Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas selesainya
makalah yang berjudul “animalia (dunia hewan)” . Ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak atau pun anggota kelompok 4 yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Pada makalah yang berjudul “Dunia Hewan” kami membahas tentang


ciri-ciri umum animalia, invertebrate, vertebrata dan peran animalia.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna , maka saran dan
kritik yang membangun dari teman-teman pembaca maupun pendengar sangat
dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 16 Januari 2018

Penulis

Dunia Hewan 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................... 2
Peta Konsep.......................................................................................................... 3

BAB 1: PENDAHULUAN
A.) Latar Belakang............................................................................................ 4
B.) Tujuan.......................................................................................................... 4

BAB 2: ISI
A.) Ciri-ciri Umum Hewan............................................................................... 5
B.) Pengelempokan Hewan............................................................................... 5
C.) Porifera........................................................................................................ 7
D.) Coelenterata................................................................................................ 9
E.) Plantyhelminthes......................................................................................... 10
F.) Nemathelmintes........................................................................................... 11
G.) Annelida...................................................................................................... 12
H.) Arthropoda.................................................................................................. 13

BAB 3: PENUTUP
A.) Kesimpulan................................................................................................. 16
B.) Saran............................................................................................................ 16

Daftar Pustaka...................................................................................................... 17

Dunia Hewan 2
Peta Konsep :

Dunia Hewan 3
BAB 1
[PENDAHULUAN]

A. Latar Belakang
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka
bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran
hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai
dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam.
Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang
bermanfaat bagi manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia.
Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun
ekosistem. Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada
hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya
maupun pengolahan sumber dayanya.

B. Tujuan
- Mengetahui cara pengelompokan hewan
- Mengetahui berbagai filum

Dunia Hewan 4
BAB 2
[PEMBAHASAN]

A. Ciri-Ciri Umum Hewan


Ciri-ciri umum dari kingdom animalia adalah sebagai berikut :
1. Termasuk organisme eukariotik multiseluler
2. Bersifat heterotrof, yaitu mendapatkan energi dengan memakan organisme
lain
3. Sel hewan tidak memiliki dinding sel
4. Bereproduksi dengan cara yang khas, yaitu secara kawin dan beberapa
jenis lainnya bereproduksi secara aseksual
5. Tidak memiliki klorofil sehingga tak mampu berfotosintesis
6. Sebagian besar hewan memiliki otak dan system saraf
7. Merupakan organisme yang aktif bergerak (motil)
8. Dapat berpindah tempat

B. Pengelompokan Hewan
1. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
a). Invertebrata, tidak memiliki tulang belakang
b). Vertebrata, Hewan bertulang belakang

2. Berdasarkan tipe simetri tubuh

a). Simetri bilateral, Jika tubuh hewan dibelah menjadi dua bagian dari satu
arah diperoleh hasil belahan yang seimbang. Disebut hewan bersimetri
radial karena tubuhnya dapat dipotong menjadi 2 bagian yang simetris
melalui lebih dari satu arah. Umumnya berbentuk silindris atau membulat.
Bagian bagian tubuh sebelah atas yang dekat dengan mulut disebut bagian
oral, sedangkan bagian disebelah bawah disebut bagian suboral.

Dunia Hewan 5
b). Simetri radial, Jika tubuh hewan dibelah menjadi dua bagian dari segala
arah diperoleh hasil belahan yang seimbang. Disebut hewan bersimetri
bilateral karena tubuhnya dapat dipotong menjadi 2 bagian yang simetris
hanya melalui satu arah dari arah kepala (cephal) terus ke arah ekor
(caudal) dan bidang tersebut vertical dari arah atas (superior) kea rah
bawah (inferior).

3. Berdasarkan jumlah lapisan lembaga


1. Diploblastik : memiliki dua lapisan tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan
ektodermis (luar). Misalnya porifera dan cnidaria
2. Triploblastik : memiliki tiga lapisan tubuh. Berdasarkan ada tidaknya
rongga tubuh (selom) hewan triploblastik dibedakan menjadi:
a) Triploblastik Aselomata : memiliki tiga lapisan tubuh
(ektodermis, mesodermis, endodermis) dan tidak memiliki rongga tubuh.
Contohnya cacing pipih
b) Triploblastik Pseudoselomata : memiliki tiga lapisan tubuh
(ektodermis, mesodermis, endodermis) dan memiliki rongga dalam
saluran tubuh. Contohnya Nemathelminthes
c) Triploblastik Selomata : memiliki tiga lapisan tubuh
(ektodermis, mesodermis, endodermis)serta memiliki rongga tubuh yang
teriris oleh cairan dan ada penggantung organ disebut mesentereom.
Contohnya Mollusca.

4. Berdasarkan tipe rongga tubuh


a). Aselomata, hewan yang tidak memiliki rongga tubuh
b). Pseudolemata, Hewan yang memiliki rongga tubuh, tetapi hanya
sebagian
c). Selomata, Hewan yang memiliki rongga tubuh sejati

5. Berdasarkan cara pengaturan suhu tubuh


a). Hewan poikiloterm, Hewan yang mengatur suhu secara bervariasi
sesua dengan lingkungan
b). Hewan homeoterm, Hewan berdarah panas yang dapat menjaga suhu
tubuh agar konstan

Berdasarkan tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu


Vertebrata dan Avertebrata. Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang.
Sedangkan Avertebrata adalah hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata
dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan Vertebrata digolonglan menjadi satu
filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut
pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata.

Dunia Hewan 6
C. Porifera (hewan berpori)
Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berlubang-lubang yang
mikroskopis dan didalamnya terdapat rongga. Porifera mengalami 2 bentuk
kehidupan, yaitu hidup berrenang bebes & menetap. Bentuk yang dapat berenang
bebas terjadi pada fase larva. Sedangkan bentuk sesil terjadi pada fase
menetap/dewasa. Porifera belum memiliki organ pencernaan & sistem peredaran
darah.
1. Ciri-ciri Porifera
- Berpori / hewan spons
- Tubuhnya berbentuk seperti vas bunga
- Merupakan hewan multiseluler primitive (diploblastik)
- Memiliki jaringan belum sempurna dan memiliki rongga yang disebut
spongosol
- Hidup melekat pada dasar perairan sebagai bentos
- Tersusun dari zat kapur, silikat, atau spongin
- Memiliki daya regenerasi yang tinggi
- Belum memiliki oragan, jaringan saraf ataupun mulut
- Reproduksi secara seksual dan aseksual

2. Struktur Tubuh Porifera


Struktur tubuh porifera terdiri dari lapisan dalam dan lapisan luar.
Lapisan luar (epidermis) merupakan sel-sel kulit (dermal) yang tersusun atas
sel-sel pipih yang disebut pinakosit. Lapisan luar dipenuhi oleh ostia (pori)
yang dilapisi oleh sel porosity. Lapisan luar dan dalam dipisahkan oleh mesohil
yang didalamnya terdapat sel amebosit yang berfungsi untuk mengedarkan
makanan dan menghasilkan serat rangka untuk membentuk kerangka tubuh
porifera. Lapisan dalam berupa sel berflagel yang berbentuk corong
(koanosit)untuk mencerna makanan.

3. Reproduksi Porifera
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup
(tunas) kemudian menempel pada dasar. Adapun gemma (kuncup dalam)
dibentuk pada saat lingkungan kurang menguntungkan. Gemma adalahsel
amobosit yang menimbun zat-zat makanan yang permukaannya dilindungi
spikula dan substansi yang tahan terhadap lingkungan yang ekstrem.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan bersatunya ovum dan
spermatozoid yang akan menjadi zygot. Porifera juga memiliki daya regenerasi
yang tinggi, bagian tubuhnya yang terpotong dapat tubuh kembali.

Dunia Hewan 7
4. Klasifikasi Porifera
a). Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air
- Tipe Askon, merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol
(rongga dalam) yang terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum
- Tipe Sikon, merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang
berhubungan langsung dengan spongosol yang terdiri dari ostia, saluan sel
tidak bercabang, spongiosel dan oskulum
- Tipe Leukon, merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah
tidak berhubunga langsung dengan spongosol yang terdiri dari ostia, saluran
radial bercabang, spongiosel dan oskulum
b). Klasifikasi berdasarkan zat penyusun rangka
- Calcarea (spikula dari zat kapur), yang tersusun dari zat kalsium karbonat.
Ciri-cirinya: Memiliki kerangka tubuh berupa spikua (banyak spikulum)
berbentuk jarum dari zat kapur, Habitatnya di laut dangkal dan Memiliki
sel berleher (koanosit). Contohnya seperti Clathrina dan Leucettusa
lancifer.
- Hexactinelida (spikula dari silikat), yang tersusun dari zat silikat. Ciri-
cirinya yaitu: Memiliki kerangka tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat
kersik), tubuh biasanya berwarna pucat, berbentuk vas bunga atau
mangkuk dan Hidupnya di laut dalam. Contohnya adalah Euplectella.
- Demospongiae (spikula dari silikat dengan spongin atau spongin saja), ada
yang tidak memiliki rangka. Sisanya sisanya memiliki rangka dari serabut
spongin, atau serabut spongin dan silikat. Demospongiae memiliki ciri-ciri,
yaitu tubuhnya berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit serta
bentuknya tidak beraturan dan bercabang-cabang. Contohnya seperti
Spongia, Hippospongia, dan Niphates digitalis.

5. Peranan Porifera
a. Spongia dan Hippospongia digunakan sebagai spons mandi
b. Zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi untuk mengobati kanker kulit
c. Kerugiannya suka melekat pada tiram sehingga menurunkan kualitas
d. Porifera mampu bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan “bioaktif”.
Bioaktif ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat

Dunia Hewan 8
D. Coelenteraca ( hewan berrongga)
1. Ciri-Ciri Coelenterata
a). Merupakan hewan triploblastik
b). Bertipe simetri radial
c). Reprosuksi secara seksual dan aseksual
d). Bentuk tubuh ada 2 macam, polip dan medusa

2. Klasifikasi Coelenterata
a). Kelas Hydrozoa, Memiliki tubuh yang kecil, sebagian besar hidup dilaut,
mengalami metagenesis, bereproduksi secara seksual dan aseksual,
memiliki dua macam polip, yaitu hidran dan gonangium. Contoh
hydrozoa adalah Obelia, Hydra dan Pysalia.
b). Kelas Scyphozoa (Hewan Bertutup), Bentuk tubuhnya menyerupai
mangkuk yang transparan & berukuran besar. Ia mempunyai tentakel
yang tentakelnya ditutup dengan sel-sel penyengat yang mampu
membunuh hewan lain. Beberapa Scyphozoa ada yang tidak punya
tentakel seperti binatang berbunga, hidup dilaut, mengalami metagenesis
yang didominasi oleh medua, memiliki lapisan gastrodermis dan
epidermis, terdapat tentakel yang dipenuhi dengan nematosista. Contoh
scyphozoa adalah Aurelia aurita ( ubur-ubur).
c). Kelas Anthozoa, memilki bentuk polip, tidak mengalami metagenesis,
memilki rangka zat kapur, memiliki banyak tentakel yang berwarna-
warni seperti bunga, tidak memiliki bentuk medusa (melayang pada
badan air), hanya berbentuk polip dan hidup di laut dangkal, soliter
ataupun koloni. Contoh anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang)
dan Urticina (anemon laut).

3. Peranan Coelenterata
a) Melindungi pantai terhadap abrasi
b) Sebagai daya tarik wisata bahari
c) Dapat dibuat menjadi perhiasan
d) Tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan
e) Sebagai komponen utama pembentuk terumbu karang
f) Fungsi terumbu karang:
- tempat hidup berbagi jenis tumbuhan dan hewan laut
- sebagai obyek wisata bawah laut
- sebagai penahan ombak/mencegah pengikisan pantai
g) Sebagai sumber makanan dan bahan kosmetik, misal ubur-ubur (Aurelia
aurita).

Dunia Hewan 9
h) Sebagai hiasan pada akuarium, misal anemon laut (Metridium sp) dan
gelang (Euplexaura antipathes /akar bahar)
E. Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes merupakan hewan triploblastik dan bisa hidup sebagai
parasit. Hewan Triploblastik adalah hewan (dari kingdom Animalia) yang
mempunyai 3 lapisan tubuh., beberapa cacing pipih tidak bisa melakukan
perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
Reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam
tubuh. Fertilisasi bisa dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain. Sedangkan
reproduksi aseksual dilakukan dengan membelah diri (fragmentasi).
A. Ciri-Ciri Umum Platyhelminthes
1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak bersegmen.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup
bebas.
4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan
membelah diri (fragmentasi).
5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.
6. Sangat sensitif terhadap cahaya.

B. Klasifikasi Platyhelminthes
1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar : Memiliki bulu getar yang
berfungsi untuk bergerak, hidup di air tawar, air laut, tanah basah dan parit,
ukurannya 5-25mm, memiliki regenerasi yang tinggi, sistem pencernaan
disebut sistem gastrovakuler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Contoh: Planaria
2. Trematoda atau Cacing Isap : Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut
di bagian kepala. Alat penghisap berfungsi untuk menempel pada inangnya
untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit. Trematoda
dewasa hidup di dalam hati, usu, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah
vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis(Cacing Hati Manusia), dan
Schistosoma(Cacing Darah).
3. Cestoda atau Cacing Pita : Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi
melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian Cestoda merupakan
parasit, berbentuk pita pipih yang panjang dan tidak bersilia, terdiri atas
skoleks atau kepala, leher, dan rangkaian proglotid atau segmen.
Contoh: Taenia Solium dan Taenia Saginata.
Platyhelminthes menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, salah
satunya yaitu Schistosoma yg menyebabkan skistosomiasis. Penyakit parasit yang
ditularkan melalui siput air tawar pada manusia. Apabila cacing tersebut

Dunia Hewan 10
berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan organ seperti
kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.
F. Nemathyhelminthes (cacing benang)
Nemathyhelminthes dapat dijumpai di darat, air tawar & air laut dari
daerah kutub hingga tropis. Cacing ini juga disebut dengan cacaing gilik. Cacing
ini tidak mempunyai peredaran darah, jantung, tetapi tubuknya mengandung
semacam darah yang dapat merembes ke bagian tubuh akibat kontraksi tubuh.
Sebagian besar cacing ini hidup pada makhluk lain /parasit terutama pada
manusia, diantaranya yaitu cacing tambang & cacing kremi.
1. Ciri-ciri Umum Nemathyhelminthes
1. Tubuh berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, triploblastik, dan
simetri bilateral. Triploblastik adalah hewan dari kindgom animalia yang
mempunya 3 lapisan tubuh.
2. Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata)
3. Umumnya memiliki ukuran mikroskopis.
4. Betina berukuran lebih besar dari pada jantan.
5. Tidak bersegmen.
6. Kullitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi
diri dari enzim inangnya. Kutikula akan semakin kuat, ketika cacing gilig
hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
7. Memiliki sistem penceraan yang sempurna, diantaranya mulut, faring, usus,
dan anus
8. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Makanan akan
dialirkan ke seluruh tubuh menggunakan carian pseudoselom.
9. Pernapasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
10. Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit.

2. Sistem Reproduksi Nemathyhelminthes


Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem
reproduksi bersifat gonokoris. Gonokoris adalah organ kelamin jantan dan betina
terpisah pada individu yang berbeda.
Fertilisasi terjadi secara internal. Telur fertilisasi dapat membentuk kista
yang bisa hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista
bertujuan untuk melindungi diri.

