Anda di halaman 1dari 20

1

PERANCANGAN FILM DOKUMENTER SENI RESIN BERJUDUL


"TRANSFORMASI LIMBAH KAYU“

Tugas akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : Aldi Wijaya


NPM :201946500502

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023

1
1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Industri pengolahan kayu adalah pengolahan kayu bulat mentah untuk

digunakan sebagai produk setengah jadi atau bahan baku yang kemudian diproses

sampai menjadi produk jadi oleh perusahaan pengolahan kayu. Konsumsi kayu

gergajian dalam negeri terbesar adalah untuk bahan baku industri dan kebutuhan

perumahan serta untuk furnitur, panel, dan keperluan struktural (konstruksi)

dengan permintaan yang terus meningkat bersamaan dengan pertumbuhan

penduduk.

Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan

sebesar 70 juta m3 per tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 14,2 % per tahun.

Sedangkan, produksi kayu bulat diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun,

dengan demikian terjadi defisit sebesar 45 juta m3 (Priyono 2001). Hal ini

menyatakan bahwa sebenarnya peran dukung hutan sudah tidak dapat memenuhi

kebutuhan kayu baik untuk kebutuhan individu (perumahan) maupun kebutuhan

industri.

Menurut Budianto (1996) Produksi kayu di Indonesia semakin disukai oleh

negara lain, Namun, sifat-sifat kayu alami lebih spesifik, termasuk kadar air

1
4

tergantung iklim masing-masing negara. Kadar air yang diinginkan mencapai

kurang dari 10%. Keadaan ini tidak dapat dicapai jika pengeringan terjadi secara

alami, karena memerlukan pengeringan buatan.

Limbah dari kayu yang biasanya akan dibuang begitu saja oleh sebagian

orang akibatnya banyak potongan kayu yang menjadi limbah mengganggu

lingkungan. Bagi sebagian masyarakat, kayu terebut mungkin tidak berguna lagi

karena merupakan sebuah limbah. Padahal sebenarnya kayu justru mempunyai nilai

dan sangat berguna untuk dijadikan kerajinan, sehingga banyak orang-orang kreatif

yang mendaur ulang limbah kayu menjadi suatu barang yang mempunyai nilai seni.

Kerajinan dari bahan dasar limbah kayu banyak dijadikan sebagai aksesoris dengan

berbagai macam bentuk dan ukuran.

Mulai dari aksesoris seperti cincin, kalung dan gelang. Peminat dari produk

kerajinan seni resin limbah kayu ini mungkin semakin meningkat seiring dengan

perkembangan zaman. Bentuk produk dari hasil kerajinan seni resin limbah kayu

yang memiliki kombinasi warna bening dan serat yang unik pada tekstur kayu itu

sendiri serta bahan bakunya yang mudah didapat berasal dari limbah industri kayu,

bahan alami yang berasal dari limbah kayu, memiliki nilai lebih karena ramah

lingkungan dan tahan lama, lebih mengutamakan kerajinan tangan dalam proses

pembuatannya, dan memiliki estetika tinggi.

4
5

Pengolahan limbah kayu ini sebagai hasil dari produk kerajinan tergolong ke

dalam industri kerajinan yang paling membutuhkan kreatifitas dan

pengembangannya untuk meningkatkan nilai estetikanya . Limbah kayu yang

digunakan untuk dijadikan kerajianan adalah limbah kayu pohon jati dan pohon

nagka yang banyak ditemukan di industri kayu, jenis kayu ini bisa bertahan lama

karena mempunyai warna kayu yang menarik dengan bagian tengah tampak kuning

dan tingkat kekerasan dikelas 2 sampai 3 .

Kayu jati memilki warna yang cenderung berwarna coklat dan juga emas

gelap dengan terkstur cukup kasar serta mempunyai kekerasan ditingkat kelas 1.

Material limbah kayu tersebut diperoleh dari sisa pemanfaatan dari industri kayu.

