Anda di halaman 1dari 3

Dosen : Prof A.M.

Imran
Tanggal: 29/08/2023
Pertemuan : Ke-2

STRUKTUR BUMI 1

Bumi terbentuk dari sebuah ledakan menurut teori big bang. Dari teori tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bumi diawal terbentuknya merupakan gumpalan panas. Namun setelah beberapa miliyar tahun, bumi
mulai mendingin atau membatu. Jarak bumi ke matahari yang cukup jauh juga menjadi penyebab bumi
mengalami pembatuan.

Inti bumi tetap panas dikarenakan diselimuti oleh mantel, itu juga sebabnya mengapa permukaan
tidak sepanas inti karena dilindungi oleh mantel bumi. material material berat seperti besi dan nikel juga
melebur kedalam inti bumi, walau masih ada beberapa nikel dan besi yang tertinggal di permukaan bumi.
Adapun alasan permukaan bumi dapat mengalami pengerutan seperti contohnya kerutan pada gunung karena
adanya daya elastisitas dan plastisitas, sehingga saat terjadi pergerakan lempeng, permukaan bumi tidak
lapuk dan hancur atau patah.

1. STRUKTUR BUMI
 Kulit bumi/kerak bumi (±100 km)
 Mantel bumi (±3000km)
 Inti bumi (±2500km)
 Diameter bumi (±7000km)
2. DASAR PENDESKRIPSIAN STRUKTUR INTERNAL BUMI
 Densitas bumi (densitas bumi adalah berat rata rata per unit volume bumi dan memberikan
petunjuk tentang komposisi dan struktur internal bumi.)
 Sifat medan magnit bumi
 Pergerakan gelombang seismic yang ditransmisikan melalui inti bumi. gelombang ini
merambat melalui inti bumi dan mengalami perubahan arah dan kecepatan tiba. Sehingga
dapat dihitung Panjang diameter bumi.
 Penelitian pada material dilaboratrium.
3. PEMBUKTIAN PADA KENYATAAN
 Bor terdalam yang pernah digali manusia adalah kisaran 8-12km
 Erosi yang terekam pada permukaan bumi adalah 25km
 Material yang dikeluarkan aktivitas volkanisme kira kira 200km
4. BAGIAN BAGIAN BUMI
 Berdasarkan densitasnya, maka material material yang berat berada pada bagian bawah
(pusat), dan material material yang lebih ringan berada dekat permukaan.
 Bagian bagian bumi yang umum adalah:
 Inti bumi, terbagi jadi inti bumi dalam (inner core) yang bersifat solid atau padat dan
inti bumi luar (outer bumi) yang bersifat liquid atau cair. Inti bumi mengandung Besi
dan Nikel
 Mantel bumi terbagi menjadi mantel bawah (lower mantle) yang bersifat padat dan
tebal, serta mantel atas (upper mantle) yang bersifat padat, namun lapisannya lembut
dan plastis sehingga disebut astenosfer. kandungannya silikat, oksigen, magnesium,
besi, nikel, dan elemen lainnya.
 Kerak bumi (litosfer) yang terdiri atas kerak Samudra dan kerak benua. Bersifat padat
dan kaku. Mengandung silikat, oksigen, alumunium, kalsium, natrium, kalium, dan
elemen lainnya.

5. INTI BUMI
 Densitasnya meningkat sesuai dengan kedalamannya. Untuk rata rata inti bumi yaitu
10,78G/cm3 (hamper 2x lipat dari mantel)
 Menyusun sekitar 16% dari volume bumi dan 31,5% massa bumi
 Bagian luarnya liquid dengan tebal sekitar ±2700km dan kemungkinan penyebab dari rotasi
bumi
6. MANTEL BUMI
 Membungkus inti bumi, juga merupakan penyusun utama bumi yaitu 82,3% volume bumi
dan 67,8% dari massa bumi
 Bagian luarnya disebut astenosfer
 Tebalnya ±200km-700km
 Tekanan dan suhunya kira kira hampir sama, dengan kebanyakan materialnya
memiliki titik leleh yang mendekati, Sebagian meleleh, weak dan dapat mengalir,
serta pemicu aktivitas vulkanisme dan deformasi kulit bumi (hal ini mengacu pada
perubahan bentuk atau struktur permukaan bumi yang terjadi akibat tekanan atau gaya
yang bekerja pada lapisan-lapisan batuan dibawahnya)
 Bagian dalam mantel
 Dari batas mantel luar dan mantel dalam sampai bagian atas inti bumi, memiliki
temperature yang sangat tinggi dan dapat mengalir secara gradua (mengacu pada
perubahan yang terjadi secara perlahan lahan dalam waktu yang cukup lama. Proses
ini melibatkan perubahan bentuk atau karakteristik suatu area geologis seiring
berjalannya waktu.)
7. LITOSFER (KERAK BUMI)
Litosfer adalah lapisan padat dan keras yang terluar dari bumi. lapisan ini mencakup kerak benua
dan kerak Samudra, serta bagian atas dari mantel yang disebut litosfer mantel.
 Kerak benua merupakan lapisan terluar di atas litosfer yang terdiri dari batuan beku, sedimen,
dan batuan metamorf. Kerak benua memiliki kepadatan yang lebih rendah dari kerak
Samudra
 Kerak Samudra terbentuk dari batuan beku basalt dan gabbro yang lebih padat
 Batuan dalam litosfer dapat berupa batuan beku, sedimen, dan batuan metamorf
 Tektonik lempeng. Litosfer terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang bergerak secara
perlahan lahan. Batas antara lempeng lempeng ini dikenal dengan lempeng tektonik, dimana
terjadi aktivitas tektonik seperti pembentukan gunung, gempa bumi, dan aktivitas vulkanik.
 Teori kontinental drift menyatakan bahwa benua-benua pada awalnya membentuk satu massa
daratan besar yang disebut Pangea. Proses pergerakan lempeng tektonik kemudian
memisahkan benua-benua
 Batas lempeng tektonik dapat berupa batas divergen (lempeng menjauh), konvergen
(lempeng bertumbukan), dan transform (lempeng bergeser). Aktivitas di sepanjang batas ini
mempengaruhi pola tektonik, gempa bumi, dan gunung api.
 Gempa bumi terjadi ketika terjadi pergeseran tiba-tiba di sepanjang patahan di dalam litosfer.
 Proses pembentukan gunung api melibatkan lelehan magma yang naik ke permukaan melalui
celah-celah di litosfer.

8. HYDROSPHERE
Hydrosphere adalah lapisan bumi yang terdiri atas air, mencakup semua air yang ada diatas
bumi, seperti lautan, Sungai, danau, dan air tanah. Hydrosphere memegang peran penting dalam
membentuk dan mempengaruhi bentuk permukaan bumi serta berbagai proses geologis.

 Peran dalam Erosi dan Sedimentasi: Air dalam hydrosphere memiliki kemampuan untuk
menggerus dan mengangkut material batuan dan tanah dari satu tempat ke tempat lain. Proses
ini dikenal sebagai erosi. Air juga memindahkan partikel yang diangkut melalui aliran sungai
dan kemudian mendepositkannya ketika kecepatan aliran berkurang, yang dikenal sebagai
sedimentasi.
 Pemanasan dan Pengaturan Iklim: Hydrosphere memiliki kapasitas yang besar untuk
menyimpan panas dari matahari. Air laut, terutama, berperan dalam mengatur iklim karena
bisa memindahkan panas ke udara dan membantu mengatur suhu global.
 Pengaruh terhadap Batuan dan Tanah: Air dalam hydrosphere juga memiliki kemampuan
untuk merusak batuan dan mengubah struktur tanah. Proses ini terutama terjadi melalui
proses pelapukan kimia dan fisik di mana air berperan sebagai agen pengurai.
 Pengaruh terhadap Gempa Bumi dan Vulkanisme: Terdapat teori bahwa perubahan tekanan
air dalam kerak Bumi dapat mempengaruhi aktivitas tektonik seperti gempa bumi dan
vulkanisme. Air yang masuk ke dalam celah-celah batuan dapat meningkatkan tekanan dan
memicu gempa bumi.
 Pengaruh terhadap Karstifikasi: Air dalam hydrosphere juga dapat membentuk sistem gua
dan batuan kapur. Proses pelarutan batuan kapur oleh air menghasilkan bentang alam unik
yang dikenal sebagai daerah karst.
 Siklus Air: Hydrosphere juga terlibat dalam siklus air, di mana air mengalami penguapan dari
permukaan danau, laut, dan sungai menjadi uap air di atmosfer. Kemudian, uap air tersebut
mengalami kondensasi membentuk awan dan akhirnya turun sebagai hujan, salju, atau hujan
es, mengembalikan air ke permukaan Bumi. karena itu air bersifat abadi.

9. PERGESERAN LEMPENG
Salah satu penyebab pergeseran lempeng adalah konveksi termal yang terjadi dalam mantel
bumi. Dimana panas yang berasal dari inti bumi menghangatkan material material yang ada pada mantel.
Ketika material mantel dipanaskan, ia menjadi kurang padat dan cenderung naik keatas. Seperti air
mendidih yang terus naik keatas dan mencari tempat yang suhunya lebih rendah. Ketika material yang
panas ini mendekati lempengan permukaan, ia terhalangi oleh lempeng bumi, sehingga material mantel
menjadi mendingin dan lebih padat sehingga menyebabkan material mantel tenggelam Kembali kedalam
mantel.
Proses ini menciptakan sebuah arus pergerakan yang menggerakkan lempeng lempeng bumi.

Anda mungkin juga menyukai