Anda di halaman 1dari 42

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI

WABARAKATU
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA

MATA KULIAH: KIMIA DASAR


(UPT MKU UNIVERSITAS HASANUDDIN)

OLEH:

DR. RUGAIYAH A. ARFAH, M.Si.


HP: 081 241 506 762
e-mail: rugayaharfah@yahoo.com
KIMIA DASAR
MATERI MID TEST MATERI FINAL TEST
• I. STRUKTUR ATOM • VIII. THERMODINAMIKA
• II. SISTIM PERIODIK KIMIA
• IX. KINETIKA KIMIA
• III. IKATAN KIMIA
• IV. STOKHIOMETRI • X. ELEKTROKIMIA
• V. LARUTAN • XI. HIDROKARBON
• VI. KESETIMBANGAN • XII. GUGUS FUNGSIONAL
KIMIA SENYAWA ORGANIK
• VII. KESETIMBANGAN • XIII. ASAM BASA ORGANIK
ASAM BASA DAN TURUNAN
• XIV. BIOMOLEKULER
Kontrak Perkuliahan
• Terlambat 5 menit tidak boleh masuk
• Kehadiran minimal 80% (Mid + Fnl + 12 x
Kuliah).
• Kegiatan non akademik tdk boleh
mengganggu perkuliahan.
• Memakai baju kemeja.
• Pakai sepatu.
• HP harus off.
• Kimia Dasar yang 3 SKS, Harus ikut praktikum.
• Tidak ada pengulangan ujian MID dan FINAL.
• Tidak boleh merokok saat mengikuti kuliah.
PENILAIAN
• Ujian Tengah Semester : 15 %.
• Ujian Akhir Semester : 15 %.
• Tugas /PR : 10 %.
• Quis :10%
• Keaktifan dan Soft Skill : 50 %.
Total nilai teori 100%
• nilai akhir untuk matakuliah 3 SKS yaitu:
- Nilai teori 75 %
- Praktikum : 25 %.
• nilai akhir untuk matakuliah 2 SKS yaitu:
- Nilai teori 100 %
Catatan :
1. Tugas dikumpul saat kuliah akan dimulai
pada minggu perkuliahan berikutnya.
2. Soft Skill : Nilai moral, etika, social, dll.
Literatur
• Semua literatur Kimia dasar dan Kimia Organik
termasuk lewat internet.
• Buku wajib : DIKTAT KULIAH KIMIA DASAR UPT MKU
UNHAS EDISI 2016.
• Buku Penunjang : Metode Praktis Belajar KIMIA
DASAR dan KIMIA ORGANIK UPT MKU UNHAS
2008.
• Buku Rujukan utama:
1. Kimia Dasar (Petrucci, Suminar) 2 JILID
2. Kimia Organik (Fessenden) 2 JILID
3. Kimia Anorganik (Cotton)
4. Kimia Dasar dan Larutan (Hiskiah Ahmad)
5. Kimia Dasar untuk Perguruan Tinggi (Erdawati),
dll.
TABEL PERIODIK MODERN UNSUR-UNSUR
Soal Sebelum Kuliah Kimia Dasar
1. Jelaskan dengan singkat istilah
berikut: Atom, Partikel, Unsur, Orbital,
Bilangan Kuantum, Konf. e (atom
dan molekul).
2. Buatlah konfigurasi elektron dari: 4Be,
8 O, O ,
16 2 17 Cl, 26 Fe, H 2 , N2
- dan O +.
2
3. Jelaskan pengertian dari: Valensi,
Elektron valensi, Senyawa amfoter,
Metaloid, Hibridisasi, Ikatan ionik,
Ikatan kovalen, Ikatan Hidrogen, Mol,
M, N, F, X, % dan ppm.
BAB I. STRUKTUR
ATOM
• Partikel Dasar Penyusun Atom:
Elektron, Proton, dan Neutron.
• Teori Atom: Dalton, Thomson,
Rutherford, Bohr, de-Brouglie, dan
Heisenberg.
• Orbital atom.
• Bilangan Kuantum.
Partikel Dasar Penyusun Atom
• Elektron :
- Faraday (1834) : Materi dan listrik adalah
ekivalen.
- J. Plucker (1855) : Penemu awal pembuatan
sinar katoda, dan dipelajari lebih lanjut oleh W.
Crookers, (1975) dan J.J Thomson, (1879).
- Sebagai sumber elektron J.J. Thomson
menggunakan :
(a) Sinar katoda yg berasal dari katoda Al, Pt dan
Fe.
(b) Emisi fotoelektrik dari Zn.
(c) Emisi termionik dari filamen karbon.
Tabung Katoda
Tabung Katoda
kolimator
+ + anoda
anoda katoda
katoda

