Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENJASKES

KELAS VIII.8
YASMIN MALIHAH

R.A.FITRI AULIA

MEYLINDA TRI R.

M.RIDWAN SAPUTRA

KGS. M. RIZKI TRI AGUNG AFFRIANSYAH

ABDULLAH ALHAFIZ

GURU PEMBIMBING: TRIANSO EKO PUTRA

SMP NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
BAB III
Permainan bola kecil
Bola Kasti

1.1 Pengertian Permainan Kasti


Kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil beregu.
Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan
beberapa unsur kekompakan, ketangkasan, dan kegembiraan.
Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Dalam bermain
kasti, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yaitu:
memukul, melempar, menangkap bola, serta kemampuan berlari.
2.1 Sarana dan Prasarana yang Diperlukan dalam Bermain Kasti
Dalam bermain kasti, ada sarana dan prasarana yang perlu
dipersiapkan untuk dapat bermain, seperti: lapangan, alat pemukul,
bola, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan beserta gambar
mengenai sarana dan prasarana untuk bermain kasti:
A) Sarana dalam permainan kasti
Peralatan dalam bermain kasti adalah bola kasti, alat
pemukul, tiang/pohon/lantai yang bergambar yang dapat digunakan
untuk base atau pos.
Dalam permainan kasti setiap pemain harus memakai nomor
dada yang terbuat dari kain, terpasamg didepan dada dan punggung.
Nomor dada terdiri atas nomor 1-15, nomor urut 1-12 untuk pemain
inti dan untuk nomor 13-15 untuk pemain cadangan.
B) Prasarana dalam permainan kasti
Prasarana atau tempat yang dapat digunakan untuk bermain
kasti adalah lapangan yang terbuka seperti gambar berikut:
3.1 Teknik Dasar dalam Bermain Kasti
Dalam bermain kasti, terdapat beberapa teknik dasar dalam
bermain. Berikut ini adalah teknik dasar permainan kasti, yaitu
teknik berlari, melempar, menangkap, dan memukul bola.
a) Teknik Melempar Bola

1) Melempar Bola Menyusur Tanah


Cara melakukan:
- Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan.
- Posisi badan membungkuk.
- Ayunkan lengan belakang ke depan melalui bawah.
- Bola dilempar menyusur tanah ke sasaran.
2) Melempar Bola Mendatar
Cara melakukan:
1) Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan
ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh.
2) Badan condong ke belakang, ayunkan lengan dari bawah ke atas.
3) Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran.

3) Melempar Bola Melambung


Cara melakukan:
1) Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan
ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh.
2) Badan condong ke belakang, ayunkan lengan dari bawah ke atas.
3) Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan
tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu sebaliknya.
4) Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan
melangkahkan kaki belakang ke depan.
5) Pandangan mata ke arah sasaran lemparan.

4) Melempar Bola Memantul Tanah


Cara melakukan:
· Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan.
· Ayunkan lengan ke arah depan bawah.
· Bola dilempar memantul tanah ke sasaran.

b) Teknik Menangkap Bola


Teknik menangkap bola kasti ada 4 macam, yaitu:
1) Menangkap Bola Mendatar.
2) Menangkap Bola Melambung.
3) Menangkap Bola Menyusur Tanah.
4) Menangkap Bola Memantul Tanah.
Cara melakukan 4 teknik ini pada dasarnya sama, yaitu:
- Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola.
- Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak
tangan dibuka membentuk setengah bola.
- Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti
sedikit tarikan tangan ke belakang.
c) Teknik Melambungkan Bola
Teknik melambungkan bola digunakan untuk memberikan
umpan yang baik kepada pemukul.
Cara melakukan:
1) Berdiri tegak, jika melempar dengan tangan kanan, maka kaki
kanan berada di depan.
2) Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kanan.
3) Badan condong ke depan.
4) Putar lengan kanan (yang memegang bola) ke belakang 360°.
5)Langkahkan kaki kiri ke depan, ayunkan lengan ke depan dan
lepaskan bola saat berada di samping paha kanan disertai lecutan
pergelangan tangan.
d) Teknik Memukul Bola
Cara melakukan:
- Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan satu tangan.
- Berdiri menyamping sehingga pelambung berada di samping kiri
pemukul.
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan siku
tangan yang memegang alat pemukul ditekuk.
- Pandangan ke arah pelambung dan datangnya bola.
- Ayunkan alat pemukul dengan meluruskan siku disertai lecutan
pergelangan tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.
- Diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke
depan.
Teknik memukul bola ada 4 macam, yaitu:
1) Memukul Bola Mendatar.
2) Memukul Bola Melambung.
3) Memukul Bola Memantul Tanah.

