OLEH :
MUHAMMAD RIO INDAR JAYA
C1B120006
PENJASKES 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas
terselesaikannya makalah ini, tanpa pertolongonnya penyusun tidak akan menyelesaikan
dengan baik.
Diharapkan makalah ini bermanfaat untuk menambah informasi tentang ilmu permainan
Tradisional. Makah ini disusun dengan berbagai rintangan baik dari luar maupun dari
dalam. Namun dengan penuh kesabaran dan ketekunan akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan atau jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata saya
ucapkan terimkasih.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan
1. Bisa mengetahui sejarah permainan tradisional
2. Bisa mengetahui permainan tradisional Engrang
3. Bisa mengetahui permainan tradisional Terompah
7
BAB II
PEMBAHASAN
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak
tersebar di berbagai penjuru nusantara terutama pada masyarakat pedesaan yang
sulit untuk menemukan permainan modern. Permainan tradisional sudah hampir
punah terlupakan dan terganti dengan permainan modern. Sebaiknya ada upaya
dari orang tua atau dewasa yang pernah mengalami fase bermain, untuk
memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan-permainan tersebut, karena
permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak-anak.
Pada masa usia 3-5 tahun merupakan masa permainan. Bermain sebagai kegiatan
yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Bermain pada
hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang memiliki karakteristik aktif dan
menyenangkan. Bermain juga dilakukan
secara suka rela dan biasanya muncul dari motivasi internal. Kegiatan bermain
biasanya bersifat simbolik atau pura-pura karena tidak terjadi secara nyata.
Bermain memiliki arti yang penting bagi anak, meskipun kegiatan bermain ini
tidak terjadi nyata, Mainan mempunyai manfaat antara lain untuk: (a)
mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak; (b) memenuhi kebutuhan
emosi anak; (c) mengembangkan kreatifitas dan kemampuan bahasa anak; (d)
membantu proses sosialisasi anak. Bermain juga berfungsi untuk
8
mengembangkan aspek perkembangan anak antara lain mengembangkan
kemampuan motorik, kognitif, afektif, bahasa serta aspeksosial.8
Di daerah Batak Toba, Egrang atau Marjalengkat ini pada waktu tempo
dulu sering dilakukan sebagai ajang adu ketangkasan yang berdaya guna untuk
meningkatkan kemampuan berlari dengan memakai alat bantu dua tongkat.
Biasanya tongkat tersebut terbuat dari batang pohon bambu. Dan jenis olah raga
ini dilakukan pada siang hari. Keseimbangan tubuh sangat diperlukan. Sebab pada
Marjalengkat ini kedua kaki tidak boleh menginjak tanah. Bagian tubuh hanya
dipikul alat bantu dua buah tongkat dan harus bisa berlari melintasi badan jalan
dan bahkan sering dilakukan melintasi sungai.
3.Pada bagian pertama (untuk dijadikan pijakan), dipotong lagi sehingga panjang
bambu tersebut menjadi 20-30 cm.
4.Pada salah satu ruas kedua bambu yang berukuran panjang dilubangi untuk
memasukkan bambu yang berukuran pendek sebagai pijakan, kemudian pasangkan
bambu yang pendek tersebut kedalam bambu panjang yang sudah dilubangi
sebelumnya.
5.Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka bambu tersebut siap untuk
digunakan.
1.Menyiapkan Egrang
3.Posisikan Egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan
satunya di belakang.
4.Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan Egrang diikuti kaki satunya.
5.Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi
seimbang.
Nilai kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik
apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam
permainan.
Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai perilaku dalam permainan. Nilai ini berupa
kehadiran dan mentaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus
melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang
banyak tersebar di berbagai penjuru nusantara terutama pada masyarakat
pedesaan yang sulit untuk menemukan permainan modern. Permainan tradisional
sudah hampir punah terlupakan dan terganti dengan permainan modern.
Sebaiknya ada upaya dari orang tua atau dewasa yang pernah mengalami fase
bermain, untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan-
permainan tersebut, karena permainan tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan anak-anak.
Egrang merupakan permainan dengan menggunakan galah atau tongkat
sebagai pijakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas
tanah.Egrang bisa dimainkan dimana saja, di lapangan, pantai, dan sebagainya.
Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu
permainan tradisional. Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es
yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5
orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-
masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji
ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran.
12
DAFTAR PUSTAKA
https:///www.anakmandiri.org/2016/11/29/permainan-tradisional-engrang
https://www.pengetahuanku13.net/2018/04/permainan-tradisionsal-terompah