Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

Pembelajaran Dengan Media


Permainan Tradisional

Disusun oleh
ANITA DEVIE
PUSPITASARI
SMP NEGERI 3
SONGGON
2022
BAB I
PENDAHULU
AN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia kaya akan budaya, tradisi, bahkan berbagai macam permainan tradisional
anak-anak. Dibeberapa daerah, bahkan ada jenis permainan yang sama, meskipun namanya
berbeda. Permainan tradisional adalah warisan kekayaan yang perlu dilestarikan.Terlebih lagi
aneka permainan tradisional mengandung nilai-nilai positive bagi kehidupan anak.
Berbagai macam permainan tradisional berkembang di provinsi Jawa, khususnya daerah
Jawa Timur Banyuwangi. Seperti petak umpet, engklek, dakon, betengan, lompat tali, ular naga,
balap karung, gobag sodor dan masih banyak lagi bermacam-macam permainan tradisional
lainya.Seiring dengan perkembangan teknologi, sebagian besar anak-anak di jaman sekarang
jarang, bahkan tidak lagi mengenal permainan tradisional tersebut, karena mereka lebih
cenderung bermain game menggunakan alat-alat elektronik, misalnya Handphone, Ipad,
Laptop,
Komputer, Tablet, selain itu mereka juga lebih menyukai untuk bermain video game dan
youtube hingga berjam-jam.Perkembangan teknologi dewasa ini mampu menghasilkan
permainan modern seperti video game,mobile egent dan permainan modern lainnya yang
menyebabkan anak-anak Indonesia terutama anak-anak yang hidup di kota-kota besar mulai
melupakan permainan tradisional warisan Indonesia.
Banyak pihak yang cenderung berargumen bahwa permainan tradisional sudah ketinggalan
jaman. Padahal permainan tradisional terdapat banyak manfaat di dalamnya. Salah satu contoh
adalah permainan “gobag sodor”, adalah salah satu permainan tradisional yang mulai di
tinggalkan, padahal permainan ini termasuk permainan yang mudah dan murah (permainan
yang tidak perlu mengeluarkan uang)
Berdasarkan persoalan di atas maka muncul masalah dimana permainan gobag sodor mulai
menghilang. Dan anak bangsa indonesia lebih menggemari permainan modern dengan
menyebut dirinya sebagai anak gaul, sedangkan permainan tradisional dianggap permainan
Penulis
yang tertarik untuk mengkaji tentang bagaimana cara menghidupkan dan menggunakan
sebagai
jadul. pembelajaran bahasa using,supaya permainan gobag sodor,dan permainan tradisional
lainya tidak cepat punah dan juga membuktikan bahwa permainan gobag sodor bukan
permainan yang usang dan ketinggalan jaman.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penulisan
karya tulis ini yaitu “bagaimana cara siswa senang belajar bahasa using melalui permainan
tradisional yaitu permainan gobag sodor?”

