Anda di halaman 1dari 12

Diskusi M1 Kb1

1. atlah skema penggolongan serat tekstil berdasarkan asal serat dan berikan lengkap
dengan contoh!
2. Bandingkan sifat dan karakteristik serat tekstil yang dominan sesuai dengan asal serat,
dan penggunaannya sesuai untuk pembuatan busana apa saja. (kebaikan dan
keburukannya).
3. Jelaskan bagaimana teknik menganalisis asal bahan tekstil dengan langkah-
langkahnya.

Jawaban :

Skema penggolongan serat tekstil :


1. Serat Alam
a. Serat Tumbuh-tumbuhan ( Selulosa )
Serat tumbuh-tumbuhan yaitu serat tekstil yang bahanpokoknya berasal dari tumbuh – tumbuhan. Serat
sellulosamengandung zat arang (C), air (H) dan zat asam (O). Seratselulosa terbagi menjadi serat biji, serat batang,
serat daun danserat buah. Pada umumnya mempunyai sifat yang hampir samayaitu kuat, padat, mudah kusut,
tahan setrika dan tahan chlor

1) Serat Biji
Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun dalampembuatan busana lebih banyak digunakan
serat kapas. Seratkapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
a)Serat kapas
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari seratbiji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah
dikenal kira-kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertuayangmenggunakankapas.
Sifat-sifat serat kapas adalah sebagai berikut:
o Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
o Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basahkekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu
diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas.
o Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
 Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapasmudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain
kapasperlu dikanji dan menyempurnakan dengan damarbuatan.
o Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
 Tahan sabun yang kuat atau mengandungbanyaklindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obatkelantang.
Jadi bahan kapas dapat dikelantang.

b) Serat Kapuk
Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa) sebagai bahan pengisi kasur, bantal, tempat duduk
dan lainnya.
Sifat-sifat serat kapuk yaitu:
 Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap
 Serat kapuk sangat tipis, lembut, licin dan tidak elastic sehingga sulit untuk di pintal.
 Serat kapuk mudah mengembang dan berat jenis seratnya sangat kecil.
 Menyerap suara, mudah terbakar, sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis dan menahan
panas.
 Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli

Kegunaan kapuk yaitu :


 Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena kapuk tidak dapat di pintal, namun dapat
digunakan sebagai bahan campuran serat lain.
 Kapuk sangat baik digunakan utuk mengisi pelampung penyelamat karena kapuk mempunyai sifat
mengembang yang baik.
 Serat sangat baik untuk mengisi kasur dan bantal karena kapuk mempunyai sifat melengtin yang baik.
 Serat kapuk sangat baik di pakai untuk isolasi panas dan suara.
 Biji kapuk yang sudah dipisahkan dapat diambil minyaknya untuk pembuatan sabun sedangkan
ampasnya untuk pupuk.
 Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan kertas.

2) Serat Batang
a) Serat Lenen
Serat lenen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas yang disambung-sambung
sehingga menjadi benang. Karena itu tenunan lenan tidak rata. Bahan ini baik digunakan untuk
kebutuhan lenan rumah tangga sperti taplak meja.
Sifat-sifat serat lenen adalah :
 Serat lenen kurang tahan terhadap asam dan basa.
 Proses pengelantangan yang kuat menyebabkan berkurangnya berat serat lenen. Lenen
lebih kuat dari sera-serat alam lainnyya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
Kekuatanya kira-kira 2 – 3 kali kekuatan serat kapas.
 Kandungan air dalam serat lenen mencapai 7 – 8% pada kondisi standar tetapi menyerap
dan melepaskan uap air lebih cepat.
 Terasa dingin karena sifat penghantar panas yang baik.
 Mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dicuci dan disetrika.
 Sukar dicelup dibandingkan dengan serat kapas.
 Dapat dikelantang dengan baik.

b. Serat Protein
Serat hewan atau Serat protein adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-
biri, unta, kambing, dan kepompong sutera. Wol dan sutera adalah bahan yang berasal dari serat
protein. Pada umumnya serat dari protein lebih mudah dipengaruhi bahan-bahan kimia daripada
serat selulosa.

2) Serat Kepompong (Serat Hewan)


Serat Sutera adalah serat berbentuk filament yang diperoleh dari sejenis serangga yang
disebut Lepidoptera. Serat Tersebut dihasilkan oleh larva ulat sutera sewaktu membentuk
kepompong yaitu bentuk ulat sebelum menjadi kupu-kupu.
Sifat-sifat serat sutera adalah :
 Benang sutera adalah yang terhalus dari bahan tekstil dan yang terkuat jika dibandingkan
dengan bahan lain yang sama halusnya. Dalam keadaan basa kekuatan susut 15%.
 Terdiri atas benang filament yang panjang nya 300 – 1600 meter. Penampangnya
berbentuk segitiga dengan sudut-sudut membulat yang menyebabkan kilau pada sutera.

Kegunaan serat sutera antara lain untuk bahan pakaian yang bermutu tinggi seperti bahan
pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi, sapu tangan, untuk keperluat alat-alat rumah tangga
seperti gorden.
Untuk mengenal serat dari protein dapat dilakukan dengan membakar serat. Serat protein
jika dibakar akan berbau rambut atau tanduk terbakar dan meninggalkan noda hitam.

3) Serat Rambut (Serat Bulu)


Serat binatang selain bulu biri-biri yang dapat dipergunakan untuk pembuatan kain
adalah bulu kambing dan sejenisnya, misalnya mohair dan cashmere, bulu unta dan sejenisnya,
misalnya unta, alpaca, vicuna dan llama dan binatang berbulu terutama kelinci angora.
a) Serat Mohair
Mohair adalah serat bulu kambing angora yang berasal dari Asia Kecil. Warna serat
mohair kecoklat-coklatan karena tercampur kotoran, tetapi setelah dimasak putih berkilau
seperti sutera sehingga mudah dicelup dengan warna cerah. Bentuk serat hamper sama
dengan wol.
b) Serat Kasmer
Serat kasmer diperoleh dari bulu kambing kasmer yang lebih besar dari angora dan
mempunya rambut atau bulu yang lurus.
c) Serat Unta
Serat unta diperoleh dari bulu unta. Kehalusan dan kekuatanya hamper ama dengan wol
dan mohair.
d) Serat llama atau lama glama-glama
Sera llama diperoleh dari binatang yang termasuk sejenis unta di daerah pegunungan
Andes antara peru dan Bolivia.
e) Serat Alpaka
Alpaka hamper sama dengan llama, hanya lebih kecil dan mempunyai bulu lebih seragam.
Warna bervariasi dari putih, coklat, kekuning-kuningan dan berkilau.
f) Serat Vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis llam yang paling kecil, kekuatan hamper sama dengan
kasmer.
g) Serat Kelinci Angora
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan industry tekstil.

c. Serat Mineral ( Barang Galian )


Serabut galian merupakan serabut yang berasal dari dalam tanah sperti asbes dan logam.
Serat ini umumnya tahan api, tidak kusut dan tidak mengisap bau. Serat dari bahan galian yang
tidak dilapis mudah berubah warnanya karena pengaruh suhu, seperti benang logam, benang
emas atau perak.

Serat Asbes
Serat asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang terletak jauh dibawah
permukaan tanan. Batu karang tersebut dinamakan “peridotite” tersusun dari besi, magnesium
dan siliket. Karena pengaruh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung gara-garam dan
karbondioksida menjadikan Kristal-kristal dengan berbagai bentuk. Kristal-kristal itulah yang
disebut asbes.
Sifat beberapa jenis asbes berbeda satu sama lain. Perbedaan itu bukan hanya antara
golongan tetapi juga dalam satu golongan asbes itu sendiri. Perbedaan tersebut karena asbes
dibentuk oleh alam dengan kondisi yang berlainan sehingga menghasilkan asbes yang tidak rata
susunannya.

Teknik menganalisis asal bahan tekstil

Ada 3 tahap menganalisis bahan tekstil yaitu :


1. Burning tes (pembakaran)
2. Solubilitis tes (Kelarutan bahan kimia)
3. Melihat secara kasat mata.

Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:


 Lilin atau lampu minyak dan korek api.
 Gelas laboratorium 250 ml.
 Sampel dari perca bahan tekstil berbagai jenis, atau benang.

Langkah kerja
 Siapkan buku/kertas untuk mencatat hasil penelitian.
 Siapkan perca bahan tekstil yang akan diteliti.
 Siapkan gelas kimia berisi air dingin.
 Cabut beberapa helai benang atau serat dari perca bahan tekstil kurang lebih 5 sampai 10 helai
benang, putar atau plintir serat benang tersebut agar menyatu satau sama lain hingga menjadi
pilinan.
 Nyalakan api dan dekatkan gelas kimia ketika membakar sampel. jika serat terus menyala
selama uji pembakaran, segera rendam serat dan jari-jari anda dalam gelas yang berisi air
dingin. Atau alternatif yang lain uji pembakaran di dilakukan dekat keran air dingin.
 Pegang sampel atau benang tekstil antara ibu jari dan jari telunjuk, dekatkan sampel dengan
api hingga terbakar. amati apakah serat atau benang meleleh atau terbakar. Jika serat terbakar,
tiup api dekat hidung anda sehingga anda dapat mencium aroma seperti rambut terbakar,
kertas terbakar atau seperti plastik terbakar tergantung dari jenis bahan tekstil yang diteliti.
 Ketika benang yang dipadamkan telah didinginkan, amati dan periksa dengan cermat sisa
pembakaran benang tersebut apakah menjadi abu, berbentuk bundaran kecil mudah
dihancurkan atau tetap mengeras saat ditekan dengan jari-jari.

Untuk menentukan asal bahan tekstil, yang perlu diperhatikan adalah

(1)Panjang serat

Untuk menganalisa asal serat sehelai kain, perlu dicabut sehelai benang untuk diperiksa
kemungkinan golongan seratnya.
(2)Kekuatan serat

Serat sutra adalah serat yang terkuat diantara serat-serat lainnya seperti nilon, wol dan kapas.
Dalam keadaan basah, serat rayon berkurang kekuatannya, sedangkan serat kapas akan lebih kuat
daripada dalam keadaan kering.

(3)Kehalusan serat

Serat sutra adalah serat yang terhalus di antara serat-serat asli yang lain seperti serat sintetis dan
serat rayon.

(4)Kilau serat

Serat kapas kurang berkilau kecuali dimerser. Serat linen kilaunya bagus dan jelas, kilau serat
sutra sangat bagus dan lembut, serat rayon berkilau tajam seperti logam, sedangkan serat wol
tidak berkilau karena bergelombang.

(5)Keriting serat

Serat wol adalah satu-satunya yang memiliki keriting asli, ini menyebabkan kain wol berpori
sehingga mempunyai sifat penyekat panas.

(6)Daya lentur

Serat wol berdaya lentur besar, demikian pula serat sintetis dan serat sutra. Serat selulosa tidak
memiliki daya lentur yang baik, tetapi dapat diproses sehingga berdaya lentur yang besar,
contohnya proses pembuatan bahan mulur (stretch).

(7)Daya serap air dan udara

Serat wol berdaya serap sampai 40% tetapi belum terasa basah, daya serap serat sutra sampai
30%, linen 20% kapas 8,5%.
Bila usaha mencari asal serat tekstil belum ditemukan dengan cara memerhatikan serat-seratnya,
dapat dilakukan dengan mempergunakan bantuan alat mikroskop. Tiap-tiap serabut kalau
diperbesar 100 x akan menunjukkan bermacam-macam gambaran penampang serat-seratnya baik
gambar penampang melintang ataupun membujur dari setiap serat tekstilnya.

•Cara memutuskan benang. Apabila berasal dari serat kapas, benang mudah diputus karena
berserat pendek. Serat linen benangnya sukar diputus. Serat wol bersifat lentur, bila diputus akan
memanjang dulu/elastis, ujung benang seperti spiral (berombak). Serat sutra juga bersifat lentur,
ujung benangnya halus dan tidak berumbai. Serat rayon mudah putus, dan ujung benang
bercabang.

Perawatan bahan tekstil


No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

I. A. Selulosa Alam - Sangat higroskopis - Jika kena noda harus


(mudah menyerap cepat dihilangkan
1. Biji
air) sebelum meresap.
- Katun twill
- Terasa dingin bila - Bisa dicuci dengan
- Belacu dipakai menggunakan air
hangat, jika kotor
- Poplin - Mudah kusut
sekali bisa direbus
- Tobralko - Tahan panas, tahan
- Jemurlah dengan
ngengat
- Tetra bagian buruk berada di
- Tidak tahan jamur luar
- Reform
- Mudah terbakar - Jangan menyimpan
- Paris
kain dalam keadaan
- Voile lembab

- Batist

- Organdi

- Drill

- Denim

- Osford

- Pique

- Corduroy
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

- Yoryu

- Krep

- Dsb.

2. Serat Batang - Terasa dingin jika Perawatan sama


dipakai seperti serat biji
- Linen
- Lebih kuat dari serat
kapas

- Kurang elastis dan


agak kaku

- Cepat menghisap air


dan cepat kering

- Tidak tahan pemutih

3. Serat daun - Agak keras, kuat, - Menyimpan serat


tidak tahan tekukan nanas hendaknya
- S. Nanas
dengan cara digulung.
- Tahan terhadap
garam

4. Serat buah - Lembut, licin, tidak Perawatan sama


elastis seperti serat biji
- Kapuk
- Tidak higroskopis tapi
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

bersifat higinis

- Mudah terbakar

B. Selulosa Buatan - Higroskopis - Tidak mudah terkena


kotoran
1. Rayon - Licin dan berkilau
- Kalau sudah kotor
- R.Georgette - Terasa dingin bila
harus segera dicuci
dipakai
- R. Ripple
- Sebaiknya dicuci dalam
- Tidak tahan panas,
- Rayon Krep air hangat
cepat kusut
- Jangan dipiuh
- Tidak tahan asam,
jamur dan ngengat - Jangan disetrika terlalu
panas

II. Protein - Jika dipakai terasa - Harus dicuci dengan


dingin dan dapat cepat dan hati-hati,
A. Protein Alam
menyesuaikan memakai sabun lunak
1. Sutera dengan temperatur di air dingin. Untuk
sehingga baik untuk sutera yang berwarna
- Taffeta
daerah tropis dan warni, cuci dengan air
- Fuji silk dingin dingin yang dibubuhi
garam dan jemur
- Figured satin - Sangat higroskopis,
dengan cara
kurang kuat dalam
- Habutae dibentangkan di atas
keadaan basah
kain putih supaya
- Moire
- Halus dan lembut cepat kering.
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

- Satin - Tidak tahan asam - Bilas dan digantung di


pekat, panas tinggi tempat yang teduh
dan obat kelantang
- Disetrika dengan
chlor
temperatur hangat
- Tahan ngengat
sehingga mudah
dalam penyimpanan

2. Wol - Tidak mudah kusut - Wol dicuci dengan


sabun lama dalam air
- Jersey - Sangat higroskopis,
hangat ( 39oC)
lambat basah tapi
- Cashmere diremas lalu digantung
lambat kering
di tempat teduh
- Twill Prancis
- Tidak tahan ngengat
- Diseterika dengan
- Loop Tweed
temperatur hangat di
- Fancy Tweed bawah kain lembab

A. Protein Buatan - Berkilau keras

1. Wol susu - Lentur

- Lanital - Kuat tetapi lembut


No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

2. Vikara - Lebih tahan alkali


daripada wol, tahan
jamur dan ngengat

3. Thermoplastik - Kuat dan tahan - Mudah dalam


gesekan pemeliharaan
- Nilon
- Kenyal, pegas dan - Jangan diseterika
- Dakron
tahan regangan dengan panas tinggi
- Terilene
- Tidak hidroskopis - Mudah dalam
- Trevira menyimpan
- Peka terhadap panas
- Tetoron
- Tahan alkali,
- Tetrex ngengat, jamur,
serangga
- Shantung

- Organdi

- Orlon

- Cashmilon

4. Mineral - Tidak dapat terbakar


kursus menjahit
- Asbes - Sangat kuat dan
awet
- Benang logam
- Tahan asam

- Tahan cendawan
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan

- Tidak menghisap air


dan bau

- Tidak menyusut dan


mengkerut

- Tidak tahan alkali

Anda mungkin juga menyukai