Teknologi Hasil Hutan merupakan program studi yang menyajikan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengelola dan mengolah hasil hutan kayu dan non
-kayu dengan efisien untuk kesejahteraan umat manusia secara luas. Pada program studi
ini kita akan mempelajari teknik eksplorasi hasil hutan, dan pengolahan kayu untuk
dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi, furnitur, pulp kertas, energi biomassa, dan
banyak lagi melalui proses pengeringan, pengawetan, serta cara dalam meningkatkan
kualitas hasil hutan. Selain ilmu dalam mengolah hasil hutan menjadi produk-produk yang
bermanfaaat, di program studi ini juga akan dipelajari ilmu tentang manajemen industri
hasil hutan, dan pengelolaan limbah dari industri hasil hutan.
Dari bahan baku dapat diolah menjadi produk kayu gergajian (sawn timber), plywood,
aneka produk papan tiruan (composite board), pulp dan kertas, aneka produk panel-
panel lainnya, moulding mebel dan kerajinan kayu. Dari banyak upaya dalam pengolahan
kayu ini, perlakuan pengeringan kayu dan atau dengan pengawetannya sering tidak
dapat ditinggalkan, karena kondisi kayu beserta sifat-sifatnya mengharuskan perlakuan
tersebut agar diperoleh produk hasil pengolahan yang secara kuantitas dan kualitas tetap
memadai.
⑤ Pengeringan Kayu
⑥ Perekatan Kayu
⑨ Energi Biomassa
⑮ Komposit Kayu
⑳ Rekayasa Kayu
Untuk menguasai dan melakukan pengolahan hasil hutan secara optimal perlu dikuasai
teknologi dasarnya yang disebut dengan teknologi kayu atau ilmu kayu dan teknologi
hasil hutan non kaKayuHasilo
Kayu gergajian
Plywood
Mebel
Kerajinan
Lain-lainnya
PENGOLAHAN HASIL HUTAN NON KAYU
Minyak atsiri
Minyak lemak
Gom/perekat alami
Produk bambu
Sutera alam/benang
Madu lebah
lain-lainnya.
Minyak Atsiri (Minyak sereh, gaharu, cengkeh) Minyak Nabati (Pohon Tengkawang)
Latihan 1
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok (balance female/male) lalu setiap peserta dalam
kelompok yang akan mempresentasikan hasil Latihan 1 dengan lisan dan lugas.
Kemudian, Latihan 1 memuat pokok tugas materi yang berkaitan tentang Teknologi
Hasil Hutan dengan konsep yang sederhana yaitu menemukan 2 jenis kayu berbeda yang
ada di Jurusan Kehutanan, selanjutnya peserta diizinkan menggunakan smartphone
(1/kel) untuk menelusuri Produk apa yang dapat dihasilkan dari masing-masing jenis
kayu tersebut, lalu apa alasan sehingga kayu tersebut cocok/sesuai dengan pembuatan
produk teesebut dan bagaimana produk tersebut memiliki nilai tinggi.
Acacia mangium
Kayu akasia (Acacia mangium) menjadi salah satu andalan sebagai bahan baku untuk industri
pulp dan kertas. Kayu ini memiliki keunggulan pada kadar selulosa serta pertumbuhannya
yang cepat, sehingga kayu ini selalu menjadi pilihan dalam penggunaan bahan baku untuk
industri pulp dan Kertas. Kayu acacia mangium tersebut memiliki kandungan serat yang tinggi
dan kandungan air yang sedikit, sehingga cocok untuk diolah menjadi bahan baku kertas.
Kayu acacia mangium sangat bernilai tinggi karena menjadi primadona bahan baku kertas hingga
kini yang dimana semakin banyaknya industri kertas yang tersebar diindonesia dan permintaan
lokal dan internasional yang selalu bertambah, tak dapat dipungkirin kayu acacia mangium
dengan hasil produk pulp dan kertasnya sangat penting perannya dalam kehidupan kita.
Kayu akasia sangat berpotensi dijadikan sebagai produk turunan papan seperti papan semen.
Akasia sebagai bahan baku pembuatan papan semen disebabkan oleh jenis kayu yang ringan,
memiliki serat kayu kasar, cacat kayu yang sedikit dan kandungan selulosa yang tinggi.
Pertumbuhan kayu yang cepat, menjadikan kayu akasia menjadi alternatif bahan baku
berbagai produk turunan kayu (rekayasa kayu).
Kayu acasia telah banyak dibudidayakan oleh berbagai perusahaan Hutan Tanaman Industri
di Indonesia dimana produk papan semen ini menjadi salah satu hasil produk yang bernilai
jual tinggi karena cukup baik digunakan sebagai produk indoor dan outdoor.
@___fitridiana