlapisan dangkal adalah:
jarak dan waktu penjalaran 1. Medium bumi dianggap berlapis-
gelombang dihubungkan dengan lapis dan setiap lapisan
cepat rambat gelombang dalam menjalarkan gelombang seismik
medium. Besarnya kecepatan rambat dengan kecepatan yang berbeda-
gelombang tersebut dikontrol oleh beda.
sekelompok konstanta fisis yang ada 2. Semakin bertambah
dalam material yang dikenal sebagai kedalamannya, batuan lapisan
parameter elastisitas (Nurdiyanto akan semakin kompak.
dkk., 2011). 3. Panjang gelombang seismik lebih
Prinsip utama metode refraksi kecil daripada ketebalan lapisan
adalah penerapan waktu tiba pertama bumi.
gelombang baik langsung maupun 4. Perambatan gelombang seismik
gelombang refraksi. Mengingat dapat dipandang sebagai sinar,
kecepatan gelombang P lebih besar sehingga mematuhi hukum –
daripada gelombang S maka kita hukum dasar lintasan sinar.
hanya memperhatikan gelombang P. 5. Pada bidang batas antar lapisan,
Dengan demikian antara sudut gelombang seismik merambat
datang dan sudut bias menjadi : dengan kecepatan pada lapisan
dibawahnya.
6. Kecepatan gelombang bertambah
dengan bertambahnya kedalaman.
Masalah utama dalam
pekerjaan geofisika adalah membuat
atau melakukan interpretasi hasil dari
survei menjadi data bawah
permukaan yang akurat. Data-data
waktu dan jarak dari kurva travel
time diterjemahkan menjadi suatu
penampang geofisika, dan akhirnya
dijadikan menjadi penampang
geologi. Secara umum metode
interpretasi seismik refraksi dapat
dikelompokkan menjadi tiga
kelompok utama, yaitu intercept Gambar 3.2 item-item input data
time, delay time method dan wave
front method (Taib, 1984). 2. Pilih menu window kemudian
pilih dan klik new interpretation
III. Metode Penelitian window.
Adapun langkah-langkah
dalam interpretasi seismik sebagai
berikut:

1. Buka aplikasi petrel, kemudian


pilih import file dan pilih semua
data seismik (pilih file type
“SIGY seismic data”.) →open.

Gambar 3.3 Menu Window


Setelah itu akan muncul gambar
seperti dibawah ini:

Gambar 3.1 import file


Setalah klik open maka akan muncul Gambar 3.4 Tampilan Data Seismik
item-item berikut:
3. Pada picking faut, Klik kanan
pada item interpretasi folder
setelah itu pilih insert fault.

Gambar 3.6 Fault interpetation

Gambar 3.5 Insert fault

4. Untuk picking fault: pilih


geophysic→klik 2 kali seismik
interpretation→ok. Setelah itu
pilih tools di sebalah kanan Gambar 3.7 Picking Fault
“interpret fault”. Kemudian
5. Pada picking Horizon, Klik
lakukan picking fault.
kanan pada item interpretasi
folder setelah itu pilih insert
seismic horizon.

Gambar 3.8 Insert seismic horizon

6. Untuk picking fault: pilih


geophysic→klik 2 kali seismic
interpretation→pilih “peaks” 7. Setelah di lakukan picking fault
pada signal feature →ok. dan picking horizon kemudian
Setelah itu pilih tools di sebelah klik menu window dan klik
kanan “interpret grid horizon”. semua seismic horizon dan fault
Kemudian lakukan picking interpretation maka akan
seismic horizon. muncul tampilan sebagai
berikut:

Gambar 3.11 New 3D window

Gambar 3.12 Horizon dan fault


dalam bentuk 3D window
8. Surface seismic horizon: pilih
Gambar 3.9 Seismic horizon
processes→ utilities→ klik 2
kali make/edit surface. pada
input data pilih data seismic
horizon yang akan dibuat
surface, kemudian pilih
geometry→pilih automatic→
ok. Maka akan muncul
tampilan surfacenya.
Gambar 3.10 Picking seismic
horizon
4. Perubahan penebalan atau
penipisan lapisan di antara dua
horizon.
5. Fault shadow rusaknya data di
daerah fault shadow biasanya
lebih mudah dilihat pada
patahan reverse daripada
patahan normal.
6. Gejala refleksi dari bidang
patahan.
Adapun struktur yang
Gambar 3.13 Make/edit surface
berkembang di daerah penelitian ini
yaitu sesar normal/turun yang di
tandai oleh sudut yang di bentuk
yaitu >45o dengan arah sebaran
dominan yaitu selatan-utara.

Gambar 3.14 Tampilan surface


seismic horizon
IV. Pembahasan
Adapun pembahasan fari
praktikum ini yaitu:
1. Peacking fault
pada peacking fault ini terdapat
Gambar 4.1 Picking Sesar Cross Line 1
5 daerah yang menandakan adanya
struktur sesar yang di tandai oleh
adanya kenampakan sebagai berikut:
1. Diskontinuitas horizon atau
meloncat dislokasi kelangsungan
korelasi horizon secara tiba-tiba.
2. Difraksi, memencarnya energi
seismik yang berasal dari
diskontinuitas reflector, biasanya
berbentuk kurva hiperpoblik.
3. Perubahan mendadak
kemiringan horizon. Gambar 4.2 Picking Sesar Cross Line 2
Gambar 4.3 Picking Sesar Cross Line 3 Gambar 4.6 Picking Sesar Cross Line 6

Gambar 4.4 Picking Sesar Cross Line 4


Gambar 4.7 Picking Sesar In Line 1

Gambar 4.8 Picking Sesar In Line 2


Gambar 4.5 Picking Sesar Cross Line 5
Gambar 4.9 Picking Sesar In Line 3
Gambar 4.12 Picking Sesar In Line 6

Gambar 4.13 Picking Sesar 2D

Gambar 4.10 Picking Sesar In Line 4

Gambar 4.14 Picking Sesar 3D


A. Picking Horizon
Gambar 4.11 Picking Sesar In Line 5 Pada peacking horizon ini
dengan metode Peaks yaitu lapisan
yang bewarna merah yang di
peaking.
Picking horizon dilakukan
dengan memperhatikan keteraturan
kenampakan refleksi dan biasanya
puncak formasi yang potensial.
Penarikan horizon diutamakan pada
refleksi yang memiliki ciri dan
penyebaran meluas dan regional,
yang biasanya mencirikan suatu
stratigraphic marker.

Gambar 4.18 Picking Horizon Cross Line 4

Gambar 4.15 Picking Horizon Cross Line 1

Gambar 4.19 Picking Horizon Cross Line 5

Gambar 4.16 Picking Horizon Cross Line 2

Gambar 4.20 Picking Horizon Cross Line 6

Gambar 4.17 Picking Horizon Cross Line 3


Gambar 4.21 Picking Horizon In Line 1 Gambar 4.24 Picking Horizon In Line 4

Gambar 4.22 Picking Horizon In Line 2 Gambar 4.25 Picking Horizon In Line 5

Gambar 4.23 Picking Horizon In Line 3 Gambar 4.26 Picking Horizon In Line 6

B. Peta Subsurface
Dari hasil peta subsurface
yang didapatkan, dapat diinterpretasi
bahwa zona antiklin (x) pada
lampiran, dimana pada titik ini
merupakan titik tertinggi, yang dapat
diinterpretasikan sebagai struktur
antiklin.
X

X
X

Gambar 4.30 Peta Subsurface Horizon 4


Struktur antiklin merupakan
salah satu jenis jebakan perangkap
minyak. Jebakan yang antiklinnya
Gambar 4.27 Peta Subsurface Horizon 1
melipat ke atas pada lapisan batuan,
yang memiliki bentuk menyerupai
kubah pada bangunan. Minyak dan
gas bumi bermigrasi pada lipatan
yang sarang dan pada lapisan yang
permeabel, serta naik pada puncak
lipatan. Disini, minyak dan gas sudah
terjebak karena lapisan yang
diatasnya merupakan batuan
impermeable.

Gambar 4.28 Peta Subsurface Horizon 2 V. Kesimpulan


Adapun kesimpulan dari
praktikum ini yaitu metode seismik
merupakan salah satu metode
geofisika yang mampu
menggambarkan keadaan bawah
permukaan secara lateral dengan
baik, dengan memanfaatkan
parameter-parameter fisis dan
ditunjang dengan data sumur yang
merepresentasikan informasi bawah
Gambar 4.29 Peta Subsurface Horizon 3 permukaan lalu
menginterpretasikannya melalui
pengetahuan geologi maka diperoleh
analisis yang cukup akurat.. Adapun
horizon yang mengandung Surface Wave Data
hidrokarbon yaitu pada horizon 1, CollectionAnd Interpretation
horizon 2 dan horizon 4 yang For Geotechnical Site
dicirikan oleh kenampakan bawah Characterization.Geophysics
permukaan yang membentuk struktur Conference, St. Louis,
antiklin Missouri, USA.
Sismanto, 1999, Eksplorasi dengan
DAFTAR PUSTAKA
Menggunakan Seismik
Kanao, Masaki., Yamada, Akira., Refraksi, Yogyakarta : Gajah
Yamashita, Mikiya. 2012.
Mada University Press.
Characteristic Seismic Wave
Associated With Cryosphere Susilawati. 2004. Seismik refraksi
Dynamics in Eastern Dronning (dasar teoridan akuisisi data),
Maud Land, East Antartica. USU Digital Library.
International Journal ofGeo- Taib, M.I.T., 1985, Engineering
physicsVolume 2012, Article Seismology, Bandung :
ID 389297, 19 pages, doi :
Institut Teknologi Bandung
10.1155/2012/389297
Koesoemadinata, R.P. 1978. Geologi Press (tidak dipublikasikan).

Minyak Bumi. Bandung. Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff,

Penerbit ITB. R.E, & Keys, D.A. (1976).

Nurdiyanto,B.,N, Drajat., S, Applied geo-physics, New


Bambang., S, Pupung.2011. York: Cambridge University
Penentuan Tingkat Kekerasan
Press.
Batuan Menggunakan Metode
Seismik Refraksi. Jurnal Wang, Chien-Ying., Ger, Mang-
Meteorologi Dan Long., Chen, Yi-Ling.2004.
GeofisikaVolume 12 Nomor 3 Investigating Subsurface
-Desember 2011: 211 –220. Structures and P-and S-wave
Priyantari, N. & Suprianto, A. 2009. Velocities inthe Taipei
Penentuan Kedalaman Basin.TAO,Vol. 15, No. 4,
BedrockMenggunakan Metode 609-627, November 2004.
Seismik Refraksi di Desa
Kemuning Lor Kecamatan
Arjasa Kabupaten Jember,
Jurnal ILMU DASARVol. 10
No.1 . 2009: 6 –12.
Rucker, M.L. 2006. Integrating
Seismic Refraction And

Anda mungkin juga menyukai