C. Manfaat penulisan
Permainan gobag sodor dapat bermanfaat bagi anak-anak :
1. Dapat menambah kosakata dan melestarikan bahasa using yang selama ini tergeser oleh
bahasa gaul anak muda.
2. sosialisasi dan interaksi menggunakan bahasa using dengan teman sebaya, sehingga
memudahkan dalam penyesuaian sosial.
3. Melatih kelincahan dan ketangkasan anak.
4. Menumbuhkan sikap percaya diri dan tanggung jawab.
5. Mengajarkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, keterampilan dan strategi, interaksi sosial,
sportifitas dan kejujuran.
Penulis berharap setelah membaca karya tulis ini juga pembaca dapat melestarikan dan
berkomunikasi menggunakan bahasa using melalui permainan tradisional gobag sodor. sebagai
permainan tradisional yang patut ditumbuhkan kembali karena mengandung proses
pembelajaran yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun
tidak menggunakan alat.Sedangkan yang di maksud tradisional ialah segala apa yang diturunkan
atau
diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang.
Jadi permainan tradisional dapat diartikan segala perbuatan baik yang menggunakan alat atau
tidak, yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sebagai sarana hiburan atau
menyenangkan hati.
Permainan Tradisional dan bahasa using merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai
nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus. memberikan
manfaat untuk perkembangan anak , merupakan kekayaan budaya bangsa , dan refleksi budaya
dan
tumbuh kembang anak . Hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti bahwa permainan anak
Permainan
tradisional tradisional gobag sodor telah lahir sejak ribuan tahun yang lalu, hasil dari proses
kebudayaan
mempunyai manusia zamanyang
hubungan dahulu
eratyang masih
dengan kental denganintelektual,
perkembangan nilai – nilai
sosial, emosi, dan kepribadian
kearifan
anak.lokal. Meskipun sudah sangat tua, ternyata permainan tradisional gobag sodor memiliki
peran edukasi yang sangat manusiawi bagi proses belajar seorang individu, terutama anak-anak.
Dikatakan demikian, karena secara alamiah permainan tradisional gobag sodor mampu menstimulasi
berbagai aspek-aspek perkembangan anak yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, spiritual,
ekologis, dan nilai- nilai/moral. Dengan kata lain, permainan tradisional gobag sodor dapat digunakan
sebagai media pembelajaran.
Satu lagi langkah untuk memperkenalkan permainan tradisional adalah dengan memasukkan
permainan tradisional sebagai satu aktifitas kurikulum di peringkat sekolah. Kelak permainan
tradisional hendaknya ditumbuhkan dan kelak permainan tradisional yang digemari oleh mereka.
Tambahan pula, pertandingan permainan tradisional antara sekolah-sekolah akan menyemarakkan
lagi semangat murid untuk memahirkan diri dengan permainan-permainan tradisional tertentu.
Langkah ini sudah tentu dapat menghidupkan kembali kegemilangan permainan tradisional dalam
kalangan generasi muda di negara kita
Kesimpulannya,Bahasa daerah(using) dan permainan tradisional memang wajar dikembalikan
kegemilangannya dalam kalangan generasi muda. Semua pihak hendaklah bersemangat untuk
mempopularkan kembali warisan bangsa yang tidak ternilai harganya ini. Jika tidak bahasa using dan
permainan tradisional warisan berzaman ini hanya tinggal nama saja pada suatu masa nanti.
Kerjasama dari semua pihak akan dapat mempopulerkan kembali warisan bangsa kita ini.
Permainan tradisional yang ada di berbagai Nusantara ini dapat menstimulasi berbagai aspek
perkembangan anak, seperti :
Aspek Motorik Melatih daya tahan, daya lentur, Sensorimotorik, motorik kasar,
motorik halus.
Aspek Kognitif Mengembangkan emaginasi, kreativitas, stategi, antisipatif,
pemahaman konstektual.
Aspek Emosi Katarsis emosional, mengasah empati, pengenalan diri.
Aspek bahasa Pemahaman konsep-konsep nilai.
Aspek sosial Menjalin relasi, kerjasama, melatih
kematangan sosial, dengan teman sebaya dan meletakkan pondasi
untuk melatih keterampilan sosialisasi.
Aspek spiritual Menyadari keterhubungan dengan sesuatu
yang bersifat Agung (transcendental)
Aspek ekologis Memahami pemanfaatan elemen-elemen
alam sekitar secara bijaksana.
Aspek nilai-nilai/moral Menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi terdahulu
kepada generasi selanjutnya.
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah kehidupan dan apabila gerak tersebut
berhenti maka kehidupannya pun akan berakhir. Dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
sebagai berikut:
1. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan
demokratis melalui akivitas jasmani.
2. Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
3. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan
pemeliharaan
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini deskriptif kualitatif yaitu memberikan
penjelasan atau diskripsi tentang permainan gobag sodor.

