Anda di halaman 1dari 17

RESUME TUTOR PASCA MABIM

MINGGU PERTAMA

KELOMPOK 7
Anggota :
- Abyan Addarquthni - M fiqri Arrazaq
- Adhwa Lukman - M Naufal
- Anggi Ayu Lestari - Syifa Putri Y
- Damar Jati P - Talitha Aprilla
- Edom O P Karubuy - Vialdi Fathur R
- Hotma Yosafath - Willyz Hedya P
- Irzan Fajar - Yasyva
- M Chairil Thalib
PERTEMUAN KE-1
 PENDAHULUAN GEOLOGI
Apa itu geologi?

Geologi secara epitimologis terdiri dari kata “geo” yang artinya Bumi, dan “Logos”
artinya Ilmu/Pengetahuan. Namun secara istilah geologi merupakan ilmu ang mempelajari
material penyusun bumi, proses-proses yang berlangsung, dan juga pembentukkannya serta
makhluk hidup yang pernah ada/hidup di sekitarnya.

Ruang lingkup geologi yaitu Ruang dan Waktu.. Ilmu geologi erat kaitannya dengan
istilah ruang dan waktu. Dalam geologi planet bumi merupakan representasi daripada ruang dan
waktu yang digambarkan oleh Skala Waktu Geologi.

Sejarah Ilmu Geologi


1. A. Katatopisme (George,1796)
Paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang
yang umum dan musnah/punahnya makhluk hidup disebabkan oleh benana alam yang
cepat dan dalam waktu yang singkat.
Makhkuk hidup yang musnah diikuti bencana besar dan makhluk hidup baru.
B. Uniformitarianisme ( James Hutton, akhir abad ke-18)
Paham ini mengemukakan perubahan geologi yang terjadi telah melewati periode
waktu yang panjang, proses kejadian/rangkaian kejadian geologi yang kita rasakan
sekarang bekerja juga pada masa lampau. Pada masa ini dianggap sebagai permulaan
geologi modern, karena bapak geologi modern James Hutton menerbitkan bukunya
yang berjudul : Theory of the earth dimana ia mencetuskan doktrin uniformitarianisme.

“The present is the key to the past” artinya sesuatu yang terjadi masa kini pasti terjadi di
masa lalu dan mungkin terjadi di masa depan.

2. Teori Geosinklin
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapakan secara ekstrem
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence pada dasar
cekungan.
3. Teori Apungan Benua
Pada teori apungan benua menjelaskan bahwa benua-benua di dunia ini
mengapung dan berpindah. Teori ini menjelaskan dahulu pada saat awal terbentuk bumi
ini benua di dunia hanya satu yang kita sebut pangaea, dan kelamaan benua tersebut
bergerak dan berpisah sampai saat ini.
Bukti bahwa dahulu benua bersatu adalah ditemukannya fosil dari jenis yang sama di
amerika dan afrika, selain itu juga greenland yang bergerak. Namun, kelemahan dari teori
ini adalah tidak mampu menjelaskan mengapa benua bergerak dan disebabkan oleh apa.
4. Teori Tektonik Lempeng
Teori ini dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadapa adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakuan litosfer bumi. Bagian terluar dari lapisan bumi
terbentuk dari 2 lapisan. Lapisan atas yaitu kitosferm yang terdiri dari kerak dan mantel
bumi. Lapisan bawah astenosfer , yang berbentuk padat namun bisa mengalir seperti
cairan dengan sangat lambat dalam skala waktu geologi yang cukup lama. Pada teori
tektonik lempeng menjelaskan bahwa pergerakan skala besar yang dilakukan tersebut
disebabkan oleh arus konveksi yang terdapat di lapisan astenosfer.

