MINGGU PERTAMA
KELOMPOK 7
Anggota :
- Abyan Addarquthni - M fiqri Arrazaq
- Adhwa Lukman - M Naufal
- Anggi Ayu Lestari - Syifa Putri Y
- Damar Jati P - Talitha Aprilla
- Edom O P Karubuy - Vialdi Fathur R
- Hotma Yosafath - Willyz Hedya P
- Irzan Fajar - Yasyva
- M Chairil Thalib
PERTEMUAN KE-1
PENDAHULUAN GEOLOGI
Apa itu geologi?
Geologi secara epitimologis terdiri dari kata “geo” yang artinya Bumi, dan “Logos”
artinya Ilmu/Pengetahuan. Namun secara istilah geologi merupakan ilmu ang mempelajari
material penyusun bumi, proses-proses yang berlangsung, dan juga pembentukkannya serta
makhluk hidup yang pernah ada/hidup di sekitarnya.
Ruang lingkup geologi yaitu Ruang dan Waktu.. Ilmu geologi erat kaitannya dengan
istilah ruang dan waktu. Dalam geologi planet bumi merupakan representasi daripada ruang dan
waktu yang digambarkan oleh Skala Waktu Geologi.
“The present is the key to the past” artinya sesuatu yang terjadi masa kini pasti terjadi di
masa lalu dan mungkin terjadi di masa depan.
2. Teori Geosinklin
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapakan secara ekstrem
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence pada dasar
cekungan.
3. Teori Apungan Benua
Pada teori apungan benua menjelaskan bahwa benua-benua di dunia ini
mengapung dan berpindah. Teori ini menjelaskan dahulu pada saat awal terbentuk bumi
ini benua di dunia hanya satu yang kita sebut pangaea, dan kelamaan benua tersebut
bergerak dan berpisah sampai saat ini.
Bukti bahwa dahulu benua bersatu adalah ditemukannya fosil dari jenis yang sama di
amerika dan afrika, selain itu juga greenland yang bergerak. Namun, kelemahan dari teori
ini adalah tidak mampu menjelaskan mengapa benua bergerak dan disebabkan oleh apa.
4. Teori Tektonik Lempeng
Teori ini dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadapa adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakuan litosfer bumi. Bagian terluar dari lapisan bumi
terbentuk dari 2 lapisan. Lapisan atas yaitu kitosferm yang terdiri dari kerak dan mantel
bumi. Lapisan bawah astenosfer , yang berbentuk padat namun bisa mengalir seperti
cairan dengan sangat lambat dalam skala waktu geologi yang cukup lama. Pada teori
tektonik lempeng menjelaskan bahwa pergerakan skala besar yang dilakukan tersebut
disebabkan oleh arus konveksi yang terdapat di lapisan astenosfer.
INTERIOR BUMI
A. Sejarah Pembentukan Bumi
1. Teori Nebula
Tata surya dan bumi pada awalnya merupakan kabut yang panas kemudian
mengalami pengembunan dan berotasi berbentuk mirip cakram. Gaya tarik menarik
antar partikel menyebabkan pusat nebula berkondensasi dan menjadi matahari.
Sedangkan nebula yang menyelimuti matahari terus berputar menjadi partikel-partikel
yang membentuk orbit atau planet. Teori ini dicetuskan oleh Laplace(1748-1827) dan
immanuel Kant (1724-1804).
2. Teori Planetesimal
Planet-planet merupakan bagian dari matahari yang terlempar akibat ledakan
dahsyat yang terjadi dipermukaan matahari dan menjadi gas. Kemudian gas
mengalami kondensasi sehingga massa padat dan terus mengalami hal yang sama
sehingga terbentuklah planet.
3. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut sebenarnya hampir mirip dengan teori planetesimal, namun
yang membedakan adalah gumpalannya atau hasil kondensasinya berupa corong,
sedangkan planetesimal acak, dan berputar. Kemudian tepi-tepinya membentuk
planet-planet termasuk planet bumi.
