Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Permasalahan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permainan Kasti..................................................................................... 3
2.2 Peraturan dalam Permainan Kasti............................................................................ 3
2.3 Teknik dan Taktik Bermain Kasti............................................................................ 4
2.4 Tujuan dan Manfaat Bermain Kasti......................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan.............................................................................................................. 11
3.2. Saran-Saran.............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Benyak sekali jenis permainan bola kecil di Indonesia. Kasti adalah salah satu permainan
bola kecil yang terkenal di Nusantara. Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil
beregu.
Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur
kekompakan, ketangkasan, dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka.
Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk
rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Dalam bermain kasti, ada beberapa keterampilan
yang harus dimiliki, yaitu: memukul, melempar, menangkap bola, serta kemampuan berlari.
Permainan kasti adalah permainan yang merakyat. Peraturan permainan kasti berbeda di
setiap daerah. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi manfaat berolahraga dalam permainan
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan permainan bola kasti?
2. Bagaimanakah peraturan dalam permainan bola kasti?
3. Bagaimanakah taktik dan takti dalam permainan bola kasti?

1.3 Tujuan Permasalahan


Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka dapat diuraikan tujuan yang ingin
dicapai dalam pembuatan karya tulis ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian permainan bola kasti.
2. Mendeskripsikan peraturan dalam permainan bola kasti.
3. Mendeskripsikan taktik dan taktik dalam permainan bola kasti.

2
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai permainan bola kasti, sehingga
mampu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai permainan bola kasti untuk
anak SD.
2. Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai permainan bola kasti untuk dapat dilakukan implementasi
dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3. Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai permainan bola kasti dalam konteks pembelajaran
siswa SD.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permainan Kasti


Kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk
permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan, dan
kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Dalam bermain kasti, ada
beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yaitu: memukul, melempar, menangkap bola, serta
kemampuan berlari.Adapun Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan
yang sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan Jepang. Bahkan pada zaman
Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan
dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-
sekolah dasar maupun menengah dan bahkan di masyarakat. Oleh karena itu, permainan kasti
dikenal sebagai permainan tradisional. Pada acara nasional permainan ini pernah
dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan akibat muncul dan
berkembangnya teknologi yang semakin menganaktirikan permainan tradisional.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, ada yang berpendapat negatif, yaitu akan
menjadikan anak dendam terhadap teman yang menjadi lawan mainnya. Ini mungkin saja terjadi
bila di sekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek
pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui permainan
kasti.
2.2 Peraturan dalam Permainan Kasti
Peraturan permainan kasti di Indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini.
Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi
oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan
permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan luas ± 60 x 30 m (tidak mutlak). 5 m
dari panjang lapangan digunakan untuk ruangan penjaga belakang, pemukul, pelambung, dan

4
tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat dengan jarak 5 m dari
garis pemukul dan garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada 2 buah, masing-masing 10 m
dari tiang lainnya, 10 m dari garis belakang dan 5 m dari garis samping.
Semua garis batas dinyatakan dengan kapur, tali, bilah, atau dengan cara menggali tanah
tidak lebih dari 3 cm. Pada keempat sudut lapangan dan pertengahan garis samping dipasangkan
bendera. Tinggi tiang bendera sekurang-kurangnya 1,5 m dari tanah. Dalam pertandingan, di luar
garis (batas) harus ada tanah kosong dengan lebar sekurang-kurangnya 5 m, sedang untuk di luar
garis sebelah kiri 10 m. Penonton harus berada di luar tanah kosong tersebut.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang tidak mudah tercabut sewaktu pelari
memegangnya.
B. Kayu Pemukul
Kayu pemukul terbuat dari kayu yang panjangnya 50 – 60 cm. Penampang bulat telor
(oval), lebar tidak lebih dari 5 cm, dan tebal 3,5 cm. Panjang pegangannya antara 15 – 20 cm,
tebal 3 cm, dan boleh dibalut. Kayu pemukul tidak boleh diganti dengan bahan logam atau benda
lainnya. Setiap regu dibenarkan menggunakan kayu pemukulnya masing-masing, asal memenuhi
syarat yang tersebut di atas.
C. Bola
Bola yang digunakan adalah bola kasti, terbuat dan karet atau kulit, dengan ukuran
lingkaran 19 – 20 cm, dan beratnya 70 – 80 gram. Bola yang terlalu tinggi pantulannya seperti
bola tenis tidak baik untuk kasti. Yang terbaik adalah bola yang tidak terlalu kenyal dan tidak
terlalu keras.
D. Lama Bermain
Lama pertandingan kasti sekurang-kurangnya 2 x 20 menit dan selama-lamanya 30 menit,
dan tidak terhitung waktu istirahat ± 10 menit.
E. Regu
Setiap regu terdiri atas 12 orang pemain. Salah seorang ditunjuk menjadi (kapten) regu.
Semua pemain memakai nomor dada yang tampak jelas. Sebelum pertandingan dimulai, kapten
regu menyerahkan daftar nama pemain dengan nomor urutnya kepada wasit. Giliran memukul
bola berdasarkan urutan nomornya. Selama pertandingan urutan nomornya tidak boleh diubah.
Wasit membolehkan adanya penggantian seorang pemain.

5
F. Wasit
Sama seperti permainan lainnya, wasit bertugas memimpin jalannya pertandingan. Ia harus
memegang teguh aturan-aturan main dan menjaga agar aturan-aturan diikuti dengan seksama
oleh pemain. Petunjuk dan keputusannya adalah mutlak harus ditaati.
Nilai-nilai dicatat oleh seorang penulis yang dibantu oleh seorang pembantu, di bawah
pengawasan wasit. Penulis dan pembantunya berdiri di luar lapangan, dekat dengan batas antara
ruang pemukul dan ruang bebas.
G. Tempat Pemain
Sebelum pertandingan dimulai, diadakan undian oleh wasit untuk menentukan regu mana
yang akan menjadi regu pemukul atau regu lapangan. Selain dengan cara mengundi, wasit juga
dapat menentukan mana regu pemukul dan regu lapangan dengan suit.
1) Regu Pemukul
Regu pemukul berkumpul dalam ruang bebas. Setelah dipanggil nomornya oleh penulis,
pemukul mengambil tempat di dalam bujur sangkar tengah, dan siap untuk memukul. Pelempar
pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha
melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka
lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila ia sanggup,
tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang
tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang
bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila lemparan
temannya. Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan
dapat nilai 1 bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti
dengan tidak bebas, kalau regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu
lapangan.
2) Regu Lapangan
Anggota regu lapangan menempati tempatnya yang telah ditentukan sebelumnya oleh pemimpin
regu. Mereka dibenarkan berdiri di mana saja di luar atau di dalam lapangan, dengan ketentuan:
a. Tidak boleh berdiri di ruang bebas
b. Tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemukul, kecuali pelambung dan pembantunya,
c. Jalan lurus dan ruang pemukul ke tiang pertolongan tidak boleh dirintang.
H. Peringatan

6
Bila pemukul menunjuk suatu tempat lambungan bola, pelambung harus memenuhinya.
Bila pemukul tidak menunjuk tempat lambungan, bola yang memenuhi syarat harus dipukul.
Pemukul tidak boleh meminta lambungan bola di luar (melewati garis pukul) ruang pukul.
I. Banyaknya Pukulan
Setiap anggota dari regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Pembebas adalah
pemain dan regu pemukul yang mendapat giliran memukul pada saat anggota regu lainnya
sedang berdiri di dalam lingkaran tiang pertolongan atau tiang bebas. Ia mendapat hak memukul
3 kali.
J. Mendapat Nilai
Seorang pemukul mendapat nilai 2, bila dapat lari dari ruang pemukul ke tiang bebas dan
kembali ke ruang bebas dengan selamat, atas pukulannya sendiri. Jika perjalanan kembali ke
ruang bebas dilakukan dalam 2 atau 3 bagian dan pukulannya betul, maka pelari akan mendapat
nilai 1.
Setiap anggota regu lapangan akan mendapat nilai 1 bila dapat melakukan satu kali
tangkap bola. Bila pada akhir pertandingan jumlah nilai kedua regu sama besar, maka regu yang
mendapat nilai lari terbanyak yang dinyatakan menang.
K. Meninggalkan Ruang Bebas
Keluar dan ruang bebas dengan maksud akan turut bermain (ada dugaan akan terjadi
pertukaran tidak bebas), tidak dibenarkan. Hukuman atas pelanggaran ini, dinyatakan
“pertukaran bebas”.
L. Bola Tangkap
Setiap bola yang terpukul dan dapat ditangkap oleh pemain lapangan sebelum mengenai
tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap, dan penangkap mendapat nilai 1.
M. Pukulan Betul atau Salah
Pukulan dikatakan betul bila bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada
lapangan atau tidak keluar lapangan. Pelari tidak diperbolehkan lari ke tiang bebas, tetapi ia
harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
N. Melanjutkan Lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan
larinya bila ada giliran pukulan dari temannya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
O. Bola Mati

7
Bola dikatakan mati apabila: Bola sudah pada tangan pelambung, pukulan salah, bola
hilang, dan terjadi pertukaran bebas.
P. Bola dalam Permainan
Bola dalam permainan bila: Sehabis memukul, Sesudah pukulan luncas (salah) lalu bola
dimainkan oleh regu lapangan, ada tanda dari wasit.
Q. Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah
penonton, dan peluit wasit menentukannya.
R. Bertukar Tempat Bebas Tidak Bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan
dirinya ke ruang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran juga bisa terjadi bila regu pemukul
memegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila
pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar
(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
S. Pertukaran Bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
 Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak
 Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan
 Pemukul ke luar ruang bebas tidak untuk memukul
 Kayu pemukul lepas
 Pelari yg tidak menyentuh tiang bebas masuk kembali ke ruang bebas.

2.3 Teknik dan Taktik Permainan Kasti


A. Teknik Individu
Dalam keterampilan individu semua permainan kecil yang menggunakan bola kecil hampir
sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan 2 tiang hinggap adalah dasar permainan untuk
mempergunakan taktik bermain bagi individu, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan
keterampilan dasar yang sudah dikuasainya, yang akan menimbulkan kepercayaan diri dalam
melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana menghindari lemparan regu lapangan sehingga sulit
untuk dilempar. Adapun teknik perorangan permainan kasti secara umum:

8
1. Teknik jalan dan lari.
2. Teknik melempar.
3. Teknik menangkap.
4. Teknik melambungkan.
5. Teknik memukul.
6. Teknik mengelak (membungkuk, melompat, meliuk).
Teknik dan taktik dalam permainan kasti yang utama bagi regu pemukul adalah; sudah
menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengarahkan bolanya kemanapun yang
ia suka, yaitu dengan membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang
akan dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan
pemukulnya saja pada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik,
apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga melompat.
B. Taktik Regu Lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap
dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Di samping teknik menangkap bola yang
datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang
berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia
akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu
penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya
dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.

2.4 Tujuan dan Manfaat Bermain Kasti


Tujuan dan manfaat bermain kasti bagi pendidikan jasmani antara lain:
1) Melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa kita.
2) Dapat mengembangkan berbagai macam fungsi tubuh.
3) Meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman.
4) Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan.
5) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang
terorganisasi.
6) Dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik
7) Belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

9
8) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
9) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas suatu
permainan.
10) Mendapatkan olahraga yang murah meriah.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Keismpulan
Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Dalam bermain kasti, ada
sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan untuk dapat bermain, seperti: lapangan, alat
pemukul, bola, dan lain-lain. Selain itu, terdapat beberapa teknik dasar dalam bermain. Berikut
ini adalah teknik dasar permainan kasti, yaitu teknik berlari, melempar, menangkap, dan
memukul bola. Ada beberapa peraturan dalam bermain kasti, seperti: jumlah pemain, waktu
permainan, wasit, regu pemukul, regu penjaga, pelambung, pergantian tempat, bola mati, dan
cara mendapatkan nilai. Dalam bermain kasti, regu yang paling banyak mendapatkan nilai adalah
pemenangnya. Salah satu tujuan dalam bermain kasti adalah melestarikan budaya olahraga
tradisional bangsa Indonesia.
3.2 Saran-saran
Jika pemain tidak mencapai 15 orang atau ada hal lain yang tidak memungkinan bermain
sesuai standar permainan, maka permainan kasti dapat dimainkan dengan cara dimodifikasi,
yaitu dengan cara pengurangan pos-pos aman dan dikurangi luas lapangannya. Hal tersebut tidak
akan mengurangi tujuan dari berolahraga.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anik Anonim. 2011. Permainan Bola Kasti. Tersedia pada..wordpress.
com/2011/12/16/makalah-keolahragaan-permainan-bola-kasti/ diunduh tanggal 16 Maret 2013.
Anonim. 2011. Bola Kasti.
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-permainan-bola-kasti.html

12

Anda mungkin juga menyukai