Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH TENTANG

PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF DAN FOTOSINTESIS

OLEH KELOMPOK 7:
Adinda Nisa Vallery
Fadilah Ahmad
Fauziah Novita Sari
SEKSI 18 BKT 11

DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Zuryanty, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat menyelesaikan
makalah dari mata kuliah Konsep Dasar IPA 2 yang berjudul “Perkembangbiakan Tumbuhan
Secara Generatif dan Fotosintesis”.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada dosen mata
kuliah Konsep Dasar IPA 2 Ibu Dra. Zuryanty, M.Pd. yang telah memberikan pengarahan
kepada kami dalam membuat makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun demikian, kami
sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari pembaca dengan tangan terbuka.

Bukittinggi, Januari 2019

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

I. BAB I................................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................
A. LATAR BELAKANG ................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................
C. TUJUAN......................................................................................................
II. BAB II...............................................................................................................
PEMBAHASAN ..............................................................................................
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN.....................................................
A. PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF....................................................
B. FOTOSITESIS..............................................................................................

III. BAB III.............................................................................................................


A. KESIMPULAN .........................................................................................
B. SARAN ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri dari makhluk. Setiap makhluk


hidup memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau proses
perkembangbiakan. Secara umum reproduksi pada makhluk hidup dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual (secara perkawinan) dan reproduksi
aseksual (tanpa perkawianan).
Pada reproduksi seksual mengunakan alat/organ seksual berupa sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina,seperti akar dan batang padatumbuhan.
Reproduksi seksual disebut juga perkembangbiakan secara generativ. Reproduksi
seksual umumnya dilakukan oleh hewan tingkat tinggi dan sebagian tunbuhan.
Tumbuhan juga mengalami proses fotosintesis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perkembangbiakan secarakawin (generatif) ?


2. Bagaimana terjadi fotosintesis?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui perkembangbiakan secarakawin (generatif)


2. Untuk mengetahui proses fotosintesis
A. Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan
1. Pengertian
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Peerkembangbiakan generative (reproduksi
generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Proses
perkembangbiakan generatif ini membutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Baik
tumbuhan ataupun hewan dapat mengalami pembiakan secara generatif ini. Pembiakan secara
generative ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan merupakan proses peleburan sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina yang pada akhirnya akan menghasilkan zigot dan menjadi
organisme baru. Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan serbuk sari dan putik.
Perkembangbiakan generatif hanya dapat terjadi pada makhluk hidup tingkat tinggi yaitu
makhluk hidup seperti yang memiliki alat kelamin yang jelas sehingga bisa di tentukan mana
jantan dan betinannya. Ada juga organisme yang mempunyai dua alat kelamin pada satu tubuh
sehingga dapat melakukan perkawinan sendiri. Makhluk hidup yang mempunyai 2 alat kelamin
di sebut dengan istilah hemaprodit. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada tumbuhan adalah
terjadinya tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan, yaitu peristiwa jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik sehingga terjadi pembuahan. Hasil pembuahan adalah biji yang
menghasilkan calon tumbuhan baru. Perkembangbiakan generatif disebut juga
perkembangbiakan secara kawin (seksual), karena ditandai adanya peleburan sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina. Peleburan dua sel gamet tersebut dinamakan pembuahan. Pada tumbuhan
biji tertutup, pembuahan didahului oleh penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari dikepala
putik. Pembuahan akan menghasilkan biji. Biji yang jatuh ditempat yang cocok dapat tumbuh
menjadi individu baru.
2.Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Berbiji
1. Gymnospermae
Reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji terbuka disebut pembuahan tunggal, hanya
membentuk embrio. Alat reproduksi pada gymnospermae adalah konus/ strobilus (semacam
bunga). Gymnospermae merupakan tanaman dioseus yaitu tanaman dimana alat kelamin jantan
dan betina terpisah. Mikrosporangia dalam tumbuhan gymnospermae jantan terdapat dalam
konus akan membelah secara meiosis membentuk empat mikrosporangia haploid yang akan
menjadi butiran serbuk sari. Sementara megasporangia dalam konus betina akan bermeoisis
membentuk empat megaspora (nusellus), namun hanya satu megaspora yang akan berkembang
menjadi ovum. Serbuk sari terbawa angin sampai ke nusellus. Serbuk sari akan bermitosis
membentuk sel vegetatif yang akan berkecambah membentuk jalan bagi sel generatif menembus
daerah mikropil dalam nusellus. Proses ini memakan waktu sekitar satu tahun. Setelah itu akan
terjadi pembuahan antara sel generatif dengan ovum yang akan membentuk embrio. Pada
gymnospermae cadangan makanan dibentuk dari sel gametofit betina lain (yang tidak dibuahi),
sehingga jumlah kromosom endosperm ialah haploid. Oleh karena itu pada tumbuhan
gymnospermae biji tidak terlindungi oleh daging buah.
Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=PrhrXL-
FKdX7rQHXmZqIAQ&q=gambar+pembuahan+pada+tumbuhan+gymnospermae&oq=gambar+
pembuahan+pada+tumbuhan+gymnospermae&gs_l=img.3...1512520.1519987..1520425...0.0..0.
127.1313.7j6......1....1..gws-wiz-img.......0i8i30.xTvr-T-
3SeE#imgdii=DgbkTsa1UKB9XM:&imgrc=YC9mM2-55TqNnM
3. Angiospermae

Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=k7drXLm
CB8Oo9QPOjZq4DQ&q=gambar+pembuahan+pada+tumbuhan&oq=gambar+pembuahan+pada
+tu&gs_l=img.1.4.0i8i30l4j0i24.151167.167136..170398...1.0..0.120.763.7j2......1....1..gws-wiz-
img.......0.F67mhUzB5rc#imgrc=bacYL5h1cD-cwM

Kelompok tumbuhan angiospermae disebut juga anthophyta atau tumbuhan berbunga. Hal ini
karena semua anggota kelompok ini memiliki bunga sebagai organ reproduksi generatifnya.
Reproduksi pada angiospermae terjadi melalui proses pembuahan (fertilisasi) yang berlangsung
dua kali, sehingga disebut juga pembuahan dua kali.

a. Bunga

Alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah bunga.
Bunga menghasilkan sel-sel kelamin yang diperlukan dalam perkembangbiakan generatif.
a. Bagian-bagian Bunga

Sumberhttp:https://3.bp.blogspot.com/
-PSDKFDSR-24/W2BoMX_e91I/AAAAAAAADhY/0-
utvKue9CQQ8lzvAg6UrGIoxJ2YN35wCLcBGAs/s1600/Cara%2Bperkembangbiakan
%2Bgeneratif%2Bpada%2Btumbuhan%2Bdan%2Bcontohnya.JPG
1) Perhiasan Bunga
Perhiasan bunga adalah bagian bunga yang berbentuk lembaran seperti daun. Perhiasan bunga
pada umumnya meliputi kelopak dan mahkota bunga. Kelopak terletak pada lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau. Pada waktu bunga masih kuncup, kelopak berfungsi sebagai selubung
yang melindungi bunga. Perhiasan bunga ada yang terdiri dari bagian yang terpisah-pisah berupa
helaian lepas-lepas, ada pula yang pada bagian pangkal atau keseluruhan bagian-bagiannya
bersatu.
2) Alat Kelamin Bunga (Alat Perkembangbiakan)
Bagian kelamin bunga terdiri dari alat perkembangbiakan jantan yaitu benang sari dan alat
perkembangbiakan betina yaaitu putik. Benang sari biasanya berada pada lingkaran sebelah luar
putik.
a) Benang sari
Benang sari terdiri dari kepala sari dan tangkai sari. Didalam kepala sari terjadi pembentukan
serbuk sari. Beberapa jenis bunga mempunyai benang sari yang tidak sama panjang, misalnya
bunga turi, buncis, dan kacang tanah mempunyai benang sari berjumlah sepuluh yang terpisah
menjadi dua tukal (bekas). Satu benang sari terpisah dan sembilan lainnya bersatu. Pada bunga
sepatu, seluruh tangkai bennag sari berlekatan membentuk tabung tangkai sari yang mengelilingi
putik. Bagian tangkai sari yang tidak berlekatan sangat pendek, yang terletak di ujung dan
mendukung kepala sari.
Sumber:https://3.bp.blogspot.com/nCLAIT8iers/W2BoWoxxLNI/AAAAAAAADhc/Fx45lcAQj
OkkJt2LV44jYDZvEOUbbQvHwCLcBGAs/s1600/bagianbagian%2Bbenang%2Bsari%2Bpada
%2Bbunga.JPG
b) Putik
Putik biasanya terletak di bagian tengah bunga dan dikelilingi oleh banyak benang sari. Bagian-
bagian putik adalah kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Bakal buah berisi satu atau lebih
bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat kandung lembaga, yang berisi beberapa sel. Salah satu di
antara kandung lembaga itu adalah sel telur, yang intinya akan dibuahi oleh inti sperma. Setelah
terjadi pembuahan, dinding bakal buah akan menjadi buah, dan bakal biji berkembang menjadi
biji.

Sumber:https://4.bp.blogspot.com/3HCWCMpZEbU/W2BpG_z7J1I/AAAAAAAADhs/Er8ywb
aJcpoc9u_GeIXuWzSsuOTJWFaXQCLcBGAs/s1600/bagianbagian%2Bputik%2Bpada
%2Bbunga.JPG
b. Variasi Macam Bunga
Bunga dapat dikelompokkan berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan berdasarkan
kelengkapan alat kelamin bunga.
1) Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelaminnya, bunga
dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tak lengkap.
a) Bunga Lengkap
Bunga disebut bunga lengkap jika mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Contohnya adalah bunga sepatu, tembakau, mawar, melati, dan terung. Bunga lengkap pasti
memiliki dua macam alat kelamin, karena itu disebut dengan bunga berkelamin ganda
(hermadrofit). Akan tetapi bunga berkelamin ganda atau berkelamin lengkap belum tentu
merupakan bunga lengkap.
b) Bunga Tidak Lengkap
Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga
baik perhiasan maupun alat kelamin bunga. Bunga tidak lengkap dibedakan menjadi dua
kelompok.
- Perhiasan bunga tidak lengkap, karena tidak memiliki mahkota atau kelopak. Bunga yang tidak
memiliki perhiasan bunga disebut dengan bunga telanjang.
- Alat kelamin tidak lengkap. Jika bunga hanya mempunyai salah satu alat kelamin disebut
bunga berkelamin tunggal, terdiri dari bunga mentimun dan bunga salak. Atau jika bunga tidak
memiliki alat kelamin disebut bunga mandul (bunga tidak berkelamin), misalnya bunga pita pada
bunga matahari.
2) Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin
Ditinjau dari kelengakapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna.
a) Bunga Sempurna
Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan
putik. Perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga tidak selalu harus ada pada bunga
sempurna.
b) Bunga tidak sempurna
Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai salah satu macam alat kelamin,
benang sari saja atau putik saja. Bila bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu
tumbuhan, maka disebut tumbuhan berumah satu (monoesis). Bila bunga jantan dan betina
terdapat pada individu tumbuhan yang berlainan, maka disebut tumbuhan berumah dua (diesis).
b.Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Proses pembuahan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel-sel kelamin tersebut dihasilkan
oleh alat-alat kelamin yang terbentuk setelah organism dewasa. Proses pembentukan sel kelamin
disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis meliputi pembentukan sperma (spermatogenesis)
dan pembentukan telur atau ovum (oogenesis).

a). Pembentukan Sel Kelamin Jantan Pada Tumbuhan (mikrosporogenesis)


Gamet jantan pada tumbuhan berukuran lebih kecil dibanding gamet betina, oleh karena itu
tergolong mikrospora. Pembentukan mikrospora berlangsung di dalam benang sari yang
merupakan alat kelamin jantan. Sama halnya seperti pembentukan sel kelamin pada hewan,
pembentukan gamet jantan pada tumbuhan terjadi melalui pembelahan meiosis dan mitosis.
Berikut tahapannya:
– Mikrosporosit (2n), sel induk serbuk sari bermeisosis membentuk empat mikrospora (n)
– Tiap – tiap mikrospora akan menjadi serbuk sari yang akan bermitosis membentuk tiga sel ini,
satu sel vegetatif dan dua inti generatif.Pada tumbuhan biji tertutup, pembentukan sel kelamin
(gamet) jantan berlangsung didalam kepala sari. Kepala sari mempunyai kantong sari. Di dalam
kantong sari terdapat sel induk serbuk sari yang bersifat diploid. Sel induk ini membelah secara
mitosis berulang kali sehingga dihasilkan sel induk serbuk sari yang banyak sekali. Sel-sel inilah
yang kemudian mengalami pembelahan meiosis. Satu sel induk serbuk sari menghasilkan 4 buah
sel spora yang haploid. Selanjutnya sel spora haploid tersebut mengalami mitosis sekali.
Hasilnya adalah dua sel haploid, yaitu satu sel vegetative dan satu sel generative. Sel spora yang
telah memiliki satu sel vegetative dan satu generative ini disebut serbuk sari. Inti generative
serbuk sari kemudian bermiosis sekali menghasilkan 2 inti sperma. Pembelahan mitosis inti
generative terjadi di pembuluh serbuk sari. Jadi, gamet jantan terbentuk melalui pembelahan
mitosis.

Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=arVrXKys
Ooa6rQGf2ZqQCA&q=gambar+pembentukan+kelamin+pada+bunga&oq=gambar+pembentuka
n+kelamin+pada+bunga&gs_l=img.3...136243.156138..157001...5.0..0.288.5743.9j34j3......1....1
..gws-wiz-img.......35i39j0i8i30j0i24j0i67j0.FwSn9xXxV-8#imgdii=zpPMB-
CIFBH3DM:&imgrc=wYJ4YFvK8dAS-M
b. Pembentukan Sel Kelamin Betina Pada Tumbuhan(makrosporogenesis)
Pembentukan gamet betina berlangsung di dalam kantung embrio (ovarium) bunga. Pada
tumbuhan, terdapat multigamet yang berasal dari satu sel induk gamet betina yang berukuran
besar (megasporosit), namun hanya akan satu sel yang akan menjadi zigot yang jika dibuahi
yaitu ovum. Berikut tahapanpembentukan sel gamet betina pada tumbuhan:
– Sel induk gamet betina (megasporosit) yang diploid membelah secara meiosis membentuk
empat megaspora yang haploid. Pembelahan ini membentuk sel dengan ukuran yang berbeda.
– Tiga megaspora berukuran kecil akan mati, sementara satu megaspora akan berkembang.
– Megaspora membelah secara mitosis membentuk 8 sel gamet yang tersusun menyebar.
– Ovum terletak didekat mikrofil diapit oleh dua sel sinergid, tiga sel terletak pada kutub yang
berlawanan disebut antipoda, dan dua sel yag besar terletak di tengah disebut sel polar atau inti
kandung lembaga sekunder.
– Pembuahan inti generatif satu serbuk sari dengan ovum akan menjadi embrio, sementara inti
generatif dua dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk cadangan makanan
(endosperm).

Pembentukan sel kelamin betina terjadi didalam bakal biji yang berada di dalam bakal buah. Di
dalam bakal biji terdapat sel-sel diploid yang aktif membelah secara mitosis. Di antara sel-sel
diploid tersebut terdapat satu sel yang berukuran lebih besar dibandingkan sel-sel lainnya. Sel
tersebut merupakan sel induk kandung lembaga yang diploid. Sel induk tersebut kemudian
membelah secara meiosis menghasilkan empat sel anak yang haploid. Tiga sel spora dari empat
buah sel spora tersebut melebur dan hanya tinggal satu sel. Satu sel ini kemudian mengalami
mitosis tiga kali sehingga terbentuk delapan inti yang haploid.

Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=arVrXKys
Ooa6rQGf2ZqQCA&q=gambar+pembentukan+kelamin+pada+bunga&oq=gambar+pembentuka
n+kelamin+pada+bunga&gs_l=img.3...136243.156138..157001...5.0..0.288.5743.9j34j3......1....1
..gws-wiz-img.......35i39j0i8i30j0i24j0i67j0.FwSn9xXxV-8#imgrc=wYJ4YFvK8dAS-M

c.Penyerbukan Pada Tumbuhan Biji (Polinasi)

Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari dikepala putik. Penyerbukan disebut
juga persarian. Kepala putik ada yang berbulu halus, ada pula yang berlendir, fungsinya agar
serbuk sari mudah melekat pada kepala putik.
a. Perantara penyerbukan
Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut pollinator.
Berdasarkan macam perantaranya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi penyerbukan oleh
angin, hewan, air, dan manusia.
1) Penyerbukan oleh Angin (anemogami)
Bunga yang disebabkan oleh angin mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
 Bunganya tidak berwarna dan tidak mempunyai kelenjar madu.
 Serbuk sarinya berjumlah banyak dan ringan sehingga mudahditerbangkan angin.
 Kepala sari besar dan tangkai sari panjang serta bergoyang kalau ditiup angin.
 Putiknya terentang ke luar, panjang, dan berbulu.

Contohnya bunga kelapa, rumput, dan jagung.


Dalam alqur’an terdapat pada surat Al-Hijr ayat 22:

َ ِ‫َوأَرْ َس ْلنَا ٱلرِّ ٰيَ َح لَ ٰ َوقِ َح فَأَن َز ْلنَا ِم َن ٱل َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَأ َ ْسقَ ْي ٰنَ ُك ُموهُ َو َمٓا أَنتُ ْم لَهۥُ بِ ٰ َخ ِزن‬
‫ين‬
Artinya : Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya.

2) Penyerbukan oleh Hewan (zoidiogami)


Umumnya hewan yang membantu penyerbukan adalah serangga yaitu kupu – kupu dan lebah.
Selain itu bisa juga kelelawar dan burung. Ciri-ciri bunga yang diserbukan oleh hewan adalah
yang memiliki mahkota berwarna-warni sebagai daya tarik, berbau harum, dan mempunyai
kelenjar madu. Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh hewan adalah durian,
kamboja bunga kacang, bunga pepaya, jeruk, dan lainnya.
Berdasarkan jenis hewannya, penyerbukan dibagi lagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :

 Entomogami yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga seperti kumbang bunga, lalat,


kupu – kupu.
 Kiropterogami yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan bersayap selaput tangan
seperti kelelawar.
 Makalogami yaitu penyerbukan dengan bantuan siput.
 Ornitogami yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.

3) Penyerbukan oleh Air (hidrogami.)


Penyerbukan ini terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air, misalnya Hydrilla.
4) Penyerbukan oleh Manusia(antropogami)
Penyerbukan juga bisa dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili.
Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal mempermudah penyerbukannya, bunga jantan yang
penuh serbuk dipetik, kemudian ditempelkan pada bunga betina yang sudah masak.
b. Macam Penyerbukan
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:

Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=PbRrXJz
HYz5rQHd0r6ICg&q=gambar+penyerbukan+bunga+&oq=gambar+penyerbukan+bunga+&gs_l
=img.3..35i39j0i30j0i8i30l2j0i24l2.289752.291256..292235...0.0..0.92.523.7......1....1..gws-wiz-
img.Yrah-cGDHgE#imgrc=fQGbUxm8rVdTuM:
1) Pernyerbukan sendiri (autogami) adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada
kepala putik bunga itu sendiri. Penyerbukan ini tidak menghasilkan keturunan yang bervariasi.
Contohnya bunga telang dan bunga turi. Penyerbukan sendiri adalah proses jatuhnya serbuk sari
ke kepala putik dengan sendirinya yang hanya dapat dilakukan oleh bunga lengkap. Terdapat
faktor – faktor yang menghalangi penyerbukan sendiri yaitu sebagai berikut.
 Dioseus atau berumah dua yaitu satu individu hanya memiliki satu jenis alat kelamin dan
jenis alat kelamin lainnya terdapat pada individu lain.
 Dikogami adalah perbedaan dalam waktu masaknya benang sari dan putik. Protandri
adalah sebutan jika benang sari lebih dulu masak dan protogini adalah sebutan jika putik lebih
dulu masak dari benang sari.
 Herkogami merupakan kondisi dimana bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh di
kepala putik. (Baca juga: Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan)
 Heterostili merupakan kondisi dimana bunga memiliki benang sari dan tangkai putik
yang tidak sama panjang.

2) Penyerbukan tetangga (geitonogami) adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada
kepala putik bunga pada kepala putik bunga lain yang masih berada pada satu tumbuhan.
Contohnya pada bunga jagung.
3) Penyerbukan silang (alogami) adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala
putik bunga lain yang berada pada tumbuhan lain yang sejenis. Biasanya disebut dengan
persilangan. Misalnya persilangan antara bunga merah dengan bunga putih dapat menghasilkan
bunga merah, merah muda, dan putih.
4. Pembuahan
Pembuahan adalah peristiwa bersatunya inti sperma dengan ovum. Peristiwa ini berlangsung
dalam kandung lembaga dalam bakal biji. Proses pembuahan merupakan proses yang rumit,
yaitu sebagai berikut. Serbuk sari pada tumbuhan biji tertutup yang menempel di kepala putik
tumbuh membentuk pembuluh serbuk sari (tabung serbuk sari). Pembuluh serbuk itu tumbuh di
dalam tangkai kepala putik, membentuk saluran menuju ke bakal buah yang mengandung bakal
biji. Didalam pembuluh serbuk sari, terdapat dua inti generative dan satu inti vegetative yang
berasal dari pembelahan inti serbuk sari. Dua inti generatif itu disebut inti sperma pertama dan
inti sperma kedua. Inti sperma pertama dan kedua bergerak menuju bakal biji. Didalam kandung
lembaga terdapat inti sel telur dan inti kandung lemabga sekunder (inti polar). Inti sperma
pertama masuk melalui mikropil (liang bakal biji) menuju ke inti sel telur. Inti sperma pertama
akan melebur dengan inti sel telur hal ini disebut dengan pembuahan pertama.hasil peleburan
inti sperma pertama dengan sel telur adalah zigot. Zigot akan tumbuh menjadi lembaga atau
embrio atau calon tumbuhan baru. Inti sperma kedua terus masuk menuju ke sebelah dalam,
kemudian melebur dengan inti kandung lembaga sekunder. Hal ini disebut pembuahan kedua.
Hasil peleburan inti sperma kedua dengan inti kandung lembaga sekunder (endosperma).
Endospermae merupakan cadangan makanan untuk calon tumbuhan baru. Jadi, pada tumbuhan
biji tertutup terjadi pembuahan dua kali sehingga disebut pembuahan ganda. Jika di dalam bakal
buah terdapat banyak bakal biji, maka diperlukan juga banyak serbuk sari. Jika tidak, bakal biji
tidak akan menjadi biji. Setelah pembuahan, dinding bakal buah tumbuh menjadi buah.
Umumnya, didalam buah terdapat biji, misalnya pada mangga, rambutan, dan jambu. Biji di
bungkus oleh daging buah. Pada jambu mede, tangkai buah menggembung atau buah semu dari
jambu mede. Sedangkan buahnya itu sendiri dari kulit buah, kulit biji dan biji mede.
5. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan lumut dan tumbuhan paku terjadi pada fase
gametofit. Pada fase ini baik tumbuhan paku maupun lumut akan menghasilkan sel gamet yaitu
anteridium akan menghasilkan sel sperma yang motil dan arkegonium menghasilkan satu sel
ovum pada tangkai gamet betina. Sel sperma yang motil ini butuh air untuk memudahkan
pergerakannya menemukan ovum. Oleh karenanya baik paku maupun lumut hidup di lingkungan
lembab ataupun berair. Setelah terjadi pembuahan, maka zigot tumbuhan paku akan tumbuh
sebagai tumbuhan paku muda, sementara zigot tumbuhan lumut akan tumbuh sebagai spora.

Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=ML5rXM
e6Bo3frQGqjL-
gBA&q=gambar+perkembangbiakan+generatif+pada+tumbuhan+paku+dan+lumut&oq=gambar
+perkembangbiakan+generatif+pada+tumbuhan+paku+dan+lumut&gs_l=img.3...726746.75951
3..759945...6.0..0.165.6800.89j3......1....1..gws-wiz-
img.......35i39j0i67j0j0i24j0i8i30.6ssyruY7nsc#imgrc=5QnHVD6kCzQWzM
Sumber:https://www.googl
e.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=ML5rXM
e6Bo3frQGqjL-
gBA&q=gambar+perkembangbiakan+generatif+pada+tumbuhan+paku+dan+lumut&oq=gambar
+perkembangbiakan+generatif+pada+tumbuhan+paku+dan+lumut&gs_l=img.3...726746.75951
3..759945...6.0..0.165.6800.89j3......1....1..gws-wiz-
img.......35i39j0i67j0j0i24j0i8i30.6ssyruY7nsc#imgdii=nOmmHv9PTmeK3M:&imgrc=5QnHV
D6kCzQWzM

Contoh Cara Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan

 Konjugasi merupakan proses transfer bahan genetik berupa plasmid F+ dan


mikronukleus dari satu individu ke individu lainnya. Plasmid F+ dapat ditemukan pada bakteri
dan mikronukleus dapat ditemukan pada Protozoa. Proses konjugasi dimulai dengan
pembentukan berkas – berkas yang bergerak saling berdekatan kemudian membentuk tonjolan.
Dari kedua ujung tonjolan tersebut akan membentuk saluran konjugasi yang akan mengalir
protoplasma dari satu sel ke sel lainnya.

 Isogami merupakan penyatuan dua gamet yang tidak berbeda secara morfologis. Satu
isogamet dapat bersatu dengan gamet lainnya jika kedua gamet secara genetik memiliki
perbedaan pada ketiga lokus polimorf.

 Anisogami yaitu terjadinya peleburan gamet – gamet yang memiliki ukuran dan motilitas
yang berbeda.

Cara perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah sebagai berikut :


1. Perkembangbiakan secara kawin terjadi dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa
bertemunya serbuk sari pada kepala putik.

2. Serbuk sari tersebut masuk ke dalam tangkai putik yang akhirnya menuju ke bakal buah. Di
dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji berisi sel kelamin betina atau sel telur.
3. Setelah sel kelamin jantan dan sel kelamin betina bunga bertemu makan terjadi pembuahan.
4. Setelah pembuahan, biji dan buah akan tumbuh. Biji tersebut yang nantinya menjadi cikal
bakal tumbuhan baru. Misalnya
Secara ringkas cara perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan adalah
Serbuk sari + sel telur è bersatu dan terjadi pembuahan è menghasilkan buah dan
biji  è  menjadi tumbuhan baru.
Pada proses pembuahan terjadi peleburan antara sel kelamin jantan bungan dengan sel kelamin
betina bunga dan terbentuklah zigot. Pada zigot ini akan berkembang menjadi biji yang
merupakan bakal calon tumbuhan yang baru. Proses penyerbukan pada tumbuhan bisa terjadi
pada tumbuhan itu sendiri namun juga bisa karena bantuan dari luar.
Sumber:https://www.google.com/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&rlz=1C1CHBF_enID813ID814&tbm=isch&sa=1&ei=KMFrXK
3tOI349QOhgZ-
ACg&q=gambar+perkembangbiakan+generatif+pada+tumbuhan+&oq=gambar+perkembangbia
kan+generatif+pada+tumbuhan+&gs_l=img.3..35i39.299143.300116..301124...0.0..0.123.949.12
j1......1....1..gws-wiz-img.uXI2UFNZ7H4#imgdii=9jXzkUtF62CkgM:&imgrc=ofqwUQl2-
qPjfM
B.Fotosintesis

1. Sejarah penemuan
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami,
persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. [2] Pada awal tahun 1600-an,
seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia),
melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan
bertambah dari waktu ke waktu.[2] Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa
tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air.[2] Namun, pada tahun 1727, ahli
botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan.
Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang
terlibat dalam proses tertentu.[2] Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur
gas yang berlainan.[1]
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan
Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutupi sebuah lilin menyala dengan
sebuah toplesterbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar.[3] Ia kemudian
menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati
lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah
"merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus.[3] Ia kemudian menunjukkan
bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. [3] Ia juga
menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga
terdapat tumbuhan.[3]
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley.[4] Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga
dapat "memulihkan" udara yang "rusak".[5] Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori
udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah
pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya.[5]
Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Prancis, menunjukkan bahwa
udara yang "dipulihkan" dan "merusak" itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan
dalam fotosintesis.[1] Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan
hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara.[1] Ia
menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon
dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.[1] Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para
ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan
(seperti glukosa).
2.Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat
yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun
atau klorofil. Fotosintesis menurut KBBI adalah pemanfaatan energi cahaya matahari oleh
tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi
karbohidrat. Fotosintesis secara umum adalah proses tumbuhan dalam membuat makanan sendiri
dengan memanfaatkan cahaya matahari.

3.Pigmen
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang
mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak
mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui
bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi
karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya
perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang
terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada
kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini
merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting
dalam menyerap energi matahari.
Dari semua radiasi Matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm),
hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm), dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis
cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap
cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap
cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh,
klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah, sementara klorofil b menyerap
cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung
dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi
terang.Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari
klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.Proses ini
merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
4.Kloroplas
Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang
berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang
yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini
disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.Di
dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana(kumpulan
granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi
terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid.Bila sebuah granum
disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid,
dan lipid.Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula
fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe),
maupun tembaga (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membrantilakoid.Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk
akhir berupa glukosayang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya
merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

Struktur kloroplas:
1. membran luar
2. ruang antar membran
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop) 
4. stroma 
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid) 
6. membran tilakoid 
7. granum (kumpulan tilakoid) 
8. tilakoid (lamella) 
9. pati 
10. ribosom 
11. DNA plastida 
12. Plastoglobula
5.Proses Fotosintesis pada Tumbuhan

Sebelum proses fotosintesis dilakukan, hanya tumbuhan hijau saja yang bisa
melakukannya karena memiliki klorofil. Selain itu fotosintesis hanya bisa dilakukan siang hari
saat ada cahaya matahari. Tumbuhan juga membutuhkan air dan karbondioksida untuk
melakukan reaksi kimia fotosintesis.Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida (CO2) di udara
yang masuk ke daun tumbuhan lewat stomata atau mulut daun. Sementara air (H 2O) bisa
didapatkan lewat akar tumbuhan yang kemudian disalurkan ke daun melalui batang tumbuhan.
Saat sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari cahaya matahari
tersebut. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna atau transparan, kemudian
diteruskan menuju mesofil. Di mesofil inilah sebagian besar proses fotosintesis terjadi. Energi
tersebut kemudian digunakan untuk mengubah air menjadi gula/glukosa (C 6H12O6) dan oksigen
(O2). Setelah itu dari proses fotosintesis akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Sementara
oksigen yang dihasilkan dikeluarkan oleh tumbuhan lewat stomata. Oksigen ini kemudian berada
di udara bebas untuk dihirup oleh makhluk hidup lain yaitu manusia dan hewan.

Sumber:https://www.zonareferensi.com/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan/

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum),
sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi
konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam
reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO 2 dan energi
(ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi
terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk
mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
 Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.[20] Reaksi ini
memerlukan molekul air dan cahaya Matahari. Proses diawali dengan
penangkapan fotonoleh pigmen sebagai antena. Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang
saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.[21] Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700,
yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,
sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 680 nm. Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap di mana fotosistem
II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan
muatan menjadi tidak stabil.[21]Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari
molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang
bertindak sebagai enzim.[21] Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ)
membentuk PQH2.[21] Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran
lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa
H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks.[20] Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah[21]: 
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan
mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung
tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC).[21] Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya
pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.[21] Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks
adalah[21]: 
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)

Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.[21] Fotosistem ini menyerap
energi cahaya terpisah dari PS II, tetapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima
elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu.[21] Sebagai sistem yang
bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan
elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. [21] Reaksi keseluruhan pada PS I
adalah[21]: 
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)

Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk
mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH.[21] Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim
feredoksin-NADP+ reduktase.[21] Reaksinya adalah[21]: 
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH

Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase.
[1]
 ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan
H+ melintasi membran tilakoid.[1] Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase
bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. [1] Reaksi keseluruhan yang
terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut[1]: 
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
Reaksi gelap[sunting | sunting sumber]
Reaksi terang fotosintesis pada membran tilakoid

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Reaksiterang.png
 Reaksi Gelap
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack.Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawaribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu
senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui
jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini
dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack
disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan
CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.
 Siklus Calvin-Benson
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase
(RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga
jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini
distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke
dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase,
terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang
memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi
oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.
Fikasasi CO2melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan
penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian
pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-
fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tetapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama
diubah menjadi esterjenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan
penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang
dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh
reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang
menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah
ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi
Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk
mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-
Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa
keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan
munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Reaksi_gelapedit_copy.png

Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan
C4. Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini
menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang
melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.
Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat
terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana
enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang
umumnya ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan
CO2 menjadi glukosa.
Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari
udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat
akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan
CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan
enzim RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam
keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Siklus_hatch_slackedit_copy.png
6.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

a. Klorofil 

Untuk melakukan proses fotosintesis, tumbuhan harus memiliki klorofil atau biasa
dikenal sebagai zat hijau daun. Pengertian klorofil menurut KBBI adalah  zat penghijau
tumbuhan (terutama pada daun) yang terpenting dalam proses fotosintesis. Organisme atau
tumbuhan yang tidak memiliki klorofil tidak bisa melakukan proses fotosintesis. Sementara
tumbuhan yang memiliki klorofil bersifat autotrof yaitu organisme yang bisa menghasilkan
makanan sendiri lewat proses fotosintesis.

b. Cahaya Matahari
Salah satu faktor fotosintesis yang paling penting adalah adanya cahaya matahari. Jika
tidak ada cahaya matahari maka tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Hal inilah
yang membuat proses fotosintesis hanya bisa terjadi pada waktu siang hari saat matahari
bersinar. Intensitas cahaya matahari akan sangat berpengaruh dalam proses fotosintesis. Semakin
tinggi intensitas cahaya matahari maka energi yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga
proses fotosintesis akan semakin cepat dan juga sebaliknya.

c. Air (H2O)
Dalam melakukan reaksi fotosintesis, tumbuhan membutuhkan air atau H 2O sebagai salah
satu bahannya. Tidak adanya air dapat menghambat proses fotosintesis yang akan dilakukan oleh
tumbuhan. Air bisa didapatkan oleh akar yang menyerap air melalui tanah.
Kekurangan air saat kekeringan dapat menyebabkan stomata pada tumbuhan tertutup. Hal ini
dapat menyebabkan penyerapan karbondioksida akan menurun dan bisa menghambat proses
fotosintesis. Untuk itu air sangat dibutuhkan dalam fotosintesis.

d. Karbondioksida (CO2)
Selain air, tumbuhan juga memerlukan karbondioksida atau CO 2 untuk melakukan proses
fotosintesis. Karbondioksida menjadi komponen fotosintesis yang penting. Tumbuhan bisa
mendapatkan karbondioksida di udara bebas lewat stomata, termasuk dari hasil sisa respirasi
oleh manusia dan hewan. Semakin banyak karbondioksida di udara, maka semakin banyak
jumlah bahan karbondioksida yang dapat digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.

e. Intensitas cahaya.

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.


f. Suhu. 

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga
batas toleransi enzim.

g. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis).

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

h. Tahap pertumbuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

7.Reaksi Fotosintesis

Secara umum tumbuhan menggunakan karbondioksida dan air untuk menghasilkan


glukosa/gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya dalam proses fotosintesis dengan
bantuan cahaya matahari. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis.

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2


Keterangan :

 H2O = air
 CO2 = karbondioksida
 C6H12O6 = gula/glukosa
 O2 = oksigen
Sumber: https://www.zonareferensi.com/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan/

Anda mungkin juga menyukai