4. Teori Bintang Kembar
B. Struktur Bumi
Secara kimia bentuk bumi terbagi
menjadi 3, yaitu :
1. Kerak bumi
Kerak bumi merupakan lapisan
terluar yang tipis, terdiri dari batuan
yang lebih ringan dibandingkan
dengan batuan selubung di
bawahnya. Kerak bumi terdiri dari
kerak benua dan kerak samudera.
Kerak benua pada umumnya terdiri
dari batuan granitik, ketebalan rata-
rata 45 km, dan kaya akan unsur Si
(silikon) dan Al (Alluminium).
Sedangkan Kerak samudera terdiri dari batuan basaltik yang tebalnya sekitar 7 km,
kerak samudera kaya akan unsur Si dan Mg.
2. Mantel Bumi
Mantel bumi merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi, merupakan bagian
terbesar dair bumi. Mantel terdiri dari batuan, ketebalannya 2.883 Km. Pada mantel
bumi inilah terdapat magma dan arus konveksi yang menyebabkan kerak benua
bergerak.
3. Inti Bumi
Inti bumi terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai pusat bumi.
Densitasnya berkisar 9,5-14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya nilai densitas ini
diperhitungkan bahwa inti bumi terdiri dari campuran unsur-unsur yang mempunyai
densitas besar, Ni (Nikel) dan Fe (Besi). Oleh karena itu inti bumi disebut juga
sebagai lapisan NiFe. Inti bumi juga terdiri dari dua, yaitu inti luar dan inti dalam.
2. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari luar bumi dan memiliki kekuatan merusak. Contoh dari
tenaga eksogen adalah pelapukan, erosi, gerakan massa.
Pergerakan Lempeng Bumi
1. Konvergen
Merupakan pergerakan lempeng yang saling berdekatan atau menubruk.
2. Divergen
Pergerakan lempeng yang saling berjauhan.
3. Transform
Pergerakan lempeng yang saling berpapasan,
PETROLOGI
Mineral adalah padatan homogen yang terbentuk secara alami serta memiliki komposisi
kimia dan susunan atom tertentu. Sedangkan kristal adalah zat padat homogen yang atom,
molekul , atau ion penyusunnya terkemas/tersusun secara teratur serta tetap dan memiliki bentuk
3 dimensi. Dan yang terakhir, batuan adalah agregat padat yang terdiri dari satu atau lebih
mineral. Contoh batuan yang memiliki satu jenis mineral adalah kuarsit dan amfibol.
B. KRISTAL
a. Homogenitas
b. Kecepatan pendinginan / temperatur
c. Kemurnian Larutan
d. Ruang pembentukan
Bidang simetri : bidang khayal yang menembus/melewati titik pusat dan membagi kristal
menjadi dua bagian yang sama
Sumbu Simetri : sumbu kristal dimana bila kristal diputar 360º pada sumbu tersebut, pada
kedudukan-kedudukan tertentu memberikan bentuk yang sama seperti sebelum diadakan
pemutaran.
Pusat simetri : titik yang apabila ditarik garis ke segala arah akan menghasilkan garis
yang sama panjang.
C. MINERAL
b. Kilap adamantin
D. KLASIFIKASI MINERAL
1. Kelompok Native Element; dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi
kimia saja. Contohnya emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), bismuth (Bi), arsenic (As),
intan, graphite dan sulfur.
2. Kelompok Sulfida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur
(belerang). Contohnya pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS), dan
Kalkopirit (CuFeS2).
3. Kelompok Oksida dan Hidroksida; dicirikan oleh kombinasi antara unsur tertentu dengan
gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-). Mineral Oksida
contohnya korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2). Mineral
Hidroksida contontohnya Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite
(Fe2O3.H2O).
4. Kelompok Halida; dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektro negatif,
seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Contohnya Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit
(Na3AlF6).
5. Kelompok Karbonat; dicirikan oleh persenyawaan dengan ion (CO3)2-. Contohnya
dolomit (CaMg(CO3)2, Kalsit (CaCO3), dan magnesit (MgCO3).
6. Kelompok Sulfat; dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sufat. contohnya barit,
celestite, anhydrite, angelsit, dan gypsum.
7. Kelompok Phosphat; dicirikan oleh adanya gugus PO43-. Contohnya Apatit (Ca,Sr,
Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH), Vanadine Pb5Cl(PO4)3, dan Turquoise
CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O.
