FILUM ANNELIDA
Oleh:
Kelompok 5
1. Andi Alfitho Ardiansyah_H0412010
2. Grace Mairi Satian_H0412010
3. Annisa Iriani_H0412010
4. Adiatna Ayu Kamila_H041201022
5. Muhammad Rizal Udin_H0412010
6. Dhea Sagita_H0412010
7. Iffah Mutia Firman_H0412010
Makassar
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Tak lupa salawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
Keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Anggota kelompok 5 mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang lelah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini
tentu jauh dari Kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan. Penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi dunia pendidikan.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………..
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Annelida yang sering juga disebut Annulata adalah salah satu jenis cacing
yang bersegmen. Jika dilihat dari namanya Annelida yang berasal dari bahasa latin,
Annulus berarti cincin dan Oidos berarti bentuk. Tubuhnya yang bersegmen
menyerupai cincin itu sehingga banyak yang menyebutnya cacing gelang. Annelida
merupakan salah satu filum invertebrate yang memiliki struktur tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan filum-filum invertebrata lainnya. Tubuhnya berongga
(celomata) dan tripoblastik. Beberapa spesies cacing yang termasuk ke dalam filum
Annelida hidup di dalam air tawar, air laut dan juga didarat serta ada juga yang hidup
sebagai parasit. Tubuhnya berkutikula dan licin. Filim Annelida terdiri dari cacing
berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini
memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda. Terdapat sekitar 12,000
jenis yang terbagi menjadi tiga kelas yakni kelas Polychaeta (cacing berambut
banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur tubuh dari filum annelida?
2. Bagaimana sistem pencernaan dari filum annelida?
3. Bagaimana sistem reproduksi dari filum annelida?
4. Bagaimana klasifikasi dari filum annelida?
5. Bagaimana struktur tubuh dari kelas polychaeta?
6. Bagaimana sistem pencernaan dari kelas polychaeta?
7. Bagaimana sistem reproduksi dari kelas polychaeta?
8. Bagaimana klasifikasi dari kelas polychaeta?
C. TUJUAN
1. Mengetahui struktur tubuh dari filum annelida
2. Memahami sistem pencernaan dari filum annelida
3. Memahami sistem reproduksi dari filum annelida
4. Mengetahui dan memahami pengklasifikasian yang ada dalam filum annelida
5. Mengetahui struktur tubuh dari kelas polychaeta
6. Memahami sistem pencernaan dari kelas polychaeta
7. Memahami sistem reproduksi dari kelas polychaeta
8. Mengetahui dan memahami pengklasifikasian dari kelas polychaeta
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kelas Oligocaeta
Oligochaeta berasal dari bahasa Yunani, yaitu "oligo" yang berarti sedikit dan
“chaetae" yang artinya rambut kaku. Jadi, Oligochaeta adalah annelid yang berambut
sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki beberapa setae pada
tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air tawar dan tempat
lembab. Namun, ada pula yang hidup di darat tubuhnya bersegmen-segmen dengan
jumlah segmen mencapai 200 buah. Setae tidak membentuk berkas, tunggal dan
menbentuk rangkaian tertentu, tidak memiiki parapodia, jarang mempunyai insang
(kecuali yang akuatik), prostomium kecil, berbentuk kerucut, tanpa mata ataupun
tentakel. Dengan reproduksi hermafrodit (pembuahan silang) artinya susunan gonad
dan saluran-saluran reproduksi khas, metamerisme terbatas, sejumlah segmen
membentuk clitellum untuk menyekresikan cocoon.
3. Kelas Hirudinea
Habitat anggota kelas ini hidup parasitis atau bahkan sebagai predator.
Ditemukan dalam air tawar atau di darat. Anggota pada kelas ini tidak mempunyai
parapodia atau setae-setae. Tubuhnya dengan 33 segmen ditambah lagi dengan
prostomium. Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior. Bersifat hermafrodit.
Selom reduksi oleh karena terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan. Contoh pada
kelas ini adalah Hirudo medicinalis (lintah).
