1. atlah skema penggolongan serat tekstil berdasarkan asal serat dan berikan lengkap
dengan contoh!
2. Bandingkan sifat dan karakteristik serat tekstil yang dominan sesuai dengan asal serat,
dan penggunaannya sesuai untuk pembuatan busana apa saja. (kebaikan dan
keburukannya).
3. Jelaskan bagaimana teknik menganalisis asal bahan tekstil dengan langkah-
langkahnya.
Jawaban :
1) Serat Biji
Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun dalampembuatan busana lebih banyak digunakan
serat kapas. Seratkapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
a)Serat kapas
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari seratbiji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah
dikenal kira-kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertuayangmenggunakankapas.
Sifat-sifat serat kapas adalah sebagai berikut:
o Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
o Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basahkekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu
diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas.
o Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapasmudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain
kapasperlu dikanji dan menyempurnakan dengan damarbuatan.
o Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
Tahan sabun yang kuat atau mengandungbanyaklindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obatkelantang.
Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
b) Serat Kapuk
Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa) sebagai bahan pengisi kasur, bantal, tempat duduk
dan lainnya.
Sifat-sifat serat kapuk yaitu:
Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap
Serat kapuk sangat tipis, lembut, licin dan tidak elastic sehingga sulit untuk di pintal.
Serat kapuk mudah mengembang dan berat jenis seratnya sangat kecil.
Menyerap suara, mudah terbakar, sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis dan menahan
panas.
Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli
2) Serat Batang
a) Serat Lenen
Serat lenen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas yang disambung-sambung
sehingga menjadi benang. Karena itu tenunan lenan tidak rata. Bahan ini baik digunakan untuk
kebutuhan lenan rumah tangga sperti taplak meja.
Sifat-sifat serat lenen adalah :
Serat lenen kurang tahan terhadap asam dan basa.
Proses pengelantangan yang kuat menyebabkan berkurangnya berat serat lenen. Lenen
lebih kuat dari sera-serat alam lainnyya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
Kekuatanya kira-kira 2 – 3 kali kekuatan serat kapas.
Kandungan air dalam serat lenen mencapai 7 – 8% pada kondisi standar tetapi menyerap
dan melepaskan uap air lebih cepat.
Terasa dingin karena sifat penghantar panas yang baik.
Mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dicuci dan disetrika.
Sukar dicelup dibandingkan dengan serat kapas.
Dapat dikelantang dengan baik.
b. Serat Protein
Serat hewan atau Serat protein adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-
biri, unta, kambing, dan kepompong sutera. Wol dan sutera adalah bahan yang berasal dari serat
protein. Pada umumnya serat dari protein lebih mudah dipengaruhi bahan-bahan kimia daripada
serat selulosa.
Kegunaan serat sutera antara lain untuk bahan pakaian yang bermutu tinggi seperti bahan
pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi, sapu tangan, untuk keperluat alat-alat rumah tangga
seperti gorden.
Untuk mengenal serat dari protein dapat dilakukan dengan membakar serat. Serat protein
jika dibakar akan berbau rambut atau tanduk terbakar dan meninggalkan noda hitam.
Serat Asbes
Serat asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang terletak jauh dibawah
permukaan tanan. Batu karang tersebut dinamakan “peridotite” tersusun dari besi, magnesium
dan siliket. Karena pengaruh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung gara-garam dan
karbondioksida menjadikan Kristal-kristal dengan berbagai bentuk. Kristal-kristal itulah yang
disebut asbes.
Sifat beberapa jenis asbes berbeda satu sama lain. Perbedaan itu bukan hanya antara
golongan tetapi juga dalam satu golongan asbes itu sendiri. Perbedaan tersebut karena asbes
dibentuk oleh alam dengan kondisi yang berlainan sehingga menghasilkan asbes yang tidak rata
susunannya.
Langkah kerja
Siapkan buku/kertas untuk mencatat hasil penelitian.
Siapkan perca bahan tekstil yang akan diteliti.
Siapkan gelas kimia berisi air dingin.
Cabut beberapa helai benang atau serat dari perca bahan tekstil kurang lebih 5 sampai 10 helai
benang, putar atau plintir serat benang tersebut agar menyatu satau sama lain hingga menjadi
pilinan.
Nyalakan api dan dekatkan gelas kimia ketika membakar sampel. jika serat terus menyala
selama uji pembakaran, segera rendam serat dan jari-jari anda dalam gelas yang berisi air
dingin. Atau alternatif yang lain uji pembakaran di dilakukan dekat keran air dingin.
Pegang sampel atau benang tekstil antara ibu jari dan jari telunjuk, dekatkan sampel dengan
api hingga terbakar. amati apakah serat atau benang meleleh atau terbakar. Jika serat terbakar,
tiup api dekat hidung anda sehingga anda dapat mencium aroma seperti rambut terbakar,
kertas terbakar atau seperti plastik terbakar tergantung dari jenis bahan tekstil yang diteliti.
Ketika benang yang dipadamkan telah didinginkan, amati dan periksa dengan cermat sisa
pembakaran benang tersebut apakah menjadi abu, berbentuk bundaran kecil mudah
dihancurkan atau tetap mengeras saat ditekan dengan jari-jari.
(1)Panjang serat
Untuk menganalisa asal serat sehelai kain, perlu dicabut sehelai benang untuk diperiksa
kemungkinan golongan seratnya.
(2)Kekuatan serat
Serat sutra adalah serat yang terkuat diantara serat-serat lainnya seperti nilon, wol dan kapas.
Dalam keadaan basah, serat rayon berkurang kekuatannya, sedangkan serat kapas akan lebih kuat
daripada dalam keadaan kering.
(3)Kehalusan serat
Serat sutra adalah serat yang terhalus di antara serat-serat asli yang lain seperti serat sintetis dan
serat rayon.
(4)Kilau serat
Serat kapas kurang berkilau kecuali dimerser. Serat linen kilaunya bagus dan jelas, kilau serat
sutra sangat bagus dan lembut, serat rayon berkilau tajam seperti logam, sedangkan serat wol
tidak berkilau karena bergelombang.
(5)Keriting serat
Serat wol adalah satu-satunya yang memiliki keriting asli, ini menyebabkan kain wol berpori
sehingga mempunyai sifat penyekat panas.
(6)Daya lentur
Serat wol berdaya lentur besar, demikian pula serat sintetis dan serat sutra. Serat selulosa tidak
memiliki daya lentur yang baik, tetapi dapat diproses sehingga berdaya lentur yang besar,
contohnya proses pembuatan bahan mulur (stretch).
Serat wol berdaya serap sampai 40% tetapi belum terasa basah, daya serap serat sutra sampai
30%, linen 20% kapas 8,5%.
Bila usaha mencari asal serat tekstil belum ditemukan dengan cara memerhatikan serat-seratnya,
dapat dilakukan dengan mempergunakan bantuan alat mikroskop. Tiap-tiap serabut kalau
diperbesar 100 x akan menunjukkan bermacam-macam gambaran penampang serat-seratnya baik
gambar penampang melintang ataupun membujur dari setiap serat tekstilnya.
•Cara memutuskan benang. Apabila berasal dari serat kapas, benang mudah diputus karena
berserat pendek. Serat linen benangnya sukar diputus. Serat wol bersifat lentur, bila diputus akan
memanjang dulu/elastis, ujung benang seperti spiral (berombak). Serat sutra juga bersifat lentur,
ujung benangnya halus dan tidak berumbai. Serat rayon mudah putus, dan ujung benang
bercabang.
- Batist
- Organdi
- Drill
- Denim
- Osford
- Pique
- Corduroy
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan
- Yoryu
- Krep
- Dsb.
bersifat higinis
- Mudah terbakar
- Organdi
- Orlon
- Cashmilon
- Tahan cendawan
No. Jenis/Bahan Sifat Perawatan