disusun oleh :
WAHYU KRESNA MURTI
NISN -
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Menjadi Pribadi
Yang Berkarakter” dengan baik dan lancar. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
ialah sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir Bimbingan Konseling.
Disusunnya makalah ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan
laporan ini selesai. Pihak tersebut meliputi :
1. Bapak Edi Sasmito, S.S., M, Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Talun yang telah
memberi izin dan fasilitas kepada kami untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Bapak Bayu Anggara, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing dan konselor yang telah
memberi kami arahan selama kegiatan belajar mengajar hingga penyusunan makalah
dapat selesai dengan baik.
3. Orang tua kami yang selalu memberi dukungan dan saran dalam penyusunan
makalah hingga selesai.
4. Dan teman-teman yang sudah berkenan membantu dalam penyusunan makalah.
Kami sangat maklum atas adanya kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu
kami selaku penyusun menerima semua saran maupun kritik dengan terbuka agar kami
bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian karakter 3
B. Aspek aspek Membentuk karakter 4
C. Dampak Terbentuknya Pribadi Yang Berkarakter 5
D. Faktor Faktor Yang memengaruhi Karakter 6
E. Cara Bersikap Berkarakter 7
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial, adanya sikap yang berkarakter sangat membantu
untuk menjalin hubungan kerjasama dan kemampuan memahami individu lain yang
sangat dibutuhkan guna meningkatkan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah
“to mark” yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak
jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan
berkarakter mulia.
B. Rumusan Masalah
Adapun hal yang harus diketahui sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari karakter?
2. Apa aspek aspek untuk membentuk karakter?
3. Apa dampak terbentuknya pribadi yang berkarakter?
4. Apa faktor faktor yang memengaruhi karakter?
5. Bagaimana cara bersikap berkarakter?
C. Tujuan Penulisan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian karakter
2. Untuk mengetahui aspek aspek pembentukan karakter
3. Untuk mengetahui dampak dari pribadi yang berkarakter
4. Untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi karakter
5. Untuk mengetahui cara menjadi pribadi yang berkarakter
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman konsep tentang pribadi yang berkarakter kepada
pembaca khususnya siswa SMA.
2. Memberikan cara dan langkah kepada pembaca tentang bagaimana menjadi
pribadi yang berkarakter
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti dalam bahasa Inggrisnya adalah “to
mark” yaitu menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Pribadi yang berkarakter adalah seseorang yang memiliki nilai-nilai kehidupan terpuji
(Superior Values) dan memegang teguh nilai tersebut serta diamalkan dalam menjalani
kegiatannya. Nilai-nilai utama kehidupan diperoleh seseorang dari berbagai sumber
antara lain adalah agama, bimbingan keluarga, dan masyarakat. Agama apapun akan
mengajarkan nilai-nilai perilaku kebaikan yang membimbing penganutnya untuk bersikap
dan bertindak yang positif. Hal ini dapat dibuktikan bahwa bila seseorang jauh dari
bimbingan agama maka ia akan cenderung untuk berperilaku negatif.
Menurut W.B Saunders pengertian karakter adalah sifat yang nyata serta berbeda
yang mana ditunjukkan oleh seseorang. Karakter tersebut dapat dilihat dari beragam
macam atribut di dalam tingkah laku seseorang.
c. Penentuan Perspektif
Penentuan perspektif merupakan kemampun untuk mengambil sudut pandang
orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana mereka
akan berpikir, bereaksi, dan merasakan masalah yang ada. Hal ini merupakan
prasyarat bagi penilaian moral.
d. Pemikiran Moral
Pemikiran moral melibatkan pemahaman apa yang dimaksud dengan moral dan
mengapa harus aspek moral. Seiring anak-anak mengembangkan pemikiran moral
mereka dan riset yang ada menyatakan bahwa pertumbuhan bersifat gradual, mereka
mempelajari apa yang dianggap sebagai pemikiran moral yang baik dan apa yang
tidak dianggap sebagai pemikiran moral yang baik karena melakukan suatu hal.
e. Pengambilan Keputusan
Mampu memikirkan cara seseorang bertindak melalui permasalahan moral
dengan cara ini merupakan keahlian pengambilan keputusan reflektif. Apakah
konsekuensi yang ada terhadap pengambilan keputusan moral telah diajarkan bahkan
kepada anak-anak pra usia sekolah.
f. Pengetahuan Pribadi
Mengetahui diri sendiri merupakan jenis pengetahuan moral yang paling sulit
untuk diperoleh, namun hal ini perlu bagi pengembangan karakter. Mengembangkan
pengetahuan moral pribadi mengikutsertakan hal menjadi sadar akan kekuatan dan
kelemahan karakter individual kita dan bagaimana caranya mengkompensasi
kelemahan kita, di antara karakter tersebut.
a. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan, dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
potensi kehendak yang dimotori oleh insting seseorang. Insting merupakan
seperangkat tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku. Dengan potensi naluri
itulah manusia dapat memproduk aneka corak perilaku sesuai pola dengan corak
instingnya.
b. Adat/Kebiasaan
Adat/kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan, seperti
berpakaian, makan, tidur, dan olahraga. Pada perkembangan selanjutnya suatu
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan telah menjadi kebiasaan, akan
dikerjakan dalam waktu singkat, dengan sedikit waktu dan perhatian.
c. Keturunan
Secara langsung atau tidak langsung keturunan sangat memengaruhi
pembentukan karakter atau sikap seseorang. Sifat-sifat asasi anak merupakan
pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Peranan keturunan, sekalipun tidak mutlak,
dikenal pada setiap suku, bangsa dan daerah.
d. Lingkungan
Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalam terbentuknya corak sikap
dan tingkah laku seseorang adalah faktor lingkungan di mana seseorang berada.
