Usaha pertanian sejak terimplementasikannya revolusi industri selalu tidak
terlepas dari gangguan organisme yang sangat tidak diharapkan. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam tiap praktek budidaya tanaman telah mengganggu dan mengubah keseimbangan ekosistem yang pada akhirnya membuat ketahanan agrosistem dalam mendukung produksi tanaman menjadi goyah. Gangguan serangan hama dan patogen penyebab penyakit bukan hanya menurunkan kuantitas dan kualitas panen tetapi juga seringkali menimbulkan fuso bahkan pada akhirnya berimbas pada gangguan sistem pengadaan pangan di hampir seluruh dunia. Penyakit adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal dan merugikan yang disebabkan oleh faktor primer (biotik atau abiotik) dan ganguannya bersifat terus menerus serta akibatnya dinyatakan oleh aktivitas sel/jaringan yang abnormal. Akibat yang muncul tersebut disebut gejala. Penyakit tumbuhan terjadi bila salah satu atau beberapa fungsi fisiologisnya menjad abnormal karena adanya gangguan atau kondisi lingkungan tertentu (faktor abiotik). Gangguan tanaman oleh organisme hama didominasi oleh kelompok serangga dan hewan pengerat, maka pada serangan penyakit tanaman disebabkan oleh fungi, bakteri, virus dan mikoplasma. Oleh sebagian pakar, nematoda juga dianggap sebagai patogen penyebab penyakit tanaman. Kerusakan yang dimaksud disebabkan oleh aktifitas atau serangan organism di dalam bagian tubuh tanaman, di luar tubuh, atau di sekitarnya. Di dalam tubuh biasanya dilakukan oleh organisme yang menginfeksi bagian tubuh tanaman seperti pada daun, batang dan perakaran; jasad yang melakukan perusakan di antaranya: fungi, bakteri, virus, serangga baik fase ulat maupun fase dewasa. Di bagian luar tubuh dilakukan oleh berbagai jenis dari golongan organisme seperti tersebut di atas. Gangguan dari bagian sekitar tubuh tanaman misalnya, pengaruh persaingan dengan gulma dalam mendapatkan air, hara, sinar, dan kebutuhan hidup lainnya.