Anda di halaman 1dari 23

13

HANDOUT
SERAT TEKSTIL DARI
MINERAL

HANDOUT
SMK Negeri 4 Surakarta
HANDOUT
SERAT TEKSTIL DARI MINERAL HANDOUT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 SURAKARTA
Jalan L.U. Adisucipto Nomor 40 Laweyan, Surakarta Kode Pos 57143
Telepon 0271-714855 Faksimile 0271-740-840 Surat Elektronik smkn4solo@gmail.com

HANDOUT

Program/Paket Keahlian : Tata


busana Mata Pelajaran : Tekstil
Kelas/Semester : X Tata Busana / Gasal
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis serat tekstil dari
mineral
4.4 Menyajikan hasil analisis
pemeriksaan
serat tekstil dari mineral
Materi Pokok : Serat Tekstil dari mineral
Pertemuan : 1 x pertemuan
Alokasi waktu : 2 x 45 menit = 90 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok,
praktek langsung serta penemuan, diharapkan siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian serat tekstil yang terbuat dari mineral
2. Mengidentifikasi macam-macam serat tekstil yang terbuat dari mineral
3. Mengidentifikasi karakteristik serat tekstil dari mineral
4. Menjelaskan kegunaan serat tekstil dari mineral
5. Menganalisis serat tekstil dari mineral melalui berbagai teknik
pemeriksaan serat

HANDOUT 14
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN SERAT TEKSTIL DARI MINERAL
Serat bahan tekstil merupakan bagian terkecil yang dipakai
sebagai bahan dasar untuk membuat kain atau bahan tekstil. Melalui
proses pemintalan serat bahan tekstil diolah menjadi benang (yarn),
selanjutnya benang benang tersebut diolah hingga menjadi bahan
tekstil.
Menurut asalnya serat bahan tekstil digolongkan menjadi dua
golongan yaitu serat alam dan serat buatan. Serat alam adalah serat
tekstil yang berasal dari hewan, tumbuh tumbuhan, dan barang
barang galian.Serat tekstil yang berasal dari hewan disebut serat
protein, serat tekstil yang berasal dari tumbuh tumbuhan disebut serat
sellulosa, serat tekstil yang berasal dari barang barang galian disebut
dengan serat mineral, sedangkan serat termoplastik atau serat buatan
manusia adalah serat yang terbuat dari bahan bahan kimia.

2. JENIS SERAT TEKSTIL


Serat mineral adalah serat yang diperoleh dari barang galian,
menurut asalnya serat mineral dikelompokkan menjadi dua yaitu serat
mineral dari alam yaitu asbes, dan serat mineral buatan yaitu serat
gelas dan benang logam.
a. Mineral alam (Asbes)

Asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang


terletak jauh dibawah permukaan tanah, batu karang tersebut
dinamakan peridotite yang tersusun dari besi,magnesium dan
silikat. Karena pengaruh tekanan tinggi dan air panas yang
mengandung garam dan karbon dioksida yang larut didalamnya,
maka perlahan batu karang tersebut berubah menjadi kristal
berbagai bentuk yang disebut dengan asbes. Jumlah asbes yang
terkandung didalam batu
berkisar antara 1 sampai 15% dari jumlah tersebut yang dapat
dipintal berkisar 3 sampai 25%. Asbes banyak terdapat di
Indonesia, Canada, Transveal dan Australia.

http://infoasbes.blogspot.com/2018/03/bab-i-pendahuluan-i.html
Gambar 1. Serat asbes

Serat asbes dapat dipintal jadi benang sehingga dapat


dijadikan bahan tekstil. Bahan tekstil yang dihasilkan asbes tahan
api dan tidak dapat terbakar.
Bentuk serat asbes Di bawah mikroskop dengan pembesaran
rendah ,bentuk serat bergelombang samapi lurus. Dengan
mikroskop elektron (pembesaran 17.000 kali) fibril–fibril serat asbes
berbentuk lurus, tidak padat, tetapi seperti pipa. Permukaan serat
tidak kasar, sehingga mudah selip dalam proses pemintalan. Semua
jenis serat asbes mengelompok seperti serat tunggal yang
sebenarnya terdiri dari banyak serta halus. Diameter serat berkisar
0,02–0,04 mikron untuk jenis chrysotile dan 0,1–0,2 untuk jenis
amphibole
Gambar 2 . Penampang membujur serat asbes

Gambar 3 . Penampang melintang serat asbes

1) Sifat serat asbes


a) Sifat fisika
(1) Mulur serat asbes sangat rendah, yaitu 1-3 %.
(2) Berat jenis asbes chrysotile 2,22–2,75 dan jenis amphibole
2,8–3,6.
(3) Serat asbes hanya sedikit menyerap air. Dalam udara
absorpsi maksimum hanya 3 %.
(4) Serat asbes tahan terhadap panas dan api. Pada
pemanasan 200-1000°C, asbes kehilangan berat karena
menguapnya air kristal dan karbondioksida. Pada suhu
980°C, jenis chrysotile kehilangan berat 12 16%. Titik leleh
tergantung dari jenis, berkisar antara 1.180–1.500°C. (5)
Kekuatan dan mulur bervariasi, tergantung dari jenis,
cara penambangan dan
pengambilan serat batunya. Kawat baja = 50–150 kg/mm²
Kapas = 30–70 kg/mm² Serat gelas = 80–200 kg/mm²

Asbes = 30–230 kg/mm²

b) Sifat kimia
Daya tahan asbes terhadap asam sangat penting
sehubungan dengan kegunaan asbes sebagai penyaring dan
katalisator dalam pabrik–pabrik kimia seperti pabrik asam tatrat,
asam nitrat, asam sulfat, dan asam khlorida. Dalam asam
khlorida 25% pada suhu kamar, setelah direndam 10-24 jam
asbes kehilangan berat sekitar 5–57% tergantung pada jenisnya.
Pada suhu mendidih asam khlorida merusak asbes lebih kuat.

c) Sifat Lainnya
(1) Menghantar listrik dan panas yang tidak baik;
(2) Tahan terhadap gesekan;
(3) Tahan terhadap cuaca;
(4) Menyerap suara, terutama untuk frekunsi tinggi.

2) Penggunaan Serat Asbes


Serat asbes dapat dipintal menjadi benang sehingga dapat
dibuat menjadi kain. Asbes digunakan sebagai bahan campuran
untuk atap, pembungkus, papan asbes, semen asbes, bahan
penahan panas dan api, serta bahan–bahan yang banyak mendapat
gesekan seperti pelapis rem dan kopling.
Kegunaan serat asbes antara lain :
(a) Sebagai atap rumah
(b) Konstruksi bangunan semi permanen
(c) Bahan campiran pada bahan bangunan
(d) Bahan campuran pada bodi kendaraan
(e) Untuk menghalangi sinar matahari
(f) Atap garasi

Rusia adalah negara penghasil asbes terbesar. Asbes berasal


dari perubahan bentuk atau proses transformasi batu-batu karang.
Batu ini tersusun dari zat-zat besi, magnesium dan silikat. Batu
tersebut terletak jauh dipermukaan tanah dan dipengaruhi oleh
tekanan tinggi dan air panas yang mengandung garam-garam dan
karbondioksida terlarut. Serat asbes sedikit menyerap air. Asbes
sangat tahan panas dan api. Asbes merupakan penghantar listrik
yang tidak baik. Asbes sangat tahan terhadap gesekan dan tahan
cuaca. Asbes pun bersifat menyerap suara terutama untuk
frekwensi tinggi. Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat
pakaian, karena faktor ekonomi dan kesehatan.

b. Mineral buatan
1. Serat kaca/Glass Fiber
Serat kaca atau glass fiber adalah salah satu serat mineral
buatan. Serat kaca ditemukan sejak zaman Mesir kuno, tetapi baru
diproduksi untuk bahan tekstil pada tahun 1936. Bahan dasar serat
gelas adalah pasir silikat, calsium carbonet, natrium, borax dan
bahan bahan lain sebagai campuran. Serat gelas ditenun kemudian
digunakan untuk saringan bahan kimia, kaos lampu, pembungkus
kawat tembaga dan bahan isolasi kap lampu, bahan penutup kursi.
Filament gelas terbentuk dari pencampuran secara teliti
bahan- bahan pasir silikat, batu kapur dan paduan mineral untuk
pembuatan gelasnya. Staple glass terutama benang stafel gelas
terbuat dari gelas yang tahan zat kimia.
Gambar 4. Serat gelas

