> Pada awal pembentukannya, seluruh bagian planet bumi relatif dingin. kemudian pada
proses selanjutnya, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai suhu seperti saat ini.
Berdasarkan penelitian para ilmuwan, dijelaskan adanya 3 faktor yang menyebabkan naiknya
suhu bumi tersebut, yaitu sbb :
1. Akresi (accretion) yaitu naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda-benda angkasa/meteor
yang menghujani bumi. Energi dari benda tersebut berubah menjadi panas. Daerah sekitar
tumbukan tersebut meninggalkan lubang-lubang yang sangat besar (kawah) di permukaan bumi.
2. Kompresi yaitu semakin memadatnya bumi karena adanya gaya gravitasi. bagian dalam
bumi menerima tekanan yang lebih besar dibandingkan bagian luarnya, sehingga pada bagian
dalam bumi suhunya lebih panas. tingginya suhu di bagian dalam bumi (inti
bumi) mengakibatkan unsur besi pada bumi menjadi cair, sehingga inti bumi merupakan cairan.
3. Adanya disintegrasi atau penguraian unsur unsur radioaktif seperti uranium, thorium, dan
potasium. jumlah unsur-unsur tersebut sebenarnya relatif kecil tetapi dapat meningkatkan suhu
bumi. atom-atom dari unsur-unsur tersebut secara spontan terurai dan mengeluarkan partikelpartikel atom yang berubah menjadi unsur lain dan diserap oleh batuan disekitarnya.
source : http://land.heim.at/toskana/210137
C. Karakteristik Perlapisan Bumi
> Struktur utama planet bumi (dari permukaan sampai ke dalam) :
1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos (batu) dan sfhere/sphaira (bulatan/lapisan). dengan
demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. dalam pengertian lain,
litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70km yang tersusun dari
batuan penyusun kulit bumi.
2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar
2.900km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3000 C, merupakan
campurandariberbagaibahanyangbersifatcair,padat,dangasbersuhutinggi.
3.Barisfer(lapisanintibumi/core)
Barisfer,yaitulapisanintibumiyangmerupakanbagianbumipalingdalamyang
tersusunataslapisanNife(Niccolum/nikeldanferrum/besi).lapisaninidapatpuladibedakan
atasduabagianyaitu:
a.Intiluar(OuterCore)
Teballapisaninisekitar2.200km,tersusunatasmateribesidannikelyangbersifat
cair,kental,panasdanberpijar,bersuhusekitar2.900C.
b.IntiDalam(InnerCore)
Teballapisaninisekitar2.500km,tersusunatasmateribesidannikelpadasuhu
yangsangattinggi,yaknisekitar2.800C,akantetapidalamkeadaanpadatdengandensitas
sekitar10gram/cm3.halitudisebabkanadanyatekananyangsangattinggidaribagianbagian
bumilainnnya.
D.Teoriterbentuknyakulitbumi
1.Teorikontraksi(contractionTheory):Descrates(15961650)
Bumisemakinlamasemakinsusutdanmengekerutyangdisebabkanolehterjadinya
proses pendinginan,sehinggadibagianpermukaannyaterbentukreliefberupagunung,lembah,
dandataran.
2.Teoriduabenua(LaurasiaGondwanatheory):EdwardZuess(1884)
Padaawalnyabumiterdiriatas2benuayangsangatbesar,yaituLaurasiadisekitarkutub
utara danGondwanadisekitarkutubselatanbumi.Keduabenuatersebutkemudianbergerak
perlahankearahequatorbumi,sehinggaakhirnyaterpecahpecahmenjadibenuabenuayang
lebihkecil.LaurasiaterpecahmenjadiAsia,EropadanAmerikaUtara,sedangkanGondwana
terpecahmenjadiAfrika,AustraliadanAmerikaSelatan.
3.Teoripengapunganbenua(ContinentalDriftTheory):AlfredWegener(1912)
PadaawalnyabumihanyaadasatubenuamahabesaryangdisebutPangea.Kemudian
benuatersebutterpecahpecahdanterusbergerakmelaluidasarlaut.Gerakanrotasibumi
yangsentripugal,mengakibatkanpecahanbenuatersebutbergerakkearahbaratmenujuequator.
TeoriinididukungolehbuktibuktiberupakesamaangarispantaiAfrikabagianbaratdengan
AmerikaSelatanbagiantimur,sertaadanyakesamaanbatuandanfosilpadakeduadaerah
tersebut.
Alfred Lothar Wegener berpendapat bahwa celah yang terjadi di Atlantik, Samudra
Hindia dan lautan di sebelah selatan bukanlah disebabkan suatu bencana, tetapi terjadi dengan
perlahan-lahan dan bertahap, dalam cakupan masa geologi. Pendapat yang diakui mengenai
adanya kesamaan bentuk, kesamaan geologi, dan kesamaan beberapa makhluk yang hidup di
pantai seberang sebenarnya didukung Wegener dengan suatu argumentasi hasil survai yang
menyatakan bahwa Greenland bergerak ke arah daratan Eropa dengan kecepatan yang dapat di
ukur. Lebih jauh, Wegener menambahkan bahwa karena bumi merupakan suatu bola yang
berputar, maka terjadilah kekuatan yang mendorong benua-benua ke arah katulistiwa.
Dia menyimpulkan bahwa semua benua masa sekarang, pada jaman dahulu pernah bergabung
menjadi sebuah benua besar yang disebut Pangea.
Pangea, yang sebagian besar terbentuk dari batuan granit, terapung pada batuan basalt
yang mengelilinginya (granit lebih ringan dari pada basalt) seperti es terapung. Kemudian
Pangea terpecah-pecah, kepingannya hanyut kemana-mana.
Adapun titik tolak teori Wegener tersebut adalah:
a. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai Timur Benua Amerika Utara dan
Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut
dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagian yang bertemu
itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika
Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yangada di Pantai Timur
Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
b. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan
36meter/tahun, sedangkan kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9
meter/tahun. Menurut Weneger, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua
yang disebut dengan benua Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua
besar di selatan baik kearah barat maupun ke utara menuju Khatulistiwa. Dengan peristiwa
tersebut maka terjadilan hal-hal sebagai berikut:
1) Bentangan-bentangan samudera dan benua-benua menggapung sendiri-sendiri.
2) Samudera atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika masih terus melangsungkan
gerakannya ke arah barat. Dengan demikian terjadi lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran
pegunungan utara-selatan yang terdapat di depanjang pantai Amerika Utara Selatan.
3) Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St, Andreas dekat pantai Barat
Amerika
Serikat.
4) Batas samudera Hindia makin mendesak ke Utara. Anak Banua India semual di duga agak
panjang tatapi karena gerakannya ke utara maka india makin menyempit dan makin mendekat ke
Benua Eurasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan pegunungan Himalaya.
Benua-benua sekarang ini pun masih terus bergerak. Gerakan itu dapat dibuktikan dengan makin
melebarnya celah yang terdapat di alur dalam samudera.
4.TeoriKonveksi(ConvectionTheory):ArthurHolmes&HarryH.Hesslalu
dikembangkanoleh RobertDiesz
Didalambumiyangmasihdalamkeadaanpanasdanberpijarterjadiaruskonveksike
arahlapisankulitbumiyangberadadiatasnya,sehinggaketikaaruskonveksiyangmembawa
materiberupalavasampaikepermukaanbumidimidoceanicridge(punggungtengah
samudera),lavatersebutakanmembekumembentuklapisankulitbumiyangbarumenggeser
danmenggantikankulitbumiyanglebihtua.Semakinjauhdaripunggungtengahsamudera,
umurbatuansemakintua.
Arus Konveksi
5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic Theory) : Tozo Wilso (1968)
Kulit bumi/litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan
astenosfer, lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh
arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit
bumi. Prinsip teori lempeng tektonik adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku
dengan bentuk tidak beraturan.
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng
tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas
terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. kedua lempeng ini berbeda sifatnya, dan jika
keduanya berdekatan, lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke
dalam lapisan astenosfer. bertemunya antara 2 lempeng seperti ini dinamakan gerakan
bertumbukan(subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng
disebut subduction zone.
Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak
divergent/proses pemekaran. hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting,
yang berada di samudera disebut spreading. Sedangkan gerakan lempeng yang hanya
bersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault.
Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan
benua disebut Zone Konvergen. Zone berupa jalur tumbukan antar lempeng benua dengan
lempeng dasar samudera disebut Zone Subduksi/Zone Tunja. Fenomena yang dihasilkannya :
- lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua
- terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut
- pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan
- terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi
- daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
- penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
- timbunan sedimen campuran/melange
b. Divergensi adalah gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya
Fenomena yang terjadi :
- Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya
- Pembentukan tanggul dasar samudera (mid ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut
- Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava
bantal) dan hamparan leleran lava encer
- Aktivitas gempa
c. Sesar Mendatar (transform) adalah gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antara
lempeng tektonik.
Tempat bergesekannya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone
Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar yang
dapat menimbulkan gempa bumi.