4.1 Peraturan Permainan Kasti


Berikut adalah peraturan permainan kasti:
1) Jumlah Pemain
Kasti dimainkan oleh 2 regu tiap regu berjumlah 15 orang, 3
sebagai cadangan atau pengganti dan 12 sebagai pemain inti. Regu
yang main disebut partai pemukul regu yang jaga disebut partai
lapangan.
2) Waktu Permainan
Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20
– 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.
3) Wasit
Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3
orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu/skoringsit.
Wasit berada di luar lapangan baik sebelah kanan maupun kiri,
ada pun tugas wasit serta kode tiupan peluit antara lain:
a) Bila permulaan permainan wasit memanggil kedua kapten dari
masing-masing tim untuk melakukan tos atau siapa yang mulai
permainan terlebih dahulu baik sebagai pemukul maupun penjaga.
b) Mengatur jalannya pertandingan.
c) Mengecek kesiapan skoring sit.
d) Mengecek nama pemain dan nomor dada.
e) Wasit meniup peluit 3 x panjang untuk memulai pertandingan.
f) Pada saat memanggil pemain pemukul untuk memukul wasit
meniup peluit 3x pendek.
g) Pada saat pukulan salah wasit melakukan kode tiupan peluit
sebanyak 2x pendek.
h) Bila terjadi pemain terkena lemparan bola sebelum tiang
pertolongan atau tiang bebas dan ruang bebas, wasit meniup peluit
1x panjang tanda pergantian bebas.
i) Bila bola hilang wasit meniup peluit 3x pendek.
j) Setelah permainan selesai permainan atau waktu habis wasit
meniup peluit 3x panjang.
Skoringsit adalah pembantu wasit untuk jalannya suatu
pertandingan, tugasnya adalah:
a) Mengecek pemain.
b) Menyamakan nomor dada dengan nama yang ada di skoring sit
yang diberikan oleh masing-masing regu.
c) Memanggil pemain yang akan melakukan pukulan.
d) Bila ada pergantian pemain skoring sit lah yang bertanggung
jawab atas kecocokan yang ada pada skoring sit tersebut.
e) Menghitung nilai masing-masing regu.
f) Menghitung pukulan salah pemain pemukul.

4) Regu Pemukul
Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain
terakhir berhak memukul sampai 3 kali. Sesudah memukul, alat
pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat
pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak
mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam
ruang pemukul. Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul
melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak
mengenai tangan pemukul.

5) Regu Penjaga
Regu penjaga bertugas:
o Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau
menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu
pemukul.
o Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika
kosong.

6) Pelambung
Pelambung bertugas:
· Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul.
· Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan
permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya.
Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat
berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.

7) Pergantian Tempat
Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga
terjadi apabila:
- Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola.
- Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga
sebanyak 3 kali berturut-turut.
- Alat pemukul lepas ketika memukul.

8) Bola mati
Bola dinyatakan mati apabila:
- Bola masih dipegang pelambung yang berdiri pada tempatnya.
- Pukulan salah atau tidak kena.
- Bola hilang dan dicari tidak diketemukan.
- Terjadi pergantian tempat atau pemain.

9) Cara Mendapatkan Nilai


1) Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I,
II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.
2) Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan
kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.
3) Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh
regu pemukul, mendapat nilai 1.
4) Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai
pemenang.

5.1 Cara Bermain Kasti


Setelah menguasai beberapa teknik dasar permainan kasti dan
memahami peraturan permainannya, selanjutnya adalah
mempraktikkan bagaimana cara bermain kasti dengan benar. Dalam
bermain kasti dibutuhkan kerjasama tim dan rasa tanggung jawab.
Selain itu yang paling penting adalah sikap untuk selalu menjaga
sportifitas.
Sebelum memulai bermain kasti, hendaknya ditentukan dulu
dua regu yang akan bermain. Tiap-tiap regu berjumlah 15 pemain, 12
pemain inti dan 3 pemain cadangan. Setiap kapten dari masing-
masing regu akan melakukan tos yang dipimpin oleh wasit untuk
menentukan regu penjaga dan regu pemukul. Pada regu pemukul,
masing-masing pemain mendapat kesempatan memukul bola
sebanyak 3 kali. Jika semua kesempatan telah habis dan pemukul
tidak dapat memukul bola, maka terjadilah pergantian bebas.
Pemain yang dapat memukul bola harus berlari secepat-cepatnya
menuju base-base atau pos-pos aman sehingga pemain penjaga
tidak dapat melempar bola mengenai tubuhnya. Pemain regu
pemukul yang dapat melewati pos secara bertahap hingga kembali
ke home, maka regu pemukul mendapat nilai 1. Sedangkan jika
pemain regu pemukul langsung dapat melewati semua pos-pos dan
kembali ke home tanpa terkena bola yang dilempar penjaga, maka
regu pemukul akan mendapat nilai 2. Regu penjaga akan
mendapatkan nilai jika pemain mampu menangkap langsung bola
yang dipukul oleh regu pemukul. Permainan kasti dimainkan dalam
2 babak yang masing-masing babak selama 20-30 menit dengan
waktu istirahat antara babak selama 15 menit. Bagi regu yang
mendapatkan nilai terbanyak adalah pemenangnya.

6.1 Tujuan Bermain Kasti bagi Pendidikan Jasmani


Adapun beberapa tujuan dari bermain kasti bagi pendidikan
jasmani antara lain:
a) Melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa kita.
b) Dapat mengembangkan berbagai macam funsi tubuh.
c) Meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman.
d) Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan.
e) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik
yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi.
f) Dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik
g) Belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
h) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
i) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang
terlibat dalam aktivitas suatu permainan.
j) Mendapatkan olahraga yang murah meriah.

7.1 Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu,
yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 -
60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 -
20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk
permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk
atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda
tengah lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang
diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak
mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
8.1 Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara
umum adalah sama halnya seperti permainan bola bakar, teknik
ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
a. Teknik jalan dan lari.
b. Teknik melempar.
c. Teknik menangkap.
d. Teknik melambungkan.
e. Teknik memukul.
f. Teknik mengelak.

a. Penguasaan teknik individu


Dalam ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang
mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau hampir
sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap
adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi
individu dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat
berhubungan dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah
dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka
akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan
suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari
regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat
ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi
regu pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya
sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat
mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan
membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat
sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan,
dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan
kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik,
apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga
melompat.

b. Taktik regu lapangan


Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang
padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan
satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya
sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari
yang sedang berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan
lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan mengirim bola
pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha
regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar
atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat
melempar regu pemukul.

C. Peraturan Permainan Kasti


Peraturan permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah
disusun yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk
organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh
daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda.
Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat dikembangkan
lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.

9.1 Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu
memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup
dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang
hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk
ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang
disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur
sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya,
sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam
ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada
pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk
penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1
meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul.
Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang
ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter
dari garis belakang.

Gambar lapangan kasti

A). Kayu pemukul


Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval
yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5
cm. Sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4
cm.
B). Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang
berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 –
80 gram.
C). Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat
disesuaikan).
D). Pemain
Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan
masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain
mempunyai nomor dada yang jelas.
E). Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu
lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas.
F). Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
· Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
· Penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya.
· Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
G). Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai
dengan permintaan.
H). Lambungan betul
Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian
antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan
pemukul.
I). Lambungan salah
Ini terjadi bila:
· Tidak sesuai yang disampaikan di atas
· Terlalu jauh dari badan.
· Pemberian bola terlalu keras.
· Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
J). Jumlah pukulan
Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali
pembebasan dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada
pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
K). Giliran pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah
istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu
lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah
lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
L). Pukulan betul atau salah
Pukulan dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan
menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah
atau lapangan. Kayu pemukul diletakan dalam daerah petak
pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas
dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang
tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul
yang salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia
harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya
memukul bola.
M). Melanjutkan lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia
dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia
boleh terus lari pada tempat yang dituju.
N). Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
· Bola sudah pada tangan pelambung
· Pukulan salah
· Bola hilang
· Terjadi pertukaran bebas
O). Bola dalam permainan
Bola dalam permainan bila:
· Sehabis memukul
· Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh
regu lapangan
· Ada tanda dari wasit
P). Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola
jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
Q). Melempar
Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang
tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai
pelari.
R). Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul
langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar
lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang
atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa
terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat
menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain
lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum
temanya melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul
lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.

S). Pertukaran bebas


Pertukaran bebas terjadi bila:
· Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
· Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu
lapangan,
· Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul,
· Kayu pemukul lepas,
· Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali
ke ruang bebas.

BULU TANGKIS

1.1 Sejarah Bulu Tangkis


Olah raga bulu tangkis kemungkinan berkembang di Mesir
kuno sekitar 2000 tahun lalu, tetapi juga disebut-sebut di India dan
Tiongkok. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah
permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi
tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak
menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di
Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang
disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak
pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat
(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer
untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854
ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk
Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat China,
dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia.
Kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah
setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas


Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-18 saat mereka
menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan.
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona,
permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa
itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada
1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur
mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game"
("Battledore Bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan
permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton
House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire,
Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub
Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk
pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi
pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia,


terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini
mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934


dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark,
Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-
anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.
Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol,
September 2006, usulan untuk mengubah nama International
Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF)
diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang
hadir. Olahraga ini menjadi olahraga Olimpiade Musim Panas di
Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan
sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
2.1 Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam
kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di
penggir lapangan. Bulu tangkis atau badminton adalah suatu
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Bulu tangkis mirip
dengan olahraga tenis yang dimainkan dengan pemain di satu sisi.
Tetapi, bulu tangkis menggunakan bola permainan yang disebut
dengan "kok" atau "shuttlecock" yang berbahan dari bulu unggas.
Dalam olahraga bulu tangkis terbagi menjadi beberapa partai
kelompok permainan. Berikut ini adalah partai yang biasa dimainkan
dalam bulu tangkis:
1) Tunggal putra.
2) Tunggal putri.
3) Ganda putra.
4) Ganda putri.
5) Ganda campuran.
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada posisinya
masing-masing. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah
kok menggunakan raket, melompati jaring ke
wilayah lawan sebelum pemain atau pasangan lawan bisa
memukulnya balik. Pemain juga harus mencoba mencegah
lawannya melakukan hal tersebut kepadanya. Untuk setiap kali
berhasil memasukkan kok ke wilayah lawan dengan tidak
melakukan pelanggaran, maka pemain akan mendapat poin dalam
permainan reli. Permainan reli akan berakhir jika pemain telah
mengumpulkan poin 21 atau lebih dengan selisih 2 poin dari pemain
lawan hingga point terakhir 30.
3.1 Perlengkapan Bulu Tangkis
1) Lapangan

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan


mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang
ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus
berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan
untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan
disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik
yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat
mengakibatkan cedera pada pemain. Berikut ini adalah gambar
lapangan bulu tangkis beserta ukuran-ukurannya:

2) Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu.


Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang
dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit).
Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat,
kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun,
sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium
untuk sebagian atau keseluruhan raket.

3) Senar

Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam


bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri
tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan
kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai
dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang
pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

4) Kok

Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis,


terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun
membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah
bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak
resmi digunakan juga kok dari plastik.

5) Sepatu

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting,


para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal
pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk
cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama
selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk
melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres
(ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

6) Net

Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa


perlengkapan yang satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang
permainan pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang
lebih 152 cm dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu
tunggal maupun ganda, putri maupun putra. Jaring harus berwarna
gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus
berwarna putih.

4.1 Cara dan Teknik Permainan Bulu Tangkis

1) Area permainan

Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan


pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis. Permainan dimulai
dengan salah satu pemain melakukan servis. Tujuan permainan
adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati
jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat
mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai
tunggal dan ganda. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok
dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat
mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar
lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin. Permainan
berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah
poin tertentu.

2) Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis

A) Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:

a) Pegangan forehand (pegangan dasar), Pegangan ini dapat di


peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan
lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang
bersalaman.

b) Pegangan backhand, Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan


memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead.

c) Pegangan pukul kasur/Amerika, Cara pegangan ini adalah mula-


mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian
ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian
tangan antar ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian
permukaan yang lebar.
B) Teknik Pukulan

Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada


permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock
ke lapangan lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan
dalam permainan bulutangkis, yaitu:

a) Pukulan Servis

Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk


menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara
diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan)
menyilang menyeberangi jaring ke area lawan.
Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda. Bila
kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan
poin untuk penerima servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis
dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh
pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah
poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi
kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama
pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali
ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya
dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya. Macam-macam
pukulan servis, yaitu:

1) Pukulan servis panjang

Servis panjang hampir sama dengan gerakan mengayun pada


pukulan forehand dibawah tangan. Pemain harus berdiri didekat
garis tengah dan kira-kira 4 hingga 5 kaki (1,5 meter) di belakang
garis servis pendek. Posisi ini menempatkan pemain dekat dengan
bagian tengah lapangan dan kira-kira sama jauhnya dengan semua
sudut lapangan. Salah satu kaki dimajukan ke depan dengan kaki
belakang adalah kaki yang lebih dominan. Tangan yang memegang
raket adalah tangan yg lebih dominan, sedangkan tangan satunya
lagi memegang kok. Ayunkan tangan yang memegan raket dari
belakang ke depan menuju kok yang dilepas oleh tangan satunya.
Kok harus melambung tinggi menuju garis belakang lawan. Setelah
itu, pindahkan tubuh ke posisi tengah lapangan untuk tunggal,
sedangkan untuk double pindah ke posisi masing-masing dan
bersiap menerima kok jika lawan berhasil mengembalikannya.

