Melestarikan Permainan
Tradisional
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penulisan
karya tulis ini yaitu “bagaimana cara menghidupkan kembali permainan ular naga panjang?”
C. Manfaat penulisan
Permainan ular naga panjang dapat bermanfaat bagi anak-anak :
1. Meningkatkan sosialisasi dan interaksi dengan teman sebaya, sehingga memudahkan dalam
penyesuaian sosial.
2. Melatih kelincahan dan ketangkasan anak.
3. Menumbuhkan sikap percaya diri dan tanggung jawab.
4. Mengajarkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, keterampilan dan strategi, interaksi sosial,
sportifitas dan kejujuran.
Penulis berharap setelah membaca karya tulis ini juga pembaca dapat mengetahui dan
mengembangkan permainan gobag sodor sebagai permainan tradisional yang patut ditumbuhkan
kembali karena mengandung proses pembelajaran yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun
tidak menggunakan alat.Sedangkan yang di maksud tradisional ialah segala apa yang diturunkan
atau diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. (Atik Soepandi, dkk : 1985-
1986)
Jadi permainan tradisional dapat diartikan segala perbuatan baik yang menggunakan alat atau tidak,
yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sebagai sarana hiburan atau
menyenangkan hati.
Permainan Tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur
untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus. Permainan anak tradisional
merupakan permainan yang mengandung wisdom (Suseno, 1999), memberikan manfaat untuk
perkembangan anak (Iswinarti, 2005), merupakan kekayaan budaya bangsa (Sedyawati, 1999), dan
refleksi budaya dan tumbuh kembang anak (Krisdyatmiko, 1999). Hasil kajian yang dilakukan oleh
peneliti (Iswinarti, Simposium Nasional, 2005) bahwa permainan anak tradisional mempunyai
hubungan yang erat dengan perkembangan intelektual, sosial, emosi, dan kepribadian anak.
Permainan tradisional ular naga panjang telah lahir sejak ribuan tahun yang lalu, hasil dari
proses kebudayaan manusia zaman dahulu yang masih kental dengan nilai-nilai kearifan lokal.
Meskipun sudah sangat tua, ternyata permainan tradisional ular naga panjang memiliki peran
edukasi yang sangat manusiawi bagi proses belajar seorang individu, terutama anak-anak.
Dikatakan demikian, karena secara alamiah permainan tradisional ular naga panjang mampu
menstimulasi berbagai aspek-aspek perkembangan anak yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa,
sosial, spiritual, ekologis, dan nilai- nilai/moral (Misbach, 2006). Dengan kata lain, permainan
tradisional ular naga panjang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Satu lagi langkah untuk memperkenalkan permainan tradisional adalah dengan memasukkan
permainan tradisional sebagai satu aktifitas kurikulum di peringkat sekolah atau institusi pengajian
tinggi. Kelak permainan tradisional hendaknya ditumbuhkan dan kelak permainan tradisional yang
digemari oleh mereka. Tambahan pula, pertandingan permainan tradisional antara sekolah-sekolah
akan menyemarakkan lagi semangat murid untuk memahirkan diri dengan permainan-permainan
tradisional tertentu. Langkah ini sudah tentu dapat menghidupkan kembali kegemilangan permainan
tradisional dalam kalangan generasi muda di negara kita
Kesimpulannya, permainan tradisional memang wajar dikembalikan kegemilangannya dalam
kalangan generasi muda. Semua pihak hendaklah berganding bahu untuk mempopularkan kembali
warisan bangsa yang tidak ternilai harganya ini. Bak kata pepatah, bulat air kerana pembetung, bulat
manusia kerana muafakat. Jika tidak permainan tradisional warisan berzaman ini hanya tinggal nama
sahaja pada suatu masa nanti. Kerjasama dan iltizam semua pihak akan dapat mempopularkan
kembali warisan bangsa kita sampai bila-bila. (Dr. Ghazali Lateh:2010)
Peran Permainan Tradisional(Anonim : 2013)
Permainan tradisional yang ada di berbagai Nusantara ini dapat menstimulasi berbagai aspek
perkembangan anak, seperti :
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah kehidupan dan apabila gerak tersebut berhenti
maka kehidupannya pun akan berakhir. Dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004:6)
sebagai berikut:
1) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan
demokratis melalui akivitas jasmani.
2) Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
3) Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan
Bab III
Metodologi Penelitian
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini deskriptif kualitatif yaitu memberikan
penjelasan atau diskripsi tentang permainan gobag sodor.
Gambar permainan gobag sodor
1) Cara Bermain
Cara memainkan ular naga adalah anak-anak berjumlah 5-10 orang berkumpul menjadi satu
barisan, diantara barisan tersebut dipilih tiga anak yang bertubuh besar. Dua dari mereka akan
menjadi gerbang dengan saling berpegangan tangan ke atas seperti membuat terowongan, dan
satunya akan menjadi induk bagi barisan anak-anak lainnya. Yang menarik dari permainan ular naga
adalah ketika anak-anak berbaris melewati gerbang, mereka menyanyikan lagu:
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang
Setiap lagu selesai akan ada satu anak yang tertangkap, tidak harus yang paling belakang
barisan, asalkan lagu selesai di bagian anak yang tepat di bawah gerbang. Setelah tertangkap, kedua
penjaga gerbang akan menanyakan kepada anak yang tertangkap. Jika dia menjawab salah maka
sudah diputuskan dia harus berdiri di belakang gerbang yang kanan atau kiri. Begitu seterusnya
sampai sang induk kehabisan barisan dan permainan selesai.
Dalam permainan ular naga selain terdapat kegembiraan bersama, permainan ini juga
mengajarkan untuk bersosialisasi dan kekompakan, saling membantu agar tidak terlepas gerak
meliuk sang ular naga. Saat berbaris menyerupai naga, anak-anak diajarkan untuk disiplin dalam
antrian. Tidak perlu berdesakkan karena mereka akan mendapat
C. Analisis data
Permainan ular naga adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia, yang tidak
memerlukan alat dan bahan untuk memainkannya.
Permainan ini diberi nama ular naga karena permainan ini harus melibatkan banyak pemain yang
akan membentuk barisan yang memanjang mirip dengan tubuh naga yang panjang.
Namun, permainan ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah Nusantara. Pada dasarnya
cara bermainnya sama, tapi ada pula menggunakan nyanyian yang berbeda.
Seperti Slepdur (Sulawesi Utara), Wak Wak Kung (Betawi), Ancak-ancak Alis (Jawa Tengah), Sledor
(Jawa Timur), Curik-Curik (Bali), dor-Sledor (Madura), Toko-Toko Dian(Sulawesi Selatan), Oray-
Orayan (Sunda) dan masih banyak lagi.
2) Beberapa faktor yang mempengaruhi hilangnya permainan tradisional ular naga panjang
dikalangan anak-anak
Tidak ada yang bisa membendung kuat dan derasnya arus globalisasi dan
modernisasi.Kehadirannya tanpa pandang bulu bisa melibas semua hal. Permainan lawaspun berada
dititik liminal antara ada dan tiada di era ini.Banyak bermunculan permainan alat-alat elektronik
canggih, sehigga membuat para generasi muda untuk memakainya dan lupa akan permainan yang
ada didaerah tempat mereka.