Anda di halaman 1dari 12

1

Mata Kuliah : Permainan Tradisional


Dosen pengampuh:Kurbiah Rusli S.Pd.,M.Pd

“Permaina Tradisional Engrang dan Terompah”

OLEH :
MUHAMMAD RIO INDAR JAYA
C1B120006
PENJASKES 20

PRODI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZY MAKASSAR
2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas
terselesaikannya makalah ini, tanpa pertolongonnya penyusun tidak akan menyelesaikan
dengan baik.

Diharapkan makalah ini bermanfaat untuk menambah informasi tentang ilmu permainan
Tradisional. Makah ini disusun dengan berbagai rintangan baik dari luar maupun dari
dalam. Namun dengan penuh kesabaran dan ketekunan akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan atau jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata saya
ucapkan terimkasih.

Makassar 18 desember 2021

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah permainan Tradisional

B. Permainan Tradisional Engrang

C. Permaina Tradisional Terompah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke


Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya.
Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis
teknologi yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan
tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, Permainan tradisional perlahan-
lahan mulai terlupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari
mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.

Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-


anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bias juga untuk menyehatkan
badan bias juga permainan tradisional adalah sebagai olaragah karena semua
permainan mengunakan gerak badan yang ekstra, permainan tradisional
sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak
langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan,
kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Para
psikolog menilai bahwa sesungguhnya mainan tradisional mampu membentuk
motorik anak, baik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang mampu
membentuk motorik anak adalah dakon. Motorik halus lebih digunakan dalam
5
permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji
secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotakkannya dengan satu tangan.
Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para
pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional Koreadengan
permainan modern. Pada umumnya, mainan tradisional adalah permainan yang
membutuhkan lebih dari satu pemain, Hal ini sangat berbeda dengan pola
permainan modern. Kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam
permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya mainan
modern berbentuk permainan individual di mana anak dapat bermain sendiri tanpa
kehadiran teman-temannya. Sekalipun dimainkan oleh dua anak, kemampuan
interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlihat. Pada dasarnya sang anak
terfokus pada permainan yang ada di hadapannya. Mainan modern cenderung
bersifat agresif, sehingga tidak mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari
mainan ini. Meskipun permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada
beberapa anak Indonesia di daerah-daerah terpencil yang memainkan permainan
ini di kota besar seperti surabaya, masih ada anak yang bermain permainan
tradisional. Bahkan, permainan tradisional juga digunakan oleh para psikolog
sebagai terapi pengembangan kecerdasan anak.
6
B. Rumusan Masalah
1. Bgamana sejarah permainan tradisional?
2. Apa itu permainan tradisional Engrang?
3. Apa itu permainan tradisional Terompah?

C. Tujuan
1. Bisa mengetahui sejarah permainan tradisional
2. Bisa mengetahui permainan tradisional Engrang
3. Bisa mengetahui permainan tradisional Terompah
7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah permainan Tradisional

Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak
tersebar di berbagai penjuru nusantara terutama pada masyarakat pedesaan yang
sulit untuk menemukan permainan modern. Permainan tradisional sudah hampir
punah terlupakan dan terganti dengan permainan modern. Sebaiknya ada upaya
dari orang tua atau dewasa yang pernah mengalami fase bermain, untuk
memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan-permainan tersebut, karena
permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak-anak.

Permainan tradisional sering disebut juga dengan permainan rakyat, merupakan


permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu terutama tumbuh
dimasyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kebanyakan permainan tradisional
dipengaruhi oleh alam lingkungannya, oleh karena itu permainan tradisional
selalu menarik, menghibur sesuai dengan kondisi saatitu.7

Pada masa usia 3-5 tahun merupakan masa permainan. Bermain sebagai kegiatan
yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Bermain pada
hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang memiliki karakteristik aktif dan
menyenangkan. Bermain juga dilakukan

secara suka rela dan biasanya muncul dari motivasi internal. Kegiatan bermain

biasanya bersifat simbolik atau pura-pura karena tidak terjadi secara nyata.
Bermain memiliki arti yang penting bagi anak, meskipun kegiatan bermain ini
tidak terjadi nyata, Mainan mempunyai manfaat antara lain untuk: (a)
mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak; (b) memenuhi kebutuhan
emosi anak; (c) mengembangkan kreatifitas dan kemampuan bahasa anak; (d)
membantu proses sosialisasi anak. Bermain juga berfungsi untuk
8
mengembangkan aspek perkembangan anak antara lain mengembangkan
kemampuan motorik, kognitif, afektif, bahasa serta aspeksosial.8

B. Permainan tradisional Engrang


Merupakan salah satu bentuk kegiatan olah raga tradisional yang dapat
dijumpai di berbagai daerah Indonesia dengan nama berbeda. Seperti di Bengkulu
disebut Ingkau yang berarti sepatu bambu. Sumatera Barat dinamakan Tengkak-
tengkak. Lampung disebut Egrang yang berarti terompah pancung, terbuat dari
pohon bambu bulat panjang dan di Jawa Tengah dikatakan Jangkungan/Egrang
yang diambil dari nama burung berkaki panjang, Batungkau di Kalimantan
Selatan, Tilako di Sulawesi Tengah, dan Marjalengkat di Batak Toba.

Di Pulau Jawa, permainan Egrang banyak dijumpai dan dimainkan


layaknya permainan biasa, yaitu dengan berjalan kaki. Namun di daerah Sulawesi
Tengah, Egrang biasanya digunakan untuk perlombaan balapan Egrang. Tidak
hanya sekedar balapan, tapi juga sambil saling menjatuhkan dengan cara memukul
kaki Egrang lawan.

Di daerah Batak Toba, Egrang atau Marjalengkat ini pada waktu tempo
dulu sering dilakukan sebagai ajang adu ketangkasan yang berdaya guna untuk
meningkatkan kemampuan berlari dengan memakai alat bantu dua tongkat.
Biasanya tongkat tersebut terbuat dari batang pohon bambu. Dan jenis olah raga
ini dilakukan pada siang hari. Keseimbangan tubuh sangat diperlukan. Sebab pada
Marjalengkat ini kedua kaki tidak boleh menginjak tanah. Bagian tubuh hanya
dipikul alat bantu dua buah tongkat dan harus bisa berlari melintasi badan jalan
dan bahkan sering dilakukan melintasi sungai.

Egrang merupakan permainan dengan menggunakan galah atau tongkat


sebagai pijakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas
tanah.Egrang bisa dimainkan dimana saja, di lapangan, pantai, dan sebagainya.
Cara membuat Egrang

1.Siapkan 2 buah bambu, panjangnya 1-3 meter.

2.Potong kedua bambu tersebut menjadi 2 bagian.


9

3.Pada bagian pertama (untuk dijadikan pijakan), dipotong lagi sehingga panjang
bambu tersebut menjadi 20-30 cm.

4.Pada salah satu ruas kedua bambu yang berukuran panjang dilubangi untuk
memasukkan bambu yang berukuran pendek sebagai pijakan, kemudian pasangkan
bambu yang pendek tersebut kedalam bambu panjang yang sudah dilubangi
sebelumnya.

5.Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka bambu tersebut siap untuk
digunakan.

Cara memainkan Egrang

1.Menyiapkan Egrang

2.Menegakkan Egrang dan sedikit condong ke depan

3.Posisikan Egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan
satunya di belakang.

4.Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan Egrang diikuti kaki satunya.

5.Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi
seimbang.

6.Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki di antara Egrang.Usahakan bermain di


tempat yang luas.

Nilai yang terkandung dalam permainan Egrang


adalah kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Selain itu bermain egrang
dapat memupuk keberanian, mengasah kemampuan keseimbangan tubuh serta
koordinasi tangan dan kaki. Bermain Egrang juga mengajarkan kesabaran dan
ketekunan dalam berusaha belajar Egrang.
10

C. Permainan Tradisional Terompah


Permainan Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu
permainan tradisional. Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es
yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5
orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-
masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji
ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran.

Sejarah perkembangan permainan terompah panjang merupakan permainan


tradisional dari daerah sepanjang perairan sungai Rokan, baik rokan kiri maupun
rokan kanan, Kabupaten Kampar, maupun rokan bagian hilir. Bahkan terompah
panjang sudah berkembang sampai Bagian Siapi-api, Bengkalis, dan Riau.
Hingga sekarang permainan terompah panjang telah merakyat di seluruh wilayah
indonesia. Permainan ini sering di lakukan dalam perlombaan perayaan hari
Kemerdekaan RI, atau dijadikan salah satu permainan pada Olahraga Rekreasi
(Outbond).
Tujuan Permainan Terompah Panjang
Permainan Terompah Panjang memiliki nilai afektif, kognitif dan psikomotor
sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yaitu terdiri
dari:
Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai
afektif yang baik disini maksudnya setiap anggota serius dalam bermain dan
melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

Nilai kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik
apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam
permainan.
Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai perilaku dalam permainan. Nilai ini berupa
kehadiran dan mentaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus
melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang
banyak tersebar di berbagai penjuru nusantara terutama pada masyarakat
pedesaan yang sulit untuk menemukan permainan modern. Permainan tradisional
sudah hampir punah terlupakan dan terganti dengan permainan modern.
Sebaiknya ada upaya dari orang tua atau dewasa yang pernah mengalami fase
bermain, untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan-
permainan tersebut, karena permainan tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan anak-anak.
Egrang merupakan permainan dengan menggunakan galah atau tongkat
sebagai pijakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas
tanah.Egrang bisa dimainkan dimana saja, di lapangan, pantai, dan sebagainya.
Terompah Panajang atau biasa disebut Bakiak adalah salah satu
permainan tradisional. Bahannya dibuat dari kayu panjang seperti seluncur es
yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 3-5
orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-
masing tim berlomba untuk sampai ke finish. Permainan ini menguji
ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran.
12

DAFTAR PUSTAKA
https:///www.anakmandiri.org/2016/11/29/permainan-tradisional-engrang
https://www.pengetahuanku13.net/2018/04/permainan-tradisionsal-terompah

Anda mungkin juga menyukai