Menurut Haryatmoko
Korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan kemampuan yang
didapat dari posisinya untuk menyalahgunakan informasi, keputusan,
pengaruh, uang atau kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
Menurut Brooks
Menurut Brooks, korupsi adalah dengan sengaja melakukan kesalahan
atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban, atau tanpa
keuntungan yang sedikit banyak bersifat pribadi.
Menurut Poerwadarminta
Poerwadarminta mengemukakan bahwa pengertian korupsi adalah
tindakan perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok dan sebagainya.
Menurut Soedarsono
Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau
perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja untuk kepentingan pribadi
atau orang lain.
Menurut Philip
Pengertian korupsi adalah tingkah laku dan tindakan seseorang pejabat
publik yang menyimpang dari tugas-tugas publik formal untuk
mendapatkan keuntungan pribadi, atau keuntungan bagi orang yang
tertentu yang berkaitan erat dengan pelaku korupsi seperti keluarga
koruptor, karib kerabat koruptor, dan teman koruptor.
Menurut Rousseau
Menurut Rousseau, suatu tindakan korupsi dapat disebabkan oleh sistem
politik yang salah dan keliru.
Menurut S. Hornby
Definisi korupsi menurut S.Hornby adalah suatu pemberian atau
penawaran dan penerimaah hadian berupa suap, serta kebusukan atau
keburukan.
Menurut Mubyarto
Definisi korupsi adalah suatu masalah politik lebih dari pada ekonomi yang
menyentuh keabsahan (legitimasi) pemerintah di mata generasi muda,
kaum elite terdidik dan para pegawai pada umumnya. Definisi korupsi ini
menyoroti korupsi dari segi politik dan ekonomi.
Unsur-Unsur Korupsi
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut.