Anda di halaman 1dari 3

KISAH PERJALANANKU SELAMA STUDY TOUR

Dulu saat SMP sekolah saya pernah merencanakan siswa/i-nya untuk mengikuti study tour
saat saya kelas 2 SMP. Orang tua saya pun juga menyetujui saya mengikuti study tour tersebut
agar menambah pengalaman dan wawasan saya. Namun, saat 16 maret 2020 Covid-19
dikabarkan sudah meluas ke seleluruh Indonesia. Karena virus tersebut sekolah saya pun
membatalkan diadakannya study tour tersebut. Saya pun kecewa, karena saya dan teman-teman
sudah memiliki gambaran dari awal study tour hingga akhir. Saat saya mendengar bahwa study
tour akan diadakan di SMA ini saya sangat senang. Karena setelah pandemi yang panjang, saya
diberi kesempatan kedua kalinya untuk mengikuti study tour.

Selama study tour, kami dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan bus yang tersedia (saat
itu ada 5 bus). Saya berada di bus 2 alias bus pink yang berbeda dari bus yang lainnya. Dari
sekolah, kami berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, selama diperjalanan kami pun tertidur
pulas. Saat sudah memasuki kapal, saya bersama teman-teman saya tidur-tiduran sambil mengisi
daya HP. Namun, saya ketiduran sambil mendengarkan music melalui earbuds. Saat terbangun
ternyata Theo (teman saya) membangunkan saya, saya pun tersontak kaget. Dan langsung buru-
buru kembali ke bus. Saat saya ingin Kembali ke bus ternyata earbuds saya hilang satu. Saat itu
saya sedih, dan wawas diri untuk menjaga barang bawaan saya agar tidak terulang kembali.

Kami pun berangkat dari Pelabuhan Merak kami menuju ke Kota Batu yang terdapat di
Jawa Timur. Disana kami makan siang dan membeli oleh-oleh dari Kota Batu. Hampir semua
oleh-oleh dari Kota Batu terbuat dari apel. Seperti dodol apel, keripik apel, kue apel, dan
sebagainya. Lalu dari Kota Batu kami melanjutkan perjalanan kami menuju Museum Angkut.
Sebelum memasuki Museum Angkut kami diberi kupon untuk membeli makanan maupun
minuman yang ada di sana. Di Museum Angkut saya bersama teman-teman saya berfoto
diberbagai spot foto yang ada di sana. Di sana terdapat koleksi mobil-mobil antik, sepedah
motor, pesawat, bahkan ada simulasi mobil F1 serta kendaraan-kendaraan tahun 1900an. Ketika
masuk ke dalam museum, saya langsung merasa kagum dengan tampilan mobil-mobil antik yang
ada di sana. Saya melihat mobil-mobil antik yang sangat mewah dan unik, serta mobil-mobil
klasik yang terlihat seperti mobil-mobil yang saya lihat di dalam film-film.

Lalu sebelum keluar dari Museum Angkut, kami disuguhi atraksi mobil drift. Setelah dari
Museum Angkut kami pun melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali. Keesokan harinya kami mandi
di sebuah restaurant. Setelah kami mengisi perut yang kosong ternyata di restaurant tersebut ada
salah satu tokoh paranormal, yaitu Gus Samsudin. Dari rumah makan tersebut kami melanjutkan
perjalanan kami menuju Pulau Bali. Selama perjalanan kami bernyanyi, dan berdendang di
dalam bus pink tersebut.

Setelah tiba di Bali, kami segera menuju sebuah rumah makan untuk beristirahat dan
memulihkan tenaga. Beberapa teman memutuskan untuk makan, sementara yang lain memilih
untuk mandi dan mencuci muka saja. Setelah semua orang merasa siap, kami kemudian
melanjutkan perjalanan kami menuju Tanah Lot. Tanah Lot adalah sebuah pura yang terletak di
atas batu karang yang menjorok ke laut. Sayang sekali saat kami datang ke Tanah Lot air laut
sedang pasang membuat kami tidak dapat memasuki goa yang ada di Tanah Lot. Di Tanah Lot
kami disuguhi dengan pemandangan alam yang memukau. Tanah Lot merupakan salah satu
destinasi wisata populer di Bali.

Beranjak dari Tanah Lot kami pergi ke Hotel Amaris untuk beristirahat. Setelah
beristirahat saya dan teman-teman saya langsung berenang di kolam berenang yang difasilitasi
oleh hotel. Tapi sayang sekali kolam di Hotel Amaris sangat kecil, hanya cukup untuk beberapa
orang saja. Setelah berenang kami disediakan makan malam yaitu McD. Setelah selesai makan
malam saya dan teman-teman memutuskan untuk keluar ke Beach Mall. Lokasi Beach Mall tidak
jauh dari hotel kami.

Keesokan harinya kami makan siang di pusat oleh-oleh pie susu yang ada di Bali. Setelah
berbelanja dan makan siang kami pergi ke tempat pentas Tari Barong. Kami disuguhi dengan
pentas yang luar biasa dan jenaka yang diberikan oleh penari. Keindahan tari yang memukau
membuat kami hanyut pada kisah perseturuan abadi antara sosok Barong yang melambangkan
kebaikan dan Rangda yang melambangkan kejahatan.

Setelah asik menonton pertunjukan kami menuju destinasi selanjutnya, yaitu Tanjung
Benoa. Sesampainya di sana kami dapat menyebrang ke Pulau Penyu dan bermain wisata air
(banana boat, jet ski, dan sebagainya). Kami tidak dipungut biaya untuk melihat penyu-penyu,
hanya saja untuk menyebrang ke Pulau Penyu kami perlu menyewa perahu. Untuk pulang dan
pergi menggunakan perahu diberi harga Rp 800.000,00. Di Pulau Penyu kami langsung disambut
oleh penyu-penyu yang lucu dan menggemaskan. Kami dapat memberi makan para penyu-penyu
yang ada di sana. Selain penyu di sana juga ada hewan yang lain seperti ular, kadal, iguana,
burung, hingga kucing juga ada di sana.

Beranjak dari Tanjung Benoa kami melanjutkan perjalanan ke Pantasi Melasti. Air laut
Pantai Melasti sangat jernih dan masih biru. Pantai Melasti sangat terjaga kebersihannya
terutama karena banyak turis asing yang berjemur di pantai tersebut. Saya dan teman-teman saya
juga berenang di Pantai tersebut. Namun, waktu yang disediakan sangat terbatas, sehingga kami
kurang puas berenang di Pantai tersebut.

Setelah berenang dan menikmati keindahan Pantai Melasti kami melanjutkan perjalanan
untuk makan malam. Kami dihidangkan seafood dan ikan jimbaran yang lezat, beserta
pemandangan sunset yang indah. Setelah menikmati makan malam kami dibawa ke pusat oleh-
oleh yang lainnya. Lelah dengan perjalanan yang Panjang kami pun Kembali ke hotel dan
beristirahat.

Keesokan harinya kami meninggalkan Pulau Bali dan berangkat menuju Yogyakarta.
Sesampainya di Yogyakarta hari sudah malam, sebelum ke hotel kami diarahkan ke tempat oleh-
oleh yang ada di Yogyakarta yaitu Pathok 25. Kami menginap di Hotel Dreams, setelah menaruh
barang-barang di hotel, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk pergi ke Malioboro. Di
Malioboro saya menikmati angkringan, rasanya enak, tetapi harganya lumayan mahal. Saya juga
bertemu dengan Wik Wik Ambyar, setelah itu kami membeli makanan yang ada di sana. Lalu
pulang kembali ke hotel untuk beristirahat. Keesokan harinya kami harus bangun pagi-pagi,
karena kami harus segera ke Universitas Sanata Dharma. Di USD kami dibawa berkeliling dan
diberi permainan kecil. Di sana kami juga diberi edukasi tentang lokasi USD, jurusan-jurusan
yang ada di USD, beasiswa & cara mendaftar di USD.

Selesai dari USD kami pulang menuju SMA Fransiskus Bandar Lampung. Sesampainya di
SMA Fransiskus Bandar Lampung, ada ibu saya yang menunggu ke pulangan saya. Dan saya
langsung pulang ke rumah yang ada di Metro. Menurut saya study tour ini memberi pengalaman
tersendiri ada sedih, senang, dan bahagia. Berpergian bersama teman, belajar budaya Bali,
bahasa Bali, berpisah dengan teman, dan masih banyak lagi yang dapat diambil dari perjalanan
ini.

Anda mungkin juga menyukai