3. Klasifikasi Nemathyhelminthes
a). Cacing perut ( Ascaris lumbricoides ), ukuran untuk betina dewasa 20-
40cm, ukuran untuk jantan dewasa 10-15, merupakan parasit pada saluran
pencernaan manusia.
b). Cacing kremi ( Enterobius vermicularis ), ukuran untuk betina dewasa 9-
15mm, sedangkan jantan 3-5mm, parasit didalam usus besar.

Dunia Hewan 11
c). Cacing tambang ( Ancylostoma duodenale ), penyebab penyakit
ansilostomiasis.
d). Cacing otot ( Trichinella spiralis ), hidup pada otot manusia, penyebab
penyakit trikonis.
e). Cacing filaria, penyebab penyakit elefantiasis atau kaki gajah.

G. Annelida (cacing berbentuk cincin)


Bentuk tubuh cacing ini bersegmen-segmen sehingga disebut juga cacing
gelang. Annelida kidup di berbagai tempat, yaitu air tawar, air laut & daratan.
Umumnya cacing ini bersivat bebas, namun ada juga yang bersifat parasit.
Beberapa hewan yang termasuk dalam filum ini adalah cacing tanah & lintah.
1. Ciri-ciri Umum Annelida
1. Tempat hidup air tawar, air laut, dan darat. Annelida juga ada yang bersifat
parasit.
2. Alat eksresi disebut nephridium.
3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung
difusi.
4. Hewan ini bersifat hermafrodit.
5. Alat pencernaan lengkap.
6. Bersegmen dan memiliki otot.
7. Reproduksi secara seksual/aseksual.
8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang
jelas.
9. Appendages kecil berupa setae (rambut)
10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab.

2. Klasifikasi Annelida
1. Polychaeta, memiliki banyak seta di bagian parapodia, pada parapodia
terdapat insang, hidup di laut. Ciri-ciri:
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang
menyerupai dayung. Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium
(segmen pertama)
Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea,
Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).
2. Oligochaeta, memiliki sedikit seta, hidup di tanah lembab atau air tawar,
tidak memiliki parapodia, tutuh tersusun oleh 100-180 segmen, bersifat
hemafrodit.Ciri-Ciri:

Dunia Hewan 12
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.
e. Berguna untuk menggemburkan tanah.
Contoh: cacing tanah.
3. Hirudinea, merupakan hewan penghisap darah, hidup di air dan darat,
tubuhnya mengandung sel sel hirudin, tergolong hewan hermafrodit. Ciri-
Ciri:
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.
Contoh: Pacet dan Lintah

3. Peranan Annelida
Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan dipakai sebagai sumber
protein bagi ternak.Lintah menghasilkan zat hirudin untuk anti pembekuan darah.
Cacing wawo dan cacing palolo dapat dipakai sebagai bahan makanan. Cacing
tubifex yang hidup di air tawar berlimbah organic dipakai sebagai indicator
polusi air.

H. Arthropoda ( hewan beruas)


Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki yang beruas-ruas seperti kaki
seribu laba-laba & belalang. Kerangka luarnya yang bersendi berfungsi untuk
menutupi & melindungi alat-alat dalam serta memberibentuk pada tubuh.
1. Ciri-ciri Umum Arthropoda
1. Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka
luar (eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari
protein dan kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian
pada kurun waktu tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.

Dunia Hewan 13
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.

2. Klasifikasi Arthropoda
1. Crustacea (udang-udangan)
Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g. Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
Contoh: Penaeus (udang windu), Cambarus virilis (udang air tawar),
Portunus s-exdentalus (kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan).
2. Insecta
Ciri-ciri:
1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di darat.
3. Diplopoda
Ciri-ciri:
1. Bentuk tubuh silinder
2. Tiap segmen terdapat kaki
3. Hidup di darat
4. Bernafas dengan trakea
4. Chilopoda
Ciri-ciri:
1. Tubuh bersegmen
2. Tiap segmen terdapat sepasang kaki
3. Terdapat maksiliped atau cakar beracun
4. Hidup di darat
5. Bernafas dengan trakea
5. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi

Dunia Hewan 14
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya.

C. Peranan Arthropoda
1. Menguntungkan
1. Crustacea :
-Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi
-Sebagai zooplankton yaitu menjadi sumber makanan ikan
2. Arachnoidea : Pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama
3. Myriapoda : Membantu memecah bahan-bahan organic untuk membentuk
humus
4. Insecta :
-Bahan obat-obatan tradisional, seperti madu yang dihasilkan lebah madu
(Apis cerana, Apis mellifera, Apis indica)
-Bahan pembuat benang sutra, yaitu kokon yang dihasilkan ulat sutra
(Bombyx mori)
-Membantu proses penyerbukan (golongan kupu-kupu dan lebah)
-Predator terhadap hama-hama tanaman pertanian
-Membantu menguraikan sampah-sampah organic
-Di bidang ekologi, Insekta merupakan salah satu mata rantai makanan
yang sangat penting
-Dapat dijadikan sumber makanan (laron, gangsir, dan larva lebah)

2. Merugikan
1. Crustacea :
-Merusak galangan kapal (Isopoda)
-Parasit pada ikan dan kura-kura (Cirripedia dan Copepoda)
-Merusak saluran irigasi (Ketam)
· 2. Arachnoidea
-Sarcoptes scabei, menyebabkan penyakit kudis pada manusia
-Psoroptes equi kudis pada ternak (domba, kelinci, kuda)
-Otodectes cynotis tungau kudis telinga (kucing dan anjing)
-Kalajengking dan beberapa jenis laba-laba merupakan gangguan karena
sengatannya
· 3. Insecta
-Parasit pada manusia (kutu kepala dan kutu busuk)
-Pembawa bibit penyakit (nyamuk,lalat,kecoa)
-Hama dan merusak tanaman budidaya (belalang, kumbang kelapa,
wereng, walang sangit, dan jenis2 ulat)
-Perusak bahan bangunan, contoh rayap, kumbang kayu
-Merusak bahan makanan yang disimpan (kumbang beras)

Dunia Hewan 15
BAB 3
[PENUTUP]

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah berikut, dapat disimpulkan bahwa hewan
merupakan makhluk hidup yang sangat banyak jenisnya. Pembagian
pengelompokan hewan memang sangat tepat dalam membantu mengenal jenis-
jenis hewan yang beranekaragan tersebut.

B. Saran
Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai
manusia sebaiknya menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia
akan terjaga & siklusrantai makanan tetap seimbang.

Dunia Hewan 16
DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/-
EU1aETfHuV8/TZ2ZAXwUkYI/AAAAAAAAIo4/S0fva8KiGU0/s1600/arthropoda%2B1.jpg

https://www.google.com/search?q=metagenesis+cacing+pita&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta

https://www.google.com/search?q=Simetri+tubuh+pada+hewan&client=firefox-
beta&hs=Zzq&rls=org.mozilla:en-US:official&source=lnms&tbm=isch

https://www.google.com/search?q=bangun+tubuh+hewan+simetri+radial&client=firefo
x-beta&hs=RhB&rls=org.mozilla:en-US:official&source=lnm

https://www.google.com/search?q=bangun+tubuh+hewan+simetri+bilateral&client=fir
efox-beta&hs=B3q&rls=org.mozilla:en

https://Ffitri-smanda.blogspot.com%252F2013%252F03%252Fkingdom-animalia-dunia-
hewan.html%3B220%3B325

https://www.google.com/search?q=daur+hidup+chlonorchis+sinensis&client=firefox

http://softwaredevilz.blogspot.com/2012/02/filum-cnidaria-coelenterata.html

https://www.google.com/search?q=perkembangan+cnidaria&client=firefox-
beta&hs=SxQ&rls=org.mozilla:Ffilum-cnidaria-coelenterata-pengertian-ciri-ciri-
klasifikasi-reproduksi-contoh.html%3B871%3B629

Dunia Hewan 17

Anda mungkin juga menyukai