Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Usaha pertanian sejak terimplementasikannya revolusi industri selalu tidak


terlepas dari gangguan organisme yang sangat tidak diharapkan. Penggunaan
bahan-bahan kimia dalam tiap praktek budidaya tanaman telah mengganggu dan
mengubah keseimbangan ekosistem yang pada akhirnya membuat ketahanan
agrosistem dalam mendukung produksi tanaman menjadi goyah. Gangguan
serangan hama dan patogen penyebab penyakit bukan hanya menurunkan
kuantitas dan kualitas panen tetapi juga seringkali menimbulkan fuso bahkan pada
akhirnya berimbas pada gangguan sistem pengadaan pangan di hampir seluruh
dunia. Penyakit adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal dan
merugikan yang disebabkan oleh faktor primer (biotik atau abiotik) dan
ganguannya bersifat terus menerus serta akibatnya dinyatakan oleh aktivitas
sel/jaringan yang abnormal. Akibat yang muncul tersebut disebut gejala. Penyakit
tumbuhan terjadi bila salah satu atau beberapa fungsi fisiologisnya menjad
abnormal karena adanya gangguan atau kondisi lingkungan tertentu (faktor
abiotik).
Gangguan tanaman oleh organisme hama didominasi oleh kelompok
serangga dan hewan pengerat, maka pada serangan penyakit tanaman disebabkan
oleh fungi, bakteri, virus dan mikoplasma. Oleh sebagian pakar, nematoda juga
dianggap sebagai patogen penyebab penyakit tanaman. Kerusakan yang dimaksud
disebabkan oleh aktifitas atau serangan organism di dalam bagian tubuh tanaman,
di luar tubuh, atau di sekitarnya. Di dalam tubuh biasanya dilakukan oleh
organisme yang menginfeksi bagian tubuh tanaman seperti pada daun, batang dan
perakaran; jasad yang melakukan perusakan di antaranya: fungi, bakteri, virus,
serangga baik fase ulat maupun fase dewasa. Di bagian luar tubuh dilakukan oleh
berbagai jenis dari golongan organisme seperti tersebut di atas. Gangguan dari
bagian sekitar tubuh tanaman misalnya, pengaruh persaingan dengan gulma dalam
mendapatkan air, hara, sinar, dan kebutuhan hidup lainnya.

Anda mungkin juga menyukai