- -

Layar fluoresen padel

+ anoda
+ katoda -
S N anoda
katoda
-
-

+
Sifat Sinar Katoda
• 1. Berasal dari katoda.
• 2. Bergerak menurut garis lurus.
• 3. Bermuatan negatif.
• 4. Dibelokkan oleh medan magnet.
• 5. Memiliki momentum karena mempunyai massa.
• 6. Sifat-sifat di atas tidak bergantung pada bahan yang
digunakan untuk membuat katoda, sisa gas yang
terdapat dalam tabung, maupun kawat penghubung
katoda dan bahan alat penghasil arus.
Muatan dan Massa
Elektron
• Tahun 1891, Stoney mengusulkan nama elektron untuk
satuan listrik dan sekarang partikel sinar katoda ini disebut
elektron.
• e/m = 1,76 x 108 C/g
• Tahun 1960, Robert A. Millikan menentukan muatan
elektron (e) = 1,602 x 10-19 C
• Massa Elektron

19
e 1,6 x 10 C  28
m  8
 9,11 x 10 g
e/m 1,76 x 10 C/g
Percobaan Tetes minyak Millikan

Tetesan minyak

Plat bermuatan (+)

Lubang kecil
Atomizer

Mikroskop
Sinar X

Tetesan minyak
yang diamati
Plat bermuatan (-)
Proton
• Goldstein (1886) : Menemukan sinar positif dalam
tabung sinar katoda dibalik katoda berlubang
yang disebut sinar terusan.
• Percobaan dengan gas hidrogen : e/m untuk
sinar terusan hidrogen lebih besar dari e/m untuk
elektron.
• Dipostulatkan : H+ adalah partikel dasar dari
atom.
• Besar muatannya sama dengan muatan elektron
tetapi dengan tanda yang berlawanan.
• Massa H+ : 1837 kali lebih besar dari massa
elektron.
• Partikel ini disebut Proton.
• e/m elektron = 1,76 x 108 Coulomb/g
e/m elektron
• massa ion H+ = e/m ion
96520/1,008 Coulomb/g
hidrogen 96520/1,00 8 C/g 1
  8

massa ion hidrogen e/m elektron 1,76 x 10 C/g 1837
Katoda Berlubang dan Proton

1886 Eugen Goldstein mengamati bahwa muatan


positif juga dihasilkan dalam tabung sinar katoda-
canal rays.

atom kation+ + e- atau X X + + e-

katoda

anoda
-

+
Neutron
• Rutherford (1920) : Meramalkan bahwa kemungkinan
besar dalam inti terdapat partikel dasar yang tidak
bermuatan.
• Karena netralnya maka partikel ini sukar dideteksi.
• Baru pada tahun 1932, J. Chadwick dapat
menemukan netron.
• Reaksinya :

4 11 14 1
2 He  5B 
 7 N  0
n
Alat Spektroskopi Massa
Pendeteksi Neutron
• Spektrometer massa : Instrumen yang mengukur rasio
muatan-massa suatu partikel bermuatan untuk
mendeteksi neutron .

Accelerating plates

kolektor
+ - Ion 126C+

Detektor

Gas
inlet Electron
gun Magnet
Ion 42He+
Slit
Energi Radiasi
• Cahaya adalah radiasi gelombang elektromagnetik
dengan energi sebesar :

 c c
E  h ν;  ν  atau E  h 
• E = energi (Joule),  λ λ
• ν = frekuensi (Hz, 1/det)
•  = panjang gelombang (m),
• h = tetapan Planck(6,62 x 10 -34 J.det)
• c = kecepatan cahaya (2,9979 x 10 8 m/det)
Spektrum Atom Hidrogen
• Pancaran energi cahaya yang disebabkan
oleh perpindahan elektron dari suatu tingkat
energi lebih tinggi ke tingkat energi lebih
rendah = radiasi elektromagnetik.
• BALMER (1885) dapat menghitung frekuensi
pancaran gelombang cahaya selama
perpindahan elektron atom hidrogen dari n2
ke n1 dengan rumus :

 1 1 
ν  3,288 x 10 15
det 1   
 n2 2 
 1 n 2 
Deret Spektrum Hidrogen
• Deret spektrum hidrogen dapat dibagi atas :
1. Deret Lyman : Terjadi perpindahan elektron dari
tingkatan n2 = 2, 3, 4 … ~ ke n1 = 1
2. Deret Balmer : n2 = 3, 4, 5 … ~ ke n1 = 2
3. Deret Paschen : n2 = 4, 5, 6 … ~ ke n1 = 3
4. Deret Brackett : n2 = 5, 6, 7 … ~ ke n1 = 4
5. Deret Pfund : n2 = 6, 7, 8 … ~ ke n1 = 5.
Model Atom
• J.J. Thomson (1904) : Atom menyerupai agar-agar
yang tersusun atas muatan positif dan negatif.
Muatan positif tersebar secara merata dalam
bulatan yang merupakan atom dan elektron
(muatan negatif) terdapat di dalamnya.
• Atom Thomson dapat diumpamakan sebagai roti
kismis dimana roti merupakan muatan positif dan
kismis adalah muatan negatif.
• Bagian positif dari atom Thomson mempunyai
diameter 10-10 m (1Ao). Percobaan penghamburan
sinar alfa oleh Rutherford menunjukkan bahwa
model atom ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Model Atom Rutherford
• Menurut Rutherford : Seluruh muatan positif atom
dianggap terpusat pada suatu inti yang sangat
kecil dengan muatan listrik +Ze dan elektron
sebanyak Z (Z = nomor atom)yang bergerak
mengelilingi inti.
• Gambarkan model atom Rutherford :
a) Inti lain bermuatan
(+) berdampingan
dgn model atom
Rutherford
b) Model Atom
Rutherford
Alat Eksperimen
Rutherford
Teori Bohr
• Bertitik tolak dari Teori Rutherford dan kuantum Planck,
Bohr merumuskan :
• 1.
nh
m2 v r  (n  1,2,3, ..........
..)
• 2. mv /r (gaya
2 πsentrifugal) = e2/r2 (gaya tarik menarik inti
dengan elektron).
• Energi elektron dalam suatu lintasan tertentu : E = -1/2mv2
• Energi elektron yang bergerak dari satu lintasan ke
lintasan lain : E2-E1= hν
Model Atom Bohr
• Model atom Bohr
merupakan model tata
surya
• Tiap bilangan kuantum
utama mewakili suatu
orbit atau kulit
• Inti atom terletak
ditengah-tengah
Hidrogen
n 2h 2
• Jari-jari lintasan : r 4
(n  1, 2, 3, ........)
4π m e
• Energi pada lintasan tertentu :

2π m e 4
En   (n  1,2,3, ......)
n 2h 2
• Energi elektron yang berpindah
dari satu lintasan ke lintasan yang E1  E 2  h ν
lain :
1 1 1 1
• Frekuensi (ν)
 1,097 10 m  2  2 
7

 2 n 
ν = C/λ, dimana :
Untuk deret Balmer n  2,3,5,......
Sifat Gelombang Elektron
• Tahun 1942, Louis de-Broglie merumuskan
panjang gelombang λ=h/m.v
• Jika elektron bergerak dalam orbit Bohr, maka :

akan sama dengan :


n h λ=h/m.v
m v r  : nλ = 2 π (n
Sehingga diperoleh r  1,2,3, ............)

Teori Ketidakpastian
Heisenberg
• Werner Heisenberg (1925) mengemukakan prinsip
ketidakpastian yang menyatakan bahwa tidak
mungkin untuk dapat mengetahui pada waktu yang
bersamaan baik momentum maupun kedudukan
suatu partikel seperti elektron dengan tepat.
• Rumus :

h
(p x )( x ) 

Bilangan Kuantum
• 1. Bilangan kuantum utama (n)
Nilai n = 1, 2, 3, …., dst.
• 2. Bilangan kuantum Azimuth (l)
Nilai l = n-1
• 3. Bilangan kuantum magnetik (m)
nilai m = - l s/d + l
• 4. Bilangan kuantum spin (s)
Nilai s = ±1/2
Distribusi Bilangan
Kuantum
Bentuk Orbital Atom
• Orbital s :

• Orbital p :

• Orbital d :

• Orbital f : Orbital ini untuk unsur-unsur


Lantanida dan Actinida tidak dibahas.
Lain)

Orbital s (hanya 1) Orbital p (ada 3)

Orbital d (ada 5) Orbital f (ada 7)


Spin Elektron
• Pauli menambahkan satu bilangan kuantum
yang akan mengizinkan dua buah elektron
berada dalam satu orbital
• Bilangan Kuantum Spin, ms
• Dapat bernilai +1/2 dan -1/2
• Pauli juga mengusulkan bahwa tidak ada
dua elektron dalam atom yang dapat
memiliki suatu set (empat) bilangan
kuantum yang sama- Prinsip Larangan Pauli
Prinsip Aufbau
Aufbau : menyusun
•Digunakan untuk menyusun konfigurasi elektron
•Untuk suatu unsur, jumlah elektron dalam atom netral
sama dengan nomor atomnya
•Penyusunan dimulai dari tingkat energi yang rendah ke
yang lebih tinggi
•Jika dua atau lebih orbital berada pada tingkat energi
yang sama, maka orbital tersebut akan ter “degenarate”.
Jangan memasangkan elektron sampai benar-benar
tidak ada jalan lain untuk memasangkannya
Aturan Hund
Ketika meletakkan elektron ke dalam orbital pada
tingkat energi yang sama, letakkan satu elektron pada
tiap orbital sebelum memasangkannya pada orbital
yang sama
Keberadaan elektron yang tidak berpasangan dapat
dibuktikan dengan sifat elektromagnetiknya
Paramagnetik – tertarik pada medan magnet.
Mengindikasikan adanya elektron tidak berpasangan
Diamagnetik – menolak medan magnet.
Mengindikasikan semua elektron berpasangan
Cara pengisian
elektron
Penulisan Konfigurasi Elektron

Contoh
Contoh

Penulisan lain
soal
1. Satu Ion X+2 mempunyai nomor atom 20 dan
massa atom 40, maka tentukan jumlah : a.
proton b. electron, c. neutron, d. elektrovalensi
pada ion tersebut
2. Suatu unsur Y mempunyai bilangan kuantum
pada kulit terluar: n=3; l=1; m=-1; S= +1/2, maka
tentukan nomor atom unsur y tersebut.
3. Tuliskan konfigurasi electron dari unsur : Cr dan
Cu
4.
Tugas 1
1. Tuliskan dan jelaskan semua ahli yang berjasa sampai
ditemukannya ORBITAL (lengkapi jika ada rumus dan
gambar termasuk jika ada reaksi kimia)?.
2. Cari pasangan unsur dalam tabel periodik unsur yang
nomor atomnya berbanding terbalik dengan nomor
massanya (tuliskan pasangan tersebut lengkap dengan
nomor atom dan nomor massanya)?.
• Jawaban dikertas biasa, bebas tapi tdk boleh diketik
(Harus ditulis tangan).
• Dikumpul minggu depan paling lambat sebelum kuliah
dimulai.
soal
• . Buatlah konfigurasi elektron dari: 4Be, 8O, 17Cl,
26Fe, 11Na, 24Cr,29Cu. Tentukan periode dan
goloangan berapa dalam table priodik unsur
• Tuliskan kelompok unsur gol.alkali,unsur periode
ketiga,unsur halogen, unsur gas mulia
• Unsur gol.IA yang memiliki: energy ionisasi
terkecil atau terbesar, jari-jari atom terkecil atau
terbesar, titik didih terbesar, daya ledak
terbesar jika direaksikan dgn air.
• Bandingkan sifat unsur gol. 1A dengan unsur
gol.1B
• Jelaskan sifat-sifat oksida unsur periode ke tiga

Anda mungkin juga menyukai