Gambar permainan gobag sodor

1. Cara Bermain
 Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya
tidak ada garis yang rangkap.
 Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan
dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi
tim “lawan”.
 Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga
adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga
garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga
berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.
Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya
adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
 Tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling
belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.
2. Dalam permaian gobag sodor terdapat peraturan :
 Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).
 Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi
panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
 Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
 Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan
dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih
berada di wilayah start.
 Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis
start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
 Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau
keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal itu terjadi, maka akan
dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.

B. Analisis data
Istilah permainan gobag sodor dikenal di daerah jawa,termasuk jawa timur Banyuwangi,
sedangkan di daerah lain seperti kepulauan Natuna lebih di kenal dengan nama galah,
sementara di daerah kepulauan Riau di kenal dengan nama galah,tetapi di daerah Riau daratan
di sbut main cak bur, di Jawa Barat di kenal dengan nama galah asin atau galasin.
Gobag sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia, khususnya berasal dari Jawa
Timur daerah Banyuwangi.Permaianan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua
grup, dimana masing-masing grup terdiri dari 3-5 orang.Permainan ini biasanya dimainakan di
lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada, atau bisa juga dengan menggunakan
lapangan segiempat dengan ukuran 9x4 m yang di bagi menjadi enam bagian. Garis batas dari
setiap bagian, biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk
menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan
garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha
untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup
yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang) maka
orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak ditengah
lapangan. Permainan ini sangat mengasyikan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus
selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Beberapa manfaat yang terkandung dalam permainan gobag sodor
Permainan tradisional mengandung manfaat positif dan mudah di pahami untuk media
pembelajaran , pemahaman moral jika dibanding dengan permainan modern saat ini, Berikut
ini
adalah manfaat yang terkandung dalam permainan gobag sodor :
a) Mengembangkan keterampilan gerak dasar berlari dan reaksi
b) Mengembangkan sikap sosial yang dimiliki anak untuk menyelamatkan temannya dari garis
lawan.
c) Dapat melatih kecermatan anak dalam menyelesaikan suatu masalah.
d) Mengasah otak
e) Membantu proses perkembangan fisik dan psikis anak
f) Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak
g) Mengembangkan logika anak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Permainan tradisional adalah permainan yang sangat mudah untuk media pembelajaran bahasa
using. Perbedaan yang sangat mencolok antara permainan tradisional dengan permainan modern
adalah aksi interaksi, di saat anak-anak sekarang tergila-gila dengan dunia maya untuk
mengekspresikan diri mereka dan menjalin pertemanan melalui situs jejaring sosial seperti
facebook
atau twitter, anak-anak di jaman dulu mengekspresikan diri dan karakter dengan alam, minat, dan
teman sebaya secara langsung. Berlari-larian, mandi hujan, perosotan di lumpur, mandi di kolam
ikan
yang keruh, dan memanjat pohon jambu tetangga. Dari hal-hal yang masuk akal sampai yang
melampaui batas imaginasi pun dijalani dan tidak akan terlupakan.
Pada permainan modern seorang anak terbatas kemampuannya dalam hal melatih ketangkasan
dan ketrampilan tangan saja. Di samping itu pada permainan modern lebih mendidik anak untuk
bersikap malas dan tidak mau belajar berkreasi atau bahkan tidak memiliki semangat kreatif
karena
permainan tersebut hanya bersifat instan. Sedangkan pada permainan tradisional gobag
sodor dimainkan di ruang terbuka sehingga anak-anak terlibat secara langsung. Oleh karena itu
spontanitas, sportifitas dan kreatifitas anak lebih kelihatan.
Selain itu, permainan anak modern relatif mahal dan mengharuskan orang tua merogoh kocek
lebih dalam. Sangat berbeda dengan permainan gobag sodor yang murah dan kebanyakan
memanfaatkan alat-alat dan bahan alam di sekitar. Sendal jepit yang di tumpuk-tumpuk dan
dilempar dengan batu saja sudah bisa menjadi sebuah permainan yang menarik. Dua batang kayu
bisa dipakai menjadi sebuah permainan yang dikenal sebagai permaianan pantak lele. Bahkan
lapangan dan garis di tanah bisa menjadi banyak permainan-permainan menarik, contohnya
permaianan gobag sodor.
Secara langsung dan tidak langsung, permainan gobag sodor menjadi sebuah dunia yang luar biasa
yang tidak terlupakan dan mengandung nilai positif yang patut dikembangkan, seperti berlaku adil,
1. Nilai dan implementasi permainan
tidak
Hasil
curang, penelitian menunjukkan
bersosialisasi dengan temanbahwa
sebaya,nilai-nilai karakter
menghargai yangsebaya,
teman terkandung
menjadi dalam permainan
kreatif,
tradisional
memanfaatkan gobak sodor meliputi:
➢ menjaga
dan Nilai yangalam,
berhubungan
bertanggungdengan dirimenghargai
jawab, sendiri. waktu, dan masih banyak lainnya.
No Nilai Implementasi Dalam Permainan
1 Jujur Jika berada dalam kelompok yang mentas
mengakui jika
tersentuh lawan atau melewati batas mati. Dan
jika berada
2 Bertanggung jawab Melakukan tugasdalam kelompok
jaga garis denganjaga garis,
baik tidak
sesuai berbuat curang
perannya
masing-masing, sebagai anggota kelompok denganyang menjaga
keluar dari garis penjagaan.
garis horizontal ataupun jaga garis vertikal.
3 Bergaya hidup sehat Sebagai anggota tim yang menjaga garis berlari mengejar
lawan dan sebagai anggota kelompok yang mentas harus
menghindari sentuhan lawan merupakan kegiatan yang
memerlukan tenaga sama seperti kegiatan berolahraga.
4 Disiplin Anak-anak mematuhi ketentuan dan peraturan dalam
permainan gobak sodor.
5 Kerja keras Anak-anak berusaha keras menerobos garis-garis yang dijaga
lawan untuk mendapatkan nilai dan kemenangan. Kerja keras
ditunjukkan kelompok yang sedang jaga garis dengan
berusaha
mengejar anggota kelompok yang sedang mentas untuk
menyentuhnya agar keadaan menjadi berbalik
6 Percaya diri Ketika mulai bermain anak-anak tidak pernah berpikir
untuk kalah duluan, mereka yakin terhadap
kemampuannya untuk menang dan dengan berani
menghadapi lawan dalam permainan.

➢ Nilai yang berhubungan dengan sesama.


No Nilai Implementasi dalam permainan
1
Sadar akan hak dan Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang
kewajiban diri dan menjadi hak diri sendiri dan orang lain serta
orang lain tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain dalam
permainan. Melintas di garis yang telah dibuat adalah
kewajiban penjaga garis, dan hak anggota kelompok yang
mentas melewati garis penjagaan tersebut melalui jalur
manapun selama masih dalam arena permainan gobak
sodor.
2 Patuh pada aturan- Sikap menurut dan taat pada aturan-aturan permainan
aturan sosial serta keputusan bersama yang telah disepakati bersama
dalam bermain.
3 Menghargai karya Menerima kekalahan dan menghargai kemenangan tim
dan prestasi orang lawan.
lain
4 Demokratis Anak-anak berunding menentukan permainan yang akan
dimainkan, membagi anggota kelompok dengan
hompimpah dan menetukan kelompok pertama yang
mentas dengan suit antara ketua kelompok.

2. Beberapa faktor yang mempengaruhi hilangnya permainan tradisional gobag sodor dikalangan
anak-anak
Tidak ada yang bisa membendung kuat dan derasnya arus globalisasi dan
modernisasi.Kehadirannya tanpa pandang bulu bisa melibas semua hal. Permainan lawaspun
berada dititik liminal antara ada dan tiada di era ini.Banyak bermunculan permainan alat-alat
elektronik canggih, sehigga membuat para generasi muda untuk memakainya dan lupa akan
permainan yang ada didaerah tempat mereka.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hilangnya permainan gobag sodor :
❖ Sarana dan tempat bermain tidak ada
Salah satu faktor yang turut membantu percepatan punahnya permainan tradisional
adalah karena semakin hilangnya lahan-lahan terbuka (lapangan) yang biasa dijadikan
tempat bermain dan berkreasi bagi anak-anak. Lahan terbuka, selain sebagai area
resapan air hujan yang baik juga merupakan faktor kunci lestarinya permainan-
permainan yang menurut sebagian orang sudah usang, disamping itu pula adanya
lapangan sebagai ruang publik mampu mendorong dan menciptakan kreativitas yang
ada
dalam lingkungan tersebut. Dari miskinnya lahan bermain yang tersedia maka akhirnya
mereka mencari pilihan permainan yang lain, tentu saja dalam hal ini adalah rentalan
❖ Adanya penyempitan
perangkat game waktu
yang modern.
Semakin kompleksnya tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani
menyebabkan mereka sibuk dengan tuntutan disekolahnya. Dengan banyaknya tugas-
tugas sekolah dan tuntutan kurikulum yang semakin tinggi mengakibatkan waktu
mereka
tersita. Sehingga mereka lebih memilih permainan instan yang tidak mengeluarkan
banyak tenaga dan bisa dilakukan di rumah. Sekarang ini banyak anak yang memiliki PS
di
rumah masing-masing.
❖ Permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak
memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam
bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu orang lain untuk bermain.
❖ Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka
tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya
masyarakatnya kepada generasi di bawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada
setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan
tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan
siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.

3. Mengapa bahasa daerah (bahasa using) perlu dilestarikan?


Dalam kajian sosial budaya, Bahasa daerah (bahasa using) merupakan salah satu warisan
budaya. Dan warisan budaya memiliki keperluan untuk dilestarikan dan dipertahankan
keberadaannya. Unsur ini merupakan sebuah sarana sosialisasi yang efektif dari nilai-nilai yang
dipandang penting oleh suatu masyarakat. Nilai–nilai ini kemudian dapat menjadi pedoman
hidup, pedoman berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa using sebenarnya mengandung banyak nilai filosofisnya, yaitu yang terwujud dalam
fungsinya sebagai suatu media untuk menurunkan pesan-pesan budaya pada generasi
berikutnya. Selain itu Bahasa daerah(bahasa using) perlu tetap dilestarikan karena mempunyai
khas daerah tersebut yaitu Banyuwangi.

4. Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan bahasa using :
➢ Dengan cara memperkenalkan kembali kepada anak, melalui pembelajaran di sekolah.
➢ Membangun komunitas, kita bisa membangun komunitas di lingkungan masyarakat, hal ini
membantu untuk turut melestarikan bahsa using.
➢ Mengadakan workshop dan lomba sastra bahasa using.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penulisan karya tulis ini, maka dapat disimpulkan bahwa melestarikan bahasa
using dengan media pembelajaran permainan tradisional gobag sodor merupakan salah satu
permainan daerah yang sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya, selain itu terdapat
beberapa manfaat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan anak-anak, .Faktor utama yang menyebabkan menurunya anak anak
menggunakan bahasa using sebagai bahasa sehari hari karena derasnya arus globalisasi dan
modernisasi.Jadi Permainan tradisional merupakan salah satu media pembelajaran untuk
mempermuda siswa siswi belajar bahasa using dan melestarikan bahasa using.

B. Saran
Kita sebagai penerus bangsa harus tetap mencintai berbagai macam Bahasa daerah
permainan tradisional walaupun kita hidup di jaman yang modern tetapi kita tidak boleh
meninggalkanbahasa daerah kita (bahasa using) dan permainan tradisional yang telah
diwariskan oleh nenek moyang kita, selain itu kita harus menumbuhkan dan melestarikan
bahasa using melalui permainanan tradisional yang sekarang telah hilang di kalangan anak-
anak.

Anda mungkin juga menyukai