Anda di halaman 1dari 20

4 Kisah Singkat Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan

yang Sukses di Indonesia

Ada beberapa tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses


meniti karirnya walau hanya bermodalkan barang-barang bekas yang
didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai jual. Tokoh wirausahawan di
bidang kerajinan yang sukses ini pun sampai meraup omset hingga 12
milyar pertahun.

Bahkan tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses ini tidak


hanya memasarkan produknya di Indonesia. Tetapi juga mengekspor ke
berbagai negara tetangga dan negara-negara eropa.

Berwirausaha di bidang kerajinan terkadang memiliki keistimewaan


tersendiri dibandingkan usaha lainnya. Dalam bisnis ini dibutuhkan
kreativitas dan jiwa seni yang tinggi. Sangat cocok untuk Anda yang
memang memiliki passion seni.

Sosok wirausahawan yang sukses dalam bidang kerajinan adalah mereka


yang pandai melihat peluang bisnis di sekitar mereka.

Mungkin bagi kita kayu dan botol bekas itu hanyalah sebuah sampah.
Tetapi di tangan mereka sampah itu bisa menjadi karya indah yang
harganya cukup mahal bila dipasarkan.

Mau tahu siapa saja pengusaha di bidang kerajinan yang sukses itu?
Simak baik-baik penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Eni Aryani : Dari Kaleng Bekas Menjadi Produk Ratusan Juta Hingga
Tembus Pasar Australia.
Bagi kita mungkin sampah adalah sesuatu yang sama sekali tidak
berguna. Namun untuk Eni Aryani sampah justru jadi sumber
penghasilan tambahan yang cukup besar.

Dengan bermodalkan kaleng dan kayu bekas Eni bisa menghasilkan


omset sampai ratusan juta perbulannya.

Ia sangat terampil menyulap sampah yang tak berguna menjadi


kerajinan tangan yang bernilai jual. Karyanya memiliki ciri khas tersendiri
pada motif dan desainnya yang membedakan dari produk kerajinan lain
pada umumnya.

Wanita kelahiran Yogyakarta, 22 Desember 1979 ini membuat kebih dari


20 macam varian produk. Diantaranya yaitu guci stempel, kaleng krupuk,
vas bunga, tenong, ceret angkringan, tempat kue, ember, pensil, siraman
bunga, dan barang-barang keperluan rumah tangga lainnya.

Walaupun hanya dari kaleng dan kayu bekas, barang yang dibuat Eni
ternyata dijual dengan harga yang cukup mahal. Yaitu sekitar ratusan
ribu sampai jutaan rupiah.

Salah satu alasan mengapa harganya cukup mahal karena kerajinan itu
dibuat sepenuhnya dengan tangan (handmade).

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1,2 juta per
unitnya. Barang kerajinan yang mahal biasanya berupa hiasan atau
pajangan yang dibuat custom.

Bisnis Wastraloka ini dirintis oleh Eni Aryani sejak tahun 2014.

Konon pada saat memulai bisnis, Eni hanya menggunakan modal


sebesar Rp 5 juta. Sebagian besar hanya digunakan untuk membeli
bahan baku berupa cat akrilik dan barang bekas.
Selama berjalan satu tahun usahanya terus mengalami perkembangan.
Permintaan akan barang kerajinan kian membludak setelah Eni
memasarkan produknya secara online.

Dengan banyaknya permintaan maka tak heran jika Eni bisa meraup
omset sampai ratusan juta perbulannya.

Singkat cerita produk wastraloka kian terkenal. Terlebih lagi selama


setahun menjalankan bisnis ini atau lebih tepatnya pada tahun 2015, Eni
mengikuti ajang pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia yaitu
Inacraft.

Eni merasa sangat beruntung mengikuti ajang tersebut karena dengan


mengikuti Inacraft ia bisa memasarkan produk kerajinan tangannya
pada jangkauan yang lebih luas.

Setelah 2 tahun menggeluti bisnisnya Wastraloka dengan omset yang


cukup besar, Eni mulai berpikir untuk fokus menggarap bisnisnya.

