Anda di halaman 1dari 20

Masjid Islamic Center Lombok adalah masjid yang terletak di kelurahan Selaparang, Kota Mataram,

Nusa Tenggara Barat, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar keenam di Asia
Tenggara setelah Masjid Istiqlal, Masjid Islamic Center Samarinda.[butuh rujukan]Dengan latar
depan berupa jalan kota mataram, masjid ini berdiri ditengah tengah kota, masjid ini memiliki
menara dan kubah besar yang berdiri tegak.

Sejarah Berdiri

Pulau Lombok punya julukan Pulau Seribu Masjid. Julukan khas yang lahir sejak tahun 1970an ini
memang pantas disematkan. Pasalnya, tidak kurang dari sembilan ribu masjid menjejali hingga
pelosok desa sebagai bagian destinasi wisata religi di Paradise Island. Di antara masjid tersebut,
Masjid Islamic Center di kota Mataram pantas disebut sebagai pusatnya wisata religi di Lombok.

Islamic Center Mataram mengantongi nama resmi Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. Sejak
diresmikan pada 2013 lalu, dengan cepat masjid megah yang terletak di kelurahan Selaparang, Kota
Mataram ini menjadi pusat kebudayaan Islam, wisata religi, aktivitas keagamaan, dan pasar seni.
Seluruh kegiatan pengkajian Islam dan studi sejarah Islam di Nusa Tenggara Barat juga tidak
ketinggalan dipusatkan di Islamic Center Mataram sedari tahun 2014.

Bukan hanya berkat fungsinya saja Islamic Center Mataram wajib disinggahi di kala melancong ke
Pulau Lombok, melainkan juga berkat keunikan bangunannya. Arsitektur bangunan pusat pendidikan
peradaban Islam di NTB ini dikenal kaya akan nilai budaya NTB. Kubah utamanya didesain
sedemikian rupa bermotif Batik Sasambo berwarna cerah yang menyala berwarna-warni di kala
malam. Meski bernuansa tradisional yang kental, Islamic Center tetap mempertahankan nilai-nilai
filosofis keagamaan melalui pembangunan menara setinggi 99 meter yang melambangkan 99
Asma’ul Husna

Sejarah Pura Batu Bolong Lombok merujuk kepada perjalanan seorang tokoh agama Hindu yang
bernama Dang Hyang Dwijendra, dari pulau Jawa, Bali, kemudian menuju Lombok.

Pura Batu Bolong Lombok diperkirakan dibangun pada tahun 1533. Secara pribadi, saya kagum
dengan penentuan tata letak pembangunan pura tersebut, yang mampu menghasilkan view yang
luar biasa.
Wisata religi berbalut keindahan alam

Wisata religi berbalut keindahan alam. Google maps. Sumber: Fasri Syafi

Daya Tarik Pura Batu Bolong Lombok

Judul yang penulis sajikan memakai diksi Trisula Keindahan. Hal tersebut dikarenakan di Pura Batu
Bolong Lombok terdapat 3 pesona utama sebagai daya tarik untuk mendatangkan para pengunjung
ke lokasi tersebut.

Adapun trisula keindahan Pura Batu Bolong Lombok adalah sebagai berikut:

1. Pura

Beribadah sambil menikmati alam

Beribadah sambil menikmati alam. Google maps. Sumber: Wayan Mahmudy

Simak juga: Danau tempe Sulawesi.


Daya tarik yang pertama tentu saja Pura Batu Bolong Lombok. Pura Batu Bolong Lombok sudah
berumur ratusan tahun, namun masih kokoh berdiri di tepian laut.

Di sekitar pura, dan di dalam Pura Batu Bolong Lombok terdapat patung-patung yang sangat
dihormati, dikeramatkan, dan diagungkan, seperti:

Patung Naga

Patung Laksmana

Patung Rama

Patung Subali

Patung Sugriwa

Sejarah penamaan Pura Batu Bolong Lombok merujuk kepada batuan besar tempat Pura Batu
Bolong Lombok berdiri kokoh, yang memiliki lubang akibat abrasi.

Terbuat dari batu endesit

Terbuat dari batu endesit. Google maps. Sumber: ina rachma


2. Batu Andesit

Daya tarik yang ke dua adalah batuan tempat Pura Batu Bolong Lombok berada. Batuan tersebut
berwarna hitam, serta masuk ke dalam kategori batuan andesit.

Batuan andesit memang sering ditemukan di sebuah kawasan perbatasan lautan, atau di zona yang
masuk ke dalam kategori memiliki intensitas vulcanik yang tinggi.

Pada faktanya, ternyata ada kaitan erat tentang batu andesit dengan keberadaan sebuah candi, atau
pura. Kebanyakan bahan pembuatan candi memakai batuan andesit.

3. Pantai

Pantai yang cantik

Pantai yang cantik. Google maps. Sumber: Wayan Mahmudy

Simak Juga: Pura Ulu Watu di atas tebing.

Daya tarik selanjutnya dari Pura Batu Bolong Lombok adalah letaknya yang berada di sebuah pantai
eksotis, yang bernama Pantai Senggigi.
Pantai tersebut memiliki panorama yang sangat indah, orkestrasi alam yang disajikan adalah
perpaduan ombak, pasir pantai, serta panorama alam lainnya di sekitar pantai tersebut.

Tentu saja panorama sunset di Pura Batu Bolong Lombok menjadi penyempurna aktivitas wisata
para pengunjung. So, jangan lupa mengabadikan momen keindahan tersebut ya…

Lokasi Dan Alamat Pura Batu Bolong Lombok

Lokasi Pura Batu Bolong Lombok terletak di kawasan Geopark Rinjani Lombok.

Adapun alamat Pura Batu Bolong Lombok berada di Dusun Batu Bolong, Kecamatan Batulayar,
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rute Menuju Pura Batu Bolong Lombok

Gerbang masuk menuju pura

Gerbang masuk menuju pura. Google maps. Sumber: gede martha

Simak juga: Pantai Bale Kambang.


Akses jalan menuju Pura Batu Bolong Lombok dari Mataram hanya berjarak 12 kilometer, dengan
kisaran waktu tempuh hanya 30 menit saja.

Jalan menuju Pura Batu Bolong Lombok sudah bisa dilalui oleh kendaraan jenis motor, maupun
mobil. Dan lokasinya dekat dengan pusat wisata Pantai Senggigi.

Harga Tiket Masuk Pura Batu Bolong Lombok

Tiket masuk Pura Batu Bolong Lombok Rp. 20.000 per orang

Harga tersebut di luar biaya parkir

Jam Buka Pura Batu Bolong Lombok

Pura Batu Bolong Lombok buka selama 24 jam.

Pura Batu Bolong Lombok buka dari hari Senin – hari Minggu.

Menikmati senja

Menikmati senja. Google maps. Sumber: andri rusta

Fasilitas Di Pura Batu Bolong Lombok

Karena berdekatan dengan objek wisata lainnya, maka fasilitas di Pura Batu Bolong Lombok sudah
memadai untuk menunjang kenyamanan wisata, seperti toilet, area parkir, serta warung-warung.
Penutup

Demikian review tentang Pura Batu Bolong Lombok, semoga semakin menambah khazanah
pengetahuan anda tentang tempat wisata yang ada di Indonesia, serta memberikan rasa bangga
menjadi Indonesia.

Hormati nilai luhur, serta keyakinan yang dianut oleh masyarakat sekitar. Dan selalu patuhi protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

KategoriLombok, Wisata Indonesia

TagLombok

Artikel Lainnya

Pulau Tangkil, Pantai Mutun Menjadi Gerbang Utamanya

Taman Cattleya, Spot Nyaman Di Akhir Pekan Di Jakarta

Kebun Bibit Surabaya, Tempat Wisata Sekaligus Olahraga


Little Venice, Miniatur Venesia Yang Ada di Cianjur

Paket Wisata Bali, Menyusun Rencana Untuk Manikmati Bali

Air Terjun Tarunggang, Wisata Air Terjun, Citarasa Wisata Pantai

Tinggalkan Komentar

Komentar

Nama

Nama *

Surel

Surel *

Cari untuk:

Cari …

About Us Kebijakan Privasi Redaksi Dan Kontributor Kontak

2021 © Www.Nativeindonesia.Com
Satu diantara obyek wisata relegi yang wajib dikunjungi di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat
( NTB) adalah Pura Batu Bolong. Pura peninggalan Danghyang Dwijendra itu berlokasi dijalan raya
Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat. Lokasi pura berada dipinggir pantai. Untuk memasuki pura,
harus menuruni anak tangga yang menghubungkan langsung dengan jaba tengah. Tiga buah patung
berdiri tegak menyambut pamedek yang memasuki pura yang diempon oleh 500 KK itu. Patung yang
paling tengah berbentuk pendeta seolah mengisyratkan pura yang viewnya ke laut lepas itu adalah
peninggalan brahmana mempuni dizamannya.

BACA JUGA :

(UPDATE NEWS), Lombok Diguncang Gempa hingga Terasa di Karangasem

Helikopter Jatuh, Tiga Penumpang Luka

KONI Buleleng Tirtayatra ke Lombok

Letak utama mandala pura agak tinggi. Untuk menuju lokasi utama mandala harus menaiki
beberapa anak tangga. Dihalaman utama itu hanya ada empat palinggih.

“ Disini tempat beliau mayoga,” kata Jero Mangku Puspa, pemangku Pura Batu Bolong menunjukan
lokasi petilasan Danghyang Dwijendra.

Dibawah palinggih utama itu adalah dingding berlubang yang dalam bahasa Bali diartikan batu
bolong yang jadi latar belakang nama pura. Jero Mangku Puspa menyebutkan, pura yang
piodalannya berlangsung saat purnama kasa tersebut diempon delapan banjar dari tiga desa. Tiga
desa itu adalah Batu Layar, Krandangan dan Meningting.
Jero Mangku Puspa menceritakan, pura tersebut diperkirakan berdiri abad ke XV. Dimana ada
seorang brahmana yang dibantu nelayan suku Sasak melakukan perjalanan laut hingga sampai di
Lombok Utara. Tempat itu awalnya bernama Njung Karang. Disanalah Sang Brahmana melakukan
yoga semadi.

“ Beliau sempat ke bagian utara menyebarkan ajaran Budha. Sebelum kembali ke sini ( Batu Bolong –
red),” ujar Jero Mangku..

Jero Mangku menegaskan, banyak warga Bali dan luar Lombok yang datang sembahyang ke Pura
Batu Bolong saat berkunjung ke NTB. Selain sebatas ingin mengenal banyak juga yang datang mohon
berkat penguasa Batu Bolong.

“ Banyak yang melukat untuk menghilangkan letehing angga sarira,” sebut Jero Mangku Puspa.

Saat media ini ada dilokasi terlihat rombongan umat dari Bali yang sedang melangsungkan
persembahyangan. Sebagian lagi ada yang sedang istirahat di Balai Panjang yang dipakai khusus
untuk umat yang bermalam atau makemit. Pihak pura juga menyediakan kamar mandi bagi
pengunjung.

“ Saya datang bersama keluarga. Sudah dua hari disini ( Lombok). Lumayan keliling untuk mengisi
liburan,” kata Alit warga Bali asal Singaraja yang datang bersama keluarga.
Menurutnya, banyak tempat wisata relegi yang menarik di Lombok. Hanya saja, promosi yang
kurang menyebabkan banyak yang tidak mengenal.

“ Saya baru pertama ini datang ke Lombok. Lumayan banyak obyek yang bisa dikunjungi dalam
waktu singkat,” jelasnya. *******

Subscribe Update Berita

BERITA SELANJUTNYA: SMAN 2 Denpasar Dulu dan Kini »

#Lombok#purabatubolong#siwabudarelegi
Wujudkan Pembangunan Berjalan Cepat, Bupati Tabanan Tanda Tangan MOU PEN

Ringankan Warga Pembudidaya Ikan Danau Batur, Wabup Wayan Diar Serahkan Sembako

Leave a Comment (NO SARA & HOAX)

BERITA TERBARU !

Wujudkan Pembangunan Berjalan Cepat, Bupati Tabanan Tanda Tangan MOU PEN

26/07/2021, 5:43 PM

Ringankan Warga Pembudidaya Ikan Danau Batur, Wabup Wayan Diar Serahkan Sembako

26/07/2021, 5:12 PM

Satgas Libatkan Relawan Tangani Pemulasaran Jenazah Meninggal Covid-19

26/07/2021, 5:05 PM
Pemkab Buleleng melalui Dinsos, Distribusikan 3000 Paket Beras PPKM

26/07/2021, 4:17 PM

Sidang Paripurna Penyampaian KUA PPAS Tahun 2022, Rencana Pendapatan Daerah Gianyar Rp
1,955 Triliun

26/07/2021, 4:13 PM

Ada Pasien Non Covid-19 Diteras UGD, Ini Penjelasan Direktur RSUD Karangasem

26/07/2021, 4:08 PM

Redaksi Copyright Disclaimer Pasang Iklan Kode Etik Jurnalistik Pedoman Media Siber Privacy Policy
About Us

All Rights Reserved PT. Bali Puspa Com @2021 | View Non-AMP Version
This website uses cookies. Accept

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau
sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman
yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok,
Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap
purnama kelima tahun śaka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga
digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.[butuh rujukan]

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau
sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman
yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok,
Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap
purnama kelima tahun śaka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga
digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.[butuh rujukan]

[26/7 19.41] Bayu Krisna: Desa Ende merupakan salah satu desa wisata tradisional yang terletak di
sebuah dusun di desa rambitan, kecamatan Pujut, kabupaten Lombok tengah. Lokasi desa Ende tidak
jauh dari bandara internasional lombok praya. Desa ini dihuni oleh 30 kepala keluarga dengan total
135 penduduk yang merupakan suku sasak. Sebagian besar warga di sana bermata pencaharian
sebagai petani, peternak dan penenun. Salah satu seni budaya yang ditampilkan di desa Ende adalah
pertunjukan alat musik genggong dan perisaian. Kehidupan di desa ende masih sangat tradisional
contohnya sejak kecil anak-anak yang tinggal di desa ende sudah di ajarkan perisaian yang
merupakan salah satu budaya dari suku sasak.
Adapun keunikan dari susuk sasak di Desa Ende ini adalah rumah adat yang bernama bale tani. Bale
berarti rumah tani berarti petani dalam bahasa suku sasak. Atap rumah adat tersebut dibuat lebih
rendah dari tinggi pintu agar tamu yang hendak masuk ke rumah menundukkan kepalanya. Hal ini
merupakan simbol untuk menghormati tuan rumahnya. Lalu hal unik lain yang terdapat di rumah
adat ini adalah tidak mempunyai jendela. Tujuannya adalah untuk menjaga privasi tuan rumah agar
mereka tidak di intip oleh orang iseng. Lantai rumah adat ini dilapisi dengan kotoran sapi tujuannya
adalah untuk memperkuat lantai dan menangkal debu serta kegiatan ini juga dianggap suci oleh suku
sasak. Dan juga terdapat keunikan lainnya yaitu anggota keluarga lelaki tidur di teras rumah
sedangkan para perempuan tidur di dalam ruangan.

[26/7 19.49] Bayu Krisna: Wisata Desa Sukarara Lombok merupakan desa wisata tenunan di Pulau
Lombok.

Desa ini berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok. Lokasi ini berdekatan
dengan Pantai Kuta, Tanjung Aan, Desa Sade, dan Desa Banyumulek. Apabila anda mengunjungi desa
ini, maka akan anda temui banyak wanita yang mahir dalam membuat kerajinan tenun khas Lombok.

Keunikan Tenunan Khas Wisata Desa Sukarara Lombok

Wisata Ibu Kristin di Desa Sukarara Lombok

Desa Sukarara Lombok

Wisata Desa Sukarara Lombok adalah desa penghasil kerajinan tenun songket khas Pulau Lombok
yang sangat terkenal.

Beberapa keunikan dari Desa Sukarara dan hasil kerajinannya menjadikan tempat ini wajib anda
kunjungi saat anda berada di Pulau Lombok. Keunikan tersebut antara lain:
1. Tenun songket adalah kain tenun yang dibuat melalui teknik menambahkan benang pakan
dengan benang sintetis sebagai hiasan, biasanya berwarna emas atau perak.

Hiasan tersebut disisipkan diantara benang lusi. Kadang hiasan ini berupa manik – manik, kerang,
atau bahkan uang logam.

2. Benang yang digunakan dalam menenun adalah benang – benang pilihan yang sudah
terbukti kekuatannya.

3. Selain itu, kain tenun khas Desa Sukarara ini tidak mudah luntur karena pewarna yang
digunakan terbuat dari bahan – bahan alami yang diambil dari tumbuhan.

4. Dalam proses pembuatannya, kain tenun songket ini membutuhkan kehati – hatian yang
cukup besar, dibutuhkan waktu satu minggu sampai satu bulan untuk penenun
menyelesaikan satu kain katun songket.

5. Kain tenun songket khas Desa Sukarara ini telah menjadi bagian dari komoditi Pulau Lombok
yang sudah terkenal di pasaran luar negeri.
6. Motif – motif songket yang ditawarkan dari hasil kerajinan di Desa Sukarara ini sangat
beragam.

Misalnya motif kembang delapan, motif ayam, motif tokek (merupakan simbol keberuntungan),
motif kembang empat, motif pakerot horisontal, motif trudak warna violet, dan motif – motif
lainnya. Setiap motif yang dibuat mempunyai makna masing – masing.

7. Selain menghasilkankain tenun songket, masyarakat Desa Sukarara juga memproduksi kain
tenun ikat. Bahan kain tenun ikat adalah dari katun, waktu pengerjaannya pun juga tidak
lama. Untuk 3 meter tenun ikat hanya diperlukan waktu satu hari.

8. Kain tenun yang dihasilkan para penenun di Desa Sukarara ini rata – rata adalah buatan
home industri (dikerjakan di rumah).

Hampir setiap rumah di Desa ini memiliki alat tenun sendiri. Profesi penenun ini hanya digeluti oleh
kaum wanita saja, sedangkan kaum pria sebagian besar bekerja sebagai petani.

9. Hal unik lain yang dimiliki desa ini adalah tradisi yang dimiliki secara turun temurun. Di desa
ini, hampir semua perempuan bisa menenun dan tidak mau bekerja di luar daerahnya.
Hal ini dikarenakan sebuah tradisi yang mengharuskan kaum wanita Desa Sukarara bisa serta ahli
dalam menenun, jika mereka belum menguasai cara menenun maka mereka belum diperbolehkan
untuk menikah.

Jadi mereka akan boleh menikah jika mereka sudah mahir dan pandai menenun. Selain itu, wanita
yang menikah di desa ini diwajibkan untuk menggunakan songket karena songket dianggap sebagai
lambang kelanggengan suatu hubungan.

[26/7 20.38] Bayu Krisna: Gili Kondo adalah salah satu gili dari tujuh gugusan gili cantik yang terletak
di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa gili ini
dinamakan Gili Kondo. Gili merupakan sebutan untuk pulau kecil sedangkan Kondo dalam bahasa
lokal artinya burung bangau. Menurut penuturan warga setempat, di gili ini banyak terdapat burung
bangau dan merupakan tempat tinggal kebanyakan burung bangau, jadi tidak salah kalau gili ini
kemudian disebut dengan nama Gili Kondo.Butiran pasir bak merica yang terasa hangat menyatu
dengan keindahan gili kondo. Menenggelamkan sejenak telapak kaki di hamparan pasir berwarna
putih gading itu seperti sedang terapi. Telapak kaki terasa rileks seolah dipijat di dalam timbunan
pasir. Gili Kondo dikelilingi oleh pantai dengan pasir putih yang sangat halus dan dengan ombak yang
tenang. Di tengah-tengah gili terdapat dataran yang cukup tinggi.

Kondisi lingkungan di gili ini juga masih terjaga dan cukup bersih. Sampah tidak akan kamu temui di
gili yang cantik ini, karena pengelola gili sudah menempatkan tong sampah disetiap sudut gili.

Pepohonan tumbuh dengan subur dan rimbun yang menjadikan gili ini menjadi teduh dan rindang,
jadi kamu tidak perlu khawatir untuk merasa kepanasan.

[26/7 20.40] Bayu Krisna: Gili Pasir adalah obyek wisata alam berupa pulau kecil atau gungukan pasir
yang berada di tengah laut. Pulau ini tidak permanen dan hanya akan muncul ketika air surut
kemudian menghilang saat air laut pasang.

Gili Pasir berada di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Luasnya hanya sebesar
lapangan futsal dan hanya terdiri dari hamparan pasir tanpa vegetasi ataupun makhluk hidup lain.
Gundukan pasir ditengah lautan ini dikelilingi oleh air laut yang biru dan beratapkan langit biru serta
awan putih diatasnya. Sungguh suasana yang sangat damai akan kita rasakan saat berada di pulau
mungil ini.

Meski arus dan ombak perairan disekitarnya cukup tenang, kita tidak disarankan berenang,
snorkeling dan bermain air disekitarnya. Sebab banyak terdapat bintang laut dan bulu babi yang bisa
berbahaya jika terkena kulit.

[26/7 20.58] Bayu Krisna: Gili Lampu merupakan destinasi wisata yang terletak di Kecamatan
Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Gili Lampu berasal dari kata gili yang artinya pulau dan lampu
yang artinya penerangan. Jadi, Gili Lampu secara harfiah berarti pulau yang terang. Namun, nama
Gili Lampu sendiri bukan berarti pulau ini penuh dengan lampu, melainkan mercusuar. Di pulau kecil
ini terdapat sebuah mercusuar yang membantu penerangan bagi nelayan dan kapal yang berlayar di
sekitar pulau di malam hari.

Menurut keterangan dari warga setempat, mercusuar ini sudah ada sejak jaman penjajahan Jepang.
Kondisinya pun masih sangat baik dan dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Cahaya mercusuar ini
tidak hanya terlihat di sekitar pulau saja, namun sampai ke kantor kecamatan Sumbelia yang
letaknya cukup jauh dari pulau. Karena itulah gili ini dinamakan Gili Lampu.

Daya Tarik Gili Lampu

Pada awalnya, gili ini hanya sebagai tempat persimpangan dan peristirahatan sementara para
nelayan yang berlayar mencari ikan di dekat pulau. Wisatawan yang mengunjungi pulau ini pun
hanya masyarakat sekitar. Itu pun hanya pada kesempatan atau acara tertentu. Seperti acara
kenaikan kelas, Idul Adha, Idul Fitri, dan acara lainnya. Namun, karena gagasan para pemuda dan
juga pemerintah setempat yang membuat pulau ini layak dijadikan sebagai destinasi wisata di pulau
Lombok membuat gili ini perlahan mulai dikenal oleh wisatawan yang datang ke pulau Lombok.
Saat ini pengunjung yang datang ke Gili Lampu tidak hanya sekedar beristirahat, tetapi memang
ingin menikmati pemandangan alam di Gili Lampu. Hal ini bukan tanpa sebab. Karena pada dasarnya,
pulau-pulau kecil di Lombok menawarkan keindahan alamnya masing-masing yang menakjubkan dan
menarik perhatian wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai