Dosen:
Wulan S., S.ST, M.T
Brilyan M. R. R., SST.
Desiriana
Disusun oleh:
Serat kapas merupakan serat selulosa yang memiliki sifat fisika sebagai berikut:
● Moisture Regain pada kondisi standar yaitu 7-8,5%.
● Kekuatan 3-5 g/denier. Kekuatan serat dipengaruhi oleh kadar selulosa dalam serat,
panjang rentai, dan orientasinya. Kekuatan serat pada umumnya menurun pada waktu
basah tetapi sebaliknya kekuatan kapas dalam keadaan basah makin tinggi. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa apabila gaya diberikan pada serat kapas kering, distribusi
tegangan dalam serat tidak merata karena bentuk serat kapas yang terpuntir dan tidak
teratur. Dalam keadaan basah serat kapas menggelembung berbentuk silinder , diikuti
dengan kenaikan derajat orientasi, sehingga distribusi tegangan lebih merata dan
kekuatan seratnya naik.
● Bentuk penampang melintang seperti ginjal. Dan bentuk penampang membujur
seperti pita terpilin.
Sumber: Wilensky, Textile for Modern Living, Australia: 1993.
Gambar 2. Penampang Melintang (kiri) dan Penampang Membujur (kanan) Serat Kapas
● Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi diantara serat – serat selulosa alam, kira
– kira dua kali mulur rami. Mulur serat kapas berkisar antara 4 – 13% bergantung
pada jenisnya dengan mulur rata – rata 7%.
● Kekakuan
Kekakuan dapat didefinisikan sebagai daya tahan terhadap perubahan bentuk, dan
untuk tekstil biasanya dinyatakan sebagi perbandingan antara kekuatan saat putus
dengan mulur saat putus, kekuatan dipengaruhi oleh berat molekul, kekuatan rantai
selulosa, derajat kristalinitas dan terutama derajat orientasi rantai selulosa.
● LOI (Limited Oxygen Index)
Serat kapas memiliki nilai LOI 18,4 , yang berarti serat kapas mudah terbakar dengan
cepat.
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Mesin Padder - Batang pengaduk
- Mesin Stenter - Pipet ukur 10 mL
- Nampan - Bulb Filler
- Gelas piala 500 mL - Neraca
- Gelas ukur 100 mL - Alat uji bakar cara vertikal
3.1.2 Bahan
- Kain Kapas
- Resin Organo Posfat
- Teepol
- Na2CO3
- Air
3.2 Resep
3.2.1 Resep Penyempurnaan Tahan Api
- Resin Organo Posfat : 200-400-600 g/L
- WPU : 70%
- Drying : 100°C, 2 menit
- Curing : 180°C, 2 menit
3.2.2 Resep Pencucian
- Teepol : 1 cc/L
- Na2CO3 : 1 g/L
- Suhu : 70°C
- Waktu : 10 menit
IV. REAKSI YANG BERLANGSUNG
V. DIAGRAM ALIR
Pembuatan Larutan Tolak Air
Drying (100°C)
Curing (180°C)
Uji Pembakaran
VI. TAHAPAN PROSES
6.1 Langkah Kerja
1. Alat, bahan serta mesin disiapkan.
2. Larutan dibuat dengan menambahkan resin organo posfat sesuai resep yang
ditentukan.
3. Kain kapas direndam dalam larutan kemudian diperas pada mesin padder.
4. Kain dikeringkan pada mesin stenter dengan suhu 100˚C selama 3 menit.
5. Kain dicurring pada mesin stenter dengan suhu 180˚C selama 3 menit.
6. Kain dibagi menjadi dua bagian, ada yang dilakukan pencucian pada suhu 70˚C
dengan waktu 10 menit dan ada yang tidak dilakukan pencucian.
7. Setelah pencucian, kain dikeringkan.
8. Kain dievaluasi dengan uji pembakaran.