Menurut Gunawan, S.Si., M.B.A., Ph.D selaku Ketua Program

Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPUD), resin menjadi peluang usaha

baru bagi pengerajin kayu. Berbeda dengan material sebelumnya, karateristik resin

yang memiliki banyak keunggulan menjadi daya tarik tersendiri bagi para desainer

untuk meningkatkan daya jual persaingan usaha di pasaran serta meningkatkan

penghasilan.

Dari perkembangannya, penggunaan resin merupakan alternatif bagi

pengusaha kreatif untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada produk kayu

yang nantinya dapat dipasarkan kembali dan memiliki nilai jual yang tinggi. Resin

sendiri dibagi menjadi dua, yaitu resin alami dan kimiawi. Resin alami biasanya

5
6

berasal dari tumbuh-tumbuhan khususnya dari jenis pohon seperti pohon runjung

atau konifer, dari tumbuhan tersebut yang diambil adalah getahnya atau eksudat

yang dimana getah tersebut akan membeku dan membentuk masa yang keras.

Sedangkan secara kimiawi resin adalah campuran dari beberapa senyawa

yang kompleks seperti asam-asam resinat, alkoholiresinat, resinotannol, ester-ester

dan resense-resense hingga membentuk polimer resin. Salah satu jenis kerajinan

yang dibuat menggunakan material resin adalah aksesoris dan furnitur.

Dengan memanfaatkan sisa-sisa potongan dari kayu pengrajin

memanfaatkan limbah tersebut menjadi aksesoris berupa kalung ,gelang, cincin

dan talenan dari resin. Kerajinan ini juga memiliki tingkat minat dikalangan anak

muda saat ini, yang cukup pesat sehingga pengrajn berusaha untuk terus

beriinovasi mengikuti perkembangan pasar.Berikut adalah beberapa hasil dari

pemanfaatan limbah kayu menggunakan resin :

Gambar 1.1 gelang kayu resin


Sumber :https://www.instagram.com/p/Cb5ukDEvPfA/?igshid=NTdlMDg3MTY=
Gambar diatas merupakan hasil kreativitas dari pengolahan libah kayu yang

6
7

dikombinasikan dengan bahan dasar resin menjadi barang berupa gelang.

Gambar 1.2 cincin kayu resin


Sumber :https://www.instagram.com/p/CjhYjUKrN8b/?igshid=Yzg5MTU1MDY=
Gambar diatas adalah hasil dari seni resin limbah kayu menghasilkan

barang aksesoris yaitu cincin dengan kombinasi warna dan serat kayu.

Gambar 1.3 kalung kayu resin


Sumber :https://www.instagram.com/p/CQlZ0WuHuRa/?igshid=Yzg5MTU1MDY=

Gambar diatas merupakan pemanfaatan dari limbah kayu menjadi barang

aksesoris yang mempunyai nilai jual dan keestetikaan bentuk seperti kalung

7
8

Gambar 1.4 talenan kayu resin


Sumber :=https://www.instagram.com/p/CfQ6LmqPYZI/?igshid=Yzg5MTU1MDY=

Gambar diatas adalah talenan kayu, selain bisa diolah menjadi aksesoris

limbah tersebut bisa dibentuk menjadi barang perabot rumah tangga ,seperti

talenan kayu dan barang perabot rumah tangga lainnya.

Dengan proses yang dijalankan butuh kesabaran yang penuh dan ketelitian,

beberapa hasil dari pemanfaatan ini mempunyai harga dari tiga puluh ribu higga

jutaan rupiah. Limbah kayu ini hampir tidak berharga. Sampah yang dibuang

begitu saja di pabrik pengolahan, dan terkadang bisa menjadi limbah berbahaya

karena tidak ada yang menggunakannya, menumpuk secara liar di tempat

pembuangan akhir di sekitar pabrik atau tempat pembuangan sampah yang

semakin dipenuhi sampah sejenis.

Dengan sentuhan kerajinan seni, bisa mengubah kayu bekas menjadi benda

seni yang bernilai jual. Saat ini limbah seperti ini mulai, banyak dimanfaatkan

untuk bahan baku kerajinan. Salah satu pemanfaatan limbah kayu tersebut adalah

8
9

sebagai bahan baku pembuatan seni resin.

Kerajinan berbahan dasar kayu cukup diminati oleh pasar, selain dari

motifnya yang alami, warnanya yang natural, juga bentuknya yang unik

menjadikannya sebagai barang kerajinan yang unik dan cantik.

Pembuatan seni resin ini sangat potensial untuk mengefektifkan

pemanfaatan limbah kayu karena, seni ini dibuat dari cuilan-cuilan kayu yang

kecil-kecil, dan dituangkan dengan cairan resin yang dapat menyatukan potongan-

potongan dari limbah kayu tersebut. Sehingga lebih banyak limbah kayu yang bisa

dimanfaatkan.

Berbagai pelatihan keterampilan teknis diajarkan untuk meningkatkan

motivasi berwirausaha, perkembangan produksi seni resin ini belum terlalu

populer di kalangan masyarakat, hal ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk

menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Mahalnya harga barang

kerajinan dari seni resin kayu tersebut menyebabkan konsumen yang mampu

membeli produk ini terbatas.

Produksi kerajinan seni resin ini bisa dipasarkan di kalangan menengah ke

bawah sampai menegah ke atas untuk akhirnya dikembangkan menjadi industri

rumahan atau usaha kecil menengah. Kekurangan dalam produksi seni resin kayu,

yaitu segi pembuatan resin ini dalam proses pencampuran bahan resin dengan

perbandingan yang tidak seimbang menyebabkan bahan tersebut mudah pecah

9
10

atau hancur, memiliki kerugian didalam produksi ini, dengan kreativitas yang

tinggi dalam proses pembuatan, inovasi-inovasi dalam menghias dan

mempercantik kerajinan seni resin kayu tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah

wawasan baru, bagi masyarakat untuk bisa memanfaat limbah kayu, juga mampu

menarik pasar secara luas pada produksi ini.

Film dokumenter adalah film yang menceritakan sebuah kejadian nyata

dengan kekuatan ide kreatornya dalam merangkai gambar-gambar menarik

menjadi istimewa secara keseluruhan (Andi Fachruddin:2012).Bill Nichols (2001)

juga menyatakan bahwa film dokumenter adalah upaya untuk menceritakan

kembali suatu peristiwa atau kenyataan dengan menggunakan fakta dan informasi.

Dari Misbach, Yusa Biran mengatakan bahwa film dokumenter diolah secara

kreatif dan bertujuan untuk mempengaruhi (meyakinkan) penonton. Film

dokumenter memang masih jarang disukai oleh seluruh masyarakat, namun jika

dikemas dengan baik dan terinformasikan, dapat menjadi tontonan yang menarik

dan memahami apa yang dikomunikasikan.

Minimnya informasi mengenai seni resin di masyarakat, membuat penulis

tertarik untuk mengangkat seni resin sebagai objek dalam media film documenter,

dalam proses film dokumenter ini melibat kan beberapa pengrajin seni resin yaitu,

seperti pembuatan aksesoris hingga furnitur.

1
0
11

Pemilihan media Film dokumenter sebagai output dari perancangan ini

didasarkan atas karakteristik yang dimiliki oleh film dokumenter yakni

mengandung unsur audio visual dan cerita, sehingga film dokumenter diharapkan

dapat merepresentasikan bentuk, suara serta fakta-fakta menarik dan permasalahan

yang berhubungan dengan seni resin.

Melalui film dokumenter yang berjudul “Transfrmasi Limbah Kayu”

diharapkan penonton dapat melihat, dan tertarik tentang mengubah bentuk kayu

sehingga menjadi barang seni yang bernilai jual dan diharapkan dapat

menginspirasi para audiens untuk peduli terhadap lingkungan sekitar.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang film

dokumenter seni resin berjudul “Transformasi Limbah kayu”

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang film dokumenter seni resin

berjudul “Transformasi Limbah Kayu”.

1
1
12

BAB II

PERANCANGAN

A. Objek Penelitian

1. Seni Resin

Banyak orang telah melihat berbagai barang yang terbuat dari resin

tetapi tidak tahu apakah itu resin. Hal ini mungkin disebabkan karena

keterbatasan pengetahuan, sehingga sebagian orang tidak dapat mengenali

suatu benda yang terbuat dari resin.Resin sendiri merupakan bahan yang

terbuat dari bahan alami dan senyawa kimia. Awalnya, resin dibuat dari

bahan alami, yaitu getah berbagai pohon, seperti kunjung atau runjung.

Memiliki bahan baku dari bahan alami tentu saja sebagian orang

khawatir dengan kelangkaan bahan baku, untuk mengatasi kekhawatiran ini.

Beberapa bahan resin yang terbuat dari campuran bahan kimia telah

dikembangkan. Resin yang berasal dari bahan kimia ini membuat beberapa

produsen benda yang terbuat dari resin terbantu tanpa ada rasa cemas.

Menariknya semakin berkembangannya jaman membuat resin juga turut

berkembang.

Resin kerap digunakan orang terutama sebagai bahan pernis, perekat,

pelapis makanan (agar mengilat), bahan campuran dupa dan parfum, serta

12
13

sebagai sumber bahan mentah bagi bahan-bahan organik olahan. Saat ini

resin banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatanplastik.

Namun jika dilihat dari sisi lain, bahan baku resin sebenarnya memiliki

peluang usaha yang cukup besar yang dapat dikembangkan menjadi sebuah

bisnis usaha.

Tak ada yang bisa menyangkal bahwa hasil alam memang begitu

melimpah. Mulai dariawal peradaban sampai pada hari ini alam masih

memberikan kontribusi yang sangat besardalam menunjang kehidupan

manusia. Salah satu hasil alam tersebut yakni resin. Resinmerupakan

senyawa organik atau campuran berbagai senyawa polimer alam yang

disebutterpentin, berbentuk padat atau semi padat. Resin mudah larut dalam

pelarut organik tetapitidak larut dalam air (Boer & Ella, 2000).

Sementara resin kimiawi merupakan buatan pabrik yang khusus

dirancang untuk pengganti resin alami. Terlebih saat ini semakin sulit untuk

mendapatkan resin alami di pasaran. Sifatnya yang cair membuat resin dapat

dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan cetakan yang

digunakan. Tentu saja agar resin mengeras memerlukan campuran lain yaitu

katalis.

Resin merupakan bahan utama untuk pembuatan fiberglass atau

berfungsi sebagai pembentuk polimer. Bahan ini berbentuk cair dan biasanya

13
14

memiliki warna bening, meski ada pula resin dengan warna keruh. Ada dua

jenis resin di pasaran, yakni resin alami dan kimiawi.Resin alami merupakan

getah yang berasal dari berbagai pohon, misalnya saja pohon conifer.

Sementara resin kimiawi merupakan buatan pabrik yang khusus

dirancang sebagai pengganti resin alami. Terlebih saat ini semakin sulit untuk

mendapatkan resin alami di pasaran. Sifatnya yang cair membuat resin dapat

dibentuk sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan cetakan yang

digunakan.

Salah satu produk resin yang dapat dijadikan bisnis tersebut ialah Resin

Art, yaitu produk kerajinan menggunakan bahan baku epoxy resin sebagai

perekatnya. resin berarti getah.Sementara, pengertian resin eksposi adalah

suatu subjek yang terdiri dari dua komponen yaitu resin dan pengeras.

Dengan mencampurkan dua komponen tersebut, terjadilah reaksi kimia

sehingga cairan resin mengeras menjadi plastik yang padat.

14
15

Gambar 2.1
Meja Resin Kayu
Sumber : Robbi Mulyanto ( Pengrajin Seni Resin )

2. Jenis-jenis resin

A. Resin Epoxy

Resin pertama adalah jenis epoxy. Jenis resin ini sering disebut
dengan epoksida, jenis resin yang kandungannya bervariasi mulai dari
carbon fiber, glass fiber hingga aramid. Dibandingkan dengan jenis resin
lainnya, resin epoxy lebih populer. Sebagian besar pengrajin juga
menggunakan resin epoxy sebagai bahan utama kerajinan mereka. Namun,
dalam dunia industri, resin jenis ini digunakan untuk merekatkan material
semen dengan mortar, rigid foam, penutup lantai, hingga menutup
permukaan pasir pada saat pengeboran minyak.

Melihat kualitas yang diberikan, resin epoxy memiliki kualitas


terbaik dibandingkan dengan resin lainnya. Jenis resin ini tidak mudah
pecah atau tergores. Bahkan transparansi resin epoxy juga sangat baik. Hal
ini membuat resin jenis ini selalu cocok untuk dipadukan dengan bahan
yang berbeda, tetapi penting juga untuk dicatat bahwa resin epoxy jenis ini
dapat menguning jika terkena suhu tinggi terlalu lama. Karena kualitasnya
yang cukup baik, resin epoxy ini dijual dengan harga yang cukup mahal.

15
16

B. Resin Vinyl Ester

Proses pembentukan resin jenis ini terjadi karena adanya proses


reaksi atau bisa juga disebut esterifikasi. Bahan yang direaksikan untuk
membentuk resin vinyl ester seperti epoxy dengan karboksilat tak
jenuh.Salah satu kelebihan resin vinyl ester adalah tidak mudah pecah saat
dipukul. Contoh penggunaan resin vinyl ester adalah pembuatan suku
cadang mobil, penguat pembanguna jembatan, bahkan peralatan militer.
Dibandingkan dengan resin epoxy, ester vinyl semacam itu sedikit lebih
terjangkau.

C. Resin Polyester

Meskipun terlihat jelas, transparansi resin polyester jenis ini masih


lebih rendah daripada resin epoxy. Selain itu, resin polyester juga
menghasilkan bau yang agak menyengat, sehingga sangat disarankan bagi
pekerja yang menggunakan resin jenis ini untuk menggunakan masker.
Kemudian ternyata resin polyester membutuhkan bantuan hardener agar
lebih cepat kering. Karena jika Anda menggunakan suhu tinggi, dapat
menyebabkan kebakaran.

D. Resin upcast
Beberapa tempat penjualan resin, jenis upcast terbilang cukup
banyak diminati oleh para pembeli. Beberapa seri yang laris dipasaran
adalah seperti 3126 dan 108. Meskipun resin jenis ini juga terlihat buram
ketika proses finishing. Selain itu resin jenis upcast juga memiliki kondisi
kekuningan ketika terkena sinar matahari penggunaan resin jenis upcast ini
kebanyak untuk pelapis sebuah kerajinan namun dalam ukuran yang cukup
tipis namun resin jenis ini kerap dijadikan lapisan bangku taman maupun
perahu. Namun dalam prosesnya diperlukan campuran pewarna.
3. Kegunaan resin
Setiap jenis resin selalu memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Perbedaan karakteristik resin ini berpengaruh terhadap kegunaan
resin.Sebab setiap jenis resin pasti selalu memiliki kegunaan yang berbeda-
beda. Ada jenis resin yang digunakan untuk kerajinan seperti resin jenis
epoxy. Namun ada juga resin yang digunakan untuk lapisan lantai seperti
resin jenis polyester. Secara umum kegunaan dari resin adalah untuk

16
17

perekat suatu material, lapisan makan agar terlihat lebih mengkilap, bahan
baku dupa dan lain sebagainya. Ada beberapa hasil dari sebuah proses
yang dihaslikan dari bahan dasar resin yaitu :

A. Kalung

Bentuk bening yang dihasilkan oleh resin ini terlihat seperti sebuah
kristal. Dengan memanfaatan bentuk bening yang diberikan oleh resin ini
adalah pada pembuatan sebuah kalung.

B. Gelang

Salah satu alasan pembuatan gelang dengan bahan baku resin


adalah sifatnya yang begitu mudah untuk dibentuk. Bahkan ketika
dipadukan dengan beberapa material lain.
C. Cincin
Dengan bahan resin juga bisa diaplikasikan menjadi sebuah cincin
untuk mempercantik jari jemari, dengan dicampur beberapa material lain
seperti gliter atau bunga.

D. Furnitur Hias Resin

Resin dapat digunakan untuk lapisan furnitur ,bisa jadi campuran


sebuah furniture seperti meja kayu. Dimana kegunaan resin pada meja
kayu ini selain sebagai pelapis juga menjadi pengisi rongga kosong dari
kayu. Alhasil meja kayu ini akan memiliki bentuk yang cukup artistik.

1. Limbah Kayu

Kayu adalah salah satu hasil hutan yang mempunyai nilai ekonomi

tinggi. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan

lignin pada dinding sel di berbagai jaringan batang. Penggunaan kayu

17
18

untuk suatu tujuan pemakaian harus memperhatikan sifat–sifat kayu, agar

pemilihan jenis kayu dapat sesuai dengan penggunaan serta mengetahui

jenis kayu lain yang sama sifatnya dapat menggantikan jika terjadi

kelangkaan. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan seperti memasak,

membuat perabot, bahan bangunan, bahan kertas, dan lain-lain.

Salah satu industri pengolahan kayu adalah industri penggergajian

kayu. Penggergajian adalah suatu unit pengolahan kayu yang

menggunakan bahan baku dolok, alat utama bilah gergaji, mesin sebagai

tenaga penggerak, serta dilengkapi dengan berbagai alat dan mesin

pembantu.

Penggergajian disebut juga sebagai proses pengolahan kayu

primer karena yang pertama dilakukan adalah mengolah dolok menjadi

kayu persegian yang bersifat setengah jadi dan selanjutnya diolah oleh

pengolahan kayu sekunder dan tersier untuk barang jadi. Penggergajian

kayu bertujuan memperoleh kayu dengan kualitas dan nilai yang lebih

tinggi, memperoleh produksi dan rendemen yang maksimum,

meminimalkan biaya, dan menambah produktivitas hutan.

Industri kayu saat ini belum memikirkan secara serius bagaimana

menangani limbah potongan kayu yang makin melimpah jumlahnya,

terlebih pada industri pengolahan kayu berskala kecil. Menurut Hubeis

18
19

(2001).

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksi baik industri maupun rumah tangga. Biasanya di sekitar

pemukiman terdapat berbagai jenis limbah yang dihasilkan setiap harinya,

seperti sampah, air kakus (black water), dan air buangan dari berbagai

aktivitas rumah lainya (grey water), selain rumah tangga limbah juga

dihasilkan dari aktivitas produksi industri kayu (Erika.2014), Limbah yang

berasal dari kegiatan industri salah satunya limbah industri gergajian.

Mengamati potensi limbah industri pengolahan kayu berdasarkan

output dan input serta mengacu hasil penelitian Balai Penelitian dan

Pengembangan Hasil Hutan Bogor, maka potensi limbah industri kayu

lapis mencapai 60% sedangkan pada industri penggergajian berkisar

50,2% dari bahan baku yang diolah (Dephut. 1990).

Tabel 2.1
Hasil dari pemanfaatan limbah

furniture aksesories Hiasan dinding


meja cincin lukisan
bangku Kalung Jam
talenan gelang
gelas Gantungan kunci
Sumber: Ananda (2022).

19
20

DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2022). Pengertian Resin, Jenis Resin & Contoh Penggunaan


Resin. https://www.gramedia.com/best-seller/resin /(diakes pada 1
November 2022).
Armianto, Sutomo Madani. (2021). Laporan Studi Kelayakan Usaha
Madani Resin Art. Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar.
https://www.academia.edu/45161639/LAPORAN_STUDI_KELAYAKA
N_USAHA_MADANI_RESIN_ART
Dekoruma, Kania. (2018). Apa itu Resin? Intip 7 Kerajinan Resin yang
Super Gemas ini. https://www.dekoruma.com/artikel/71065/apa-itu-resin
(diakses pada 1 November 2022).
Gerzon. R, Ayawaila & Wardhana. V. Sp. (2008). Dokumenter : Dari ide
sampai produksi. Jakarta.
Halim, S. (2017). Semiotika Dokumenter : Membongkar Dekonstruksi
Mitos dalam Media Dokumenter. Yogyakarta : Deepublish.

Hamsar, I. Hasnawati. & Kadir, F. (2022). Studi terhadap Liontin


Berbahan Resin Produksi Lembaga Kesenian Kampung Rakyat Seni di
Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
http://eprints.unm.ac.id/24279/1/JURNAL%20ISMAYANTI%20-
%20ismayanti%20hamsar.pdf.

Hermita, R. (2019). Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa menjadi Berbagai


Macam Bentuk Kerajinan. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/632-1872-1-
PB.pdf.
Lawrece, E. (2014). Perancangan Film Dokumenter Seni Pertunjukkan
Topeng Malang. Jurnal DKV Adiwara.
https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/viewFile/2201/1991.
Lopez. C, Shanley. P & S. N. Kartika. (2005) Kekayaan Hutan Asia :
Makanan, Rempah-rempah, Kerajinan tangan dan resin. Jakarta Gramedia
Pustaka Utama.
Mahendra Yasa, Raditya. (2022). Inovasi Mengolah Limbah Kayu dan

20
21

Resin. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/09/19/inovasi-
mengolah-limbah-kayu-dan-resin (diakses pada 2 November 2022)
Panca, M. R, & Irsyada, A. E. (2021). Video Dokumenter Kerajinan
Tenun Ikat di Desa Jajar Kabupaten Trenggalek
Sebagai Media Informasi. Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia
(JESKOVSIA). https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal- 3521-
Defit-Sunanto.pdf .
Saputra, A. & Fakhrudin. (2013). Perbaikan dan Perkuatan Geser Balok
Dengan Beton Resin Poliester (Polyester Resin Concrete). Yogyakarta :
Universitas Gadjah mada.
Shofarotu, Dewi. (2022). KKN Tematik UPI 2022 Meningkatkan
Keterampilan Kelompok Remaja Perempuan Desa Cinunuk dengan
Membuat Kerajinan Resin. .
https://www.kompasiana.com/dewishofarotur0415/62f5bc37a51c6f6107
123ae5/kkntematik-upi-2022-peningkatan-keterampilan-kelompok-
remaja- perempuan-desa cinunuk-dengan-membuat-kerajinan-resin
(diakses pada 2November 2022).
Sucahyono, A. E. & Subagya. (2021). Pemanfaatan Resin sebagai Medis
Tempel untuk Kerajinan Cangkang Kerang Darah (Andara granosa).
SNIKB (Seminar Nasional Indrusti Kerajinan dan Batik). halaman. 2-7.
https://proceeding.batik.go.id/index.php/SNBK/article/view/89/55

Sutarman, W. I. (2016). Pemanfaatan Limbah Industi Pengolaham Kayu di


Denpasar (Studi Kasus pada CV Aditya). Jurnal PASTI. (No. 1 Volume
X).Halaman. 15-21. https://media.neliti.com/media/publications/182888-
ID pemanfaatan- limbah-industri-pengolahan-k.pdf.
Tim editorial rumah.com. (2021). Pengertian Resin, Manfaat, Jenis dan 8

Kerajinannya.https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-resin-
50851 (diakses pada 1 November 2022).

21

Anda mungkin juga menyukai