Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERMAINAN BOLA KASTI

OLAHRAGA PERMAINAN BOLA


KASTI

Disusun oleh:
Nama: falisha anindya utami
Kelas: 8B
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman
dan penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga seorang guru sebelum
melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban untuk membuat
suatu perencanaan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian permainan kasti

2. Permainan kasti dengan dua tiang hinggap

3. Lapangan kasti dua tiang hinggap

4. Perlengkapan permainan bola kasti

5. Teknik permainan kasti

6. Penguasaan teknik individu

7. Taktik regu lapangan

8. Pelaksana pertandingan

B. Tujuan

Memberikan pemahaman terhadap setiap individu tentang pembelajaran jasmani dan


olahraga merupakan pembelajaran yang dapat membuat atau membentuk prilaku peserta didik
yang lebih baik, seperti bersikap sportif, tumbuhnya kerjasama antar teman baik dalam
mempraktekan atau mempelajari pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga saat berada pada
lingkungan sekitar rumah.
BAB II
PENGERTIAN PERMAINAN KASTI

Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di
Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah
dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan
antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah
dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi
belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan.

Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang
berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya.
Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa
mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan
jasmani melalui kasti.
BAB III
PERMAINAN KASTI DENGAN DUA TIANG HINGGAP

Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap


Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter,
permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan
dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh
mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap betul.
Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1
sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh
regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh
nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan temannya.

Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan
dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti
dengan tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu
lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap
regu.
BAB IV
LAPANGAN KASTI DUA TIANG HINGGAP

Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap


Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya
adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang
lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat
pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang
diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan
tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya,
10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
BAB V
PERLENGKAPAN PERMAINAN BOLA KASTI

Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur
atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan
pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti
sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan
beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga
tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
BAB VI
TEKNIK PERMAINAN KASTI

Teknik permainan kasti


Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya
seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
a. Teknik jalan dan lari.
b. Teknik melempar.
c. Teknik menangkap.
d. Teknik melambungkan.
e. Teknik memukul.
f. Teknik mengelak.
BAB VII

PENGUASAAN TEKNIK INDIVIDU

Penguasaan teknik individu


Dalam ketrampilan individu semuanya permainan kecil yang mempergunakan bola kecil
dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang
hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam
memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang
betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan
menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan
menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat
ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.

Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya
adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga
ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi
kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul
kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan
melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau
membungkuk atau juga melompat.
BAB VIII
TAKTIK REGU LAPANGAN

Taktik regu lapangan


Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap
dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang
datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang
berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia
akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu
penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya
dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
BAB IX
PELAKSANA PERTANDINGAN

Pelaksana Pertandingan

Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu saja
tanpa adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa yang akan
melaksanakan dan merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas
sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya.
a. Menyusun petugas pertandingan
Petugas pertandingan terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Pembantu umum
e. Seksi-seksi, termasuk
1). Seksi perwasitan
2). Seksi alat dan lapangan
3). Seksi konsumsi
4). Dan lain-lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi peserta didik, agar
peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap sportif dan kerjasama antar teman,
permainan kasti, kippers, dan rounders merupakan permainan beregu bola kecil, yang
dimainkan oleh dua regu untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini
adalah teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola. Permainan ini
diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar teman, untuk itu pembelajaran
pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.

B. Kritik dan Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn dalam penyusunannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai