Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK MAKALAH LUMUT

NAMA KELOMPOK
 ANDINI NURKHOLIFAH
 NURASRI CHOERUNNISA
 GRACE GEMPITA
 SADDAM HABIBIE UTOMO
 SASKIA DESTIYANA

BIOLOGI
X- MIA 6
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat serta
limpahan hidayah-Nya yang telah di anugrahkan kepada penyusun sehingga segala hambatan dan
kesulitan selama menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “MAKALAH TUMBUHAN
LUMUT”, dapat teratasi dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
tugas Biologi tentang tumbuhan paku.
Berkat bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak pulalah penyusunan
makalah ini dapat terwujud. Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari
makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal
isi maupun sistematika dan teknik penulisan.
Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca

Penulis

KELOMPOK LUMUT

[1]
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...........................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................2
BABI PENDAHULUAN ...........................................................................................3
1.1 Latar belakang ....................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................3
1.3 Tujuan masalah ..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................4
2.1 Jenis – jenis Tumbuhan lumut ...........................................................................4-5
2.2 Ciri- ciri Tumbuhan lumut .................................................................................5
2.3 Morfologi Tumbuhan lumut ...............................................................................5
2.4 Peranan Tumbuhan lumut ..................................................................................6
2.5 Metagenesis tumbuhan lumut .............................................................................6-7
2.6 Habitat tumbuhan lumut .....................................................................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................8
4.1 Hasil ..................................................................................................................8-9
4.2 Pembahasan ......................................................................................................10
BAB IV PENUTUPAN .............................................................................................11
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................11
5.2 Saran .................................................................................................................11
Daftar pustaka

[2]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat.
Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak
kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan
disemua habitat kecuali di laut. Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan
tumbuhan berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga
tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil A dan B,
dan pati sebagai cadangan makanan utama .

Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh telah
beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ reproduksi
(gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh
lapisan sel-sel mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam
gametangium betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya
merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatic.
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena lumut (kecuali
Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain itu lumut tidak
mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid. Siklus hidup
lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda.

Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam merupakan generasi aseksual


(sporofit), sedangkan generasi gametofitnya sangat tereduksi. Sebaliknya pada lumut, tumbuhan
sesungguhnya merupakan generasi seksual (gametofit). Sporofit lumut sangat tereduksi dan
selama perkembangannya melekat dan tergantung pada gametofit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui jenis – jenis tumuhan lumut
2. Mengetahui mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut
3. Mengetahui morfologi tumbuhan lumut
4. Mengetahui peranan tumbuhan lumut
5. Mengetahui metagenesis tumbuhan lumut
6. Mengetahui habitat tumbuhan lumut

1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Untuk Mengetahui jenis – jenis tumuhan lumut
2. Untuk Mengetahui mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut
3. Untuk Mengetahui morfologi tumbuhan lumut
4. Untuk Mengetahui peranan tumbuhan lumut
5. Untuk Mengetahui metagenesis tumbuhan lumut
6. Untuk Mengetahui habitat tumbuhan lumut

[3]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JENIS JENIS TUMBUHAN LUMUT
Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
a. Musci (lumut daun)
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya
masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak
dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria, Pogonatum
cirratum, dan Sphagnum.

b. Hepaticae (lumut hati)


Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan
betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia
polymorpha.

c. Anthocerotaceae (lumut tanduk)


Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan.
Contohnya adalah Anthoceros leavis.
morfologi bervariasi. Ada 2 tipe lumut hati yaitu lumut hati bertalus (thallose liverwort) dan
lumut hati berdaun (leafy liverwort). Lumut hati melekat pada substrat dengan rhizoid uniselluler
(Hasan dan Ariyanti, 2004). Pada kebanyakan lumut thalloid selain rhizoid juga dijumpai sisik-
sisik. Sporofit pada kelompok lumut ini hidupnya hanya sebentar, lunak dan tidak berklorofil.
Spora yang telah masak dikeluarkan dari kapsul dengan cara kapsul pecah menjadi 4 bagian
memanjang atau lebih (Gradstein, 2003)..

2.2 CIRI-CIRI TUMBUHAN LUMUT

Ciri-ciri lumut secara umum adalah sebagai berikut :

o Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida).

o Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut.

o Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi dan dibantu
oleh aliran sitoplasma.

o Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab.

o Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm.

o Dinding sel tersusun atas sellulose.

o Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom.

o Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala,

[4]
kecuali pada ibu tulang daunnya.

o Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader.

o Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah menggunakan
rhizoid.

o Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim.

o Sporofit terdiri atas kapsul dan seta.

o Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil, sehingga bisa
melakukan fotosintesis.

2.3 MORFOLOGI TUMBUHAN LUMUT

Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda,yaitu:


1. Selapis sel kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid tampak seperti
benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan dari air dan garam mineral
2. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari sel penunjang atau
parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem dan floem
3. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari
dan garam mineral.

 Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang


 Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) mempunyai susunan yang
khas, yang sering dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta), terutama
arkegoniumnya. Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk seperti botol dan
mengandung sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet jantan tabg berbentuk bulat
dan mengandung sel spermatozoid
 Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu lapis. Sel-sel
daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring dan berbentuk sempit dan
memanjang

Sporofit (sporogonium) terdiri atas:


1. Seta atau tangki
2. Vaginula, yaitu kaki yang diselubungi dinding arkegonium
3. Apofisis, yaitu ujung seta atau tangki yang melebar, merupakan peralihan antara seta dan kotak
spora
4. Kaliptra atau tudung, yaitu berasal dari dinding arkegonium atas dan akan menjadi tudung kotak
spora
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora

[5]
2.4 PERANAN TUMBUHAN LUMUT
Lumut mempunyai manfaat terhadap manusia, seperti Marchantia polymorpha, lumut ini
termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya lumut ini dapat digunakan
sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati). Jenis jenis lumut gambut seperti Sphagnum yang
termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air. Lumut
dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan tangkainhya karena selnya seperti rozoid
dan sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti spons.
Setelah air diserap seperti pada lumut hati yang menyerap air pada tempat yang ditumbuhinya,
seperti pada pepohonan tumbang, itu akan membuat tanah menjadi kering, dan melindungi lumut
tersebut dari kekeringan juga. Dengan kemampuannya menyerap air, juga akan menciptakan
lingkungan alami untuk persemaian benih untuk tumbuhan bunga berkayu, herba, dan tumbuhan
conifer. Lumut juga berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.

Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah yang ditumbuhinya secara luas, membuat mata
dapat memandangi pemandangan hijau yang terbentang luas. Dan juga memberi sumbangan
terhadap modifikasi alam sekitar.

Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya
lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan tanah
yang cepat dari air hujan. Dan semua manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka
merupakan tumbuhan yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik.

2.5 METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT


Lumut termasuk kormophyta berspora yang masih memiliki ciri tumbuhan talus.Pada lumut
terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Lumut juga mengalami
dua fase dalam siklus hidupnya yaitu fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit yaitu bryophyta
yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan
pembentukan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan
pembentukan spora.

Dalam siklus hidup bryophyta, fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofit. Hal ini
berbanding terbalik dengan tumbuhan berpembuluh seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji
yang memliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit.

Lumut bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara bergantian (metagenesis).
Reproduksi secara aseksual (sporofit) terjadi melalui pembentukan spora. Spora ini dihasilkan
dari sporangium (kotak spora). Spora yang dihasilkan adalah spora haploid (n). Spora ini
kemudian akan tumbuh menjadi protonema.

Adapun reproduksi secara seksual (gametofit) pada lumut, yaitu dengan cara penyatuan gamet
betina yang dihasilkan arkegonium (alat kelamin betina) berupa sel telur dan gamet jantan yang
dihasilkan anteridium berupa sperma. Sperma bergerak menuju sel telur di arkegonium dengan
perantara air. Pertemuan sel telur dan sperma menyebabkan terjadinya pembuahan yang

[6]
menghasilkan zigot. Zigot kemudian membelah secara mitosis membentuk sporogonium,
kemudian sporogonium terus berkembang menjadi sporofit yang diploid (2n)

2.6 HABITAT TUMBUHAN LUMUT


 Lumut termasuk tumbuhan kosmopolit artinya lumut berada di mana-mana
 lumut mudah ditemukan terutama di tempat yang lembab (higrofit), di tanah, tembok,
bebatuan lapuk, dan menempel (epifit) di kulit pohon.
 di tempat yang lembab dan teduh, lumut tumbuh subur dan tampak sebagai hamparan hijau.

[7]
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGAMATAN

KELOMPOK CIRI STRUKTUR HABITAT METAGENESI PERAN


LUMUT
LUMUT HATI  tubuhnya Struktur Hidup ditempat Reproduksinya: Sebagai
(HEPATOPYTA) masih tubuhnya yang basah,  Seksual: penyedia
berupa talus meliputi akar, menempel pada Sperma dari tanah bagi
 mempunyai batang, dan daun, pohon anteridium tumbuhan
rhizoid daun. dalam rimba dan ovum yang besar,
 bentuk khas didaerah tropika dari karena akar
yaitu arkegonium. lumut dapat
lekukan- menyimpan
 Aseksual:
lekukan tanah
membentuk
yang tunas
menyerupai (gemma)
bentuk hati
dan juga
terbagi atas
dua lobus,
sama seperti
hati.
LUMUT TANDUK  Struktur  Mempunyai Lumut tanduk Cara perkembang Dapat
(ANTHOCEROPYTA) tubuhnya akar, banyak ditemukan biakannya sama mencegah
mirip lumut batang, dan di tepi-tepi sungai dengan lumut hati, erosi,
hati daun dan danau, yaitu perkembang mengurangi
 Berbentuk  Mempunyai disepanjang biakan secara banjir, dan
seperti talus dan selokan, ditepi generatif dengan menyerap
tanduk, memiliki jalan yang basah membentuk air, serta
oleh karena satu dan lembab. Salah anteridium dan menyedian
itu lumut kloropas satu contoh dari arkhegonium yang air pada
ini lumut tanduk terkumpul pada musim
dinamakan adalah Anthoceros sisi atas talus. kemarau.
lumut Laevis.
tanduk

[8]
LUMUT DAUN  Selnya Memiliki Seperti lumut  Gametofitnya Dapat
(MUSCI) multiseluler struktur daun, gambut dan lumut mempunyai alat membantu
 Mengandung akar rawa, daunnya kelamin jantan penyerapan
sedikit (rhizoid),dan khas karena dan betina yang air dan
klorofil batang mempunyai relatif kecil, menjaga
 Memiliki jaringan sel kecil pembuahan kelembapan
daun dan dan memisahkan dilakukan oleh tanah
akar sel mati yang spermatozoid
besar. yang bergerak
Mempunyai daya aktif dengan
menghisap air flagela nya, bila
yang laur biasa. ada air maka
Ini lah makanya spermatozoid
lumut ini dapat akan berenang
bertahan hidup menuju ovum.
dirawa.

[9]
PEMBAHASAN

1. Lumut hati
tubuhnya masih berupa talus mempunyai rhizoid bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang
menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Struktur tubuhnya
meliputi akar, batang, dan daun. Hidup ditempat yang basah, menempel pada daun, pohon dalam
rimba didaerah tropika. Reproduksinya:
Seksual: Sperma dari anteridium dan ovum dari arkegonium.
Aseksual: membentuk tunas (gemma)
Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan yang besar, karena akar lumut dapat menyimpan tanah
2. Lumut tanduk
Struktur tubuhnya mirip lumut hati. Berbentuk seperti tanduk, oleh karena itu lumut ini
dinamakan lumut tanduk. Mempunyai akar, batang, dan daun Mempunyai talus dan memiliki
satu kloropas Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau, disepanjang
selokan, ditepi jalan yang basah dan lembab. Salah satu contoh dari lumut tanduk
adalah Anthoceros Laevis.
Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara generatif
dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus. Dapat
mencegah erosi, mengurangi banjir, dan menyerap air, serta menyedian air pada musim kemarau.
3. Lumut daun
Selnya multiseluler Mengandung sedikit klorofi,Memiliki daun dan akar,Memiliki struktur daun,
akar (rhizoid),dan batang .Seperti lumut gambut dan lumut rawa, daunnya khas karena
mempunyai jaringan sel kecil dan memisahkan sel mati yang besar. Mempunyai daya menghisap
air yang laur biasa. Ini lah makanya lumut ini dapat bertahan hidup dirawa
.Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil, pembuahan
dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya, bila ada air maka
spermatozoid akan berenang menuju ovum. Dapat membantu penyerapan air dan menjaga
kelembapan tanah

[10]
BAB VI
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Setelah kita mengamati tentang tumbuhan lumut, kita dapat mengetahui jenisnya seperti lumut
hati, lumut tanduk, lumut daun dan kita dapat membedakan dengan berdasarkan cirinya, struktur
tubuhnya , metagenesisnya didalam tumbuhan lumut serta mengetahui peran tumbuhan lumut
bagi kehidupan dilingkungan sekitar kita.

SARAN
Tidak semua tanaman lumut berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup didunia ini, tapi
masih banyak beribu manfaatnya tanaman lumut bagi kehidupan didunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Ciri-Perkembangbiakan-Klasifikasi-Manfaat-
Bryophyta-Tumbuhan-Lumut-Adalah.html
http://saswinhtml.blogspot.co.id/2012/04/2.html#.WM9ExhuGPIU
http://www.reihanblog.com/2016/01/pengertian-ciri-ciri-habitat-reproduksi-klasifikasi-manfaat-
bryophyta-lumut.html

[11]

Anda mungkin juga menyukai