Ia yang bekerja sebagai karyawan swasta pada suatu perusahaan ingin


mengundurkan diri (resign) dari pekerjaannya.

Sementara untuk lokasi bisnis Wastraloka, Eni memiliki tempat


workhshop kerajinan tangan di Yogyakarta. Dan untuk pemasarannya
Wastraloka memiliki galeri pemasaran di kawasan Kemang, Jakarta
Selatan.

Untuk pembelinya sendiri tidak hanya dari kalangan perorangan atau


individu, tetapi juga dari kalangan korporasi besar seperti restoran dan
hotel. Bahkan sampai di ekspor ke Jepang dan Australia.

Dalam proses produksinya, Eni dibantu oleh 8 orang pegawai. Namun


jika orderan sedang banyak-banyaknya Eni juga mempekerjakan 5
freelancer.
Untuk pengerajin kalengnya ada 3 orang dan dibantu 2 orang freelance.
Sementara pelukisnya ada 5 orang dan dibantu 2 orang freelance.

Baca Juga : 9 Solusi Modal Usaha Bagi Anda Yang Bingung Mencari
Sumber Modal

2. Diah Rahmalita: Bisnis Piring dan Gelas Bekas yang Bernilai Jutaan
Rupiah.

Jika Anda memiliki barang bekas piring, gelas, dan botol beling di
rumah maka Anda patut meniru kreativitas mbak Diah Rahmalita (47).

Di tangan mbak Diah barang bekas yang berupa piring, gelas, dan botol
beling adalah sesuatu yang bisa dikreasikan menjadi barang bernilai jual
tinggi.

Diah memulai bisnis Decoupage-nya pada tahun 2007. Yang awalnya


membuat decoupage hanya sebagai side job, lalu berkembang menjadi
sebuah bisnis yang besar.

Decoupage pada umumnya adalas seni menempelkan kertas tisu dan


dilukis dengan menggunakan cat.

Bisnis yang ditekuni Diah dengan brand Lita Art pada awalnya hanya
menggunakan modal sekitar Rp 1 juta untuk membeli cat dan media.

Sementara sisanya hanya menggunakan barang bekas berupa gelas,


piring, dan botol beling.

Diah bisa menjalani bisnis Decoupage ini karena hobi semata. Ia sama
sekali tak memiliki latar belakang seni. Bahkan gelar sarjana yang
dimilikinya pun justru diraih dari Jurusan Ekonomi.

Walaupun awalnya Diah sempat ragu menekuni bisnisnya, tetapi pada


akhirnya ia memilih untuk terjun lebih dalam .

Berangkat dari hobinya yang senang melukis maka ia pun mencoba


membuat suatu produk yang bernilai jual. Ia memoles barang-barang
bekas menjadi suatu kerajinan yang cantik dan menarik untuk dijadikan
pajangan.

Setelah 4 tahun menjalani bisnis Decoupage, ia juga membuat karya


seni lukis kaca. Nama usahanya itu dikenal dengan brand Lita Art.

Pada tahun 2011, ia memprediksi bahwa Lita Art akan menjangkau pasar
yang luas.

Maka untuk mempertahankan bisnisnya itu, ia rela resign dari


pekerjaannya sebagai karyawan dari salah satu perusahaan swasta.

Masalah mulai muncul ketika Diah fokus menggarap bisnisnya. Diah


kesulitan memasarkan produknya karena memang ia belum memiliki
pasar yang tetap.

Ia bingung kemana produknya harus dipasarkan dan tidak ada juga


yang mengarahkan.

Yang ada dalam benaknya ketika membuat kerajinan adalah bagaimana


ia bisa membuat karya lalu ditawarkan ke orang. Kalau laku yah
alhamdulillah kalau nggak laku yah jadi koleksi pribadi ajah.

Semuanya berubah ketika karya Diah mulai dilirik oleh Pemerintah


Daerah.

Mereka beranggapan bahwa keahlian Diah yang bisa menyulap barang


bekas menjadi hiasan dan pajangan yang bernilai jual adalah sesuatu
yang unik dan kreatif.
Akhirnya Diah mulai mendapat bantuan promosi gratis dari Dinas kota
yaitu Disperindag, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata sehingga Diah
bisa keliling Indonesia dan bahkan sampai ke beberapa negara untuk
mengikuti pameran.

Diah mengaku memiliki beberapa pelanggan dari luar seperti negara


Asia dan Eropa. Kalau dari Asia ada Thailand, Malaysia, India, Brunei, dan
China. Sedangkan dari Eropa ada Swiss, Kroasia, Turki, Italia, dan
Bulgaria.

Produk Decoupage-nya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 20 ribu


sampai jutaan rupiah. Produknya yang paling mahal adalah Decoupage
yang dibuat dari botol beling besar. Harganya mencapai Rp 1,5 juta
rupiah.

Saat ini omset yang diraup Diah perbulannya sekitar 10 sampai 20 juta.
Bahkan jika ikut pameran bisa lebih dari itu.

Baca Juga : Membongkar 10 Tips Bagaimana Melatih Pola Pikir Out Of


The Box (Di Luar Kotak)

3. Made Sutamaya : Pengepul Sampah Kayu Menjadi Pengusaha Beromset


Rp 300 Juta Per Bulan.

Sampah kayu terkadang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian


orang. Padahal dengan hanya memberikan sentuhan seni dan kreativitas
maka sampah itu bisa jadi produk yang bernilai jual.
Hal itulah yang dilakukan oleh salah satu tokoh wirausahawan di bidang
kerajinan yang sukses di Bali, Made Sutamaya (49).

Dalam usahanya yang bernama Kioski Gallery, Ia berhasil mengolah


tumpukan sampah kayu bekas yang berserakan di pinggir pantai
menjadi desain interior bernilai jutaan rupiah.

Karyanya cukup mampu menggemparkan jagad bisnis kerajinan yang


ada di Indonesia. Ia juga bisa bersaing dengan para pengusaha yang
lebih berpengalaman dengan menampilkan berbagai karya interior
desain unik, kreatif, dan berkesan mewah.

Made memaparkan bahwa ia mendirikan bisnis ini pada tahun 2003.


Pengalaman kerja selama 23 tahun pada salah satu perusahaan mebel
menjadi modal dasar (basic) dalam membangun bisnisnya.

Made mengungkap bahwa modal awalnya memulai usaha ini hanya dua
karung plastik kayu pantai, paku, dan palu. Dengan berbekal
pengalaman mengolah kayu, Made berhasil menyulap sampah kayu
menjadi produk berharga jutaan.

Made yang hanya lulusan SMA seringkali melihat banyaknya sampah


kayu yang kerap berada di pinggir pantai. Jumlahnya cukup banyak
apalagi jika musim hujan.

Dalam proses pembuatan kerajinan, potongan-potongan kayu yang


didapat langsung disortir terlebih dahulu mana yang layak digunakan
dan mana yang tidak.

Selanjutnya kayu-kayu itu dikeringkan kemudian lanjut pada tahap


perakitan.

Setelah melalui proses perakitan, Made lalu mendesain dan


membentuknya menjadi berbagai macam model interior yang
diinginkan seperti kursi, kaca, meja, lampu, dan lain-lain.
Dalam proses merakit Made biasanya menggunakan lem kayu atau
paku.

Untuk membuat produk yang berkualitas tinggi tentu harus


memerhatikan dengan seksama jenis sampah kayu yang digunakan.
Mulai dari konsep, konstruksi, maupun kualitas kayu agar nanti tidak
terjadi masalah dalam hal perakitan.

Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya adalah pernis. Seluruh


kursi, meja, kaca, dan karya lainnya akan dibuat mengkilap dengan
cairan tertentu.

Untuk masalah persediaan kayu Made tidak terlalu ambil pusing karena
memang melimpah di pinggir pantai pada saat musim hujan.

Kalau pun suatu saat ia kehabisan stock di pantai, ia siap membeli kayu
bekas pada orang-orang yang menawarkannya.

Harga yang dibanderol untuk karya-karya Made Sutamaya melalui Kioski


Gallery seperti kursi, meja, kaca, maupun lampu berdiri sekitar ratusan
ribu hingga jutaan rupiah.

Produk buatan Made ini juga bisa dijamin kualitasnya. Walaupun berasal
dari kayu bekas tapi ia bisa menjamin kalau karyanya itu bisa bertahan
20 sampai 30 tahun mendatang.

Made menuturkan bahwa kuatnya konstruksi kayu dikarenakan terjadi


proses kimiawi.

Pada saat terombang-ambing dilautan kayu mengalami reaksi kimia


dengan air laut yang berkadar garam tinggi. Akibatnya kayu menjadi
awet dan tidak mudah keropos.

Ada kesenangan tersendiri yang dirasakan Made dalam menjalankan


bisnisnya. Karena selain mendapat keuntungan ia juga mampu menekan
jumlah sampah kayu yang ada di pinggir pantai.

Untuk pemasaran produknya sendiri sudah mencapai pasar


internasional seperti Jerman, Perancis, Belanda, Afrika, dan Italia.

Made mengaku mengalami kesulitan untuk menjual produknya pada


awal mula bisnis ini. Pasalanya ia hanya menunggu datangnya pembeli
di Gallery-nya. Karena kurangnya pembeli sehingga mau tidak mau ia
harus bergerak sendiri mencari pembeli.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menjual lebih banyak


produk adalah dengan mengikuti pameran.

Cara ini dianggap sebagai jalan alternetif untuk menemukan calon


pembeli yang potensial.

Setelah mengikuti pameran, Made mulai bermanuver dengan media


online seperti Facebook untuk memasarkan produk dagangannya.

Alhasil, dengan kedua cara itu ia berhasil meraup keuntungan besar dari
bisnisnya.

Lama-kelamaan nama Made Sutamaya semakin terkenal lewat interior


desain yang menggunakan sampah kayu bekas yang mampu meraup
omset sampai Rp 300 juta per bulan.

Selain mempunyai omset yang besar, Made juga berhasil meraih


beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Parama Karya Award 2015
dari sang Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Made menuturkan bahwa apa yang didapatkannya saat ini adalah buah
hasil kerja kerasnya yang dibantu oleh 30 orang karyawan yang justru
sebagian besar dari kalangan yang putus sekolah termasuk ibu-ibu
pengangguran.
Made saat ini telah memiliki 250 mitra bisnis yang tersebar di Bali,
Sumbawa, Lombok, dan Jawa Timur. Ia juga menambahkan bahwa
semakin banyak rekan bisnis yang dimiliki maka akan semakin baik
untuk memperluas jaringan pemasaran.

Baca Juga : Kisah Asri Tadda Blogger Sukses Asal Luwu Timur yang
Sangat Menginspirasi

4. Nur Handiyah : Dari Sampah Kulit Kerang Menjadi Barang Bernilai Jutaan
Rupiah.

Pengusaha lain yang sukses dari memanfaatkan barang bekas sebagai


bahan bakunya adalah
Nur Handiyah J Taguba.

Di tangan Nur, tumpukan sampah kulit kerang bisa diubah menjadi


produk kerajinan tangan yang bernilai jual.

Semuanya berawal ketika Nur dan sang suami Jamie Taguba melihat
banyak tumpukan sampah kulit kerang di pinggir pantai.

Nah dari situ ia bersama sang suami berencana untuk memanfaatkan


sampah kulit kerang untuk diolah menjadi barang pajangan yang indah.

Bisnisnya yang bernama Multi Dimensi Shell Craft didirikan pada tahun
2000.

Untuk membuat suatu product kerajinan, terlebih dahulu kulit kerang


harus dicuci bersih sebelum akhirnya siap pakai.

Tahapan selanjutnya adalah tahap pengolahan dan desain sesuai


dengan yang diinginkan. Agar kulit kerang bisa kuat, dibutuhkan
material tambahan sebagai penyangga. Biasanya berupa besi,
alumunium, dan fiber glass.

Salah satu alasan khusus mengapa Nur menekuni bisnisnya ini adalah
untuk menekan jumlah sampah kulit kerang yang berserakan di pinggir
pantai.

Nur mendapat pasokan sampah kulit kerang dari para nelayan yang ada
di utara Jawa. Untuk setiap ton kulit kerang dibeli dengan harga Rp 1,5
juta.

Hal ini tentu bisa jadi pendapatan tambahan bagi para nelayan yang
pekerjaan utamanya mencari ikan.

Setelah dicuci bersih, selanjutnya kulit kerang dikirim ke Jalan Astapada


Kavling 130, Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Sampah kulit kerang ini bisa dibuat menjadi barang pajangan antik
seperti lampu, vas bunga, piring, kursi, meja, dan lain-lain.

Dalam proses desain sampah kulit kerang, Nur dibantu oleh para
pemuda yang ada di sekitar rumahnya.

Ia sendiri sama sekali tidak memiliki basic sebagai pengrajin kulit kerang.
Ia hanya sarjana jurusan matematika dan bekerja sebagai PNS. Dan sang
suami sendiri Jamie Taguba bekerja sebagai kontraktor dan mekanik.

Usahanya kian melejit ketika piring dan vas bunga yang dibuat dari kulit
kerang dilirik oleh Pemerintah Daerah Cirebon.

Permintaan yang datang semakin meningkat dan Nur semakin


menunjukkan kemampuannya dalam mendesain sampah kulit kerang.

Kemampuan itu ia dapatkan dari masukkan berbagai kalangan, salah


satunya dari para pembeli baik yang dari dalam negeri maupun yang
dari luar.

Berangkat dari masukan itu ia mulai berani memvariasikan produknya


seperti lampu gantung, dan barang pajangan lain yang bernilai jual
tinggi.

Nur mengaku bahwa ia dan sang suami nekat membangun bisnis dari
sampah kulit kerang dengan modal yang sedikit. Mereka hanya
mengandalkan aset yang dimiliki seperti pesawat telepon dan mobil
bak.

Dalam hal ini aset tersebut tidak dijual, melainkan dimanfaatkan secara
langsung.

Untuk lebih fokus dalam pengembangan bisnis Multi Dimensi Shell


Craft, Nur dan sang suami memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.

Di awal usahanya, proses pemasaran produk kerajinan dari kulit kerang


hanya mengandalakan jaringan pertemanan yang cukup luas dari sang
suami.

Harga yang ditawarkannya pun masih dalam harga promosi.

Selain itu, Nur dan sang suami juga mulai mengikuti berbagai kegiatan
pameran dengan tujuan memperkenalkan produk mereka.

Nur handiyah J Taguba menuturkan bahwa rata-rata setiap bulannya ia


dan suami mampu mengirimkan 4 kontainer barang pajangan yang
dibuat dari kulit kerang ke berbagai negara Uni Eropa. Diantaranya yaitu
Italia, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Jerman.

Selain di Eropa, barang kerajinan milik Nur juga dikirimke berbagai


negara lain seperti Amerika Serikat dan pasar Timur Tengah, mencakup
Kuwait, Bahrain, Irak, dan Arab Saudi.
Pengiriman barang juga dilakukan untuk negara Jepang dan Thailand,
bahkan sampai ke beberapa negara di benua Afrika.

Itulah beberapa kisah singkat wirausahawan sukses di bidang kerajinan


dari barang bekas yang mudah-mudahan bisa menjadi motivasi dan
inspirasi bagi Anda yang sedang ingin memulai usaha.

Untuk kisah wirausahawan sukses di bidang kerajinan tekstil mungkin


akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Apabila ada yang ingin Anda tambahkan atau bagikan pada postingan
ini, silahkan tuangkan komentarnya pada kolom yang telah disediakan
di bawah ini.
Teks Laporan Hasil Observasi/LHO merupakan materi pelajaran bahasa
Indonesia kelas 10/X - Materi ini membahas antara lain: pengertian teks laporan
hasil observasi, tujuan, fungsinya, jenis-jenis, struktur teks laporan hasil
observasi, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan contoh teks laporan hasil observasi.

Apa itu teks laporan hasil observasi? Secara singkat, adalah teks yang
menjabarkan informasi tentang sesuatu, seperti alam, hasil karya manusia, dan
lain-lain sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang berada
didalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan.

Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan teks laporan hasil
observasi, sebaiknya kita tahu juga fungsi dan tujuan dari teks ini.

Baca juga: 6+ Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Hewan dan Strukturnya

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Adapun tujuan dari teks LHO ini adalah sebagai berikut.

 Mengatasi suatu permasalahan.


 Menemukan cara terbaru serta tekniknya.
 Mengambil keputusan yang lebih efektif dan efesien.
 Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
 Mengetahui perkembangan suatu persoalan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut.

 Melaporkan kegiatan pengamatan dan sebuah tanggung jawab tugas.


 Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan
pemecahan masalah dalam pengamatan.
 Sarana untuk pendokumentasian.
 Sebagai sumber informasi yang terpercaya.
Supaya kita lebih mendalami tentang materi teks laporan hasil
observasi, Kumpulan Materi Bahasa Indonesia akan menjelaskan hal-hal yang
penting menurut kami.

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi adalah teks yang menjelaskan informasi


umum tentang sesuatu seperti, alam, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya
berdasarkan fakta dari hasil observasi yang telah dilakukan.

Teks LHO ini bersifat komunikatif, informatif, objektif, yang artinya teks ini
mempunyai isi yang memberikan sebuah informasi yang gampang untuk
dipahami oleh orang yang membacanya atau mendengarnya.

Informasi disajikan secara objektif dan faktual dengan kenyataan yang


sebenarnya sesuai yang telah diamati sebelumnya, tidak mengada-ngada atau
tidak menurut opini sang pembuat, serta kebenarannya dapat dibuktikan.

Jenis-Jenis Teks Laporan Hasil Observasi

Ada beberapa macam jenisnya tergantung pada objek yang diamati, tujuan
pembuatan, dll.

Misal objek yang diamati:

 Observasi kondisi sosial, ekonomi, politik


 Observasi kondisi lingkungan dan ekosistem
 Observasi keadaan yang sedang terjadi (acara HUT RI, peringatan HUT
RI)
 dll

Misal tujuan pembuatan:

 Teks observasi eksposisi


 Teks observasi identifikasi
 Teks observasi klasifikasi
 dll
Jenis hasil teks observasi terbagi atas 2 yaitu:

1. Laporan Observasi Formal

Yaitu laporan hasil observasi terhadap objek yang diamati menggunakan kaidah
formal dalam menyusun laporan ( ragam bahasa baku, terdapat kop/header,
struktur lebih rinci ). Biasanya diajukan untuk acara resmi seperti laporan berita,
kepentingan politik dll.

2. Laporan Observasi Non Formal

Yaitu laporan hasil observasi yang struktur nya lebih simpel dan biasanya ditulis
secara popular.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Teks ini terdapat 2 struktur utama yang membangun sehingga menjadi satu
kesatuan, strukturnya yaitu:
1. Pernyataan umum (klasifikasi): merupakan pembukaan atau pengantar
tentang hal yang dilaporkan. Pada tahap ini akan disampaikan bahwa benda-
benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan
perbedaan.
2. Anggota/aspek yang dilaporkan: merupakan rincian atau bahasan
mengenai objek yang diamati.

Struktur isi teks LHO:

Judul teks laporan hasil observasi disesuaikan dengan tema pengamatan yang
dilakukan.

1. Definisi umum merupakan pembukaan teks LHO yang meliputi pengertian


akan sesuatu yang diamati.
2. Deskripsi bagian berisi tentang rincian yang ditulis secara sistematis
mengenai bahasan di dalam teks.
3. Deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.
4. Penutup merupakan bagian kesimpulan dari bahasan dalam teks
observasi.
Struktur lain pada teks laporan hasil observasi:

1. Pernyataan Umum

Ini merupakan bagian awal pada teks laporan hasil observasi. Bagian ini
disajikan definisi objek yang diamati serta klasifikasi atau penjenisan dari objek
yang diamati.

2. Deskripsi Bagian

Bagian ini memuat gambaran dari setiap klasifikasi yang terdapat pada objek.
Setiap bagian dari objek digambarkan secara mendetail dan apa adanya dengan
berfokus pada bentuk atau kebiasaan yang terdapat pada objek pengamatan.

3. Deskripsi Manfaat

Bagian ini memuat gambaran manfaat dari objek yang diamati. Manfaat
merupakan kegunaan atau fungsi dari objek itu. Manfaat juga dapat dituliskan
secara rinci berdasarkan bagian-bagian objek atau secara umum dengan
menarik kesimpulan.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


Sebutkan ciri-ciri laporan hasil observasi? Teks LHO mempunyai sejumlah ciri
dilihat dari isinya. Berdasarkan isinya, teks LHO mempunyai ciri sebagai berikut.
 Menggunakan istilah-istilah bidang ilmu tertentu.
 Menggunakan istilah-istilah baku.
 Terdapat kalimat klasifikasi.
 Dalam setiap paragraf terdapat satu kalimat utama yang diikuti dengan
kalimat penjelas.
 Bersifat objektif.
 Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
 Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan
yang tidak tepat, atau pemihakan pada sesuatu.
 Ditulis secara lengkap
 Mengandung pengertian objek yang diamati.
 Mengandung pengklasifikasian objek yang diamati.
 Mengandung deskripsi objek yang diamati.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Sementara itu, berdasarkan kaidah bahasanya, teks laporan hasil observasi


mempunyai ciri sebagai berikut.

 Menggunakan frasa nomina yang diikuti pendeskripsi dan penjenis.


 Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah,
yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-
lain.
 Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku,
seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.
 Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan,
serta), perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti
halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan, namun), pilihan (atau).
 Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi
utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
 Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora,
degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena,
leukimia, syndrom, phobia,dan lain-lain.
 Menggunakan kalimat definisi.
 Menggunakan kalimat deskripsi.
 Menggunakan kalimat aktif transitif.
 Menggunakan kalimat tunggal dan majemuk.
 Kalimat simpleks.
 Kalimat kompleks.
 Persamaan kata/sinonim.
 Lawan kata/antonim.
 Menggunakan berbagai istilah.

Hal yang paling penting dalam Laporan Hasil Observasi

Teks LHO akan dikatakan ideal jika:


 memiliki struktur teks yang lengkap;
 memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat;
 pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu;
 memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.

Langkah-langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut cara menyusun teks LHO yang baik dan benar.
1. Membuat judul terlebih dahulu yang disesuaikan dengan pengamatan
yang telah dilakukan.
2. Menyusun kalimat pembuka.
3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran
disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
4. Menulis kalimat penutup.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi beserta Strukturnya

Teks LHO Tanaman Nanas

Pernyataan umum

Tanaman nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) berasal dari benua Amerika.
Kemudian tanaman tersebut menyebar ke segala penjuru dunia yang beriklim
tropis. Pada abad ke-15, tanaman nanas masuk ke Indonesia sebagai pengisi
lahan pekarangan, tetapi akhirnya meluas ke lahan tegal

Deskripsi bagian

Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan
berasal dari Brazilia, Argentina, dan Paraguay. Nanas tergolong dalam family
Bromeliaceae yang bersifat terrestrial (tumbuh di tanah dengan menggunakan
akarnya). Padahal sekitar 850 spesies dari family Bromeliaceae hidup epifit, dan
baru nanas yang cukup dikenal memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Deskripsi manfaat

Nanas memiliki banyak manfaat, pada hampir semua bagiannya yaitu untuk
pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Kandungan gizi tanaman nanas
terletak pada buahnya. Buah nanas tidak hanya dimakan sebagai buah segar,
tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan olahan dan
minuman. Buah nanas mengandung nilai gizi cukup tinggi seperti protein,
karbohidrat, fosfor, zat besi, vitamin A, dan vitamin B.
Baca juga: 5 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Buah-buahan dan
Strukturnya

Demikianlah artikel hari ini tentang teks LHO atau laporan hasil observasi yang
meliputi pengertian, tujuan dan fungsi teks laporan hasil observasi, jenis-
jenisnya, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan contohnya. Semoga
bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon
untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai