Metode Seismik
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombang
ke segala arah dengan bentuk bola.
Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas bidang batas dua
medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan
jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang
akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang
datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.
maupun kedalaman dalam parameter dalam sebuah survei akan sangat besar
fisis yang relevan, yaitu kecepatan jika diinginkan data yang baik
seismik.
Dapat menghasilkan citra kenampakan Perolehan data sangat mahal baik
struktur di bawah permukaan
akuisisi
dan
logistik
dibandingkan
konstanta
elastisitas
(porositas,
permeabilitas,
refraksi
mahal.
simpel Prosesing seismik refleksi memerluakn
dilakukan kecuali proses filtering komputer yang lebih mahal, dan sistem
untuk memperkuat sinyal first berak data base yang jauh lebih handal.
yang dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi Karena banyaknya data yang direkam,
yang
cukup
pengembangan
interpretasi
tidak
kecil,
model
terlalu
membutuhkan
personal
lainnya
pantul
gelombang
meningkat bagaimanapun
pantul
dalam
dapat
perubahan
bekerja
kecepatan
Masing-masing
pantul
merekan
dan
2. Metoda Magnetik
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah
permukaan bumi(suseptibilitas). Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan
dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar
bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar
belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori
potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau
dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam
magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan dalam
gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik
lebih menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan
melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan
minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian
prospeksi benda-benda arkeologi.Tingkat suatu benda magnetik untuk mampu dimagnetisasi
ditentukan oleh suseptibilitas kemagnetan (disimbolkan dengan k) yang ditulis sebagai:
I=kH
Besaran ini adalah parameter dasar yang dipergunakan dalam metode magnetik. Harga k pada
batuan semakin besar apabila dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral
yang bersifat magnetik. Suseptibilitas magnetik batuan merupakan harga magnet suatu batuan
terhadap pengaruh magnet yang erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi.
Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, semakin besar harga
suseptibilitasnya.
Metode Geomagnet dalam Survei Geofisika
Batuan di dalam bumi mengandung mineral-mineral yang sebagian juga memiliki sifat
kemagnetan. Mineral tersebut terinduksi medan magnet bumi dan menimbulkan medan magnet
sekunder (Bakrie, 2008). Hal inilah yang menjadi dasar metode geomagnet. Metode geomagnet
didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan
adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pola
anomali ini dicirikan oleh pergantian antara anomali positif negatif dan sejajar dengan sumbu
pemekarannya. Pola ini dikenal dengan Zoneof stripped magnetic anomalies. Intensitas medan
magnet di permukaan bumi diukur menggunakan magnetometer. Hasil pengukuran
magnetometer berupa penjumlahan dari medan magnet bumi utama, variasi medan magnet bumi
yang berhubungan dengan variasi kerentanan magnet batuan, medan magnet remanen dan variasi
harian akibat aktivitas matahari. Pengukuran medan magnet bumi untuk keperluan eksplorasi
dapat dilakukan di darat, laut, dan udara. Survei geomagnet dilakukan untuk memperkirakan
adanya cebakan mineral, intrusi magnetik di daerah vulkanik, eksplorasi geotermal, dan
konfigurasi cekungan sedimen pada eksplorasi hidrokarbon (Bakrie, 2008). Metode ini juga
dapat digunakan untuk prospeksi benda-benda arkeologi (Anonim, 2008). Akurasi pengukuran
metode ini relatif tinggi dan pengoperasian alat di lapangan relatif sederhana, mudah dan cepat.
Instrumen yang digunakan dalam metode magnetik adalah magnometer.
pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik
bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang
kita amati.Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi yaitu :
a
Self potensial (SP) > Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di
alam.Pengukuran self potensial biasanya digunakan pada zona mineralisasi dapat timbuk
jika kondisi lingkungan didukung oleh adanya proses elektrokimia. Pengukuran ini
iasanya menggunakan alat ukur tegangan milivoltmeter.
Induced potential (IP) > Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita
induksikan sendiri kedalam tanah.
Metode IP mengukur adanya polarisasi didalam suatu medium karena pengaruh arus
listrik yang melewatinya, dimana polarisasi banyak terjadi pada medium yang mengandung
mineral logam. Metode IP mengamati beda potensial yang terjadi setelah arus listrik yang kita
alirkan dihentikan. Sehingga metode IP sangat cocok digunakan untuk eksplorasi mineral logam
karena keberadaan mineral logam dapat dideteksi sesuai dengan sifat fisika yang dimiliki,
misalnya nilai Chargeability yang besar.
Prinsip dasar metode IP, arus dialirkan ke dalam tanah melalui elektrode arus dan
mengukur potensi dengan elektrode potensial. Jika arus listrik diputus, seharusnya potensial
atau tegangan terukur akan langsung berharga nol. Dalam kenyataannya tegangan tidak
langsung berharga nol, tetapi ada selang waktu beberapa saat untuk tegangan menuju nol.
Kejadian inilah yang dinamakan efek polarisasi terinduksi, sedang mediumnya (dalam hal ini
adalah batuan) dinamakan medium atau batuan polarisabel. Arus listrik yangdi injeksikan ke
dalam bumi melalui elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi di ukur melalui dua
elektroda arus kemudian beda potensial yang terjadi di ukur oleh dua elektroda potensial .
overpotensial yang di sebabkan adanya efek polarisasi dan waktu peluruhannya akan diukur
sebagai parameter IP kawasan waktu atau di sebut chargeabillity.Metode polarisasi terimbas
ini terutama digunakan dalam eksplorasi logam dasar (base metal) dan penyelidikan air tanah ,
persebaran mineral sulfide termaksud emas dan perak (disseminated sulfides ), sink
holes,dll.salah satu instrumen yang di gunakan pada eksplorasi IP yakni Syscal Jr.
Kelebihan metode IP dibandingkan dengan metode yang lain, adalah dapat dideteksi
adanya mineral mineral sulfida yang letaknya tersebar dan tak teratur (disseminated). Dengan
demikian maka metode ini cocok sekali digunakan untuk melokalisir dan memperoleh cadangan
mineral sulfida yang berasosiasi dengan bijih besi, emas, dan bijih logam yang lainnya.
Pengukuran IP dapat dilakukan dengan 2 domain, yakni:
1
Frequency domain
Time domai
Frequency Domain
Prinsip mengukur perbedaan respon batuan yang mengandung mineral konduktif/ tidak
dengan pemberian impedansi pada 2 frekuensi yang berbeda (frekuensi rendah dan frekuensi
tinggi)
Terdapat mineral konduktif : nilai < pada freq tinggi ; nilai > pada freq rendah
Time Domain
Prinsip: mengukur waktu peluruhan muatan listrik pada batuan ketika arus listrik
diinjeksikan dan ketika arus listrik dihentikan
mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding
terbalik dengan resistansi (R) mdium, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = I.R
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding
terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai dengan rumus :
R = x/A
Untuk mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga resistivitas semu app
(apparent resistivity) dirumuskan oleh :
app = K array . V / I
Dalam pelaksanaan survey dikenal beberapa metoda pengambilan data sesuai dengan peletakan
eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap faktor geometri peneletian resistivity
yang kita lakukan. Adapun aturan/metoda tersebut antara lain :
1
Metoda Wenner
Metoda Gradien
Metoda Schlumberger
Metoda Dipole-dipole
Metoda Pole-dipole
Setiap metode mempunyai Keunggulan dan Kekurangan.keunggulan dan kekurangan
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Geolistrik dengan Metode Geofisika lainya
Kelebihan
Harga peralatan murah
Kekurangan
Tidak efektif untuk pemakaian di
kawasan karst
Untuk mendeteksi
air
tidak
bisa
air tersebut
Tidak bisa membedakan air mengalir
Metode AMT
Metode MT/AMT merupakan suatu teknik eksplorasi yang terkenal digunakan untuk
mengukur fluktuasi pada medan listrik dan medan magnet alami pada jangkauan frekuensi yang
luas.Fluktuasi ini berasal dari ionosper yang berhubungan dengan aktivitas matahari pada
cakupan frekuensi rendah. Teknik ini tidak membutuhkan sumber buatan dan pemancar
( transmitter ).
Sumber medan yang digunakan berasal dari dipol listrik yang diinjeksikan ke dalam
bumi. Informasi tentang resistivitas batuan bawah permukaan sebagai fungsi kedalaman,
diperoleh dengan mengukur besarnya medan listrik dan medan magnet untuk berbagai frekuensi.
Resistivitas listrik merupakan parameter penting untuk mengkarakterisasikan keadaan fisis
bawah permukaan, yang diasoasiasikan denganmaterial dan kondisi bawah permukaan.
Parameter tersebut bergantung pada lithologi, porositas, suhu, tekanan, dan fluida yang mengisi
batuan.
Penurunan persamaan untuk metode MT maupun AMT dikembangkan mengikuti
pendekatan Cagniard. Asumsi dasar yang digunakan adalah bumi dianggap lapisan horizontal
dimana masingmasing lapisan mempunyai sifat homogen isotropis dan, gelombang
elektromagneik alam yang berinteraksi dengan bumi merupakan gelombang bidang. Dengan
menganggap bahwa bumi bersifat homogen isotropis, sifat fisik medium tidak bervariasi
terhadap waktu dan tidak ada suatu sumber muatan dalam medium yang ditinjau,
Untuk mendapatkan resistivitas yang sebenarnya dimana bumi mempunyai resistivitas
yang heterogen diperoleh dengan cara membuat model dan diturunkan hubungan antara
resistivitas semu dan resistivitas sebenarnya (metode inversi).metode AMT ini biasanya
menggunakan instrument Stratagem versi 26716-01 REV .D alat ini memilki prinsip kerja
dengan menggunakan energi elektromagnetik yang di lakukan dengan mengukur fluktasi
medan magnetik dan merekam fluktasi medan listrik di permukaan bumi dari fenomena arus
transient yang terdapat di alam seperti medan dalam jangkauan audio 1-20 Khz yang di
hasilkan dari aktivitas petir pada jarak yang jauh medan magnet tersebut menembus
permukaan tanah dan induksinya menghasilkan variasi arus tellurik dalam kawasan waktu
yang kemudian menimbulkan medan elektromagnetik sekunder dan dapat diukur di
permukaan bumi.
mengukur daya hantar listrik batuan dengan cara mengetahui sifat-sifat gelombang EM sekunder.
Gelombang sekunder ini dihasilkan dari induksi EM sebuah gelombang EM bidang primer yang
berfrekuensi sangat rendah dari 10 sampai 30 KHz. Karena rendahnya harga frekuensi yang
digunakan, maka jangkau frekuensi dikelompokkan ke dalam kelompok VLF (Very Low
Frequency).
Metode ini memanfaatkan gelombang pembawa (carrier wave) dari pemancar yang
dibuat oleh militer yang sebenarnya untuk komunikasi bawah taut. Gelombang ini memiliki
penetrasi yang cukup dalam karena frekuensinya yang cukup rendah. Gelombang VLF menjalar
ke seluruh dunia dengan atenuasi yang kecil dalam pandu gelombang antara permukaan bumi
dan ionosfer.
Karena induksi gelombang primer tersebut, di dalam medium akan timbul arus induksi
(arus Eddy). Arus induksi inilah yang menimbulkan medan sekunder yang dapat ditangkap di
permukaan. Besarnya kuat medan EM sekunder ini sebanding dengan besarnya daya hantar
listrik batuan (V), sehingga dengan mengukur kuat medan pada arah tertentu, secara tidak
langsung kita dapat mendeteksi daya hantar listrik batuan di bawahnya.
Pemancar
Pembangunan pemancar VLF dimulai pada awal PD I, pada tahun 1910, untuk komunikasi
jarak jauh. Komunikasi dengan frekuensi VLF ini kemudian diperkuat hingga dapat digunakan
untuk komunikasi sub-marine yaitu kapal selam. Dua alasan pemakaian gelombang VLF adalah
(1) kemampuannya untuk komunikasi global karena pelemahan yang sangat kecil di dalam
pandu gelombang bumi-ionosfer dan (2) penetrasinya cukup efektif hingga dapat menembus taut
dalam.
2
Secara fisik, ukuran luas antena VLF sangatlah besar yaitu sekitar 10 km . Ukuran luas
yang cukup lebar tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitansi input dari pemancar
tunggal VLF yang dipasang hingga ketinggian 200 sampai dengan 300 meter dari permukaan
tanah.
Tabel 1 menunjukkan daftar beberapa pemancar VLF yang cukup penting (diambil dari
ABEM [http:\\www.abem.com\]). Pemancar VLF yang biasa dipergunakan di indonesia adalah
pemancar NWC, North West Cape, Australia; NDT dan JJF4 di Japan serta Bombay, India.
Pengaruh Atmosfer.
Sumber noise yang utama adalah radiasi medan elektromagnetik akibat kilat atmosfer
baik di tempat yang dekat/jauh dengan lokasi pengukuran. Pada frekuensi VLF, radiasi medan ini
cukup dapat melemahkan sinyal yang dipancarkan oleh pemancar. Daerah yang cukup banyak
terdapat gangguan tersebut adalah Amerika Tengah dan Selatan, Afrika tengah serta kepulauan di
Asia Tenggara. Di Indonesia gangguan noise ini cukup banyak. Gangguan ini dicirikan dengan
naiknya kuat medan listrik vertikal dan medan magnet horisontal secara tiba-tiba (jika sumber
medan cukup dekat dengan pengukur) dan relatif berbentuk gaussian jika sumber medan cukup
jauh.
Noise kedua adalah variasi diurnal medan elektromagnetik bumi, dimana terjadi
pergerakan badai dari arah timur ke barat yang terjadi pada siang hari hingga sore hampir malam.
Untuk daerah Australia, gangguan minimum terjadi pada saat musim salju (Mei - Juli) dan noise
maksimum terjadi saat pertengahan musin panas (Nopember - Januari). Noise harian minimum
berada pada jam 08.00 waktu lokal, kemudian merambat naik hingga maksimum pada jam 16.00
waktu lokal. Dengan beberapa informasi ini disarankan bahwa pengukuran VLF di Indonesia
dilakukan pada bulan-bulan musim kemarau (Mei - Juli) mulai dari pagi-pagi sekali jam 06.00
hingga mendekati pukul 11.00 siang.
2
atau testa) dan D = pergeseran listrik (C/m ). Keempat persamaan tersebut
-12
-2
bahwa efek medan akibat arus konduksi memegang peranan penting ketika terjadi perubahan
konduktivitas medium (Sharma, 1997).
faktor
fase
(rad/m)
dan
parameter
imaginer
menunjukkan
faktor
Medan magnet yang memiliki komponen horisontal dan vertikal membentuk sebuah elips
yang dapat ditunjukkan dengan sudut tilt dari sumbu mayor dan sumbu horisontalnya, dan
eliptisitasnya (perbandingan sumbu minor/sumbu mayor). Alat akan mengukur dua besaran
tersebut dari pengukuran komponen in-phase dan out-of-phase medan magnetik vertikal dari
medan horisontalnya. Data tilt biasanya disajikan dalam derivative Fraser.
Parameter eliptisitas kadang digunakan untuk mengetahui bahwa struktur di bawah
memiliki konduktivitas tinggi (berharga kurang dari nilai tilt tetapi bertanda terbalik) atau
memiliki konduktivitas rendah (bernilai dan bertanda sama dengan nilai tilt).
Mode Resisitivity
Mode ini digunakan untuk mengetahui dike resistif dan disisi lain untuk membatasi satuan
geologi melalui pemetaan tahanan jenisnya. Mode ini sangat baik jika arah pemancar tegak lurus
strike geologinya (45) seperti terlihat pada gambar dibawah.
Alat akan langsung mengukur besarnya tahanan jenis medium dan besarnya sudut fase
medium. Letak anomali secara kasar berada di bawah puncak anomali tahanan jenis. Sedangkan
harga fase > 45 menunjukkan tahanan jenis semakin dalam semakin kecil, dan fase < 45
menunjukkan tahanan jenis semakin dalam makin besar.