Anda di halaman 1dari 1

Liburan ke Pulau Dewata

Pada bulan Oktober di tahun 2019, saya dan teman-teman satu angkatan SMP 1 Wlingi melakukan study tour ke
Pulau Bali. Rasanya sangat menyenangkan apalagi ini pertama kalinya saya liburan ke luar pulau. Sebelum pergi
ke Bali, pihak sekolah sudah mempersiapkan keperluan kami di sana misalnya transportasi, hotel, dan
makannya. Ketika hari itu tiba aku dan teman-temanku memilih duduk di kursi bagian depan. Perjalanan
memakai bus itu terasa sangat lama, kurang lebih 12 jam perjalanan hingga akhirnya kami sampai di pelabuhan.
Kami berjalan besama-sama menaiki kapal laut di siang hari. Hawanya panas, namun semua itu terobati dengan
pemandangan yang indah dari atas kapal. Banyak orang yang berfoto-foto untuk mengabadikan momen ini, ada
juga yang asik menikmati pemandangan. Setelah sampai di pulau Bali kami kembali menaiki bus hingga sampai
di Hotel.

Di hotel tersebut kami mengantri untuk mendapatkan kunci hotel. Setelah itu kami makan siang bersama dan
bersiap-siap untuk pergi ke tempat selanjutnya. Namun, berbeda dari yang lalu kini perjalanan itu semakin
meriah karena ada tour guide yang memandu kami selama perjalanan wisata. Tour guide itu mengajari kami
banyak hal mulai dari salam orang bali, sejarah pulau Bali, cerita-cerita yang ada, bahkan beliau juga
menceritakan mengenai patung-patung yang ada di bali. Suasana di bus itu sangat menyenangkan karena di
penuhi dengan canda ria dari teman-teman.

Lalu tidak terasa kami sampai di pantai Tanjung Benoa. Kami turun dan berjalan kesana banyak wisata yang di
sajikan mulai dari wisata pulau penyu, banana boat, snokerling dll. Kami pergi naik kapal dan pergi ke pulau
penyu di sana banyak penyu yang hidup mulai dari telur hingga yang paling besar. Kami juga menemukan penyu
yang hidup hingga ratusan tahun. Setelah selesai kami kembali lagi menaiki perahu dan mencoba permainan
lain. Kurang lebih 3 jam berlalu, kami kembali dan makan terlebih dahulu sebelum ke tempat lain.

Tujuan selanjutnya adalah Tanah Lot suasananya sedikit sejuk karena sudah lewat tengah hari. Banyak
wisatawan dari berbagai negara di sana, kami menjumpai orang Inggris, Korea, Afrika, Thailand, India dan masih
banyak lagi. Tempatnya sangat ramai dan banyak sekali pedagang yang ada di sepanjang perjalanan. Aku dan
teman-teman berfoto bersama dan tidak lupa kami juga mengajak beberapa turis untuk foto bersama. Di Tanah
Lot ada gua yang di sana ada ularnya, aku mengunjunginya untuk melihat ular tersebut. Ularnya besar namun
sudah di jinakkan oleh pawang hewan.

Sepulan dari Tanah Lot kami pergi ke hotel dan beristrirahat. Pemandangan hotel itu sangat indah karena
terlihat birunya kolam renang dan indahnya interior di sana, bahkan di malam hari banyak anak yang memilih
untuk berenang dari pada langsung tidur, Hal ini membuat guru-guru marah sehingga segera menyuruh mereka
segera mandi dan tidur. Di pagi harinya kami bersiap-siap untuk pergi ke pantai pandawa, tempatnya indah dan
aman untuk bermain karena arus lautnya stabil. Aku dan teman temanku memilih mengelilingi laut dengan kapal
sendiri, kami berpasang-pasanga dan mendayung bersama. Setelah itu kami berfoto-foto hingga siang, tujuan
selanjutnya adalah Bedugul bukan pantai melainkan danau, di sana kami menikmati danau yang tenang bersama
teman-teman sambil berkeliling. Tempatnya tidak terlalu ramai.

Lalu kami diajak pergi ke Pantai Kuta, Pantai kuta terkenal dengan keindahannya oleh karena itu tidak heran
banyak sekali turis di sana. Kita di Pantai kuta ketika sudah sore hari sehingga sangat cocok untuk menikmati
sunset. Namun aku dan teman-temanku mencari turis yang mau di wawancarai, wawancara ini digunakan
sebagai tugas bahasa inggris oleh guru kami. Banyak turis yang kami tawarkan, ada yang menolak, ada yang
tidak bisa berbahasa inggris hingga akhirnya kami bertemu dengan orang Turki yang bisa berbahasa Inggris,
beliau juga mau untuk di wawancarai. Kami menanyakan mengenai nama, asal dan kesan pesan pulau bali bagi
mereka. Hingga akhirnya kami disuruh pulang oleh guru kami untuk hari esok.

Di hari terakhir kami berkemas terlebih dahulu dan naik bus untuk pergi ke pusat perbelanjaan yang ada di Bali,
mulai dari toko kerajinan tangan, toko baju, dan toko makanan. Kami banyak menghabiskan waktu untuk
memilih barang yang disukai dan cocok untuk keluarga kami, Banyak yang membeli baju untuk satu keluarga.
Guru-guru kami banyak yang memborong makanan hingga kehabisan stok, Aku dan temanku juga sibuk memilih
barang yang serasi sebagai tanda persahabatan kami. Hingga sore mendatang dan akhirya kami berangkat
pulang dengan rute yang sama. Rasanya masa-masa ini sulit untuk di lupakan apalagi di masa pandemi ini, susah
rasanya walau hanya untuk pergi ke luar kota.

Anda mungkin juga menyukai