Sifat-sifat serat gelas yaitu:


(a) Serat gelas yang telah dicuci dengan bersih dari sari minyak,
kelihatan licin dan halus dibawah mikroskop dan susunan
permukaannya tidak kelihatan.
(b) Dalam keadaan panas, gelas tidak terbakar hanya menjadi
lembek dan meleleh dan tidak mengeluarkan asap atau gas
yang mengganggu. Serat gelas tahan panas sampai 538 0C
tanpa rusak.
(c) Kekuatan serat gelas bertambah jika diameter makin kecil.
(d) Daya serap gelas terhadap air sangat rendah, ini
menguntungkan untuk pemakaian pada teknik listrik.
(e) Serat gelas bersifat sangat elastis.
(f) Ketahanan listrik dari serat gelas sangat tinggi.
(g) Serat gelas mempunyai sifat rapuh
(h) Pada umumnya serat gelas tahan terhadap semua asam kecuali
asam fluoride dan cukup tahan terhadap alkali.
Pencelupan serat gelas sukar dilakukan karena tidak menyerap
zat air. Pemberian warna serat gelas dapat dilakukan dengan cara-
cara khusus. Serat gelas terutama digunakan untuk tirai jendela
dan isolasi listrik. Serat gelas sudah pernah dibuat untuk pakaian
penganten tetapi belum pernah dibuat untuk pakaian sehari-hari.
Hal ini disebabkan karena kain dari serat gelas tidak tahan gosok,
dan jika dilipat, fiamen-filamennya dapat putus dan kain menjadi
berbulu. Sebagai bahan campuran dengan serat-serat alam,
kainnya dapat digunakan untuk kap lampu, saringan, kain kursi,
taplak meja, kain gorden dan lain-lain. Kain-kain dari serat gelas
tahan api, bahkan jika rokok yang menyala jatuh di atas kain, kain
tersebut tidak terbakar. Serat gelas yang ditenun jadi kain dapat
digunakan untuk saringan karena tahan terhadap zat kimia. Juga
banyak digunakan sebagai kap lampu. Benang gelas
dapat digunakan sebagai pembungkus
kawat tembaga. Sedang pita kain gelas digunakan
untuk pembungkus kabel listrik tegangan tinggi.
Gambar 5. Penampang melintang dan membujur serat gelas
2. Logam
Serat logam atau benang logam adalah serat buatan yang
disusun dari logam logam berlapis plastik, plastik berlapis logam,
atau sumbu yang dilapisi oleh logam. Serat logam telah digunakan
sejak dahulu kala. Aluminium adalah jenis logam yang paling
banyak dipakai karena ringan, lebih lembut dan harganya lebih
murah dibandingkan dengan logam yang lainnya. Penggunaan
benang logam sebagai bahan penghias bahan tekstil atau busana.

Gambar 6. Serat logam

Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat


bermacam macam jenis benang, seperti, benang emas, benang
perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam yang
dilapisi dengan plastik. Apabila benang logam tersebut akan di
tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini
disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar
dipelihara.
Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil
seperti:borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh
daerah Indonesia antara lain: songket pandai sikek, songket
silungkang, songket kubang, songket palembang, songket
Kalimantan, songket jambi dll.
Pada kain tradisional etnik Indonesia seperti songket, tapis
atau ulos terdapat benang mas atau perak yang membuat kain
tradisional tersebut nampak anggun, karena warna mas atau perak
dalam budaya Indonesia bersifat agung, luhur dan biasanya
digunakan oleh kaum bangsawan. Penggunaan serat logam tentu
sudah lama digunakan, tetapi tidak diketahui jelas pembuatan serat
logam tersebut pada bahan tekstil dimasa lalu, dalam teknologi
tekstil serat logam mas atau perak tidak dibuat dari logam yang
sebenarnya. Serat logam ada yang dibuat dari logam mulia atau
logam lainnya dan ada pula yang dibuat bukan dari logam, tetapi
dari filamen aluminium yang direkatkan diantara dua helai filamen
plastik yang transparan. Meskipun demikian benang logam hanya
digunakan sebagai bahan penghias saja, baik tekstil untuk
keperluan rumah tangga seperti bantal kursi, gorden maupun
pakaian. Serat logam sekarang adalah serat buatan yang disusun
dari logam tiruan, logam berlapis plastik, plastik yang di beri lapisan
logam, atau suatu sumbu benang dilapisi logam. Nama dagang
serat logam Lurex, Fairtex, Malora, Chromfex, Metlon, Alustran,
Durastran, Nylco, Reynolds, Reywast dan Lame

3. Serat karbon
Serat karbon merupakan salah satu bentuk material
komposit. Material komposit, yang diambil dari istilah Bahasa
Inggris composition materials atau dipendekkan menjadi composite
materials, adalah suatu material yang dibuat dari dua atau lebih
material penyusun yang saling memiliki perbedaan sifat fisik dan
kimia, yang jika dikombinasikan akan menghasilkan material
berkarakteristik berbeda dengan material-material penyusunnya.
Komposit serat karbon merupakan salah satu jenis material
komposit yang menggunakan fiber karbon sebagai salah satu
penyusunnya.

Gambar 7. Serat karbon

Material komposit tersusun atas dua komponen utama yakni


matriks dan material penguat (reinforcement). Fiber karbon
bertugas sebagai material penguat pada komposit serat karbon.
Sedangkan untuk matriksnya biasanya dipergunakan resin polimer
semacam epoxy. Matriks resin ini berfungsi untuk mengikat
material-material penguat. Dikarenakan serat karbon hanya
tersusun oleh dua material tersebut maka sifat-sifat serat karbon
juga hanya ditentukan oleh kedua material ini.
Sifat dari karbon fiber dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Satu faktor yang paling utama adalah arah atau alur serat karbon.
Berbeda dengan material logam, karbon fiber khususnya dan
material komposit lain pada umumnya, disebut sebagai material
anisotropik. Maksudnya adalah sifat properti material ini
dipengaruhi oleh bentuk dan arah serat penyusunnya. Sehingga
kekuatan karbon
fiber sangat bergantung terhadap bentuk dan arah serat karbon
penyusunnya. Di sisi lain, material-material semacam logam,
plastik, dan berbagai macam lainnya memiliki sifat yang tetap
sekalipun bentuk dan arah butir-butir molekulnya berbeda-beda.
Karena itulah material-material ini disebut material isentropik.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi
sifat-sifat karakteristik karbon fiber:
1) Tipe serat karbon dan resin yang digunakan.
2) Rasio campuran serat karbon dan resin.
3) Bentuk serat karbon: searah, bersilangan, berkaitan, atau tidak
tentu.
4) Kualitas serat: distribusi serat yang merata, ada tidaknya celah.

4. TUJUAN PEMERIKSAAN SERAT TEKSTIL


Pemeriksaan asal serat bahan tekstil bertujuan mengetahui asal
dan struktur serat bahan tekstil hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
kesalahan dalam memilih bahan tekstil sesuai fungsinya.

5. MACAM PEMERIKSAAN SERAT TEKSTIL


Kualitas bahan tekstil sangat dipengaruhi asal seratnya, cara
pembuatan benang, cara pembuatan bahan, dan cara penyempurnaan
bahan tekstil tersebut.
Ada beberapa cara untuk mengetahui asal serat bahan tekstil
antara lain dengan :
a. pemeriksaan serat melalui uji sensoris
b. melalui uji pembakaran,
c. membaca label pada bahan tekstil
a. Pemeriksaan serat melalui uji sensoris
Metode ini biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil
(masyarakat umum) ketika membeli bahan tekstil dari toko, pasar,
pedagang atau lainnya. Dalam memilih bahan tekstil biasanya
konsumen melakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba,
diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang hanya
mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu
biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin
mahala. semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya.
Validitas metode uji sensoris ini sangat tergantung pada
pengalaman si konsumen.
Pada pemeriksaan visual ini, beberapa sifat yang perlu
diketahui untuk menentukan jenis serat misalnya:
1. Panjang serat
2. Kilau serat
3. Keriting serat
4. Daya kenyal
5. Kehalusan serat
6. Daya hisap air dan udara
7. Kekuatan serat

b. Pemeriksaan serat melalui uji pembakaran


Uji pembakaran adalah salah satu alternatif untuk
pemeriksaan asal serat bahan tekstil. Hal ini dilakukan bila
pemeriksaan asal serat dengan cara yang lain belum dapat
diketahui secara pasti.
Pada uji pembakaran, dalam menganalisa serat yang
terbakar harus seteliti mungkin, bila tidak teliti maka analisa
tentang serat tersebut akan salah. Bahan awal serat dan jenis serat
yang menjadi
bahan dasarnya sangat berpengaruh dan dapat diketahui melalui
pembakaran ini
Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira sebesar benang Ne1
10 dengan panjang 4 – 5 cm dan diberi puntiran. Contoh serat
didekatkan pada api dari samping perlahan-perlahan. Diamati
apakah bahan waktu dekat api meleleh, menggulung atau terbakar
mendadak. Pada saat serat menyala, perhatikan di mana terjadinya
nyalat api. Bila nyala api sudah padam, maka segera dicatat bau
dari gas yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu. Perlu dicatat
apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Akhirnya perlu dicatat
pula banyaknya, bentuknya, warnanya dan kekerasan dari abu sisa
pembakaran.

c. Pemeriksaan serat tekstil dengan membaca label


Label kain atau label bahan tekstil adalah keterangan yang
terdapat pada suatu produk atau bahan yang menjelaskan tentang
asal serat, nama bahan, merek bahan, nama pabrik, proses
penyempurnan dan yang lainnya. Untuk mengetahui serat tekstil
dengan segera, dapat dibaca pada kartu keterangan atau label.
Pada label itu dicantumkan keterangan mengenai bahan pokok
tekstil itu. Keterangan pada label itu perlu untuk menentukan
penampilan warna, dan ketahanan dalam pencucian baik warna
maupun tenunan. Pemeliharaan yang diperlukan didasarkan pada
jenis bahan celup yang dipergunakan atau pada daya tahan dari
serabut. Label ini dapat dipercaya apabila sudah disyahkan oleh
pemerintah. Pada label sering dicantumkan persentase serat
(contohnya 65% polyester dan 35% kapas), maksudnya ialah
bahwa kain itu dibuat dari dua macam serat. Tujuan
mencampurkan dua macam serat ialah agar supaya sifat kurang
baik dari serat satu dapat diimbangi oleh sifat-
sifat baik serat yang kedua. Jadi kalau kapas mempunyai sifat
mudah kusut diimbangi oleh sifat polyester yang tidak kusut. Sifat
polyester yang panas diimbangi oleh sifat kapas yang sejuk.
Keterangan yang dituliskan pada label bahan tekstil berguna
bagi pengguna atau konsumen. Karena dengan membaca label,
konsumen dapat mengetahui serat apa yang terdapat pada tekstil.
Keterangan yang tercantum pada label bahan tekstil adalah label
yang menunjukkan asal serat dan label yang menunjukan
penyempurnaan dan sifat kain.

6. HASIL UJI PEMBAKARAN SERAT TEKSTIL DARI MINERAL

Kriteria
Golongan
Serat Dekat Dalam Keluar
Bau Sifat Abu
Nyala Nyala Nyala
Tidak dapat dapat Tidak dapat Tidak berbau Bekas
Asbes terbakar meleleh, berubah pembakaran
bercahaya tidak
terang berubah
Gelas Tidak dapat Halus dan Keras Tidak Bentuk
terbakar bercahaya mengeluarkan berubah,
bau keras bulat
DAFTAR PUSTAKA

Istihanroh, ST. Pengantar Ilmu Tekstil.


Ernawati dkk. Tata Busana Jilid 2, Dep Dik Nas , Jakarta, 2008
Dra. Lili Masyhariati.MM, Tekstil 1 , Kemendikbud Direktorat pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, 2013
Dra. Winarti Z, MM, Tekstil II, Kemendikbud Direktorat pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, 2013
https://manfaat.co.id/manfaat-asbes
https://indeco.ru/id/types-of-fiberglass-glass-fiber.html

Anda mungkin juga menyukai