Anda di halaman 1dari 12

MAKA

LAH
TENTA

I
S
U
S
U
N
OLEH
K
E
L
A
S
X (IPA)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


telah memberikan nikmatsehat serta kemampuan sehingga
kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu guru pengampuh
yang telah memberikan tugas kepada kami untuk menyusun
makalah

Pendidikan

Jasmani

dan

Olahraga

mengenai

permainan beregu(permainan kasti). Serta rekan-rekan yang


telah mendukung sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dengan materi-materi yang dibahas dalam penyusunan
makalah ini mudah-mudahan data bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan atau kesalahan dalam penyusunannya.
Oleh karena itu, kritikr dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

29 September
2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...........................................................................................................
........................ i

Daftar
Isi............................................................................................................................
.................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar

Belakang .................................................................................................................
...... 1
B.Tujuan .........................................................................................................
........................... 1

BAB II

PEMBAHASAN

1.

Permainan

Kasti .................................................................................................................... 2
A.

Lapangan

Kasti

dua

tiang

Hinggap ............................................................................ 2
B.

Permainan

Kasti

Dengan

Dua

Tiang

Hinggap ............................................................ 2
C.

Peraturan

Permainan

Kasti ........................................................................................ 4
D.

Pelaksana

Pertandingan ............................................................................................ 6

BAB III

PENUTUP

A.
Kesimpulan ..............................................................................................................
.............. 7

B.
Saran .......................................................................................................................
.............. 7

Daftar Pustaka

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan
pemahaman dan penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan
dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan
jasmani dan olahraga seorang guru sebelum melakukan pembelajaran
dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban untuk membuat suatu
perencanaan.
Mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan untuk membekali
mahasiswa atau calon guru tentang dasar-dasar pendidikan jasmani dan
olahraga dalam rangka untuk menambah ketrampilan para guru pada pendidikan
jasmani dan olahraga disekolah dasar khususnya dalam menangani pendidikan
jasmani dan olahraga yang menyenangkan, memeberikan banyak kesempatan
bagi para siswa untuk melakukan aktivitas dan dapat ditingkatkan efektivitas
pembelajaran jasmani.

B. Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap setiap individu tentang pembelajaran
jasmani dan olahraga merupakan pembelajaran yang dapat membuat atau
membentuk prilaku peserta didik yang lebih baik, seperti bersikap sportif,
tumbuhnya kerjasama antar teman baik dalam mempraktekan atau mempelajari
pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga saat berada pada lingkungan
sekitar rumah.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang
sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan
pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan
kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan
ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah dan bahkan di
masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi
belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada
yang berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak
dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru
hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan
jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui kasti.
A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30
meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk
ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung, dan
tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang
diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis
samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing
diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang
dan juga 5 meter dari garis samping.
B. Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter
kali 20 meter, permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga.
Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam
ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam
daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap
betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia sanggup,
tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum
sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia
boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil
lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan temannya.
Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas,
penjaga lapangan dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan
dari pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar
kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan. Permainan kasti
yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu.

2
1. Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang
bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm
dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20 cm
dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti
sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang
kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah
lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera
yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut
sewaktu pelari memegangnya.
2. Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum
adalah sama halnya seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan
dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
a. Teknik jalan dan lari.
b. Teknik melempar.
c. Teknik menangkap.
d. Teknik melambungkan.
e. Teknik memukul.
f. Teknik mengelak.
a. Penguasaan teknik individu
Dalam ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang
mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau hampir sama,
hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah
dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu
dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan
dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila
teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan menimbulkan
kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana
ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan
membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit
untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu
pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah
menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengaarahkan
bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi kakinya
dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola
akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya
sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari

yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau


juga melompat.

3
b. Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya
dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai.
Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman
dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari.
Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan
menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka
akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana
agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya
dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
C. Peraturan Permainan Kasti
Peraturan permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah disusun
yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya,
maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah
sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian
peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan
kebutuhan permainan.
1. Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu
memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup
dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang
hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk
ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang disiapkan 5
kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter
ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung
berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang pemukul,
ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya
adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan
dengan jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis
pemukul. Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang
ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari
garis belakang.
a. Kayu pemukul
Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval
yang panjangnya sekitar 50 60 cm dengan garis menengah3,5 5 cm.
Sedangkan pemegangnya 15 20 cm dengan tebalnya 3,5 4 cm.

b. Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang
berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 21 cm, dan beratnya 70 80
gram.
c. Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat
disesuaikan).
d. Pemain
Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan
masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain
mempunyai nomor dada yang jelas.
e. Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu
lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas.
4
f. Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
Penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya.
Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
g. Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai
dengan permintaan.
h. Lambungan betul
Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian
antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i. Lambungan salah
Ini terjadi bila:
Tidak sesuai yang disampaikan di atas
Terlalu jauh dari badan.
Pemberian bola terlalu keras.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j. Jumlah pukulan
Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali
pembebasan dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada
pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
k. Giliran pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah
istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan
menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari
sebelum menjadi regu lapangan.
l. Pukulan betul atau salah
Pukulan dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan
menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah
atau lapangan. Kayu pemukul diletakan dalam daerah petak pemukul
dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau

mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang tidak sesuai
dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah. Pelari
tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang
pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
m. Melanjutkan lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia
dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia
boleh terus lari pada tempat yang dituju.
n. Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
Bola sudah pada tangan pelambung
Pukulan salah
Bola hilang
5
o. Bola dalam permainan
Bola dalam permainan bila:
Sehabis memukul
Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu
lapangan
Ada tanda dari wasit
p. Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola
jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q. Melempar
Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang
tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai
pelari.
r. Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul
langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar
lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang atau
tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila
regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola yang
akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk
lebih
dulu
ke
dalam
ruangan
bebas
sebelum
temanya
melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke
luar sebelum temannya akan dilempar.
s. Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul,
Kayu pemukul lepas,
Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke
ruang bebas.

D. Pelaksana Pertandingan
Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan
begitu saja tanpa adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus
sesuai dengan siapa yang akan melaksanakan dan merencanakan
pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas sebagaimana
yang sudah disampaikan sebelumnya, Petugas pertandingan terdiri dari:
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Pembantu umum
5. Seksi-seksi, termasuk
1) Seksi perwasitan
2) Seksi alat dan lapangan
3) Seksi konsumsi
4) Dan lain-lain.
6

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi
peserta didik, agar peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap
sportif dan kerjasama antar teman, permainan kasti, kippers, dan rounders
merupakan permainan beregu bola kecil, yang dimainkan oleh dua regu untuk
mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini adalah teknik
melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola. Permainan ini
diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar teman, untuk
itu pembelajaran pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat
dibutuhkan bagi peserta didik.

B.

Kritik dan Saran


Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn dalam
penyusunannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Mardiana Ade, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Heryana Dadan, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Surakarta. CV. Putra Nugraha.

Anda mungkin juga menyukai