2) Pukulan servis pendek.

Persiapan untuk melakukan servis pendek sama dengan


persiapan servis panjang. Salah satu yang membedakan adalah
posisi berdiri lebih dekat ke garis servis yang kira-kira berjarak +/-
15cm. Selain itu, dorongan kok harus melambung rendah di atas net
dan mendarat tipis melewati garis servis lawan. Servis pendek
memiliki keuntungan jika menggunakan pegangan backhand, karena
bola akan lebih cepat dan bergerak dengan jarak yang lebih pendek.

b) Pukulan Lob

Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang


bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin
mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob
dapat di lakukan dengan dua cara. yaitu:

1) Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala
dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah
belakang. Pukulan overhead terbagi menjadi dua, yaitu:

A) Pukulan Forehand Overhead

Gerakan pukulan forehand overhead hampir sama dengan


gerakan melempar bola. Gerakan ini bertujuan melambungkan kok
ke arah belakang wilayah lawan dengan menggunakan pegangan
forehand di atas kepala.

B) Pukulan Backhand Overhead

Gerakan ini bertujuan melambungkan kok ke arah belakang


wilayah lawan dengan menggunakan pegangan backhand di atas
kepala.
2) Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah
dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan
di lambungkan tinggi ke belakang.

c) Pukulan Clear

Pukulan ini memiliki tujuan untuk membuat bola menjauh dari


lawan sehingga membuat lawan bergerak lebih cepat dan bisa
membuat lawam lebih lelah. Pukulan clear dapat dilakukan dengan
pegangan forehand maupun backhand, pada posisi overhead
ataupun underhand.

d) Pukulan Drop Shot

Pukulan drop shot adalah pukulan rendah tipis di atas net dan
pelan, sehingga kok langsung jatuh menuju lantai. Pukulan drop
shot dapat dilakukan dengan pegangan forehand maupun backhand,
pada posisi overhead ataupun underhand.

e) Pukulan Smash

Pukulan smash adalah pukulan yang cepat, diarahkan ke


bawah dengan kuat dan tajam. Pukulan ini bertujuan untuk
mengembalikan bola pendek yang telah dipukul ke atas oleh lawan.
Pukulan smash terbagi menjadi dua pukulan, yaitu:

1) Pukulan smash forehand

2) Pukulan smash backhand

f) Pukulan Drive

Pukulan drive adalah pukulan datar yang mengarahkan bola


dengan lintasan horizontal melintasi net. Pukulan drive terbagi
menjadi pukulan drive forehand dan pukulan drive backhand.
Pukulan drive forehand maupun pukulan drive backhand adalah
pukulan yang sama-sama mengarahkan bola dengan ketinggian
yang cukup untuk melakukan clear pada bola dengan jalur yang
datar atau sedikit menurun.
5.1 Sistem Perhitungan Nilai

Beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan


poin, ada yang menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli
poin, berikut penjelasannya:

- Sistem pindah bola

a) Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang


pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini
berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
b) Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang
pertama" saat melakukan servis.
c) Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-
masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis
pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
d) Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain
yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
2) Sistem reli poin

a) Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis,


tidak ada servis kedua.
b) Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin
yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
c) Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin
berikutnya diraih oleh lawan.
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai
menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah
pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.

6.1 Pertandingan-pertandingan internasional

Adapun pertnadingan-pertandingan Internasional yang penting


diantaranya:
1) Kejuaraan All England.
2) Kejuaraan dunia yang resmi (world Badminton Championship).
3) Kejuaraan Asia (Asia badminton Championship).
4) Kejuaraan bulu tangkis di dalam Asian games, SEA Games,
Commonwealth Games dan sebagainya (beregu dan perorangan).
5) Kejuaraan dunia beregu terdiri dari:
- untuk golongan pria disebut Thomas Cup Championship.
- untuk golongan wanita disebut Uber Cup Championship.

Anda mungkin juga menyukai