 INTERIOR BUMI
A. Sejarah Pembentukan Bumi
1. Teori Nebula
Tata surya dan bumi pada awalnya merupakan kabut yang panas kemudian
mengalami pengembunan dan berotasi berbentuk mirip cakram. Gaya tarik menarik
antar partikel menyebabkan pusat nebula berkondensasi dan menjadi matahari.
Sedangkan nebula yang menyelimuti matahari terus berputar menjadi partikel-partikel
yang membentuk orbit atau planet. Teori ini dicetuskan oleh Laplace(1748-1827) dan
immanuel Kant (1724-1804).
2. Teori Planetesimal
Planet-planet merupakan bagian dari matahari yang terlempar akibat ledakan
dahsyat yang terjadi dipermukaan matahari dan menjadi gas. Kemudian gas
mengalami kondensasi sehingga massa padat dan terus mengalami hal yang sama
sehingga terbentuklah planet.
3. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut sebenarnya hampir mirip dengan teori planetesimal, namun
yang membedakan adalah gumpalannya atau hasil kondensasinya berupa corong,
sedangkan planetesimal acak, dan berputar. Kemudian tepi-tepinya membentuk
planet-planet termasuk planet bumi.
4. Teori Bintang Kembar

B. Struktur Bumi
Secara kimia bentuk bumi terbagi
menjadi 3, yaitu :

1. Kerak bumi
Kerak bumi merupakan lapisan
terluar yang tipis, terdiri dari batuan
yang lebih ringan dibandingkan
dengan batuan selubung di
bawahnya. Kerak bumi terdiri dari
kerak benua dan kerak samudera.
Kerak benua pada umumnya terdiri
dari batuan granitik, ketebalan rata-
rata 45 km, dan kaya akan unsur Si
(silikon) dan Al (Alluminium).
Sedangkan Kerak samudera terdiri dari batuan basaltik yang tebalnya sekitar 7 km,
kerak samudera kaya akan unsur Si dan Mg.
2. Mantel Bumi
Mantel bumi merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi, merupakan bagian
terbesar dair bumi. Mantel terdiri dari batuan, ketebalannya 2.883 Km. Pada mantel
bumi inilah terdapat magma dan arus konveksi yang menyebabkan kerak benua
bergerak.
3. Inti Bumi
Inti bumi terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai pusat bumi.
Densitasnya berkisar 9,5-14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya nilai densitas ini
diperhitungkan bahwa inti bumi terdiri dari campuran unsur-unsur yang mempunyai
densitas besar, Ni (Nikel) dan Fe (Besi). Oleh karena itu inti bumi disebut juga
sebagai lapisan NiFe. Inti bumi juga terdiri dari dua, yaitu inti luar dan inti dalam.

Disamping lapisan-lapisan berdasarkan komposisinya, yangl lebih penting adalah


adanya perubahan sifat fisik. Titik-titik dimana terjadi perubahan sifat fisik tidaklah
sama dengan perubahan komposisi batuan. Berikut struktur dalam bumi berdasarkan
sifat fisiknya yang terdiri dari :
1. Inti Bumi / Barisfer
Merupakan bagian terdalam dari bumi dengan garis tengah 7000 km.
Bagian luar inti bumi berfasa cair dan bagian dalam berfasa padat. Perbedaan
kedua bagian inti tersebut tidak pada komposisinya, tetapi oleh sifat fisiknya.
2. Mesosfer
Perbedaan suhu dan tekanan membagi selubung dan kerak bumi menjadi
tiga daerah yang mempunyai kekuatan berbeda. Pada bagian paling bawah dari
selubung , batuan erada dalam pengaruh kompresi yang sangat tingi sehingga
mempunyai kekuatan yang agak besar, meskipun suhunya sangat tinggi. Lapisan
padat dalam selubung yang bersuhu tinggi tetapi kekuatannya relatif tinggi,
dinamakan mesosfer.
3. Astenosfer
Lapisan selubung bagian atas adalah lapisan yang dinamakan astenosfer.
Keseimbangan antara suhu dan tekanan disini sedemikian rupa menjadikan
materialnya dalam keadaan mendekati titik leburnya. Pergerkan di dalam lapisan
ini berperan sebagai penyebab aktifitas gunung api dan deformasi pada kerak
bumi.
4. Litosfer
Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 100 km dihitung dari permukaan
bumi, merupakan lapisan yang batuannya lebih dingin, lebih kuat dan lebih kaku
dibandingkan dengan batuan astenosfer yang plastis. Lapisan terluar yang keras
ini, mencakup selubung bagian atas dan seluruh kerak bumi. Perlu diingat bahwa
komposisi kerak dan selubung bumi ini berbeda, namun yang membedakan
dengan astenosfer adalah uat batuan.litosfer bentuknya patah-patah menjadi
sejumlah lempengan-lempengan besar , yang bergerak, seolah-olah terapung di
atas astenosfer. Dinamakan lempeng tektonik.

 BUMI DAN GEOLOGI


Tenaga Pembentuk Geologi :
1. Tenaga Endogen
Tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun. Terdapat 2 tenaga
endogen, yaitu :
a. Orogenesa
b. Epirogenesa

2. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari luar bumi dan memiliki kekuatan merusak. Contoh dari
tenaga eksogen adalah pelapukan, erosi, gerakan massa.
Pergerakan Lempeng Bumi
1. Konvergen
Merupakan pergerakan lempeng yang saling berdekatan atau menubruk.
2. Divergen
Pergerakan lempeng yang saling berjauhan.
3. Transform
Pergerakan lempeng yang saling berpapasan,

 CABANG-CABANG ILMU GEOLOGI


1. Geologi Fisik
a. Geofisika
b. Geokimia
c. Petrologi
d. Geologi Struktur
e. Geomorfologi
f. Geologi Terapan
2. Geologi Sejarah
a. Sedimentologi
b. Stratigrafi
c. Paleontologi
d. Vulkanologi
PERTEMUAN KE-2

PETROLOGI

A. PENGERTIAN MINERAL, KRISTAL, DAN BATUAN

Mineral adalah padatan homogen yang terbentuk secara alami serta memiliki komposisi
kimia dan susunan atom tertentu. Sedangkan kristal adalah zat padat homogen yang atom,
molekul , atau ion penyusunnya terkemas/tersusun secara teratur serta tetap dan memiliki bentuk
3 dimensi. Dan yang terakhir, batuan adalah agregat padat yang terdiri dari satu atau lebih
mineral. Contoh batuan yang memiliki satu jenis mineral adalah kuarsit dan amfibol.

B. KRISTAL

Faktor faktor yang yang mempengaruhi kristal antara lain

a. Homogenitas
b. Kecepatan pendinginan / temperatur
c. Kemurnian Larutan
d. Ruang pembentukan

Unsur kristalografi dibagi menjadi 3 yaitu :

 Bidang simetri : bidang khayal yang menembus/melewati titik pusat dan membagi kristal
menjadi dua bagian yang sama
 Sumbu Simetri : sumbu kristal dimana bila kristal diputar 360º pada sumbu tersebut, pada
kedudukan-kedudukan tertentu memberikan bentuk yang sama seperti sebelum diadakan
pemutaran.
 Pusat simetri : titik yang apabila ditarik garis ke segala arah akan menghasilkan garis
yang sama panjang.
C. MINERAL

Sifat fisik mineral dibagi menjadi 8, yaitu :

 Sifat optik, dibagi menjadi 4 :


 Pemantulan dan pembiasan
 Kilap(kemampuan mineral untuk memantulkan cahaya):
a. Logam
b. Non Logam : a. Kilap kaca

b. Kilap adamantin

c. Kilap lilin, lemak, sutera, mutiara


 Warna dan Goresan
Warna : dilihat dari warna yang tampak
Goresan : dilihat dari warna bubuk yang dihasilkan dari penggoresan mineral ke
porselen
 Luminensensi
 Kekerasan
Didasarkan pada skala Mohs :
1. Talc
2. Gypsum
3. Calcite
4. Fluorite Makin kebawah,
5. Apatite makin keras
6. Feldspar/Orthoklas
7. Quartz
8. Topaz
9. Corundum
10. Diamond
 Belahan dan Pecahan
Belahan : bentuk teratur
Pecahan : bentuk tidak teratur
 Densitas
Kerapatan massa benda
 Sifat magnetik
Paramagnetik : Apabila mineral tertarik oleh gaya magnet
Diamagnetik : Apabila mineral menolak gaya magnet
 Sifat Permukaan
1. Liofil : mudah menyerap air
2. Liofob : sukar menyerap air
 Radioaktif
 Sifat Kelistrikan

