Anda di halaman 1dari 3

PEMBABATAN KOPI COLOL DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

MANAJEMEN KONFLIK DAN BENCANA

Ernesta Saputri Ina Muda

Ilmu Administrasi Publik,Fakultas Fisip, Kupang

Email : saputrrimuda196@gmail.com

ABSTRAK

Telah mengerjakan tugas manajemen konflik dan bencana dengan judul tugas
pembabatan kopi colol di kabupaten manggrai. Tugas ini bertujuan untuk
mngetahui sejarah kopi colol serta konflik yang terjadi pada masyarakat colol.
Colol merupakan bagian dan wilayah Kedaluan Lamba Leda yang berbatasan
dengan Kedaluan Riwu (sekarang Kecamatan Borong). Sementara wilayah kelola
adalah keseluruhan daerah atau tempat yang digunakan oleh masyarakat adat colol
untuk perkampungan, kebun, dan lain-lain. Pada tahun 1937, Pemerintah Kolonial
Belanda menetapkan wilayah Colol sebagai bagian dari kawasan hutan RTK 118.
Penetapan kawasan hutan tersebut tidak diketahui oleh Kepala Adat Masyarakat
Colol. Upaya yang di lakukan adalah Pemasaran kopi colol harus mendapatkan
perhatian dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Pasalnya, banyak
petani kopi yang menjual kopi mereka kepada tengkulak dengan sistem ijon. Dan
solusi yang ditawakan adalah Bagi petani, perlu memperbaiki teknik budidaya,
panen dan pasca panen kopi arabika sesuai dengan pedoman yang ada guna
meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil yang didapatkan sehingga memiliki nilai
jual yang tinggi dan berdampak pada peningkatan pendapatan usahatani. Di sisi
lain, perlu meningkatkan partisipasi dalam kelembagaan petani guna membantu
mengatasi masalah permodalan dan informasi pasar, Bagi para pengambil
kebijakan dalam merumuskan strategi pengembangan usaha kopi, perlu
ditingkatkan lagi kinerja dalam mengupayakan pengembangan agribisnis kopi
arabika di lokasi penelitian melalui peningkatan pendampingan dan pengawasan
dalam kegiatan agribisnis serta memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga
penelitian, lembaga keuangan dan lembaga pemasaran kopi arabika, Bagi
penelitian lanjutan, diperlukan penelitian khususnya mengenai pemasaran kopi,
kelembagaanya, dan pengolahan kopi.

Introduksi

Dalam tugas ini akan di bahas tentang sejarah kopi colol, akar dari masalah
atau konfilik, aktor-aktor yang terlibat dalam konflik, upaya masing-masing aktor
serta bagaimana upaya dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Teori (Analisis Data)

Pada tahun 1937, Pemerintah Kolonial Belanda menetapkan wilayah Colol


sebagai bagian dari kawasan hutan RTK 118. Penetapan kawasan hutan tersebut
tidak diketahui oleh Kepala Adat Masyarakat Colol. Pada masa itu, masyarakat
tidak melakukan perlawanan secara terbuka karena setelah penetapan, Pemerintah
Kolonial Belanda tidak melakukan tindakan yang secara langsung merugikan
masyarakat dan tidak melarang masyarakat Colol untuk mengolah lahannya.
Namun semenjak Indonesia merdeka, Negara melalui Pemerintah Daerah
Manggarai mulai mengusir dan bahkan menangkap masyarakat yang mengerjakan
lahan meski secara sepihak diklaim sebagai kawasan hutan.
Teori (Untuk menjelaskan Kasus)

Analisis

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai