Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS LAPANGAN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran Dasar Bersama)

Oleh Kelompok 2 :

1. Aufrida Rosari Fajar Kinanti (123221029 - Bahasa dan Sastra Inggris)


2. Exaudy (172221108 - Administrasi Publik)
3. Roro Patricia Maheswari Hastoyo (112221002 - Kebidanan)
4. Alya Dinda Adenina (186221053 - Teknik Lingkungan) 
5. Denaya Malika Zahira (121221209 - Kedokteran Gigi)
6. Ribka Damayanti Siregar (002221102 - Vokasi Akuntansi)
7. Wahyu Septri Lestari Ningsih (013221034 - Vokasi Perpajakan)
8. Muhammad Eka Satria Yudhana (143221154 - Akuntansi)

Kelas PDB A 44
Universitas Airlangga
Surabaya
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas lapangan ini dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua, dosen pengampu, dan teman-teman
mahasiswa yang telah ikut serta membantu untuk penyelesaian makalah ini. Penulisan makalah
ini bertujuan sebagai upaya mahasiswa menyadari betapa pentingnya sikap toleransi di
kehidupan. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.

Kami juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kmai mengharapkan kritik dan saran yang positif dan membangun dari para pembaca.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat baik untuk kmai, pembaca, dan
pengembangan ilmu di bidang manapun.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4

1.2 Tujuan ................................................................................................................................... 5

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5

BAB II : LANDASAN TEORI.....................................................................................................6

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ...........................................................................................................8

3.2 Jenis Penelitian ......................................................................................................................8

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................................................9

BAB IV : PEMBAHASAN..........................................................................................................10

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................11

5.2 Saran ....................................................................................................................................11

BAB VI : PENUTUP...................................................................................................................12

BAB VII : LAMPIRAN

7.1 Link Video Youtube ............................................................................................................13

7.2 Foto Kegiatan ......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi
setiap saat., menurut Malinowski, bahwa "kebutuhan hidup manusia itu dapat dibagi pada tiga
kategori besar, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan biologis, sosial, dan psikologis" (Sairin;
2002; 2) atau kebutuhan diatas lebih dikenal dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan
(kebutuhan primer dan sekunder). Pemenuhan akan kebutuhan tersebut tidak dapat diadakan
sendiri seperti masa lalu, di mana manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan
cara menanam, lalu memanennya hingga siap untuk dikonsumsi. Kondisi tersebut telah
berkembang dengan munculnya kegiatan pertukaran antar individu atau masyarakat pada suatu
tempat. Pertukaran yang terjadi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak dapat
mereka produksi sendiri. Menurut Polanyi (Keesing; 1999; 201), ada tiga macam pertukaran di
dalam masyarakat: perbalasan (reciprocity), penyebaran kembali (redistribution), dan pertukaran
pasar (market exchange). Pemenuhan kebutuhan manusia sekarang ini dapat dipenuhi dengan
melakukan jual beli di pasar. Sehingga, para konsumen tidak perlu untuk menjadi petani agar
bisa makan nasi, tetapi cukup dengan mempunyai uang sebagai alat tukar, maka mereka sudah
dapat membeli beras atau bahkan nasi yang siap untuk dimakan.

Pasar sebagai penyedia kebutuhan manusia akan terus berkembang. Dapat dilihat dari
pasar yang telah ada sekarang ini, dimulai dari pasar tradisional, pasar modern (Shopping Center,
Alfamart, Hypermart, dll), hingga pasar online (Shopee, Tokopedia, dll). Akan tetapi, masyarakat
kota Surabaya masih banyak yang mencari atau memenuhi kebutuhan hidupnya di pasar-pasar
tradisional. Walaupun banyak plaza, supermarket, dan pasar online yang tersedia, tetapi itu tidak
membuat masyarakat meninggalkan pasar-pasar tradisional yang sudah ada. Hal tersebut yang
membantu pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional masih tetap eksis dengan dagangannya.

