Anda di halaman 1dari 7

Nama : Aldi wijaya

NPM : 201946500502

Kelas : R6H

Matakuliah :Metode Penelitian Desain

Pengrajin Resin Depok

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Resin adalah material polimer yang kaku atau semi kaku pada suhu kamar. Tipe resin

sintetis yang digunakan adalah epoxy resin transparan 801. Epoxy resin adalah material yang

sangat kuat dan waterproof, bahkan lebih kuat dari concrete. Resin memiliki permukaan yang

halus, tahan, dan seperti kaca yang tidak dapat ditembus oleh air menurut Claudia (2019: 895).

Menurut Nadjeeb, resin tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, yang apabila diuapkan

meninggalkan sisa berup alapisan tipis seperti vernis. Kuspradini, (2016), beliau mengatakan

bahwa resin merupakan hasil dari eksudasi tumbuhan secara alami atau buatan.

Sifatnya padat, bening, kusam, mengkilat, rapuh, dan bisa meleleh atau mudah terbakar

saat terkena panas. Bahkan bisa juga mengeluarkan aroma dan asap yang khas baunya. Resin

termasuk ke dalam salah satu bahan yang berasal dan bisa dibuat dari alam. Salah satu sumber

utama pembuatan resin adalah berasal dari getah berbagai macam pohon, seperti pohon konifer

atau pohon kunjung. Untuk mendapatkan tekstur yang kuat, campuran getah pohon tersebut
dicampurkan dengan berbagai unsur kimiawi lainnya hingga menghasilkan bahan yang tidak

mudah hancur. Karena berasal dari getah dan campuran kimia, resin perlu dibentuk terlebih

dahulu dengan menggunakan cetakan atau secara manual sebelum akhirnya harus dibakar supaya

bisa mengeras dan menghasilkan benda yang sudah dicetak sebelumnya.

Resin sendiri ternyata dapat berasal dari produk hutan da merupakan cairan getah yang

lengket dari beberapa jenis pohon yang berasal dari hutan-hutan di AsiaTenggara. Bahkan

sejarah mencatat bahwa resin ternyata adalah produk dagang yang paling tua dari Asia Tenggara

dan sudah ada sejak zaman prasejarah. Sebelum PerangDunia di awal tahun 1900 an, Indonesia

bahkan memiliki beragamjenis resin yang berasal dari hutan-hutannya dan beberapa jenis resin

seperti Terpentin yang berasal dari buah pinus atau pun resin berjenis Agathis telah menjadi

komoditas yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Masyarakat tanah air sendiri kurang begitu

mengerti produk resin di luar dunia industri, namun saat disodorkan nama damar, maka orang

pun biasanya langsung mengerti.

Damar dan resin adalah produk yang sama dan hanya saja damar lebihbanyak dikenal

oleh masyarakat awam. Pohon-pohon di hutan Asia Tenggara ini biasanya dikenal dengan jenis

dipterokarpa dan sangat banyak ditemukan di areadataran rendah. Di Indonesia sendiri,

tumbuhan penghasil damar biasanya ditemukandi area Indonesia bagian barat. Sayangnya, damar

sendiri masih dianggap sebagai produsen resin yang memiliki kualitas rendah untuk dunia

industri, khususnya jikadibandingkan dengan resin yang berasal dari kopal ataupun terpentin.

Damar merupakan hasil tumbuhan khas Asia Tenggara yang ternyata menjadi awal dari

tumbuhnya penggunaan resin di dunia industri. Dengan sejarah yangpanjang, damar ternyata

dapat muncul sebagai komoditi bernilai ekonomis sejaksebelum masa perang dunia.
Namun, terdapat beberapa jenis damar di pasaran dengan klasifikasi yang berbeda-beda.

Secara umum, masyarakat mengenal ada dua jenis damar yang beredar di masyarakat. Uniknya,

kedua jenis damar ini memiliki perbedaan yang begitu kentara khususnya di dalam perbedaan

kualitas. Damar jenis pertama dikenal sebagai damar batu. Jenis damar ini dianggap pakar

industri sebagai jenis damar dengan mutu yang rendah dan warna dari damar batu sendiri

biasanya adalah coklat kehitaman. Damar batu berasal dari pohon dan biasanya damar ini berasal

dari getah-getah yang keluar dengansendirinya dari pohon yang terluka.

Getah-getah ini kemudian menggumpal hingga menjadi ukuran yang cukup besar untuk

kemudian karena cukup berat maka gaya gravitasi bumi menariknya hingga jatuh dari kulit

pohon. Gumpalan-gumpalangetah damar ini dapat dikumpulkan di area tanah sekitar pohon-

pohon penghasil damar tersebut. Biasanya, jenis damar batu ini dapat ditemukan dari pohon-

pohon penghasil damar berusia tua. Jenis damar kedua yang dikenal oleh masyarakat luas adalah

damar mata kucing. Berbeda dengan damar batu, secara kasat mata biasanya damar ini lebih

terlihat bening dan kekuningan. Damar mata kucing sendiri biasanya dianggap sebagai damar

dengan kualitas tinggi dan seimbang dengan kopal.

Damar ini didapatkan dengan cara melukai kulit pohon penghasil damar yang biasanya

berasal dari genus Shorea dan Hopea. Shorea Javanica dan Hopea dryoblanoides biasanya adalah

jenis pohon damar yang dapat menghasilkan jenis damar berkualitas ini. Sebelum dikenal

sebagai salah satu perlengkapan industri yang memiliki peranyang cukup penting, resin telah

banyak diperdagangkan sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan, banyak sekali pakar yang

mencatat bahwa resin atau damar telah lama diperdagangkan sejak tiga ribu tahun yang lalu.
Pada masa tersebut damar bahkansudah banyak diperdagangkan meskipun hanya

berkisar pada area sekitar AsiaTenggara dengan jarak yang pendek, sementara itu, perdagangan

jarak jauh di sekitar Asia Tenggara dengan China sudah dimulai pada sekitar abad ke tiga dan ke

lima. Namun, damar baru mulai masuk ke pasaran eropa pada tahun 1829dan memasuki pasaran

Amerika tiga tahun setelahnya. Di Indonesia dan beberapa negara penghasil damar pertama,

sejak awal ditemukan, damar telah banyak dimaksimalkan sebagai komoditi yang dapat dipakai

untuk keperluan penerangan ataupun menambal dan mendempul perahu. Beberapa penggunaan

lain dari damar adalah sebagai adalah untuk diperdagangkan sebagai dupa, obat, perekat, atau

bahkan bahan pewarna. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, damar pun digunakan

untuk berbagai kebutuhan.

Pada periode abad ke sembilan belas, damar memperoleh peran yang sangat besar pada

awal adanya revolusi industri, khususnya pada saat industri vernis dan cat di benua Eropadan

Amerika mulai berkembang yang kemudian diikuti pada sekitar area Asia Timur dan semenjak

inilah damar pun mulai mendapatkan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Perubahan besar terjadi

pada masa sekitar perang dunia ke dua, dimana saat itu perkembangan industri mengarah ke

adanya perkembangan material ke arah yang lebih sintetis dan dari sinilah banyak pakar dunia

industri membuat jenis resin sintetis yang berasal dari pengolahan minyak bumi atau petrokimia.

Dari sinilah awal penggunaan damar alam mulai berkurang sebagai resin dalam dunia industri

mengingat resin sintetis ternyata mendapatkan sambutan lebih baik dari kalanganindustri.

Menurut Libratama (2014)


Manfaat dan Keunggulan

Setiap jenis resin selalu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan

karakteristik resin ini juga berpengaruh terhadap kegunaan resin. Sebab setiap jenis resin pasti

selalu memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Ada jenis resin yang digunakan untuk kerajinan

seperti resin jenis epoxy. Namun ada juga resin yang digunakan untuk lapisan lantai seperti resin

jenis polyester. Secara umum kegunaan dari resin adalah untuk perekat suatu material, lapisan

makan agar terlihat lebih mengkilap, bahan baku dupa dan lain sebagainya..

Beberapa benda yang dibuat dari resin memiliki karakteristik bening sehingga adanya

beberapa material tambahan untuk mempercantik benda tersebut. Berikut adalah beberapa

contoh kerajinan tangan yang terbuat dari bahan dasar resin.

1. Kalung

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika ada jenis resin yang memiliki karakteristik

bening. Bahkan bentuk bening yang diberikan oleh resin ini hampir terlihat seperti sebuah

Kristal. Pemanfaatan bentuk bening yang diberikan oleh resin ini adalah pada pembuatan sebuah

kalung. Dimana pada kalung tersebut terdapat sebuah gantungan. Gantungan tersebut di

dalamnya ada bunga edelweiss dan tambahan bubuk fosfor yang dapat menyala dalam gelap lalu

dibalut dari luar dengan lapisan resin dan . Namun untuk tali dari kalung ini juga dari bahan

yang tak menimbulkan bekas maupun alergi. Adanya kalung ini bisa memancarkan sisi cantik

nan elegan pada seseorang.


2. Gelang

Salah satu alasan pembuatan gelang dengan bahan baku resin adalah sifatnya yang begitu

mudah untuk dibentuk. Bahkan ketika dipadupadankan dengan beberapa material lain sama

seperti pembuatan kalung yang dapat menghasil kan sebuah kecantikan dan elegan saat dipakai

pada seseorang.

3. Cincin

juga dapat dibuat menggunakan bahan baku resin dalam proses pembuatannya, cincin

juga terlihat tetap elegan meski berbahan dasar resin. Bahkan kerap juga bahan resin dicampur

dengan beberapa material lain seperti kayu atau bunga. Untuk menghasilkan keindahan yang

natural.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah penemuan bahan resin?

2. Apa manfaat bagi masyarakat tentang bahan resin tersebut?

3. Mengapa kerajinan resin ini dibuat?

4. Apakah ada keunggulan dikerajinan resin tersebut?

5. Bagaimana proses pembuatan dari kerajinan resin tersebut?

6. Apa saja hasil yang dibuat oleh pengrajin resin tersebut?

Anda mungkin juga menyukai