Anda di halaman 1dari 2

Alif Putra Aulia

XII IPA 2 / 01
Kritik Sastra Puisi “Derai-Derai Cemara”

Derai-Derai Cemara
Karya Chairil Anwar
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan


Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada satu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan


Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah

Puisi Derai-Derai Cemara adalah salah satu puisi yang ditulis oleh salah satu penyair
ikonik di Indonesia yaitu Chairil Anwar. Alasan saya ingin mengulas puisi ini karena puisi ini
telah dibuatkan musikalisasi puisinya oleh band Banda Neira pada tahun 2016 lalu. Faktanya,
sajak ini ditulis oleh Chairil Anwar saat berbarin di rumah sakit. Dalam puisi Derai-Derai
Cemara, Chairil Anwar memberikan pandangannya bahwa pada suatu saat kehidupan itu
akan kembali pada Tuhan yang MahaKuasa.

Dalam bait pertama puisi ini memiliki perumpamaan bahwa mimpinya yang tinggi
perlahan runtuh seiring berjalannya waktu. Cemara merupakan pohon yang tinggi, disini
penulis menggambarkan bahwa pohon cemara itu seperti mimpi manusia yang tinggi. Dalam
bait tersebut dituliskan “Dipukul angin yang terpendam.” Kutipan tersebut memiliki
koherensi dengan sebuah perasaan yang terpukul oleh perasaan diri sendiri.

Bait kedua dan ketiga dari puisi tersebut seperti memiliki makna yang saling
keterkaitan. Dalam bait kedua penulis seperti menceritakan bahwa dia merasa syukur dan apa
adanya dengan kondisinya yang sekarang karena dirinya sudah dewasa.
Isi dari bait ketiga menggambarkan bahwa si penulis tetap semangat dan tidak putus
asa meski pada akhirnya semua akan kembali kepada Tuhan yang MahaKuasa.
Kesimpulannya, setinggi dan seambisius apapun mimpi kita, tetap saja kita harus selalu
bersyukur dan tabah, karena semuanya akan kembali kepada Tuhan yang MahaKuasa.

Kelebihan dari puisi Derai-Derai Cemara yaitu puisinya memiliki sebuah pesan
moral yang bagus. Puisi ini seperti perubahan dalam diri seseorang yang terpisah dari
kehidupan masa lalu yang mengajarkan bahwa kita harus tetap sadar terhadap realita
kehidupan yang apa adanya. Kata-kata yang digunakan sangatlah imajinatif juga sederhana,
oleh karena itu puisi ini memiliki kesan yang indah saat dibaca.

Kekurangan dari puisi Derai-Derai Cemara yaitu memiliki latar suasana yang sedih
sehingga pembaca cenderung akan merasa sedih dan muram apabila terlalu merseapi puisi
ini. Puisi ini terlihat blak-blakan dalam mengungkapkan bahwa hidup itu seperti “sia-sia”
apabila kita salah menginterpretasikannya. “Hidup hanya menunda kekalahan.” Dalam bait
ketiga apabila pembaca menerima arti dari kata-kata tersebut dengan mentah akan menjadi
salah arti karena pada dasarnya kata-kata tersebut seperti melukiskan orang yang tidak putus
asa dan tidak memiliki tujuan, yang sebenarnya itu memiliki makna bahwa kita harus tetap
semangat dalam menjalani kehidupan sebelum akhir menutup mata.

Anda mungkin juga menyukai