Para pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional berasal dari berbagai daerah, di mana
setiap daerah masing-masing mempunyai kekhasan tersendiri dalam menjual dagangannya.
Keragaman asal daerah ini juga berdampak terhadap variasi jenis produk atau barang yang
didagangkan di pasar. Ada yang menjual kebutuhan bahan pangan : ikan, daging, dan sayur;

5
barang yang tahan lama: baju, kain, sepatu, dan lain-lain. Di pasar tradisional juga selalu
dijumpai pedagang yang menjual jenis barang atau produk yang sama, mereka berjualan
bersebelahan atau berada di area yang sama meskipun mereka berbeda suku. Suasana persaingan
antar pedagang juga selalu kita jumpai, misalnya dalam hal kualitas produk yang mereka jual.
Persaingan untuk mencari keuntungan di antara pedagang ini bisa memicu adanya konflik. Oleh
karena itu, toleransi pedagang di dalam menjalankan aktivitas jual beli sangat diperlukan.

Untuk melihat penerapan toleransi dalam aktivitas para pedagang pasar, maka peneliti
akan memilih Pasar Karang Menjangan, Surabaya, sebagai tempat untuk melakukan pengamatan
dan penelitian. Pasar Karang Menjangan ini dipilih karena pedagang yang berjualan berasal dari
berbagai daerah, serta barang yang diperjual-belikan juga bervariasi jenisnya. Berkaitan dengan
itu, maka peneliti akan mencoba mengangkat permasalahan “Penerapan Toleransi Pedagang
Dalam Keberagaman yang Ada di Pasar Tradisional Karang Menjangan”.

1.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui secara nyata adanya keberagaman antar pedagang di Pasar Karang
Menjangan, yang mana para pedagang tersebut berasal dari berbagai daerah, Selain itu penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi interaksi yang baik antar pedagang yang
memiliki perbedaan budaya.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pedagang pasar menyikapi adanya keberagaman?

2. Bagaimana jika pedagang pasar tidak memperdulikan akan toleransi di lingkungan tersebut?

3. Apakah penerapan toleransi akan keberagaman di pasar tradisional Indonesia sudah diterapkan
dengan maksimal?

6
BAB II

LANDASAN TEORI

Menurut Hamidah (2015: 11), toleransi ialah menghargai, membolehkan pendapat,


kepercayaan, dan sebagainya dari individu lain yang bertolak belakang degan pemikirannya
sendiri. Toleransi berkaitan dengan hubungan atar sesama manusia yang saling menghargai dan
penuh dengan kerja sama, (Mawarti, 2017:70). Artinya, toleransi adalah bagaimana setiap
manusia memperlakukan orang lain dengan baik tanpa mempedulikan latar belakangnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu bersosialisasi dengan orang lain setiap saat. Oleh
karenanya, hal ini menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap manusia demi terciptanya
hubungan antar manusia yang damai.

Pengamalan sikap toleransi ini harus didasarkan pada sikap lapang dada kepada orang
lain dengan memperhatikan prinsip yang dipegang diri sendiri, tanpa mengorbankan prinsip
tersebut (Daud Ali, 1989:83). Setiap orang memiliki prinsip dan jalan hidup masing-masing,
toleransi berarti menghormati perbedaan prinsip tersebut tanpa mengorbankan atau melanggar
prinsip yang telah kita bangun sendiri. Sikap toleran tersebut harus didasari dengan keikhlasan
atau keterbukaan, bukan karena terpaksa.

Konsep toleransi dapat dimaknai menjadi dua penafsiran, yaitu penafsiran negatif dan
penafsiran positif. Dalam penafsiran negatif, toleransi hanya mensyaratkan untuk membiarkan
orang atau kelompok lain dan tidak menyakiti mereka. Sedangkan, dalam tafsiran positif,
toleransi tidak hanya tentang membiarkan dan tidak menyakiti, namun juga memberikan
dukungan beserta bantuan terhadap orang atau kelompok lain tersebut (Abdullah, 2001:13).

Dalam mengekspresikan bentuk toleransi, terdapat unsur-unsur yang perlu ditekankan,


unsur-unsur tersebut adalah :

A. Memberi Kebebasan dan Kemerdekaan

Setiap manusia memiliki kebebasannya dalam bertindak serta berkehendak untuk dirinya
sendiri, serta dalam menentukan prinsip dan jalan hidupnya. Kebebasan ini dimiliki manusia
sejak mereka terlahir ke dunia, dan tak akan dapat digantikan, atau direbut. Sehingga, kita tidak

7
memiliki hak untuk melarang siapa pun untuk bertindak dan berpendapat selama tidak
merugikan siapa pun.

B. Mengakui Hak Setiap Orang

Sejak lahir, manusia telah memiliki hak yang tidak bisa dilepaskan dari tiap individu, dan
disebut sebagai hak asasi manusia. Hak yang satu ini berlaku di mana pun dan kapan pun. Selain
hak asasi, manusia juga bisa mendapatkan hak-hak khusus ketika menjadi bagian dari suatu
negara ataupun masyarakat. Dengan mengakui hak setiap orang dan tidak melanggarnya, tidak
akan ada konflik yang muncul.

C. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Keyakinan seseorang adalah hal yang pribadi, sehingga kita sebagai manusia diharapkan
untuk tidak mempermasalahkan keyakinan satu sama lain. Selain dalam konteks toleransi antar
agama, hal ini dapat dikaitkan dengan konteks sosial, yaitu menghargai setiap opini, pendapat,
serta keputusan tiap manusia.

D. Saling Mengerti dan Memahami

Tanpa sikap saling mengerti dan memahami, tidak akan ada sikap saling menghormati
dan menghargai. Padahal, sikap ini lah yang paling penting dalam mewujudkan toleransi pada
sesama manusia. Sehingga sikap saling mengerti sangat diperlukan dalam tiap individu.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan
Taylor (dalam buku Moleong J. Lexy), pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara utuh. Penelitian
kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya, untuk
dirumuskan menjadi generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.

Pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti ingin mendeskripsikan, memperoleh


gambaran yang nyata dari bentuk toleransi keberagaman yang ada di pasar Karang Menjangan.
Fokus pendekatan penelitian ini untuk mendapatkan data-data detail tentang ucapan, lisan,
tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari para pedagang di pasar Karang Menjangan
dalam setting tertentu yang dikaji dari sudut komprehensif. Data-data yang terkumpul kemudian
dianalisis dengan cara induktif analisis yaitu suatu metode analisis untuk mendeskripsikan semua
keadaan yang ditemui di pasar. Upaya untuk mendapatkan data yang valid, reliabel, dan objektif
tentang fenomena-fenomena yang berlaku diharapkan lebih mudah untuk didapatkan melalui
metode ini karena peneliti dapat menentukan jenis data yang diinginkan. Melalui pengamatan,
dokumentasi, foto, gambar, serta wawancara terhadap narasumber, fenomena yang diamati dapat
dideskripsikan lebih utuh, lengkap dan sebagaimana adanya.

3.2 Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini. Metode deskriptif yaitu
metode yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan dan kondisi yang
ditemukan selama penelitian berlangsung. Tujuan utama menggunakan jenis penelitian ini adalah
untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode deskriptif dapat diartikan pula sebagai
upaya untuk melukiskan variabel demi variabel atau konsep demi konsep, satu demi satu,
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

9
keadaan subjek dan objek penelitian pada saat ketika penelitian berlangsung berdasarkan fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan data aktual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada. Penelitian deskriptif juga mengidentifikasi masalah atau memeriksa
kondisi atau praktek-praktek yang berlaku, serta menentukan apa yang dilakukan para pedagang
dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat     : Pasar Karang Menjangan (Karmen), Jalan Karang Menjangan, Gubeng,


Surabaya.

Waktu      : Kamis, 6 Oktober 2022.

10
BAB IV

PEMBAHASAN

Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa lain tolerare yang berarti
dengan sabar membiarkan sesuatu yang dianggap menyimpang atau salah dengan bahasan
tertentu. Pengertian secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang “tidak
menyimpang dari hukum berlaku” disuatu negara, dimana seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam batasan tertentu. 

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan:

1. Pak Ali (pedagang baju dan celana) :“Namanya pedagang harus begitu, misalnya kalo ada
kesulitan pasti ditolongin kan teman”.
2. Bapak Saiful  (pedang sayuran) : “Pedagang disini sudah mengenal sekali dan sudah akrab,
kalau ada yang  tidak berjualan semuanya pasti mencari satu sama lain”.

Semua responden memiliki jawaban yang hampir sama dalam menjalin toleransi satu
sama lain. Di antara mereka, tidak ada pernah niatan untuk membuat pesaingnya sepi pembeli
dengan cara-cara yang tidak baik. Kehidupan antar pedagang di pasar tradisional yang katanya
rawan perselisihan dan kebencian ternyata hanya fiktif belaka. Nyatanya, mereka hidup
berdampingan dengan penuh canda tawa, tak jarang mereka saling tolong menolong sesama
pedagang. Meskipun secara ilmu pasar, mereka bersaing dengan pedagang-pedagang lainnya. 

Seperti contoh pedagang yang kami wawancarai, dalam kesehariannya mereka hidup
penuh saling membantu dan tolong menolong dalam kehidupan di pasar. Mereka tidak ada sikap
saling membenci meskipun dagangan mereka secara bisnis adalah pesaing.  Strategi seperti itu
ternyata nihil dalam kehidupan antar pedagang pasar tradisional. Karena di hati dan di otak
mereka berdua diisi dengan sikap toleransi, saling menghargai. 

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sejatinya manusia harus memenuhi kebutuhan hidupnya untuk keberlangsungan hidup


yang bervariasi menurut Malinowski, bahwa kebutuhan hidup manusia itu dapat dibagi pada tiga
kategori besar, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan biologis, sosial, dan psikologis, atau
kebutuhan diatas lebih dikenal dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Pemenuhan akan
kebutuhan tersebut tidak dapat diadakan sendiri seperti masa lalu, di mana manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara menanam, lalu memanennya hingga siap
untuk dikonsumsi. Sehingga, para konsumen tidak perlu untuk menjadi petani agar bisa makan
nasi, tetapi cukup dengan mempunyai uang sebagai alat tukar, maka mereka sudah dapat
membeli beras atau bahkan nasi yang siap untuk dimakan.

Pasar sebagai penyedia kebutuhan manusia akan terus berkembang. Dapat dilihat dari
pasar yang telah ada sekarang ini, dimulai dari pasar tradisional, pasar modern, hingga pasar
online. Akan tetapi, masyarakat kota Surabaya masih banyak yang mencari atau memenuhi
kebutuhan hidupnya di pasar-pasar tradisional. Ada yang menjual kebutuhan bahan pangan :
ikan, daging, dan sayur; barang yang tahan lama: baju, kain, sepatu, dan lain-lain. Di pasar
tradisional juga selalu dijumpai pedagang yang menjual jenis barang atau produk yang sama, dan
mereka berjualan bersebelahan atau berada di area yang sama meskipun mereka berbeda suku.
Suasana persaingan antar pedagang juga selalu kita jumpai, misalnya dalam hal kualitas produk
yang mereka jual. Persaingan untuk mencari keuntungan di antara pedagang ini bisa memicu
adanya konflik. Oleh karena itu, toleransi pedagang di dalam menjalankan aktivitas jual beli
sangat diperlukan.

5.2 Saran

12
BAB VI

PENUTUP

Demikian makalah ini disusun sebagai sarana untuk mengasah keterampilan khususnya
Field Study. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang toleransi pedagang dalam aktivitas jual beli.Dari Field Study ini, kami dapat
menyimpulkan bahwa pasar merupakan alat penyedia utama yang meliputi sandang, pangan, dan
papan untuk keberlangsungan hidup manusia. Selain itu tujuan kami dalam melaksanakan
penugasan lapangan ini yaitu untuk meneliti kondisi pasar di era krisis global seperti sekarang
ini.

Kami menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan yang Maha Esa.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewarganegaraan dan
Daftar Pustaka yang sifatnya membangun guna sebagai bahan evaluasi kami untuk kedepannya
agar lebih baik lagi.Akhir dari penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam menyusun makalah ini.

13
BAB VII

LAMPIRAN

7.1 Link Video Youtube

https://youtu.be/pPaIrJYECyw

7.2 Foto Kegiatan

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai