Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN II

Pembentukan Lautan
Teori dan Analisa tentang Asal Usul Lautan
 Kehadiran lautan sebagimana tampak sekarang ini, tidak terlepas dari proses
pembentukan bumi
 Karena lautan merupakan bagian dari bumi, sehingga baik asal usulnya
maupun aspek aspek dan proses proses selanjutnya merupakan rentetan
proses alam yang masih tetap bekerja
 Umur bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyard tahun yang
lalu, namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan misteri
 Yang jelas kejadian lautan merupakan rentetan proses proses alam yang
bekerja hingga sekarang dan masih tetap berlangsung terus
 Berikut ini akan disajikan beberapa teori dan analisa tentang asal-usul lautan
(Mappa dan Kaharuddin, 1991).
a. Hipotesa Pelepasan Lempeng

Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan


bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya
berasal dari gumpalan-gumpalan kabut yang berputar (terpilin).
Dan seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan
akibat penurunan temperatur
Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak stabil, karena pada
bagian dalamnya masih cair dan panas. Sehingga terciptalah
kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara
dua lapisan yang berbeda fase
 Terjadinya peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama,
bumi tetap berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari),
terjadilah pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya
lemparan (centrifugal) tidak seimbang dengan gaya tarikan bumi(centripetal)
 Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan
yang nantinya terisi air, membentuk lautan.
 Lapisan bumi yang telah terlepas diduga sebagai bulan atau planet yang
mengelilingi bumi
 Dalam sistem tata surya dapat dilihat bahwa material-material atau planet-
planet yang terlepas dari induknya akan tetap terkontrol dan mengelilingi
dimana planet tersebut berasal.
b. Teori Undasi
 Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa
adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian
cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan
oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair
(magma)
 Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh
pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa
ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu
mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.
c. Teori Tektonik lempeng
 Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua yang sekarang ini selalu bergerak
terapung di atas bahan yang cair
 Banyak bukti dan gejala gejala pergerakan lempeng bumi yang dapat dipelajari, seperti
terjadinya busur gunung api di Indonesia, jalur jalur gempa bumi, naiknya suhu air laut, bentuk
kecocokan diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan dan Afrika),
kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi diantara dua pulau, serta kelainan
kemagnetan dan gaya berat bumi diantara dua tempat berdekatan
 Bagaimana suatu lempeng dapat berpisah atau berbenturan, tentunya untuk memberikan
suatu jawaban atas pernyataan tersebut diperlukan suatu pendekatan terhadap gejala-gejala
alam berupa analisis ketektonikan bumi.
 Ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi dapat bergerak adalah
akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut bumi
B.2. Komposisi Daratan dan Lautan

Bumi terdiri atas beberapa lapisan dimana setiap lapisan


mempunyai kepadatan (density) dan komposisi yang
berbeda-beda satu sama lain
Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut adalah: Atmosfer,
Hidrosfer, Litosfer (lapisan kerak bumi), Astenosfer, dan pusat
Bumi (central core) (Hutabarat dan Evans, 1985).
Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti
nitrogen,oksigen, karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inert
gas)
 Hidrosfer
• Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang
berbentuk sebagai laut, samudera, dan danau-danau air tawar
• Seluruhnya berjumlah 361 juta km2 atau kira-kira meliputi 71 %
dari seluruh luas permukaan bumi.
Litosfer (lapisan kerak bumi)
• Lapisan keras yang tebalnya antara 600–700 km membentuk dua tipe lapisan keras
permukaan yaitu;
1. Continental crust yang terdiri dari batu-batu granit yang membentuk hampir seluruh
massa tanah yang terdapat di dunia (menutupi hampir sekitar 149 juta km2 atau kira-
kira 29 % dari seluruh permukaan bumi).
2. Oceanic crust yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah lembah laut yang
dalam.
 Astenosfer
• Bagian atas astenosfer dipercaya secara relatif adalah lunak dan dapat mengalir secara
lambat sekali, sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras.
• Lapisan litosfer yang berbentuk seperti lempengan mengapung di atas lapisan astenosfer
sehingga dinamakan lempeng tektonik (tectonic plate), hal ini dapat dibayangkan sebagai
massa es yang besar mengapung di atas air.
Pusat Bumi
• Adalah lapisan bumi yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel.
Struktur Bumi mulai dari Atmosphere, Hydrosphere,
Lithosphere, Asthenosphere, sampai dengan inner core
(sumber: Pinet, 1992).
Massa Daratan Dan Lautan
Pantai benua kelihatan di atas lautan di banyak tempat di bumi
membentuk massa daratan yang maha luas. Pada dasarnya bumi kita
ini dapat dibagi menjadi tanah hemisfer yang meliputi seluruh massa
tanah daratan dan lautan hemisfer. Sampai sekarang belum ada
keterangan yang cukup yang dapat menerangkan tentang perbedaan-
perbedaan daratan dan lautan ini.
Lembah Lautan (Ocean basin) Pada mulanya dipercaya bahwa permukaan
dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu
modern telah membuktikan bahwa topografi mereka adalah kompleks
seperti daratan. Bentuk bentuk itu adalah: Ridge dan Rise, Trench, Abyssal
plain, Continental Island, Island Arc, Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-atol,
Seamount dan Guyot (Hutabarat dan Evans, 1985). 1. Ridge dan Rise Ini
adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan yang hampir
serupa dengan adanya gunung gunung di daratan. Perbedaannya hanya pada
letak kemiringannya. Ridge lerengnya lebih terjal dibanding rise. Ridge dan
rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan
membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic
ridge system
• 2. Trench Bagian laut yang terdalam yang bentuknya seperti saluran
yang seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat diperbatasan
antara benua dan kepulauan. Mereka biasanya mempunyai
kedalaman yang sangat besar. Contoh: Java Trench Kedalamannya
sebesar 7.700 m 3. Abyssal Plain (daratan abyssal) Daerah ini relatif
terbagi rata dari permukan bumi yang terdapat dibagian sisi yang
mengarah kedaratan dari sistem mid oceanic ridge.
4. Continental Island (pulau pulau benua) Beberapa pulau seperti Greenland dan
Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan bagian dari massa tanah daratan
benua besar yang kemudian menjadi terpisah. Daerah-daerah ini lapisan kerak buminya
terdiri dari batuan batuan besi (granitic) yang jenisnya sama dengan yang terdapat di
daratan benua.
5. Island Arc (kumpulan pulau pulau) Kumpulan pulau-pulau seperti kepulauan
Indonesian juga mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi mempunyai asal
yang bebeda. Kepulauan ini terdiri dari batuan-batuan vulkanik dan sisa sisa
sedimen pada bagian pemukaan kulit lautan.
6. Mid-Oceanic Volcanic Island (pulau pulau vulkanik yang terdapat di
tengahtengah lautan) Daerah ini terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, khususnya
terdapat di Lautan Pasifik, dimana letak mereka sangat jauh dari massa daratan
(Kepulauan Hawaii).
7. Atol-Atol Daerah ini terdiri dari kumpulan pulau yang sebagian tenggelam
dibawah permukaan air. Batuan batuan disini ditandai dengan adanya terumbu
karang yang terbentuk seperti cincin yang mengelilingi sebuah lagon yang dangkal.
8. Seamount dan Guyot Merupakan gunung berapi yang muncul dari
dasar lautan,tetapi tidak muncul sampai kepermukaan laut. Seamount
mempunyai lereng yang lebih yang curam dan puncaknya runcing
(tinggi sekitar 1 km atau lebih). Guyot mempunyai bentuk yang sama
dengan seamount tetapi pada bagian puncaknya datar.
Batas-Batas Pantai (Coastal margins) Daerah peralihan antara daratan dan
lautan sering ditandai dengan adanya perubahan kedalaman yang
berangsur angsur. Disini dapat dibedakan menjadi tiga daerah: Continental
Shelf, Continental Slope, dan Continental Rise. Continental Shelf adalah
suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan
langsung dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan
mempunyai lebar 50-70 km dan kedalaman maksimum tidak lebih besar
diantara 100-200 meter. Continental slope mempunyai lereng yang lebih
terjal dari continental shelf dimana kemiringannya berkisar antara 3%
sampai 6%. Continental Rise merupakan daerah ini merupakan daerah
yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan lahan menjadi datar
pada dasar lautan.
DILANJUTKAN

Anda mungkin juga menyukai