NIM : 1515617065
Universitas Negeri Jakarta
Menurut Sunarto (2008:6), serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki
perbandingan antara panjang dan diameter sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat
tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang, fleksibel dan kekuatan. Serat
tekstil merupakan bahan dasar pembuatan benang dengan cara dipintal, benang yang telah
jadi kemudian ditenun menjadi kain dengan cara menganyam benang lusi dan pakan. Benang
lusi adalah benang yang terletak kearah panjang kain, sedangkan benang pakan adalah
benang yang terletak kearah lebar kain.
Budiyono (2008:2) mendefinisikan serat sebagai satuan terkecil dari berbagai jenis
tekstil, dibuat dari bahan dasar khusus yang memiliki panjang dan diameter tertentu, serta
memiliki mikroskopik, fisik dan kimia yang dapat dikenali. Agar cocok digunakan untuk
tekstil, serat harus memiliki panjang yang lebih besar dibandingkan dengan diameternya,
serat harus lentur serta kuat untuk menahan ketegangan dalam berbagai proses pembuatan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disumpulkan bahwa serat adalah bahan dasar
untuk pembuatan bahan tekstil dengan syarat serat harus panjang, fleksibel dan kuat agar
serat dapat dipintal untuk menghasilkan benang dan benang ditenun untuk menghasilkan .
Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil, sehingga untuk dapat diolah
menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Memiliki perbandingan panjang dan lebar yang besar
Serat harus memiliki perbandingan panjang dan lebar yang cukup besar. Umumnya
serat tekstil memliki panjang serat ratusan hingga ribuan kali dari lebarnya. Pada
umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
Staple : serat pendek
Filament : serat yang Panjang
Tow : serat yang tersusun lebih dari satu filament
Monofil : serat yang tersusun hanya dengan satu filamen
Menurut Sunarto (2008:6-11), serat memiliki dua sifat, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika serat ada delapan, yaitu panjang serat, kekuatan serat, mulur dan elastisitas, saya
serap, kriting dan pilinan serat, kehalusan serat, kedewasaan serat, dan warna serat.
2) Serat Buatan
Bahan Organik, terbagi menjadi 2 bagian, yaitu polimer alam (semi sintetis) yang
terdiri dari rayon dan tencel, dan polimer buatan yang terdiri dari polyester, acrylic,
nylon / poliamida, lycra.
Bahan An-Organik terdiri dari gelas dan logam
Karakteristik Serat Tekstil
1. Serat Alam
Serat Selulosa
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan
seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Serat yang
berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut:
Serat dari Biji. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan
serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Bahan tekstil dari selulosa (kapas)
memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah
kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
Serat dari Batang. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis
batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon
anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella,
henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
Serat Berasal dari Buah adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan
komponen yang membentuk jaringan-jaringan memanjang yang utuh dari buah.
Contoh serat buah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah.
Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun
eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
Serat Protein
Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling
banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen.
Serat dari Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan
wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut
hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.
Ciri-ciri serat wol:
Agak Kuat, keriting, tidak berkilau, kekenyalan tinggi.
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang
berasal dari larva ulat sutera yang dipintal menjadi benang.
Cifi-ciri serat sutera:
Berkilau, lembut, sangat bagus, tidak mudah kusut, sangat halus, daya serap cukup
tinggi, dan mudah terbakar.
Serat Mineral
Satu-satunya serat alami yang berbentuk serat panjang. Serat Asbes adalah nama sekelompok
mineral berserat dengan serat terpisah, panjang, dan tipis. Serat asbes mempunyai potensi
kuat untuk dapat terlepas di udara. Serat asbes bersifat tahan panas, sehingga banyak
digunakan untuk keperluan industri. Karena daya tahan mereka, serat asbes yang masuk ke
jaringan paru-paru akan tetap untuk bertahan didalam paru-paru dalam jangka waktu lama.
Menurut Noor Fitrihana (2010 : 9-10), sutera adalah serat yang berbentuk filamen yang
dihasilkan dari sejenis serangga lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Benang sutera merupakan benang terhalus dari bahan-bahan tekstil asli dan terkuat jika
dibandingkan dengan bahan lain yang sama halusnya.
2) Mempunyai kekuatan kusut sebesar 15% dalam keadaan basah.
3) Mempunyai panjang filamen 300-1600 meter.