D. KLASIFIKASI MINERAL

1. Kelompok Native Element; dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi
kimia saja. Contohnya emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), bismuth (Bi), arsenic (As),
intan, graphite dan sulfur.
2. Kelompok Sulfida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur
(belerang). Contohnya pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS), dan
Kalkopirit (CuFeS2).
3. Kelompok Oksida dan Hidroksida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan
gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-). Mineral Oksida
contohnya korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Mineral
Hidroksida contontohnya Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite
(Fe2O3.H2O).
4. Kelompok Halida; dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektro negatif,
seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Contohnya Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit
(Na3AlF6).
5. Kelompok Karbonat; dicirikan oleh persenyawaan dengan ion (CO3)2-. Contohnya
dolomit (CaMg(CO3)2, Kalsit (CaCO3), dan magnesit (MgCO3).
6. Kelompok Sulfat; dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sufat. contohnya barit,
celestite, anhydrite, angelsit, dan gypsum.
7. Kelompok Phosphat; dicirikan oleh adanya gugus PO43-. Contohnya Apatit (Ca,Sr,
Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH), Vanadine Pb5Cl(PO4)3, dan Turquoise
CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O.
8. Kelompok Silikat; dicirikan oleh persenyawaan antara silikon, oksigen dengan beberapa
unsur metal. Contohnya Quartz (SiO2), Feldspar Alkali, Feldspar Plagioklas, Muscovit,
Biotit, Horblende, Piroksin, dan Olivin.

E. DERET BOWEN

Deret Bowen menggambarkan proses pembentukan mineral pada saat pendinginan


magma dimana ketika magma mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan
dalam hal ini suhu merupakan faktor utama dalam pembentukan mineral. Skema tersebut reaksi
digambarkan dengan lengan kanan atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous),
sedangkan lengan kiri atas adalah deret reaksi yang terputus-putus (tak berkelanjutan
(discontinuous).
F. MAGMA

Batuan beku terbentuk dari kristalisasi magma. Magma adalah cairan silikat pijar (suhu:
900-1600°C) magma terdiri dari 10 unsur kimia, yaitu silikon (Si), Titanium (Ti), Alumunium
(Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan
oksigen. Sisanya adalah material material volatile seperti, H2S, HCl, CHO, CO.

G. MODIFIKASI MAGMA

Dibagi menjadi 3 :

1. Diferensiasi magma (Homogen-Heterogen), Proses dibagi lagi menjadi 4, yaitu :


Liquid Immiscibility, Crystal-liquid Fractionation, Vapor Transport, Diffusion.
2. Asimilasi magma, merupakan proses dimana magma mengalami perubahan
komposisi akibat kontak dengan batuanh samping(dinding).
3. Magma mixing, merupakan proses pencampuran magma asam dengan magma
basa yang menghasilkan magma intermediate.

H. STRUKTUR BATUAN BEKU

Dibagi menjadi 2 struktur yaitu : Batuan Beku Instrusif, proses pembentukan batuan beku
berlangsung di bawah permukaan bumi. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan
yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
1. Konkordan

Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan di sekitarnya, jenis
jenis dari tubuh batuan ini yaitu :

a.Sill

Sill adalah tubuh batuan intrusif yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di
sekitarnya.

b.Laccolith

Laccolith adalah tubuh batuan intrusi yang berbentuk cembung, dimana perlapisan batuan yang
semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh intrusi ini, sedangkan bagian bawahnya
tetap datar.

2. Diskordan

Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini memotong perlapisan
batuan di sekitarnya. Jenis jenisnya yaitu :

a. Dike

Dike merupakan suatu tubuh intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya. Dike
mempunyai bentuk tabular atau memanjang.

b.Batolith

Batolith merupakan tubuh intrusi yang mempunyai ukuran sangat besar, yaitu > 100 km2 dan
membeku pada kedalaman yang sangat besar. Batolith hampir selalu memiliki komposisi jenis
batuan asam dan intermediet, seperti granit, kuarsa, atau diorite.

c. Stock

Stock adalah salah satu batuan intrusif yang mempunyai kenampakan seperti batolith, yaitu
bentuknya tidak beraturan, tetapi dimensinya lebih kecil yaitu kurang dari 10 km2. Stock
merupakan bagian atas dari batolith.
2. Struktur Batuan Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan
bumi. Strukturnya antara lain :

1. Pillow Lava
Struktur batuan menyerupai bantal-bantal yang terbentuk di laut akibat interaksi langsung
dengan air

2. Vesikuler
Struktur berupa lubang-lubang pada batuan beku dibagian ekstrusif akibat keluarnya gas
pada magma karena penurunan tekanan.

3. Amygdaloid
Struktur vesikuler yang lubang lubang nya terisi oleh mineral sekunder.
4. Columnar Joint (Kekar Kolom)
Kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbulkarena adanya kontraksi
pada proses pendinginannya. Biasanya berbentuk segi enam.

5. Sheeting Joint
Kekar yang berbentuk seperti lembaran.
I. TEKSTUR KRISTAL

1. Derajat Kristalinitas :

1. Holokristalin : Batuan beku dimana susunannya didominasi oleh kristal (contoh : granit)
2. Holohialin : Batuan beku dimana susunannya didominasi oleh gelas (contoh : obsidian)
3. Hipokristalin : Batuan beku dimana susunannya terdiri dari massa gelas dan kristal.

2. Bentuk Mineral :

1. Panidiomorf : sebagian mineral-mineralnya terdiri dari mineral euhedral


2. Hypidiomorf : sebagian mineral-mineralnya terdiri dari mineral subhedral
3. Allotriomorf : sebagian mineral-mineralnya terdiri dari mineral anhedral

3. Ukuran Butir :

1. Afanitik : ukurannya < 1 mm


2. Porfiritik : ukurannya 1-5 mm
3. Faneritik : ukurannya >30 mm

4. Hubungan Antar Butir :

1. Equigranular : ukuran butir yang membentuk batuan seragam


2. Inequigranular : ukuran butir yang membentuk batuan tidak seragam

5. Warna

1. Leucocratic : Mafic < 30% (putih)


2. Mesocratic : Mafic 30-60% (Abu)
3. Melanocratic : Mafic 60-90% (hitam)
4. Hypermelanic : Mafic 90% (hitam kehijauan)

J. CONTOH BATUAN BEKU

1. Batuan Beku Asam :


a. Halus : Rhyodasit, Rhyolit
b. Kasar : Granodiorit, Adamelit, Granit

2. Intermediate :
a. Halus : Andesit, Trachy Andesit, Trachyt
b. Kasar : Diorit, Syenit, Monzonit

3. Basa :
a. Pluton : Gabro
b. Hypabisal : Diabas
c. Vulkanik : Basalt

4. Ultra Basa
Plutonik : Dunit, Serpentinit, Peridotit
DAFTAR PUSTAKA
 Sapiie, Benyamin;Harsolumakso, Agus A. 2012.Geologi Dasar. Bandung:Institut
Teknologi Bandung.
 Lutgens, Frederick K.2012.Essentials of Geology. USA :Pearson.
 Klein, Cornelis. 2001. Manual of Mineral Science. New York
 Philpotts, Anthony. 2009. Principles of Igneous And MetamorphicPetrology.
Connecticut : Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai