PEDOMAN
Sitasi
Ruhnayat A, Martini E. 2015. Pedoman Budi Daya Pala pada
Kebun Campur. Bogor, Indonesia: World Agroforestry
Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.
Ketentuan dan hak cipta
The World Agroforestry Centre (ICRAF) memegang
hak cipta atas publikasi dan halaman web ICRAF,
namun memperbanyak untuk tujuan nonkomersial
dengan tanpa merubah isi yang terkandung di dalamnya
diperbolehkan. Pencantuman referensi diharuskan
untuk semua pengutipan dan perbanyakan tulisan dari
buku ini. Pengutipan informasi yang menjadi hak cipta
pihak lain tersebut harus dicantumkan sesuai ketentuan.
Link situs yang ICRAF sediakan memiliki kebijakan
tertentu yang harus dihormati. ICRAF menjaga
database pengguna meskipun informasi ini tidak
disebarluaskan dan hanya digunakan untuk mengukur
kegunaan informasi tersebut. Informasi yang diberikan
ICRAF, sepengetahuan kami akurat, namun kami tidak
memberikan jaminan dan tidak bertanggungjawab
apabila timbul kerugian akibat penggunaan informasi
tersebut. Tanpa pembatasan, silahkan menambah link ke
situs kami www.worldagroforestry.org pada situs anda
atau publikasi.
Tanaman Pala
Manisan
Pala dari
Daging
Buah Pala
Sirup Pala
Minyak atsiri pala yang dihasilkan dari 1 pohon (2-3 kali panen)
adalah 4 kg minyak dari 4000 biji atau 40 kg biji pala.
1
2
3
4
5
6
7
8
Varietas Tidore 1
Varietas Ternate 1
Umur produktif
30 tahun
28 tahun
70 tahun
Warna daging
Putih susu
Kuning muda
Putih susu
Pedas
Agak sepat
Pedas
Produksi buah/ph/tahun
7500
7500
7500
Ketahanan terhadap
hama penyakit
10
Lokasi Sesuai
Lokasi Hampir
Sesuai
Ketinggian (mdpl)
0-700
700-900
900
100-160
80 atau 180
Temperatur (C)
25-26
20-25
25 atau 31
60-80
55-60
55-85
Drainase
Baik
Agak Baik
Tekstur tanah
Berpasir
Liat
Netral
Agak masam-netral
Agak masam-netral
11
12
Bunga
Jantan
Bunga
Betina
Jantan
Bunga Pala
14
15
Komposisi dan posisi tanaman pala jantan, betina dan hemaprodit di KP.
Curug yang diperbanyak dengan biji sehingga tidak teratur komposisinya.
No. 9 = 7701 bh banda
No. 3 = 1820 bh banda
No. 41 = 2545 bh patani
No. 44 = 3445 bh patani
16
Hermaprodit
Hermaprodit
3m
2m
17
Jantan
4m
18
19
PERSEMAIAN
Wadah plastik dengan media tanam serbuk sabut kelapa.
PEMBENIHAN
PERBANYAKAN GENERATIF
Kecambah umur 4-8 minggu dipindahkan ke polibag.
Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 1-2
tahun.
PERBANYAKAN VEGETATIF
Kecambah umur 4-8 minggu
dipindahkan ke polibag.
Bibit berumur 20-25 hari di
polibag dapat digunakan sebagai
batang bawah.
Bibit dipotong pada ketinggian
4-5 cm dari kotiledon, belah di
tengah-tengah sepanjang 4-5 cm.
Siapkan entres, runcingkan
bentuk huruf V.
Masukkan entres ke batang
bawah, ikat dengan tali plastik
dan tutup dengan kantong
plastik.
Tutup plastik dibuka 1 bulan
setelahnya, sedangkan tali plastik
3 bulan setelahnya.
Bibit siap ditanam setelah
berumur 1 tahun.
21
Benih berasal dari buah yang telah matang, umur 10 bulan. Tanda buah yang
matang antara lain kulit buah berwarna kusam, kuning kecoklatan.
Sebaiknya benih diambil dari buah yang terbelah di pohon.
Biji yang berasal dari buah yang matang berwarna coklat tua sampai hitam
mengkilap dan fuli berwarna merah.
Bobot biji minimal 15 gram/butir. Bebas hama dan penyakit.
Biji pala harus segera disemai selambat-lambatnya 24 jam setelah dikeluarkan dari
kulit buah dan fulinya.
23
Persyaratan
Bobot biji
15 gram/butir
Daya kecambah
80 %
Kadar air
5-6 %
Warna benih
Kesehatan benih
Bebas OPT
Kemasan untuk pengiriman Kotak kayu yang berlubang berisi 500 butir. Ukuran 40 x
jangka waktu panjang
40 x 30 cm, media serbuk sabut kelapa + serbuk gergaji
sudah lapuk
24
25
26
27
28
29
31
32
34
36
3. Ambil entres yang telah tersedia dengan diameter batang sama dengan diameter
batang bawah, kemudian diruncingkan pada bagian pangkalnya sehingga berbentuk
huruf V sepanjang 3-4 cm (sesuai dengan irisan vertikal batang bawah).
4. Entres yang telah diruncingkan kemudian masukkan pada batang bawah secara hatihati, bagian kambium batang atas harus menempel dengan sempurna pada kambium
batang bawah agar air dan makanan dari batang bawah mengalir sampai ke batang
atas, lalu diikat dengan tali plastik bening yang lentur.
37
6. Benih yang
telah disambung
kemudian disiram
dengan air
sampai jenuh, lalu
disungkup dengan
kantong plastik
bening. Benih yang
telah disambung
disimpan di tempat
teduh.
39
40
10
9. Sungkup kantong
plastik dibuka setelah
tunas tidur pada
batang atas tumbuh
menjadi sepasang
daun (umur 1,52 bulan setelah
penyambungan).
10. Tali plastik pada
sambungan
dibuka setelah
benih berumur
3 bulan setelah
penyambungan.
41
Batang
atas
Batang
bawah
Kalus
PENAMPANG MELINTANG
BATANG PALA HASIL
GRAFTING
42
Batang
atas
Batang
bawah
43
45
46
47
48
50
51
PERSIAPAN LAHAN
Pembabadan semak belukar dan penebangan pohon-pohon (kebun yang
baru dibuka). Sebaiknya pembukaan areal ini dilakukan pada musim kemarau,
sehingga semak belukar tersebut tidak cepat tumbuh kembali.
Pengolahan tanah dilakukan awal musim hujan hanya pada sekitar calon
lubang tanam, dimaksudkan untuk menggemburkan tanah, menyingkirkan
akar dan sisa-sisa tanaman.
Sebelum dilakukan pembuatan lubang tanam, ditentukan dahulu jarak tanam
yang akan digunakan.
Jarak tanam pala yang diperbanyak secara generatif (biji) adalah 9 x 10 m
atau 10 x 10 m.
Jarak tanam pala yang diperbanyak secara vegetatif (grafting) adalah 5 x 5 m
atau 6 x 6 m.
52
53
PENANAMAN
Sebaiknya penanaman dilaksanakan pada awal
musim penghujan agar ketersediaan air terjamin.
Cara penanaman dengan membuat lubang tanam
kecil di tengah lubang tanam awal, seukuran polibag
bibit.
Polibag disayat dari atas ke bawah dengan pisau
secara hati-hati agar akar dan tanah dalam polibag
tidak rusak.
Kemudian dilakukan penanaman sampai leher
batang terkubur tanah, lalu tanah dirapikan kembali.
Untuk menjaga tanaman muda dari sengatan
matahari langsung perlu dibuatkan naungan dari
tiang bambu atau kayu dengan atap daun kelapa atau
alang-alang, sampai tanaman berumur 1-1,5 tahun
setelah tanam.
54
Jantan : Betina = 1 : 8
Betina
Jantan
Jarak tanam = 5 x 5 m, 5 x 6 m
Jumlah tanaman/ha = 300-400
55
Kelapa+Pala
Kelapa+Pala+Kakao
56
PEMELIHARAAN
Penyulaman
Bibit yang mati dan yang pertumbuhannya terhambat sebaiknya segera
disulam.
Penyulaman dilakukan sejak umur 1 bulan setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan setelah
tanam.
Selanjutnya penyiangan cukup dilakukan di sekitar piringan tanaman yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan perkembangan gulma.
57
PEMUPUKAN
Sebelum dilakukan pemupukan, di sekitar batang sampai di bawah proyeksi
tajuk terluar harus bersih dari gulma.
Penyiangan gulma di sekitar batang cukup dicabut dengan tangan.
Pencangkulan hanya dilakukan pada waktu penggemburan tanah di bawah
tajuk dan waktu pembuatan lubang untuk pemupukan. Hindari pencangkulan
yang terlalu dalam agar akar tidak banyak yang putus.
Gulma yang berada di luar tajuk cukup dibabat pakai parang. Hasil babatan
gulma dapat dijadikan mulsa untuk tanaman pala terutama pada saat musim
kemarau.
58
59
60
(tahun)
NPK (15:15:15)
(gram)
NPK (14:10:18)
(gram)
Pupuk organik
(kg)
10
2 3
20
4 6
50
7,5
7 15
75-150
7,5
> 15
200-300
10
Gambar
62
Sumber: http://
collectionneurdinsectes.
com/product/batocerahercules/?lang=en
63
64
65
66
68
69
Tanaman pala mulai berbuah pada umur 7-8 tahun dan pada umur 10 tahun dapat
berproduksi secara menguntungkan.
Tanaman pala hasil sambungan/grafting sudah berbuah umur 2,5-3 tahun.
Produksi tanaman pala terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai
produksi tertinggi dan dapat terus berproduksi sampai umur 60-70 tahun. Produksi
buah 1000-7500 butir/tahun.
Buah pala dapat dipanen setelah berumur 3-4 bulan (untuk minyak) dan berumur
10 bulan (untuk rempah, fuli, manisan).
Tanda-tanda buah pala yang sudah cukup tua (umur 10 bulan) adalah jika sebagian
buah pala dari suatu pohon sudah merekah. Biji yang dihasilkan akan berwarna
hitam dan baik untuk dijadikan sumber benih.
70
71
PENANGANAN PASCAPANEN
DAGING BUAH PALA
1. Pembuatan Manisan Pala
2. Pembuatan Puree atau Bubur Pala
3. Pembuatan Sari Buah dan Dodol Pala
72
1. MANISAN PALA
Bahan :
300 gram buah pala
Gula pasir secukupnya, untuk taburannya
Larutan 1:
1 sendok makan garam
1 liter air
Larutan 2:
1 sendok teh kapur sirih
1 liter air
Larutan 3:
500 gram gula pasir
1 liter air
73
74
Pemanasan dan
Penambahan
Gula 10 %
Sari Buah
Ampas
Dodol
Sari Buah
76
Beberapa petani
menyatakan untuk
membedakan pohon
atau bibit pala jantan dan
betina bisa dilihat dari
arah percabangannya.
Jika batangnya cenderung
horizontal, itu adalah
pohon pala betina. Jika
cenderung vertikal atau
membentuk sudut ke
atas seperti pohon pada
gambar di samping kiri,
itu pohon adalah pala
jantan. Akan tetapi hal
ini masih memerlukan
penelitian lebih lanjut
untuk pembuktiannya.
77