Oleh :
NIM : 1603620058
Halaman
3.1 Kesimpulan............................................................................... 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Penulis ingin memberikan informasi mengenai perkembangan permainan anak
mulai dari permainan anak tradisonal hingga permainan anak modern
3
BAB II
PEMBAHASAN
Permainan bekel yang awal mulanya berasal dari tanah Jawa ini
merupakan permainan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan menyebarnya permainan bekel di berbagai daerah di
Indonesia sebagai media permainan namun dengan beberapa variasi. Contohnya,
di Jawa Timur permainan ini dimainkan menggunakan bola karet seukuran bola
pingpong dan biji bekel yang terbuat dari kuningan atau plastik. Sementara di
Jawa Barat, permainan bekel disebut dengan beklen umumnya menggunakan
biji kuwuk kerang sebagai biji bekel. Lain halnya di Kepulauan Riau, permainan
bekel memiliki sebutan besimbang, dimainkan dengan bola bekel yang terbuat
dari kulit kerang yang telah dipoles sehingga permukaannya menjadi licin dan
berbentuk seperti bola. Ada pula ditemui di Gorontalo, anak-anak pada
umumnya menggunakan bola kasti sebagai bola ponti atau bola bekel.
4
2.3 Tujuan Bermain Bola Bekel
Bermain bola bekel bermanfaat untuk melatih gerak motorik serta
keterampilan si Kecil dalam mengatur ritme antara waktu pemantulan bola dan
mengambil atau membetulkan biji bekel, koordinasi antara indera penglihatan
dengan kecepatan tangan, serta kemampuannya untuk fokus dan berkonsentrasi.
Bermain bola bekel bermanfaat untuk melatih gerak motorik serta keterampilan
si Kecil dalam mengatur ritme antara waktu pemantulan bola dan mengambil
atau membetulkan biji bekel, koordinasi antara indera penglihatan dengan
kecepatan tangan, serta kemampuannya untuk fokus dan berkonsentrasi.
5
2.1 Deksripsi Permainan
A. Aturan cara bermain bola bekel
- Pertama, bola dan biji bekel itu digenggam menjadi satu, kemudian bola
dilempar setinggi kurang lebih 30 cm. Setelah bolanya turun dan
memantul, biji bekel dilepas dalam posisi acak. Lempar lagi bolanya,
lalu kita ambil biji bekel satu per satu, dua-dua, tiga-tiga, dan seterusnya
sampai habis.
- Kedua, biji bekel yang sudah dilepas dari genggaman dibalikkan hingga
posisinya menghadap ke atas atau istilahnya ‘mlumah’. Kemudian,
semua biji bekel dibalikkan lagi menjadi posisi tengkurap atau
‘mengkurep’.Setelah itu, biji bekel diubah lagi posisinya hingga sisi yang
halus menghadap ke atas. Dan terakhir, ubah lagi posisinya hingga sisi
yang halus menghadap ke bawah.
- Ketiga, permainan akan dinyatakan berakhir/berhenti atau istilahnya
mati, jika saat pengambilan biji bekel tangan si pemain mengenai atau
menyentuh biji bekel yang lain.Pemain yang lebih dulu menyelesaikan
permainan, dialah yang pemenangnya.
-
B. Gambar Skema Permainan Bola Bekel
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permainan bola bekel dapat dijadikan sarana pembelajaran pendidikan jasmani.
Permainan ini mengandung unsur gerak dan pola berpikir seperti menangkap,
ketelitian, dan ketangkasan memberikan keterampilan pada siswa dalam
penguasaan keterampilan fisik dimana proses pendidikan jasmani itu sendiri
berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga. Permainan bola bekel
meningkatkan penguasaan keterampilan fisik siswa serta meningkatkan
kemampuan berpikir siswa dalam memilih strategi untuk permainan,
menumbuhkan keterampilan sosial siswa, dan menumbuhkan moral bangsa pada
siswa melalui kerja sama dalam permainan. Pembelajaran jasmani dengan
menggunakan permainan tradisional bola bekel juga menumbuhkan rasa cinta
tanah air siswa dengan maminkan permainan ini siswa berarti ikut melestarikan
budaya nenek moyang agar tidak hilang ditinggal zaman.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://tgrcampaign.com/read/77/mengenal-permainan-tradisional-bekel
https://gpswisataindonesia.info/sejarah-permainan-tradisional-bekel-gatheng/
https://jatim.antaranews.com/berita/237464/bermain-bola-bekel