Anda di halaman 1dari 11

1.

Komposisi Sedimen Laut Dalam


Menurut (Anonim, 2015) komposisi sedimen laut dalam terbagi atas
1.1.
Biogenic-pelagic Sedimen
A. Oozes
Sedimen ini merupakan jenis sedimen yang berasal dari mahkluk hidup
atau organisme dimana akan berbentuk lumpur organism atau ooze/selut. Oozes
terbagi atas dua yakni :

Calcareous ooze

Sedimen jenis ini merupakan jenis ooze yang mengandung kapur.


Berdasarkan (Djakaria, tidak diketahui) membagi tipe calcareous yakni tergolong
atas dari organism binatang dan organism tumbuhan. Organisma binatang yang
mengandung kapur antara lain globigerina Ooze pteropod Ooze. Kalau golongan
keduanya dapat disebutkan secara khusus yakni binatang yang mengandung kapur
binatang yang memiliki antara lain pelagis (plankton), tuang, gigi, dan lain-lain.
Sedangkan tumbuhan yang mengandung kapur antara lain algae.

Silicous ooze

Sedimen jenis ini merupakan jenis sedimen ooze yang tidak mengandung
kapur. Sedimen jenis ini antara lain radiolaria, diatom, dan red clay.
B. Organic Sea Compoun
Organic sea compound merupakan salah satu jenis sedimen yang terdapat
di laut yang berasal dari bahan-bahan organic yang ada di laut.
1.2.

Pelagic-detrical compound
A. Brown Clay
Brown clay merupakan sedimen yang berasal dari aktifitas dari luar

angkasa atau sedimen ekstrestrial. Aktifitas ini antara lain adanya meteor atau

debu cosmos yang jatuh ke bumi kemudian mengalami sedimentasi. Salah satu
endapannya yakni sedimen jenis brown clay atau red clay.
B. Glacial-Marine Sediment
C. Volcanic Ash
Volcanic Ash merupakan jenis sedimen yang berasal dari bahan
vulkanisme seperti pecahan lava bahkan sampai butiran mineral.
1.3.

Bottom-transported Detrital sedimen


A. Turbidities
Turbidities merupakan endapan yang dihasilkan oleh aktifitas arus turbidit.

Dalam (Anonim,2015) arus turbidit merupakan arus yang membawa endapan


yang dari darat bagian pesisir yang dikendalikan oleh grafitasi yang menelusuri
lereng di dasar samudera.
B. Contourities
Menurut (Anonim, 2015) dijelaskan bahwa countirities merupakan arus
laut yang berada di dekat dasar samudera pada kedalaman 3000-6000 m dengan
kecepatan 10-20 cm/detik. Sedimen yang diendapkan oleh arus ini (contour
current) dinamakan contourit yang tersusun atas sedimen halus.
C. Terrigenous-Muds
Hidrogenic Sediments

1.4.

Hidrogenic sedimen merupakan sedimen yang berasal dari reaksi kimia dalam
air laut.
A. Mont Morilonite
B. Zeolite
C. Manganese Nodule
Manganese Nodule (Bongkahan Mangan) merupakan endapan yang
berasal dari endapan oksida dan hidroksida besi dan mangan.

2. Guyot, Atoll dan Tektonik Lempeng

2.2.

Guyot
(Anonim, tidak diketahui) menjelaskan Seamount dan guyot adalah

gunung api yang muncul dari dasar permukaan laut tetapi puncaknya tidak sampai
ke permukaan. Perbedaan dari keduanya, seamount memiliki lereng yang curam,
puncak yang runcing sedangkan guyot memiliki puncak yang datar.
Guyot merupakan gunung api bawah laut yang puncaknya tidak muncul ke
permukaan. Guyot memiliki permukaan yang datar dan hal tersebut menjadi
pembeda antara guyot dan seamount. Puncak datar yang dimiliki oleh guyot
diakibatkan oleh adanya aktifitas vulkanik dan erosi.
Proses terbentuknya guyot dijelaskan dalam (Nugroho, 2014) yakni :
New Oceanic Island
Pada awalnya, terbentuklah pulau baru di tengah samudra. Pulau
itu sebenarnya adalah gunung api bawah laut yang terbentuk akibat
pemekaran kerak samudra.
Terumbu Karang Tepi
Selanjutnya di sekeliling pulau baru tadi tumbuh karang tepi.
Terumbu tepi (fringing reef) adalah terumbu karang yang terdapat di
pantai suatu pulau atau benua.
Terumbu Karang Penghalang
Seiring waktu, pulau tadi kehilangan aktivitas magmanya. Tidak
ada lagi material yang dikeluarkan. Ditambah lagi semakin menjamurnya
karang-karang tadi. Akibatnya pulau tadi mulai tenggelam. Kemudian
terbentuklah laguna di pulau tersebut yaitu daerah yang digenangi air.
Sementara terumbu karang sendiri masih mengelilingi pulau tersebut dan
membentuk karang penghalang Barrier Reef. Terumbu penghalang
(barrier reef), merupakan terumbu karang yang berbentuk memanjang
melindungi pulau (benua) dari lautan atau samudera dan memiliki goba
(lagoon) diantara terumbu dan pulau.
Atol
Pulau tadi akhirnya tenggelam menyisakan cincin karang yang
disebut atol. Atol adalah terumbu karang yang sebagian terendam air laut

yang membentuk lingkaran, dengan pulau-pulau rendah di sekeliling


laguna besar yang berbentuk gelang.
Guyot
Akibat erosi pulau rendah yang menjadi tempat tumbuhnya terumbu
karang tadipun semakin tenggelam. Padahal terumbu karang hanya dapat
tumbuh di laut dangkal, tenang dan jernih. Terumbu karang pun mati
dengan sendirinya. Hingga akhirnya, menyisakan guyot yaitu gunung
bawah laut yang permukaannya datar

2.3.

Atoll
Atol merupakan kumpulan pulau yang dasarnya berada di bawah

permukaan laut. Dijelaskan dalam (Anonim, tidak diketahui) bahwa atol


merupakan kumpulan pulau-pulau yang sebagian daranya berada di bawah
permukaan laut, biasanya ditandai dengan
adanya terumbu karang.
(Nugroho, 2014) Menjelaskan Atol
tumbuh di sekeliling pulau-pulau vulkanik
yang

tenggelam

di

bawah

permukaan

samudra. Apabila sebuah pulau vulkanik


meletus dan sedikit demi sedikit tenggelam di bawah permukaan samudra, batubatu karang yang tumbuh di pinggirannya menjadi terumbu karang penghalang
(barrier reef) dan akhirnya membentuk sebuah atol. Karang penghalang yang
terdapat di sepanjang pantai timur Australia memiliki panjang mencapai 2000 km
adalah The Great Barrier Reef. Letaknya agak jauh dari pantai sehingga ada laut
pemisah dengan pantai. Di Samudra Pasifik terdapat banyak atol, misalnya atol
Bikini, atol Manuroa. Sedangkan di sebelah selatan Sulawesi terdapat atol Pulau
Pukang Besi.

2.4.

Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng merupakan salah satu teori yang menjelaskan


tentang pergerakan benua yang ada di bumi. Teori ini pertama kali di temukan
oleh salah seorang ilmuwan yang bernama Alfred Wegener pada tahun 1912
melalui teori pengapungan benua dan di dukung oleh teori yang dikemukakan
oleh para ahli yang lain. Teori tektonik lempeng, merupakan teori paling mutakhir
yang sampai saat ini masih digunakan dalam kajian ilmu kebumian. Sekaligus
teori ini mematahkan anggapan lama yang menganggap bumi ini diam atau tidak
bergerak.
Alfred Wegener, mengemukakan pertama kali teori mengenai tektonik
lempeng melalui konsep pengapungan benua (Continental Drift). Hal tersebut di
dukung dengan beberapa bukti yakni :

Kesamaan Garis Pantai


Pada saat melakukan pemetaan, ditemukan beberapa kesamaan garis

pantai yang ada pada benua. Hal tersebut membuat Alfred Wegener untuk
melakukan riset tentang mengenai kesamaan garis pantai pada setiap benua
yang ada.
Kecocokan garis pantai benua Amerika
Selatan Bagian Timur dengan garis pantai
benua Afrika Bagian Barat (Firdaus,
Oleh karena itu, Wegener menduga bahwa dulu
kedua benua ini adalah satu kesatuan. Tetapi,
karena terus bergerak, maka kedua benua ini
terpisah
Sumber : Firdaus,

Penemuan Fosil
Selain ada kesamaan garis pantai, penemuan beberapa fosil juga pada

beberapa benua yang tersebar pada beberapa benua tersebut.

Sumber : Firdaus,

Dalam (Firdaus, 2014) dinyatkan bahwa Ditemukan fosil-fosil yang berasal


dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa
benua, :
Fosil Cynognathus,suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun
yang lalu dan ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua
Afrika.
Fosil Mesosaurus,suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan
sungai yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di
benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
Fosil Lystrosaurus,suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240
juta tahun yang lalu, ditemukan di benua benua Afrika, India, dan
Antartika.
Fosil Clossopteris,suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang
lalu, dijumpai di benua benua Afrika, Amerika Selatan, India,
Australia, dan Antartika.

Jenis Batuan

Jenis batuan juga menjadi salah satu bukti bahwa benua mengalami
pergererakan. Hal tersebut dibuktikan pada beberapa benua ditemukan jeis
batuan yang memiliki umur yang sama.

Sumber : Firdaus,

Dalam (Firdaus, 2014), dijelaskan bahwa Jalur pegunungan Appalachian


yang berada di bagian timur benua Amerika Utaradengan sebaran berarah
timurlaut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundlands.
Pegunungan yang umurnya sama dengan pegunungan Appalachianjuga
dijumpai di British Islesdan Scandinavia. Kedua pegunungan tersebut
apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan / pengapungan,
kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur pegunungan yang
menerus.

Iklim Purba
Iklim purba merupakan kejadian yang dianggap oleh para ahli kebumian

adalah kejadian iklim dingin yang terjadi pada bagian selatan bumi.

Sumber : Firdaus,

Dalam (Firdaus, 2014) dijelaskan bahwa gambar tersebut menjelaskan


Sebaran lapisan es di belahan bumi bagian selatan pada 250 300 juta tahun
yang lalu serta sebaran fosil Lystrosaurus dijumpai di benua-benua Afrika,
India, dan Antartika; fosil Glossopterisdijumpai di benua benua Amerika
Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia

Teori mengenai tektonik lempeng mengalami perkembangan yang di mulai


pada tahun 1912 oleh Alfred Wegener yang menjelaskan tentang konsep
pengapungan benua (Continental Drift).Kemudian didukung oleh hipotesa yang
dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Harry Hess pada tahun 1962
yang menyatakan bahwa di pematang tengah samudera terjadi pemekaran lantai
samudera yang di sebabkan oleh adanya arus konveksi dari bawah bumi yang
dimana arus konveksi ini di sebabkan oleh perbedaan tekanan sehingga membuat
perpindahan panas tanpa di ikuti oleh material penyusunnya. Arus konveksi juga

membuat gaya tarikan (tensional Force) sehingga dapat menjadi jalur buat magma
untuk naik ke permukaan dan membeku. Dalam (Firdaus, 2014) juga menjelaskan
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan
didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuanbatuanyang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah
symposium di Tasmania tahun1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan
kedalam teori ekspansi bumi, namun selanjutnya justru lebih mengarah ke
pengembangan teoritektonik lempeng yang menjelaskanpenyebaran(spreading)
sebagai konsekuensi pergerakan vertikal(uplift) batuan, tetapi menghindarkan
keharusan

adanya

bumi

yang

ukurannya

terus

membesar

atau

berekspansi(expanding earth) dengan memasukkan zona subduksi /tunjaman


(subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada waktu itulah teori
tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang
umum dipakai dan kemudian diterima secara luasdi kalangan ilmuwan.

REFERENSI :
Anonim, 2015. Lantai Samudra dan Sedimen. Kendari : Universitas Halu Oleo.
Anonim, tidak diketahui.Buku Ajar Oseanografi Fisika.Semarang : Universitas
Diponegoro.

Djakaria,M.Nur, tidak diketahui. Dasar Laut. http://file.upi.edu/ Direktori/ FPIPS/


JUR._PEND._GEOGRAFI/194902051978031-DJAKARIA_M_NUR/
DASAR__LAUT. pdf. Diakses pada tanggal 18 November 2015.

Firdaus, 2014. Tektonik Lempeng.Kendari:Universitas Halu Oleo

Nugroho,Lulut.2014. Pengertian Guyot dan Proses Pembentukan Guyot :


http://lu-nu.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-guyot-dan-prosespembentukan.html. Di akses pada tanggal 18 November 2015.

________________. Pengertian Atol dan Proses Pembentukan Atol :


http://lu-nu.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-atol-dan-prosespembentukan.html. Di akses pada tanggal 18 November 2015.

TUGAS 2 :
Pengantar Tektonofisik

JENIS SEDIMENTASI DI LAUT DALAM, GUYOT, ATOL DAN TEKTONIK


LEMPENG

RAZZAK RAFFIU LANATA


F1H1 14 011

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
2015

Anda mungkin juga menyukai