Anda di halaman 1dari 12

MENJADI PRIBADI YANG BERKARAKTER

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

disusun oleh :
WAHYU KRESNA MURTI
NISN -

SMA NEGERI 1 TALUN


KELAS X MIPA 4
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Menjadi Pribadi
Yang Berkarakter” dengan baik dan lancar. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
ialah sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir Bimbingan Konseling.
Disusunnya makalah ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan
laporan ini selesai. Pihak tersebut meliputi :
1. Bapak Edi Sasmito, S.S., M, Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Talun yang telah
memberi izin dan fasilitas kepada kami untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Bapak Bayu Anggara, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing dan konselor yang telah
memberi kami arahan selama kegiatan belajar mengajar hingga penyusunan makalah
dapat selesai dengan baik.
3. Orang tua kami yang selalu memberi dukungan dan saran dalam penyusunan
makalah hingga selesai.
4. Dan teman-teman yang sudah berkenan membantu dalam penyusunan makalah.
Kami sangat maklum atas adanya kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu
kami selaku penyusun menerima semua saran maupun kritik dengan terbuka agar kami
bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Talun, 7 Juni 2022


Hormat Kami,
Penulis

WAHYU KRESNA MURTI


NISN -
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian karakter 3
B. Aspek aspek Membentuk karakter 4
C. Dampak Terbentuknya Pribadi Yang Berkarakter 5
D. Faktor Faktor Yang memengaruhi Karakter 6
E. Cara Bersikap Berkarakter 7
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial, adanya sikap yang berkarakter sangat membantu
untuk menjalin hubungan kerjasama dan kemampuan memahami individu lain yang
sangat dibutuhkan guna meningkatkan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah
“to mark” yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak
jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan
berkarakter mulia.

Dalam perilaku berkarakter, seseorang dituntut untuk jujur ,bertanggung


jawab dan juga disiplin terhadap semua hal yang ada karena dengan begitu dia
menjadi pribadi yang baik.

Seseorang dikatakan bersikap tidak berkarakter, jika ia gagal bertindak sesuai


pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut berperilaku
menyimpang adat istiadat dan juga norma yang ada.

B. Rumusan Masalah
Adapun hal yang harus diketahui sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari karakter?
2. Apa aspek aspek untuk membentuk karakter?
3. Apa dampak terbentuknya pribadi yang berkarakter?
4. Apa faktor faktor yang memengaruhi karakter?
5. Bagaimana cara bersikap berkarakter?

C. Tujuan Penulisan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian karakter
2. Untuk mengetahui aspek aspek pembentukan karakter
3. Untuk mengetahui dampak dari pribadi yang berkarakter
4. Untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi karakter
5. Untuk mengetahui cara menjadi pribadi yang berkarakter

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman konsep tentang pribadi yang berkarakter kepada
pembaca khususnya siswa SMA.
2. Memberikan cara dan langkah kepada pembaca tentang bagaimana menjadi
pribadi yang berkarakter
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah “to
mark” yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.

Pribadi yang berkarakter adalah seseorang yang memiliki nilai-nilai kehidupan terpuji
(Superior Values) dan memegang teguh nilai tersebut serta diamalkan dalam menjalani
kegiatannya. Nilai-nilai utama kehidupan diperoleh seseorang dari berbagai sumber
antara lain adalah agama, bimbingan keluarga, dan masyarakat. Agama apapun akan
mengajarkan nilai-nilai perilaku kebaikan yang membimbing penganutnya untuk bersikap
dan bertindak yang positif. Hal ini dapat dibuktikan bahwa bila seseorang jauh dari
bimbingan agama maka ia akan cenderung untuk berperilaku negatif.

Berikut adalah pengertian pribadi yang berkarakter menurut para ahli:


Menurut Maxwell pengertian karakter sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan
dengan sekedar perkataan. Lebih dari hal tersebut, karakter merupakan pilihan yang
dapat menentukan sebuah tingkat kesuksesan dari seseorang.

Menurut W.B Saunders pengertian karakter adalah sifat yang nyata serta berbeda
yang mana ditunjukkan oleh seseorang. Karakter tersebut dapat dilihat dari beragam
macam atribut di dalam tingkah laku seseorang.

Menurut Alwisol pengertian karakter adalah penggambaran dari tingkah laku


yang dilakukan dengan memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar atau
salah secara implisit maupun eksplisit. Karakter tentu berbeda dengan sebuah
kepribadian yang memang di dalamnya tidak menyangkut nilai sama sekali.

Menurut Soemarno Soedarsono karakter merupakan sebuah nilai yang sudah


terpatri di dalam diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan,
percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai
nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di
dalam sistem daya juang yang kemudian melandasari sikap, perilaku, dan pemikiran
seseorang. 
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sesuatu
yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian individu yang berbeda
dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan tindakan. Ciri khas tiap individu tersebut
berguna untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara.

A. Aspek Aspek Untuk Membentuk Karakter


a. Kesadaran Moral
Aspek pertama dari kesadaran moral adalah menggunakan pemikiran mereka
untuk melihat suatu situasi yang memerlukan penilaian moral dan kemudian untuk
memikirkan dengan cermat tentang apa yang dimaksud dengan arah tindakan yang
benar. Selanjutnya, aspek kedua dari kesadaran moral adalah memahami informasi
dari permasalahan yang bersangkutan.

b. Pengetahuan Nilai Moral


Nilai-nilai moral seperti menghargai kehidupan dan kemerdekaan, tanggung
jawab terhadap orang lain, kejujuran, keadilan, toleransi, penghormatan, disiplin diri,
integritas, kebaikan, belas kasihan, dan dorongan atau dukungan mendefinisikan
seluruh cara tentang menjadi pribadi yang baik. Ketika digabung, seluruh nilai ini
menjadi warisan moral yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mengetahui sebuah nilai juga berarti memahami bagaimana caranya menerapkan
nilai yang bersangkutan dalam berbagai macam situasi.

c. Penentuan Perspektif
Penentuan perspektif merupakan kemampun untuk mengambil sudut pandang
orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana mereka
akan berpikir, bereaksi, dan merasakan masalah yang ada. Hal ini merupakan
prasyarat bagi penilaian moral.

d. Pemikiran Moral
Pemikiran moral melibatkan pemahaman apa yang dimaksud dengan moral dan
mengapa harus aspek moral. Seiring anak-anak mengembangkan pemikiran moral
mereka dan riset yang ada menyatakan bahwa pertumbuhan bersifat gradual, mereka
mempelajari apa yang dianggap sebagai pemikiran moral yang baik dan apa yang
tidak dianggap sebagai pemikiran moral yang baik karena melakukan suatu hal.

e. Pengambilan Keputusan
Mampu memikirkan cara seseorang bertindak melalui permasalahan moral
dengan cara ini merupakan keahlian pengambilan keputusan reflektif. Apakah
konsekuensi yang ada terhadap pengambilan keputusan moral telah diajarkan bahkan
kepada anak-anak pra usia sekolah.

f. Pengetahuan Pribadi
Mengetahui diri sendiri merupakan jenis pengetahuan moral yang paling sulit
untuk diperoleh, namun hal ini perlu bagi pengembangan karakter. Mengembangkan
pengetahuan moral pribadi mengikutsertakan hal menjadi sadar akan kekuatan dan
kelemahan karakter individual kita dan bagaimana caranya mengkompensasi
kelemahan kita, di antara karakter tersebut.

g. Dampak Terbentuknya Pribadi Yang Berkarakter


Menjadi pribadi yang berkarakter adalah sifat seseorang yang memiliki
pandangan dan sikap yang terpuji baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Apabila kita mampu mengungkapkan pendapat secara jujur, mampu bertanggung
jawab dengan perbuatan kita, maka hal tersebut kita sudah bertindak atau berperilaku
dengan kepribadian yang berkarakter

Menjadi pribadi yang berkarakter dapat menimbulkan dampak seperti:

1. Membuat kita menjadi lebih tangguh dan kokoh dalam menjalani


kehidupannya.
2. Tidak berperilaku agresif terhadap orang lain, bahkan menerima
kehadiran orang lain dengan sikap terbuka.
3. Mampu menjadi orang yang bertanggung jawab, jujur, dan
berintegritas
4. Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara
bersama.

h. Faktor Faktor Yang Memengaruhi Karakter

Faktor-faktor yang memengaruhi karakter menurut Zubaedi yaitu :

a. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan, dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
potensi kehendak yang dimotori oleh insting seseorang. Insting merupakan
seperangkat tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku. Dengan potensi naluri
itulah manusia dapat memproduk aneka corak perilaku sesuai pola dengan corak
instingnya.

b. Adat/Kebiasaan
Adat/kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan, seperti
berpakaian, makan, tidur, dan olahraga. Pada perkembangan selanjutnya suatu
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan telah menjadi kebiasaan, akan
dikerjakan dalam waktu singkat, dengan sedikit waktu dan perhatian.
c. Keturunan
Secara langsung atau tidak langsung keturunan sangat memengaruhi
pembentukan karakter atau sikap seseorang. Sifat-sifat asasi anak merupakan
pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Peranan keturunan, sekalipun tidak mutlak,
dikenal pada setiap suku, bangsa dan daerah.

d. Lingkungan
Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalam terbentuknya corak sikap
dan tingkah laku seseorang adalah faktor lingkungan di mana seseorang berada.
Lingkungan terdiari dari dua macam, yaitu lingkungan alam dan lingkungan
pergaulan. Lingkungan alam dapat mematahkan atau mematangkan pertumbuhan
bakat yang dibawa oleh seseorang. Lingkungan pergaulan akan saling memengaruhi
dalam pikiran, sifat, dan tingkah laku.

e. Cara Membentuk Karakter


1. Belajar menghargai dirimu sendiri
Bagaimana bisa membentuk karakter ketika kamu tidak bisa menghargai diri
kamu sendiri. Mulailah menghargai diri kamu sendiri, mencintai diri kamu sendiri,
dan bangga serta percaya kepada diri kamu sendiri.
Semakin kamu menganggap diri kamu berharga maka, semakin mudah kamu
membentuk karakter diri kamu sendiri. Khususnya bagi seseorang yang ingin
mencapai kesuksesan, belajar menghargai diri sendiri adalah wajib.
Percaya atau tidak membentuk karakter dengan cara menghargai diri sendiri akan
mempengaruhi cara kamu berinteraksi dengan orang lain. Kamu juga bisa lebuh baik
dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

2. Bentuk prinsip diri sendiri


Memahami dan mempercayai apa yang menjadi kepercayaan kamu adalah salah
satu bentuk karakter diri seseorang. Membentuk karakter bisa dilakukan dengan
menyakini sesuatu yang benar dan tidak terpengaruh akan apa yang salah.
Ketika kamu adalah orang yang memiliki prinsip dalam hidup kamu maka, prinsip
kamu tidak bisa dipatahkan begitu saja ketika ada perbedaan yang terjadi. Contohnya
jika kamu orang yang berprinsip bahwa, “ kepercayaan itu penting”. Maka, kamu
jangan melanggar prinsip tersebut.

3. Mengenal dan mengendalikan diri sendiri


Pernyataan bersyarat adalah kalimat lanjutan yang menyambung pernyataan
awal agar tidak terkesan memaksa. Dalam konteks argumen tertulis, ada baiknya jika
penulis memberikan peluang untuk ketidakpastian. Oleh sebab itu, penyataan
bersyarat bisa digunakan untuk keperluan ini. Namun dalam konteks memberikan
pernyataan asertif, Anda harus menggunakan pernyataan kategoris untuk
menyampaikan pendapat, yaitu pernyataan yang Anda yakini sepenuhnya.
Pernyataan kategoris adalah pernyataan asertif sebab tidak menunjukkan keraguan.
4. Terus belajar
Karakter itu bukan serta-merta didapat sejak lahir, tetapi bisa kita bentuk dan
bangun. Tak ada kata terlambat untuk terus belajar guna membentuk karakter diri.
Belajarlah dari segala hal. Mulai dari pengalaman diri sendiri yang sudah dilalui,
kesalahan yang pernah dibuat, cerita dari pengalaman orang di sekitarmu, hingga
dengan ikut kelas-kelas pengembangan diri.

5. Memperbaiki Masa Lalu


Setiap orang pasti memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan. Jadikan
kejadian pada masa lalu kamu sebagai bahan pembelajaran untuk lebih baik lagi ke
depannya.
Kamu bisa memikirkan apa yang salah dari diri kamu sendiri di masa lalu dan
mencoba untuk memperbaikinya di masa sekarang. Dengan hal ini akan membentuk
karakter baru untuk diri kamu.

6. Memperhitungkan tindakan yang diambil


Setiap apa yang terjadi dan mengharuskan kamu mengambil tindakan kamu perlu
mempertimbangkan setiap resiko dari keputusan kamu.
Ketika kamu memilih keputusan untuk menunjukkan karakter diri kamu penting
memutuskan dengan pertimbangan yang matang.
Kamu akan tahu harus tahu keputusan apa yang benar dan baik untuk kamu putuskan
terhadap suatu masalah.
Terkadang hal yang sulit ketika keputusan terbaik yang harus diambil tidaklah sesuai
dengan keinginan kamu, tetapi itulah yang harus biasakan.

7. Komitmen
Menjadi orang yang labil (bisa berubah sewaktu-waktu) harus dihilangkan jika
kamu ingin membentuk karakter diri kamu sendiri. Berkomitmen dengan apa yang
sudah kamu putuskan adalah bentuk dari karakter diri seseorang.
Mulailah berkomitmen dengan hal yang terkecil dan mudah untuk dilakukan.
Semakin lama kamu akan semakin terbiasa menjadi seseorang yang memiliki
komitmen dengan diri sendiri.

8. Kedisiplinan itu penting


Sebagai orang yang memiliki karakter yang baik bisa dimulai dengan terbiasa
bersikap disiplin.Kedisiplinan seseorang merupakan karakter yang paling mudah
terihat dari seseorang. Membiasakan diri dengan hidup disiplin adalah hal yang
tersulit namun, harus dilakukan.

9. Kenali kelebihan dan kekuranganmu


Mengenali dan mengetahui kelebihan dan kekurangan kamu bisa menjadi cara
untuk mempelajari karakter diri kamu.
Membentuk karakter dengan mengetahui kelebihand an kekurang kamu akan jauh
lebih mudah. Kelebihan yang kamu miliki bisa menjadi point untuk mempekuat
karakter diri kamu. Kekurangan diri kamu bisa menjadi salah satu cara untuk
memperbaikinya dengan hal lain yang bisa menutup kekurangan kamu dengan
karakter lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja mempunyai adalah masa-masa terpenting dalam pembentukan
karakter dalam dirinya, banyak aspek aspekyang perlu dipahami dalam pembentukan
karakter dalam remaja. Pebentukan karakter ini juga memiliki dampak yang tentunya
cenderung bersifat positif, walau banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan
karakter namun remaja diharapkan mampu bersikap layaknya manusia yang memiiki
karakter baik dan juga berintegritas. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi
manusia yang berkarakter yaitu dengan membiasakan hal-hal baik dalam keseharian
kita.
Dalam proses pembentukan karakter, remaja untuk dapat
berinteraksi sosial dan dapat menciptakan hubungan interpersonal yang baik,
kemampuan untuk berperilaku secara berkarakter sangatlah diperlukan.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi semua anak,
oleh karena itu dalam keluargalah anak bisa melatih sikap asertif yang baik lewat
orang tua maupun anggota keluarga yang lain. Dengan berbekal kepribadian yang
berkarakteryang baik seorang anak nantinya akan memiliki kepribadian yang
baik.

B. Saran
Remaja sebaiknya meningkatkan komunikasi dengan orang tua,
pesan, nasehat, arahan dari orang sekitar, mampu remaja aplikasikan dengan
baik,memahami pengetahuan tentang tingkah laku dan sikap yang baik sehingga
menumbuhkan karakter yang baik dengan menjunjung tinggi nilai harga diri
sebagai remaja yang berkompeten, serta diharapkan dapat menumbuhkan perilaku
berkarakter dengan cara berusaha berbicara dengan rasa percaya diri, bertanggung
jawab, jujur dan pikiran dengan positif membiasakan memandang wajah orang yang
sedang diajak bicara dan mengungkapkan sesuatu secara jujur.

Menumbuhkan harga diri yang tinggi dengan cara belajar untuk selalu
menghargai diri sendiri, belajar menyukai diri sendiri, melakukan hal yang dirasa
penting, tidak menghubungkan harga diri dengan kegagalan atau kesalahan yang
telah dilakukan, dan menanamkan pada diri sendiri untuk tidak menyerah pada
keadaan.

DAFTAR PUSTAKA

A. http://bksmkkosgorongantang.blogspot.com/2018/05/menjadi-pribadi-
yang-berkarakter.html (diakses pada 7 Juni 2022)
B. https://www.dictio.id/t/aspek-aspek-apa-saja-yang-dibutuhkan-untuk-
menjadi-manusia-berkarakter/123031 (diakses pada 7 Juni 2022)
C. https://glints.com/id/lowongan/cara-membentuk-karakter-diri/#.Yp-
PqcVBzIU (diakses pada 7 Juni 2022)
D. https://www.google.com/search?
q=manfaat+menjadi+pribadi+yang+berkarakter&sxsrf=ALiCzsYOg3
MiEsKdRqpI_KGn-3Q2zBHMsQ
%3A1654623454128&ei=3oyfYtvAB_iS4-
EPteGUsAY&ved=0ahUKEwjbp-
HZ8Jv4AhV4yTgGHbUwBWYQ4dUDCA0&uact=5&oq=manfaat+
menjadi+pribadi+yang+berkarakter&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6B
wgAEEcQsAM6CggAEEcQsAMQyQM6BAghEApKBAhBGABKB
AhGGABQzAdYyzhgpkFoAXAAeACAAeYBiAGyF5IBBjAuMTgu
M5gBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz (diakses pada 7 Juni
2022)
E. https://bpkpenabur.or.id/news/blog/5-manfaat-pendidikan-karakter-
yang-penting-untuk-anak (diakses pada 7 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai