Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mutia Faizah Fatin

NIM : 06111281823014
Ringkasan Materi Litosfer (IPBA)
LITOSFER
Secara harafiah litosfer artinya "lapisan batu" (the stone sphere). Istilah litosfer dalam
pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust). Dalam
pengertian yang luas Litosfer yaitu seluruh bumi termasuk inti cairnya (molten core) tetapi tidak
termasuk atmosfer dan hidrosfer.
A. Lapisan Bumi
Dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu kerak bumi, mantel bumi dan inti bumi.
a. Kerak Bumi
Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi padat yang terdiri dari kerak benua dan kerak
samudera dan tersusun dari bermacam-macam batuan dengan ketebalan antara 15 dan 40 km.
b. Mantel Bumi
Bagian atas dan bawah mantel bumi dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal 500 km.
Lapisan mantel atas mempunyai ketebalan antara 40 dan 400 km, terdiri dari batuan ultra basa
dan mineral. Lapisan mantel bawah mempunyai ketebalan antara 900 dan 2700 km, terdiri
dari batuan senyawa padat Mgo, SiO2, dan sebagainya, 80 % isi bumi dan 67 % massa bumi
terletak pada mantel.
c. Inti Bumi
Inti luar bersifat cairan pekat yang mempunyai kedalaman antara 2880 dan 4980 km. Inti luar
kaya akan besi dan nikel dalam keadaan cair. Diduga inti bumi sebagai penyebab munculnya
medan magnet bumi. Inti dalam mempunyai batuan yang sama dengan inti luar tetapi dalam
keadaan pekat.

B. Geomagnetisme
Pemakaian jarum kompas yang pertama kali untuk navigási dilakukan oleh bangsa Arab
dan Persi pada akhir abad ke 11. Gilbert mengatakan bahwa bumi adalah sebuah magnet raksasa
dengan sebuah kutub magnet utara dan sebuah kutub magnet selatan. Gilbert percaya bahwa ada
magnet permanen di dalam bumi seperti ditunjukkan dalam model bola magnet. Penjelasan
kemagnetan bumi (geomagnetism) yang diterima sekarang adalah bahwa ada arus listrik di dalam
inti bumi (karena keadaan cair dan mudah bergerak), yang menghasilkan medan magnet seperti
dalam elektromagnet.
Dengan proses induksi maka potongan besi menjadi termagnetisasi oleh medan magnet.
Karena itu setiap serpih besi bertindak seperti sebuah jarum kompas, dan mengarahkan dirinya
sejajar dengan garis-garis gaya magnet. Gaya magnet atau intensitas medan magnet pada setiap
titik di arahkan sejajar dengan garis gaya.
Kutub magnet utara terletak dekat lintang 73°U, bujur 2 100° B di kepulauan Kanada,
sedangkan kutub magnet selatan berada dekat lintang 68°S, bujur 146°T pada ujung Antartika.
Sebuah jarum kompas cenderung menyesuaikan diri sejajar dengan garis-garis gaya magnet.
Karena adanya material magnetik dalam kerak bumi seperti magnetite, oksida besi,
maka medan magnet menun- jukkan ketidakteraturan atau anomali. Anomali ini berman-- faat
dalam penyelidikan geofisis endapan mineral dalam bumi. Medan magnet bumi berubah secara
konstan. Ada tige jenis variasi medan magnet:
 Perubahan lambat, periode panjang disebut variasi sekuler (secular variations)
 Osilasi reguler (teratur), periode pendek,
 Fluktuasi ireguler (tak teratur), transien.
C. Proses di dalam Litosfer
Litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri dari seluruh bagian kerak bumi dan bagian
luar mantel dengan ketebalan 50 sampai 100 km. Lapisan setebal 100 km pada mantel bumi di
bawah litosfer dan astenosfer mmdisebut daearh plastis yang seolah-olah litosfer "mengapung" di
atas astenosfer. Daerah platis terdapat pada kedalaman antara 60 sampai 250 km di bawah
permukaan bumi. Lapisan astemosfer “hanyut” perlahan-lahan akibat beban yang menekannya
sepanjang zaman oleh blok-blok benua atau gaya mendatar oleh gerakan benua. Peristiwa ini
menyebabkan terjadinya lipatan, pengangkatan dan penurunan permukaan bumi.

Terjadinya pegunungan dan cekungan pada lapisan lotosfer.


D. Lantai Samudera
Lantai samudera terdiri dari dua bagian utama yaitu: tepi (margin) kontinental dan
kolam (basin) samudera. Berikut penjelasan dari kedua bagian tersebut:
a. Tipe Kontinental, terdiri dari beting (shelf) kontinental, lereng (slope) kontinental dan
tanjakan (rise) kontinental. Beting kontinental terletak dari garis pantai sampai kedalaman
rata-rata 130 m dengan kemiringan 0°7` atau 2 m/km. Di daerah ini intensitas kehidupan tinggi
karena beting kontinental banyak menerima radiasi matahari. Lereng kontinental meluas dari
patahan beting sampai pada ke- dalaman rata-rata 2 km. Daerahnya curam dengan kemiringan
rata-rata 40°17` atau 1:2 sampai 1:40, dan mencakup luas 13% dari luas permukaan bumi.
Sedangkan, tanjakan kontinental adalah transisi antara benua dan samudera, mempunyai
kemiringan 1: 50 sampai 1:800 dengan rata- rata 1:150 dan merupakan tempat pe- ngumpulan
sedimen yang berasal dari benua.
b. Kolam Samudera, terdiri dari dataran abisal (abyssal plain), punggung (ridge) oseanik, palung
laut dalam (deep sea trenches), dan kepulauan vulkanik (volcanic island). (1) Dataran abisal
terletak dari kedalaman rata-rata 4500 m sampai perbatasan dengan punggung oseanik,
mempunyai kemiringan < 1/1.000 dan mencakup 52% dari luas permukaan bumi. (2)
Punggung oseanik merupakan daerah rangkaian pegunungan di dasar laut yang memanjang di
seluruh lautan dan mencakup 23,1% dari luas permukaan bumi. (3) Palung merupakan bagian
dari lantai samudera yang paling dalam dengan kedalaman lebih dari 6 km. Palung yang
terdalam adalah Mariana trench di Filipina dengan kedalaman 11,02 km. (4) Kepulauan
vulkanik menempati lantai kolam samudera dan dapat mencapai bagian atas permukaan laut.
Sama halnya dengan palung, kepulauan vulkanik juga merupakan daerah gempa yang sangat
aktif. (5) Sedimen adalah endapan lepas dari runtuhan pada permukaan bumi. Sedimen laut
berasal dari berbagai sumber yaitu dari udara (atau benda-benda angkasa), air dan tanah.
Menurut pembentuknya, sedimen laut digolongkan menjadi dua, yaitu Lithogenous dan
Biogenous.
E. Tektonik Lempeng
Teori tektonik lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan. Lapisan
paling luar, dinamakan litosfer, adalah dingin dan kaku atau tegar. Di bawah litosfer adalah
astenosfer. Astenosfer ini panas dan dapat mengalami perubahan hentuk secara pelan-pelan.
Astenosfer bukanlah cair, tetapi padat. Meskipun padat astenosfer dapat mengalir di bawah
pengaruh tegangan.
Menurut teori tektonik lempeng, litasfer terpecah-pecah menjadi sejumlah potongan
lempeng. Lempeng-lempeng ini dapat hanyut di atas astenosfer, yang merupakan lapisan paling
luar dari mantel bumi. Terdapat tujuh lempeng tektonik utama yaitu lempeng Eurasia, Australia,
Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika dan beberapa lempeng kecil lainnya
seperti Filipna, Cocos, Nazca, Arab, Iran. Kegiatan gempa, vulkanik dan barisan gunung berada
di sekitar tepi lempeng dan berkaitan dengan gerakan berbeda antara lempeng lempeng yang ber-
dekatan.
Ada tiga jenis tepi lempeng. Jenis pertama dikenal sebagai tepi konstruktif. Jenis tepi
lempeng kedua disebut tepi destruktif atau pemusnahan. Pada tepi ini dua lempeng bertumbukan.
Satu tempeng menunjam di bawah tepi lempeng yang lain dengan sudut sekitar 45°. Contoh yang
paling menarik dari proses ini adalah terciptanya kepulauan Indonesia pada subduksi lempeng
Australia di bawah tepi lempeng Eurasia. Jenis tepi lempeng ketiga disebut tepi konservatif. Ini
adalah tepi di mana lempeng tidak mengalami penambahan maupun pengurangan luas permukaan.
Kedua lempeng hanya bergeser satu terhadap yang lain pada perbatasannya. Gesekan antara kedua
lempeng dapat begitu besar sehingga dapat menimbulkan gaya tegangan yang sangat besar dan
menghasilkan gempa besar.

Anda mungkin juga menyukai