Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai gadget yang bisa melakukan
apa saja termasuk permainan, dari mulai permainan online ataupun offline
membuat permainan-permainan yang dulu pernah kita lakukan seakan menghilang
tidak pernah terlihat lagi di lingkungan masyarakat. Banyak anak-anak yang lebih
memilik bermain angry birds, coc, Get Rich di tablet atau ponsel dibandingkan
bermain petak umpet, bermain gobak sodor dilapangan . Alasannya beragam,
mulai dari panas kalau main di luar ataupun permainan tradisional sudah tidak
zaman-nya lagi. Padahal hampir semua permainan tradisional itu mampu
memberikan lebih banyak dampak positif daripada dengan hanya bermain dengan
gadget.
Salah satu permainan tradisonal yang sudah mulai tersisih oleh gadget dan
jarang sekali dimainkan oleh anak-anak ialah “Boy-boyan”. Permainan seperti apa
ini? permainan yang dikhususkan untuk anak laki-laki?Tentu saja bukan
dikhususkan untuk anak laki-laki, anak perempuan pun bisa bermain boy-boyan.
Salah satu permainan tradisonal yang sudah mulai tersisih oleh gadget dan
jarang sekali dimainkan oleh anak-anak ialah “Boy-boyan”. Permainan seperti
apa ini? permainan yang dikhususkan untuk anak laki-laki?Tentu saja bukan
dikhususkan untuk anak laki-laki, anak perempuan pun bisa bermain boy-boyan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Pengertian Permainan Tradisional Boy boyan?
2. Jelaskan Sejarah Permainan Boy-boyan?
3. Apa Saja Teknik dan Aturan Permainan Boy-boyan?
4. Bagaimana Cara Bermain Permainan Boy-boyan?
5. Apa Manfaat Permainan Boy-boyan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Permainan Tradisional Boy boyan
2. Untuk Mengetahui Sejarah Permainan Boy-boyan
3. Untuk Mengetahui Teknik dan Aturan Permainan Boy-boyan
4. Untuk Mengetahui Cara Bermain Permainan Boy-boyan
5. Untuk Mengetahui Manfaat Permainan Boy-boyan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permainan Tradisional Boy boyan


Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi
Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh
anak laki-laki. Tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak
perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki
nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misal, di daerah Pati, Jawa Tengah,
permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah Sunda, ada yang
menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya bebencaran. Dan di
beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, karena katanya suara
yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang digunakan dalam permainan
mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara “Gebok”.
Permainan yang diikuti beberapa orang minimal 3 orang bahkan bisa lebih,
boy-boyan sendiri sejenis permainan seperti bola sebesar kempalan tangan yang di
dalamnya boleh di isi dengan lipatan kertas atau kain yang penting bisa berbentuk
bola kecil serta ada tumpukan genting pecah minimal 7 tingkat.

2.2 Sejarah Permainan Boy-boyan


Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi
Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh
anak laki-laki. Tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak
perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki
nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya, di daerah Pati, Jawa
Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah Sunda,
ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya Bebencaran. Dan
di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, karena katanya suara
yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yangdigunakan dalam permainan
mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkansuara “Gebok”.
Walaupun memiliki sebutan yang berbeda-beda, pada intinya permainan
boy- boyan ini adalah sama. Permainan tradisional dari Jawa Barat ini
memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat
strategi. Boy-boyan sendiri biasanya terdiri dari lima hingga sepuluh pemain yang
dibagi menjadi dua kelompok dan dilakukan di lapangan yang cukup luas.

2.3 Teknik dan Aturan Permainan Boy-boyan


1. Permainan dimulai membentuk regu bertahan dan regu penyerang dengan
melakukan suit, Tim yang menang menjadi tim penyerang, dan yang kalah
suit akan menjadi tim penjaga.
2. Anak-anak dari tim penyerang akan bergantian melemparkan bola ke arah
susunan genteng supaya roboh. Ketika susunan genteng tersebut berhasil
ditembak dan roboh berserakan, maka anggota tim penyerang akan
berlarian menjauhi anak-anak dari tim jaga.
3. Selanjutnya, tim penyerang harus menyusun kembali menara genteng yang
berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain jaga.
Jika pemain penyerang terkena tembakan akan menjadi pemain bertahan
dan sebaliknya.
4. Biasanya yang menjadi tim jaga akan berteriak-teriak untuk mengoper
bola supaya sedapat mungkin berhasil menembakan bola ke arah anggota
badan tim penyerang. Sedangkan tim penyerang akan berusaha sebaliknya,
yaitu menjauhi tim penjaga supaya bisa menghindari tembakan. Tim
penjaga berusaha untuk menyusun genteng tersebut menjadi susunan utuh
kembali.
5. Jika tidak ada yang terkena lemparan bola oleh tim jaga, dan susunan
genteng berhasil kembali disusun tegak, maka permainan berakhir dengan
skor 1-0 untuk tim penyerang. Selanjutnya permainan akan diulang seperti
itu hingga dapat ditentukan .tim pemenang permainan
Permainan boy-boyan ini memang sederhana. Tapi dibalik kesederhanaan itu
kami diajarkan tentang bagaimana cara bekerja sama dalam satu tim, yaitu
berusaha untuk melindungi kawan supaya tidak terkena tembakan bola lawan.
Disamping itu, permainan ini juga melatih konsentrasi. Konsentrasi ketika
menembakan bola supaya tepat mengenai genteng dan bisa merobohkannya.
Pelajaran lain yang dapat diambil dari permainan boy-boyan ini adalah kami
belajar tentang ketepatan dan kecepatan ketika harus menghindari tembakan bola
lawan dan menyusun kembali genteng yang berserakan.

2.4 Cara Bermain Permainan Boy-boyan


1. Bawa keluar ruangan, ini jelas karena tidak memungkinkan bermain yang
membutuhkan banyak gerak hanya mengandalkan ruang kelas, jelas tidak
akan efektif dan buang - buang waktu. Bawalah siswa ke lapangan
sekolah, atau tempat terbuka yang masih sekitar lokasi sekolah, jangan
dibawa ke stadion juga, kejauhan.
2. sediakan 2 buah bola tenis , (tenis lapang loh yah ) .
3. Bagi 2 kelompok besar dalam satu kelas, misalnya jika jumlah satu kelas
50 orang, guru bisa membagi anak - anak menjadi 2 kubu besar berisikan
masing - masing 25 orang, apakah isinya ada perempuan saja atau
dicampur. Penulis sarankan agar dicampur kan (bukan dalam tanda kutip),
maksudnya perempuan dan laki - laki berada dalam setiap kelompok,
karena permainan ini membutuhkan skill dan kemampuan fiisik yang
mumpuni. Dan jika siswa perempuan harus melawan siswa laki - laki jelas
akan kalah telak si kelompok perempuan. Kan kasian...
4. Setelah terbentuk 2 kubu besar, berilah nama setiap kelompok itu, agar
anak lebih antusias. misalnya kelompok "Matahari" dan kelompok
"Bulan".
5. Buat garis pembatas lapang, seperti peraturan sepak bola, volly atau cabor
lain yang menggunakan lapangan.
6. Bagi lapangan menjadi dua, untuk masing - masing kubu / kelompok,
biarkan anak - anak menempatinya.
7. Daaannn, permainannya simpel, yaitu 2 bola diberikan kepada masing -
masing kubu, jadi masing - masing kubu mendapatkan 1 bola.
8. Pada intinya semua permainan mencari pemenang, dan konsekuensinya
kelompok lain kalah. Nah cara agar mendapat kemenangan tersebut.
Semua anak yang berada pada masing - masing kubu harus melempar bola
ke kubu lain ( dengan arti si bola tersebut mengenai salah satu pemain,
bagian yang boleh dikenai bola hanya dari bagian pinggang sampai kaki,
jadi jika menganai perut atau pelipis (bahaya) itu tidak sah atau bisa
dianggap tidak kena.
9. Jika salah satu pemain terkena bola, maka pemain tersebut keluar dari
lapangan bagian dalam dimana tempat 25 anak bermain dan berjaga di
garis luas pemain lawan. Hal ini bisa menguntungkan, karena sisa pemain
yang di dalam lapangan bisa mengoper bola ke pemain yang berjaga di
garis luar lawan, untuk melempar bola dan mengenai lawan.
10. aturan lainnya, bola tidak boleh digenggam dan dibawa lari, guru bisa
membunyikan peluit jika kedapatan ada salah satu anak melakukan
demikian.
11. Tips and trik dari permainan ini adalah harus mempunyai skill dalam hal
menangkap bola, mampu berkordinasi dengan teman dan melempar
dengan tepat sasaran.
12. Dan teruslah berlanjut, masing - masing kubu harus mempertahankan
anggota dalam kubunya.
13. Permainan dikatakan berakhir jika salah satu kubu sudah kosong atau
semua pemain dalam 1 kubu semua terkena lemparan bola. Dan
pemenangnya adalah kubu yang masih menyisakan anggotanya dalam
lapangan.

2.5 Manfaat Permainan Boy-boyan


Selain sebagai hiburan permainan tradisional boy-boyan ternyata memiliki
banyak manfaat yang sangat dibutuhkan oleh anak. Manfaat permainan boy-boyan
dapat dikelompokkan dalam kelompok kognitif, afektif, psikomotor, dan
emosional..
1. Aspek kognitif. Nilai kognitif yang terkandung didalam permaianan boy-
boyan ini yaitu para pemain penyerang harus ber4ikir agar mereka dapat
menyusun kembali menara tanpa terkena bola dari kelompok penjaga,
begitu juga dengan kelompok penjaga harus berusaha menggagalkan usaha
yang dibuat kelompok pemenang untuk menyusun menara. 6leh kerana
itu, pemain harus memikirkan dan merencanakan strategi dengan baik agar
dapat menjadi pemenang.
2. Aspek afektif. Nilai afektif yang ada di dalam permainan boy-boyan ini
diantaranyaadalah memahami konsep sportivitas. Melalui permainan ini
anak belajar bersikap sportiif, yaitu bermain secara jujur, memperlihatkan
sikap menghargai pemain lain, menerima kemenangan dengan sikap wajar
atau menerima kekalahan secara terbuka. Mengenal kerja sama.
Pentingnya kerjasama juga dapat dipelajari anak melalui permainan
tradisonal ini. Meningkatkan kepercayaan diri. Dalam permainan
tradisional rasa percaya diri anak dapat ditumbuhkan. Rasa percaya diri ini
sangat penting sebagai bekal dirinya menghadapi berbagai tantangan
dalam kehidupannya di kemudian hari.
3. Aspek psikomotor yang terkandung didalam permaianan tradisional boy-
boyan yaitu, melatih kemampuan fisik anak. Dalam permainan tradisional
ini gerak fisik sangat ditekankan. Memainkan permainan ini amat
baik untuk meyalurkan energi anak yang berlebih karena anak memang
harus banyak bergerak. Dalam permainan ini anak dituntut untuk aktif
berlari, kelompok pemenang berusaha menghidari bola yang dilempar
kelompok penjaga dan kelompok penjaga berusaha melempar bola agar
mengenai kelompok pemain.
4. Aspek sosial, melalui permainan ini anak dapat bersosialisasi dengan
teman-temannya.Permainan tradisonal memungkinkan adanya interaksi
sosial. Interaksi dalam permainan tradisonal mendorong anak untuk belajar
tentang konsep berbagi, menanti giliran, bermain secara fair, juga
mengajarkan arti kemenangan dan kekalahan. Melalui kontak nyata
dengan orang lain, anak belajar menemukan siapa dirinya di tengah ruang
lingkup pergaulan, apa yang bisa dilakukan, bagaimana dia mampu
menyesuaikan diri dengan situasi di sekitanya.
5. Aspek emosinal. Dengan adanya permainan ini anak akan belajar
mengelola emosi. Pengelolaan emosi sangat penting bagi anak agar dapat
mengendalikan diri di kehidupans osialnya. Selain itu, permainan ini dapat
memberikan rasa senang sekaligus untuk melepaskan ketegangan yang
dialami anak-anak setelah mengkuti palajaran di sekolah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Permainan boy boyan selain mudah dalam memainkannya , juga tidak
memerlukan biaya yang banyak. Permainan ini memiliki banyak manfaat bagi
anak-anak baik secara jasmani maupun rohani. Dengan melestarikan permainan
tradisional maka kita ikut berperan menjaga melestarikan kebudayaan negara kita
sekaligus menjaga pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh budaya yang datang
dari luar negara kita diantaranya gadget dan internet.
COC ( Child of Castle ) diciptakan dengan mengkombinasikan permainan
kecil dengan ide permainan yang kami rancang sehingga menjadi permainan yang
baru dan menarik. Manfaat dari permainan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk melatih kecepatan dan kelincahan.
2. Menciptakan kekompakan.
3. Melatih kerja sama dalam hal menyelesaikan masalah.
4. Melatih akurasi lemparan
5. Melatih reflex tubuh.

3.2 Saran
Selaku warga negara indonesia, sebaiknya kita melestarikan budaya yang
ada di negara kita. Hal ini bisa kita lakukan dengan melestarikan permainan
tradisional dan mengajarkan kepada anak-anak atau adik-adik kita.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-
b&ei=UOnnW4_UC43cvQTg6qC4CA&q=makalah+boyboyan&oq=maka
lah+boyboyan&gs_l=psy-
ab.3...158592.159187.0.159278.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-
ab..0.0.0....0.UPsY73PTyqk
 https://simadajibarang.wordpress.com/2017/04/07/makalah-permainan-
anak/
 http://falendong.blogspot.com/2016/03/cara-bermain-boy-boyan-
permainan.html
 http://www.mikirbae.com/2016/05/permainan-tradisional-boy-boyan.html
MAKALAH
Tentang
PERMAINAN TRADISONAL
KELERNG ATAU GUNDU

Disusun Oleh :

Syahdila A. N
Syeira M. F
Rivaldi R. R
Nova R

Kelas XI – IPS 2

SMAN 16 GARUT
2018 - 2019
MAKALAH
Tentang
PERMAINAN TRADISONAL
SONDAH ATAU ENGKLEK

Disusun Oleh :

Dina Afriani
Eneng Yuliyanti
Fahmi F
Ghefira Rahma
Handi Fauzi
Hardianti

Kelas XI – IPS 2

SMAN 16 GARUT
2018 - 2019

Anda mungkin juga menyukai