Lingkungan terdiari dari dua macam, yaitu lingkungan alam dan lingkungan
pergaulan. Lingkungan alam dapat mematahkan atau mematangkan pertumbuhan
bakat yang dibawa oleh seseorang. Lingkungan pergaulan akan saling memengaruhi
dalam pikiran, sifat, dan tingkah laku.
7. Komitmen
Menjadi orang yang labil (bisa berubah sewaktu-waktu) harus dihilangkan jika
kamu ingin membentuk karakter diri kamu sendiri. Berkomitmen dengan apa yang
sudah kamu putuskan adalah bentuk dari karakter diri seseorang.
Mulailah berkomitmen dengan hal yang terkecil dan mudah untuk dilakukan.
Semakin lama kamu akan semakin terbiasa menjadi seseorang yang memiliki
komitmen dengan diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja mempunyai adalah masa-masa terpenting dalam pembentukan
karakter dalam dirinya, banyak aspek aspekyang perlu dipahami dalam pembentukan
karakter dalam remaja. Pebentukan karakter ini juga memiliki dampak yang tentunya
cenderung bersifat positif, walau banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan
karakter namun remaja diharapkan mampu bersikap layaknya manusia yang memiiki
karakter baik dan juga berintegritas. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi
manusia yang berkarakter yaitu dengan membiasakan hal-hal baik dalam keseharian
kita.
Dalam proses pembentukan karakter, remaja untuk dapat
berinteraksi sosial dan dapat menciptakan hubungan interpersonal yang baik,
kemampuan untuk berperilaku secara berkarakter sangatlah diperlukan.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi semua anak,
oleh karena itu dalam keluargalah anak bisa melatih sikap asertif yang baik lewat
orang tua maupun anggota keluarga yang lain. Dengan berbekal kepribadian yang
berkarakteryang baik seorang anak nantinya akan memiliki kepribadian yang
baik.
B. Saran
Remaja sebaiknya meningkatkan komunikasi dengan orang tua,
pesan, nasehat, arahan dari orang sekitar, mampu remaja aplikasikan dengan
baik,memahami pengetahuan tentang tingkah laku dan sikap yang baik sehingga
menumbuhkan karakter yang baik dengan menjunjung tinggi nilai harga diri
sebagai remaja yang berkompeten, serta diharapkan dapat menumbuhkan perilaku
berkarakter dengan cara berusaha berbicara dengan rasa percaya diri, bertanggung
jawab, jujur dan pikiran dengan positif membiasakan memandang wajah orang yang
sedang diajak bicara dan mengungkapkan sesuatu secara jujur.
Menumbuhkan harga diri yang tinggi dengan cara belajar untuk selalu
menghargai diri sendiri, belajar menyukai diri sendiri, melakukan hal yang dirasa
penting, tidak menghubungkan harga diri dengan kegagalan atau kesalahan yang
telah dilakukan, dan menanamkan pada diri sendiri untuk tidak menyerah pada
keadaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. http://bksmkkosgorongantang.blogspot.com/2018/05/menjadi-pribadi-
yang-berkarakter.html (diakses pada 7 Juni 2022)
B. https://www.dictio.id/t/aspek-aspek-apa-saja-yang-dibutuhkan-untuk-
menjadi-manusia-berkarakter/123031 (diakses pada 7 Juni 2022)
C. https://glints.com/id/lowongan/cara-membentuk-karakter-diri/#.Yp-
PqcVBzIU (diakses pada 7 Juni 2022)
D. https://www.google.com/search?
q=manfaat+menjadi+pribadi+yang+berkarakter&sxsrf=ALiCzsYOg3
MiEsKdRqpI_KGn-3Q2zBHMsQ
%3A1654623454128&ei=3oyfYtvAB_iS4-
EPteGUsAY&ved=0ahUKEwjbp-
HZ8Jv4AhV4yTgGHbUwBWYQ4dUDCA0&uact=5&oq=manfaat+
menjadi+pribadi+yang+berkarakter&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6B
wgAEEcQsAM6CggAEEcQsAMQyQM6BAghEApKBAhBGABKB
AhGGABQzAdYyzhgpkFoAXAAeACAAeYBiAGyF5IBBjAuMTgu
M5gBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz (diakses pada 7 Juni
2022)
E. https://bpkpenabur.or.id/news/blog/5-manfaat-pendidikan-karakter-
yang-penting-untuk-anak (diakses pada 7 Juni 2022)