8. Kelompok Silikat; dicirikan oleh persenyawaan antara silikon, oksigen dengan beberapa
unsur metal. Contohnya Quartz (SiO2), Feldspar Alkali, Feldspar Plagioklas, Muscovit,
Biotit, Horblende, Piroksin, dan Olivin.
E. DERET BOWEN
Batuan beku terbentuk dari kristalisasi magma. Magma adalah cairan silikat pijar (suhu:
900-1600°C) magma terdiri dari 10 unsur kimia, yaitu silikon (Si), Titanium (Ti), Alumunium
(Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan
oksigen. Sisanya adalah material material volatile seperti, H2S, HCl, CHO, CO.
G. MODIFIKASI MAGMA
Dibagi menjadi 3 :
Dibagi menjadi 2 struktur yaitu : Batuan Beku Instrusif, proses pembentukan batuan beku
berlangsung di bawah permukaan bumi. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan
yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
1. Konkordan
Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan di sekitarnya, jenis
jenis dari tubuh batuan ini yaitu :
a.Sill
Sill adalah tubuh batuan intrusif yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di
sekitarnya.
b.Laccolith
Laccolith adalah tubuh batuan intrusi yang berbentuk cembung, dimana perlapisan batuan yang
semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh intrusi ini, sedangkan bagian bawahnya
tetap datar.
2. Diskordan
Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini memotong perlapisan
batuan di sekitarnya. Jenis jenisnya yaitu :
a. Dike
Dike merupakan suatu tubuh intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya. Dike
mempunyai bentuk tabular atau memanjang.
b.Batolith
Batolith merupakan tubuh intrusi yang mempunyai ukuran sangat besar, yaitu > 100 km2 dan
membeku pada kedalaman yang sangat besar. Batolith hampir selalu memiliki komposisi jenis
batuan asam dan intermediet, seperti granit, kuarsa, atau diorite.
c. Stock
Stock adalah salah satu batuan intrusif yang mempunyai kenampakan seperti batolith, yaitu
bentuknya tidak beraturan, tetapi dimensinya lebih kecil yaitu kurang dari 10 km2. Stock
merupakan bagian atas dari batolith.
2. Struktur Batuan Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan
bumi. Strukturnya antara lain :
1. Pillow Lava
Struktur batuan menyerupai bantal-bantal yang terbentuk di laut akibat interaksi langsung
dengan air
2. Vesikuler
Struktur berupa lubang-lubang pada batuan beku dibagian ekstrusif akibat keluarnya gas
pada magma karena penurunan tekanan.
3. Amygdaloid
Struktur vesikuler yang lubang lubang nya terisi oleh mineral sekunder.
4. Columnar Joint (Kekar Kolom)
Kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbulkarena adanya kontraksi
pada proses pendinginannya. Biasanya berbentuk segi enam.
5. Sheeting Joint
Kekar yang berbentuk seperti lembaran.
I. TEKSTUR KRISTAL
1. Derajat Kristalinitas :
1. Holokristalin : Batuan beku dimana susunannya didominasi oleh kristal (contoh : granit)
2. Holohialin : Batuan beku dimana susunannya didominasi oleh gelas (contoh : obsidian)
3. Hipokristalin : Batuan beku dimana susunannya terdiri dari massa gelas dan kristal.
2. Bentuk Mineral :
3. Ukuran Butir :
5. Warna
2. Intermediate :
a. Halus : Andesit, Trachy Andesit, Trachyt
b. Kasar : Diorit, Syenit, Monzonit
3. Basa :
a. Pluton : Gabro
b. Hypabisal : Diabas
c. Vulkanik : Basalt
4. Ultra Basa
Plutonik : Dunit, Serpentinit, Peridotit
DAFTAR PUSTAKA
Sapiie, Benyamin;Harsolumakso, Agus A. 2012.Geologi Dasar. Bandung:Institut
Teknologi Bandung.
Lutgens, Frederick K.2012.Essentials of Geology. USA :Pearson.
Klein, Cornelis. 2001. Manual of Mineral Science. New York
Philpotts, Anthony. 2009. Principles of Igneous And MetamorphicPetrology.
Connecticut : Cambridge University Press.