E. Morfologi, Anatomi dan Klasifikasi kelas Polychacta.
Polychaeta mempunyai anggota sekitar 6.000 spesies. Nama lain Polychaeta
adalah Lug worm (cacing bor), Clam worm (cacing kerang), Bristle worm (cacing
rambut/bulu) dan Sea mouse (tikus laut). Umumnya hidup di laut, beberapa hidup di
air tawar atau payau. Polychaeta ini melimpah di zona intertidal (16.405 kakil
5.000m). Hidupnya melekat di laut, mengapung dekat permukaan, di lubang atau
terowongan di pasir atau lumpur. Ukuran tubuhnya sekitar 2 mm-10 meter ada yang
mencapai 70 cm – 1 meter yaitu Nereis sp dan Euniece sp. Warna pada umumnya
cemerlang atau mencolok yang warnanya sangat dipengaruhi adanya sel pigmen
Chromatophore. Sel pigmen ini sel-selnya memiliki banyak cabang mengandung
granula-granula pigmen yang berasosiasi dengan integumen.
Tubuhnya pada umumnya bersegmen. Kelas ni secara umum memiliki banyak
setae (chaetae) pada tiap segmen sehingga disebut Polychaeta. Pada bagian anterior
(kepala) terdapat prostomium dengan organ perasa alat sensor (sepasang paips),
antennae, sepasang mata atau lebih dan mulut pada bagian ventral. Antennae dan mata
terdapat pada bagian dorsal dan palps muncul dan sisi ventral prostornium.
Peristomium yang merupakan segmen pertama terdapat tentakel ciri yang merupakan
derivate dan bagian notopodium paropodia. Pada tiap segmen mempunyai struktur
yang disebut parapodia (alat gerak). Parapodia ini jumlahnya sepasang yang tumbuh
ke arah luar lateral dan mengandung Setae. Tiap parapodia mempunyai dua bagian
utama yaitu satu pada bagian atas (dorsal) yang disebut notopodium (noto : terdapat
pada bagian sisi dorsal) dan bagian lebih bawah disebut neuropodium (neuro terdapat
pada sisi ventral. Pada kedua lobus atau bagian tersebut mempunyai setae yang secara
khusus diperkuat dan ditopang secara kuat oleh aciculae (jamak : aciculae) dan
bentuknya kecil ramping. Pada Notopodium biasanya mempunyai sebuah jari dorsal
yang tumbuh keluar dan pada neuropodium yang tumbuh dan bagian ventral. Struktur
tersebut disebut cirri dan berfungsi sebagai sensor primer. Pada bagian Notopodium
dan Neuropodium juga terdapat bagian yang terspesialisasi sebagai insang (Gill),
biasanya mengandung pembuluh darah.
Menurut Pechenik (1991), Polychaeta dibagi menjadi dua subkelas, yaitu:
a) Subkelas Errantia
Kelas ini anggotanya merupakan Polychaeta yang aktif, dimana
aktifitas bergerak dengan pelan atau berjalan, berenang dan hidup di bawah
bebatuan. Contohnya cacing karang dan Nereis. Parapodia sebagai dayung
atau tuas untuk bergerak kedepan. Parapodia bergerak menggelombang untuk
berjalan dan berenang. Accicula pada bagian parapodia sangat penting sebagai
elemen yang membuat lebih kaku, mencegah kerusakan jaringan parapodia
yang tipis. Pada bagian prostomium atau kepala berkembang sangat baik,
dimana mempunyai mata, tentakel, organ tentakel sensori dan organ khusus
(nuchal organ) untuk mendeteksi bahan kimia.
b) Subkelas Sedentara
Kelas ini anggotanya merupakan Polyehaeta tipe pembuat lubang
(liang) di sedimen atau materi keras sebagai pipa atau lubang pelindung
tempat hidupnya. Pipa atau tabung dibangun dan limbah organik, kalsium
karbonat, komplek protein-polisakarida dan pasir kulit kerrang yang terikat
secara bersama-sama dengan mucus dan Polychaeta. Terowongan atau liang
ini berbentuk lurus, bercabang. Berbentuk spiral atau huruf U. Parapodia
mengalami reduksi, modifikasi atau tidak ada. Pada Sedentaria mempunyai
modifikasi paling baik pada bagian kepala sesuai dengan kebiasaan makan
secara khusus.
F. Sistem Pencernaan Kelas Polychaeta
Sistem pencernaan Polychaeta terdiri dari faring berotot yang kuat dan
kerongkongan pada bagian anterior, serta usus, rektum, dan anus pada bagian
posterior. Pada beberapa kelompok mempunyai faring yang menonjol yang dilengkapi
dengan rahang (jaw) atau gigi yang keras atau keduanya, mempunyai glandula yang
mensekresikan bisa untuk melumpuhkan mangsanya. Pada saluran pencernaannya
juga mempunyai enzim pencernaan yang membantu proses pencernaan makanan yang
diproduksi oleh glandula saluran usus.
Polychaeta ini tergolong hewan pemakan endapan (deposit feeder) dan
penyaring makanan (filter feeder) atau keduanya. Polychaeta sebagai pemakan
endapan (deposit feeder) menjulurkan faringnya untuk menyerap partikel organik dan
partikel mineral yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Pengeluaran sisa makanannya
dilakukan dengan cara sisa-sisa metabolisme dikeluarkan melalui anus. Selain itu,
Polychaeta juga merupakan pemakan suspensi (suspension feeders) yang
menggunakan permukaan bersilia untuk menghasilkan arus yang menarik partikel
makanan yang melayang ke dalam mulut mereka.
G. Sistem Reproduksi (Siklus hidup) Kelas Polychaeta
Sistem reproduksi pada Polychaeta meliputi reproduksi aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual terdapat pada Cirratulids, Syllids, Sabellid dan spionid.
Reproduksi aseksual dengan tumbuh tunas dan bagian tubuh dalam dua bagian atau
sejumlah fragmen. Reproduksi seksual (diocious) terdapat pada sebagian besar
Polychacta. Pada banyak peristiwa fertilisasi telur oleh sperma terjadi di luar tubuh.
Fertilisasi umumnya terjadi pada malam hari saat bulan purnama. Pada sebagian
Polychaeta meletakkan telurnya bebas di dalam laut. dan telur-telur menjadi
planktonik. Pada beberapa Polychaeta meletakan telurnya di dalam lubang atau
terowongan. Telur polychaeta mengandung sejumlah kuning telur. Setelah terjadi
perkembangan embrio (gastrulasi), embrio berkembang secara pesat dan menjadi
larva trochophore. Perkembangan terbesar dari struktur larva adalah sampai tahap
terbentuk larva trochophore plaktonik dan larva ini memakan plankton.
BAB I
PENUTUP
A. Kesimpulan
Annelida yang sering juga disebut Annulata adalah salah satu jenis cacing
yang bersegmen. Annelida merupakan hewan simetris bilateral ceolomata,
mempunyai system peredaran darah yang tecrtutup dan sistem syaraf yang tersusun
seperti tangga tali. Annelida yang dapat dilihat dan diamati padia bagian luar tubuh
dari hewan yang termasuk dalam filum annelida, diantaranya: memiliki tubuh yang
bersegmen, tubuh berbentuk tubular memanjang atau gilig. Memiliki tubuh yang
Simetri bilateral, Memiliki septa yang memisahkan setiap ruas segmen, tubuhnya
licin, mengandung rambut-rambut kaku (setae), memiliki alat untuk berenang
(parapodia). Ciri-ciri bagian dalam tubuh hewan yang temasuk dalam filum annelida,
yaitu: memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik) yakni ,eksoderm, meksoderm dan
endoderm. Berkutikula sehingga licin tubuhnya, memiliki alat ekskresi berupa
sepasang nefridia, hemafrodit, Sebagian besar Annelida hidup dengan bebas
menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat Annelida umumnya berada di
dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang sebagian hidup di tanah atau tempat-
tempat lembab. Annelida hidup di berbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
Filum Annelida dibagi menjadi 3 (figa) kelas berdasarkan segmentasi tubuh,
yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinca. Respirasi yang terjadi pada Annelida
dengan aerob, O2 & CO2 berdifusi via kulit menggunakun epidermis pada seluruh
permukaan tubuhnya, namun ada juga yang menggunakan insang pada polychaeta.
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus. Annelida sudah mempunyai alat pencernaan
makanan, mereka mencerna makannnya secara ekstraseluler. Siklus hidup Annelida
adalah telur-larva (trokofor)-dewasa dalam habitat-dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Brusca, RC. and Brusca, G.J. 1990. Invertebrates. Philadelphia: Sinauer Associated
Edward, C.A. and J.R. Lofty. 1977. Biology of Earthworm. London: Champman and Hill.
Nosrati, Hamed et al. 2013. The Phylum Annelida: A Short Introduction. TI Journals 2(3) P:
28-30 ISSN 2306-7527
Soors, Jan et al. 2013. Bratislavia dadayi (Michaelsen, 1905) (Annelida: Clitellata:Naididae):
a new non-indigenous species for Europe, and other non-native annelids in the Schelde
estuary. Journal Aquatic Invasions 8(1) P:37-44