Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu: Barisfer (lapisan inti
bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nikel dan
besi), lapisan antara (lapisan yang terdapat di atas barisfer dengan tebal
1700 km), dan lapisan Litosfer (lapisan paling luar yang terletak di atas
lapisan antara dengan ketebalan 1200 km).1 Secara harfiah Litosfer artinya
“Lapian Batu” (The Stone Sphere). Ahli-ahli geofisika menggunakan
istilah litosfer dalam pengertian yang terbatas yaitu kulit luar bumi yang
tipis, disebut dengan kerak (CrustTenaga endogen dan eksogen ialah
tenaga yang membentuk dan mengubah permukaan bumi ini. Jika tenaga
endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat
membentuk, maka tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar
bumi yang sifatnya merusak. Oleh sebab itu, kita perlu mengkaji lebih
dalam mengenai litosfer, mulai dari lapisan bumi, geomagnetisme, proses
dalam litosfer, lantai samudera, tektonik lempeng, serta klasifikasi batuan
guna menambah wawasan kita mengenai litosfer yang merupakan bagian
dari planet Bumi yang dihuni oleh manusia.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat kami rumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah lapisan bumi?
2. Bagaimanakah geomagnetisme?
3. Bagaimanakah proses dalam litosfer?
4. Bagaimanakah lantai samudera?
5. Bagaimanakah tektonik lempeng?
6. Apa sajakah klasifikasi batuan?

1
3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan lapisan bumi.
2. Mendeskripsikan geomagnetisme.
3. Mendeskripsikan proses dalam litosfer.
4. Mendeskripsikan lantai samudera.
5. Mendeskripsikan tektonik lempeng.
6. Memaparkan klasifikasi batuan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lapisan Bumi


Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti (core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi.

1. lapisan kerak bumi


Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat
tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan
yang tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.
Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal
berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis
berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Kerak Bumi dan
sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang
lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100°C. Unsur-unsur
kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si)
(27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium(Ca) (3,6%), Natrium
(Na) (2,8%), Kalium(K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
2. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah
lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium.
Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000°C, tetapi tekanannya belum
mempengaruhi kepadatan batuan. Inti bumi dibungkus oleh mantel yang
berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh Gutenberg
Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat

3
plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah
bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km. Selimut bumi dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3..
Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit,
andesit, dan metamorf. Sedangkan lapisan sima adalah lapisan litosfer yang
tersusun atas logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut
adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan
dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan
magnesium.

b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan
yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma
induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair.
Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400°C sampai 3.000°C yang sangat
tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu mencair. Hal ini
terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi
dengan inti. Pada daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih
tinggi, masalah astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.

4
c. Mesosfer
Mesosfer memiliki bentuk yang padat dengan ketebalan berkisar antara 2.400
hingga 2.750 km dan terletak di bawah astenosfer. Materi penyusun dari lapisan
ini kemungkinan berupa periodit.5
3. Inti Bumi (Core)
Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2.900-6.371 km. Terbagi
menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang
memiliki kedalaman 2.900-5.100 km, dan inti dalam berupa zat padat yang
berkedalaman 5.100-6.371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman
Discontinuity. Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang
sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar
ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
4. Geomagnetisme
Kapan ditemukannya sifat magnet, tidak diketahui secara pasti. Kabarnya di
negeri China, magnet telah dikenal pada 2.600 sebelum Masehi dan Bangsa
Yunani pada 600 sebelum Masehi telah mengetahui bahwa ada batu magnet yang
menarik besi, namun tidak menyadari bahwa bumi sendiri berperan sebagai benda
magnet. Pemakaian jarum kompas yang pertama kali untuk navigasi dilakukan
oleh bangsa Arab dan Persi pada akhir abad ke-11. Sifat jarum kompas pertama
kali dijelaskan oleh fisikawan William Gilbert (1540-1603) kepada Ratu Elizabeth
dalam buku yang berjudul “De Magnete” yang dipublikasikan pada tahun 1.600.
Gilbert mengatakan bahwa bumi adalah sebuah magnet raksasa dengan sebuah

5
kutub magnet utara dan sebuah kutub magnet selatan. Gilbert percaya bahwa ada
magnet permanen di dalam model bumi seperti ditunjukkan dalam model bola
magnet. Penjelasan kemagnetan bumi (Geomagnetisme) yang diterima sekarang
adalah bahwa ada arus listrik di dalam inti bumi (karena keadaan cair dan mudah
bergerak), yang menghasilkan medan magnet seperti dalam elektromagnet. Teori
dinamo ini telah dikembangkan 60 tahun yang lalu. Medan magnet bumi adalah
besaran vektor partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet, jarum
kompas, dan juga magnet permanen yang lain akan mendapat gaya magnet yang
sebanding dengan besarnya medan magnet. Sebuah magnet, apakah sebuah
mineral magnetik, batang besi yang terinduksi magnet, atau sebuah elektromagnet
yang mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pasangan kutub-
kutub magnet ini disebut sebuah dwikutub (Dipole) magnet. Kutub utara yang
terletak dekat dengan kutub utara magnet akan ditolak, sedangkan kutub selatan
yang terletak dekat dengan kutub utara magnet akan ditarik kearah kutub magnet.
Jadi, ujung jarum kompas yang menunjuk kearah kutub utara magnet bumi adalah
kutub selatan. Untuk menghindari kebingungan, maka ujung jarum kompas
dinyatakan sebagai kutub kompas yang mencari utara dan ujung lain sebagai
kutub yang mencari selatan (South-Seeking Pole).

Anda mungkin juga menyukai