Anda di halaman 1dari 6

Samuel Wattimena

Samuel Wattimena lahir di Jakarta 25 November 1960. Ia adalah satu dari perancang busana
ternama di Indonesia. 

KARIR
 Samuel mengawali karier sejak masih duduk di bangku SMA sekitar tahun 1979.
Kepiawaiannya merancang busana membuat Samuel dipercaya menangani pakaian
bintang-bintang ternama, di antaranya, Vina Panduwinata, Ruth Sahanaya, AB Three,
Harvey Malaiholo, dan Rafika Duri.

 Namanya muncul setelah mengikuti ajang pencarian Perancang Mode yang digelar
oleh Majalah Femina pada tahun 1979. Dari ajang tersebut, muncul juga nama seperti
Itang Yunasz, Chossy latu, Edward Hutabarat, juga perancang busana lainnya. 

 Karena menyadari Indonesia memiliki kekayaan kain yang sangat beragam, ia pun
mempunyai mimpi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana etnik
yang bisa diperhitungkan di mata Internasional.

 Pada tahun 2010, ia pernah menjadi konseptor Hari Pattimura yang diselenggarakan
di Surabaya setiap 15 Mei. Ia juga pernah menjadi art designer untuk film Naga Bonar
2.

 Tahun 2011 lalu, baru saja ia menggelar Pagelaran Tenun Unggan Sumatera Barat
Kabupaten Sijunjung di KOI Cafe & Gallery, Kemang, Jakarta Selatan.

 Pada tahun 2017 Dia bekerjasama dengan perusahaan perhiasan, The Palace Jeweler. 
Dalam kreasi perhiasan perdananya, Samuel memilih untuk mendesain pending.
Pending adalah aksesori perhiasan khas peranakan yang berbentuk oval atau bulat. Koleksi
perhiasan perdana dengan desain pending ini diberinama Seri Nusa. Di tangan Samuel,
pending ini menjadi poin utama desain kalung, gelang, kalung, dan bros. Materialnya
perpaduan dari emas, berlian dan sirkon. 

Penghargaan:

 pakarti tahun 1990


 penghargaan seni tahun 2012 ini.
 Desainer Terbaik di Fiji Fashion Week 2013
 Penata Busana Terbaik (Piala Citra) (Nominasi)

Fiji Fashion Week


Koleksi ini banyak diadaptasi oleh kain Indonesia, seperti tenun Endek Bali, bordir
Tasikmalaya, celana batik sogan Solo, batik sutera Pekalongan, hingga selendang sulam
Sumatera Barat.

Menampilkan koleksi motif Blarak Sempal di Banyuwangi Batik Festival (BBF).Blarak dari
bahasa Using yang artinya daun kelapa kering yang jatuh.
Indonesia Fashion week 2013

Koleksi busana yang formal dan semi formal juga dihadirkan desainer Samuel
Wattimena dalam model kemeja, rompi, jas, celana panjang longgar, dan celana pendek.
didominasi warna-warna gelap, seperti hitam, abu-abu, dan coklat tua.
Jakarta Islamic Fashion Week (JIFW) 2013

Didesain dari berbagai kain daerah Indonesia, seperti Maluku, Bali, Palembang,
hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Perpaduan berbagai motif kain daerah menjadi ciri khas
koleksi pria yang mengawali kariernya sejak 1979. Dengan tema 'Faith, Hope, & Love'. Tema
tersebut terinspirasi dari kain khas Indonesia. "Inspirasi utama kain-kain traditional
indonesia, potongan yang kita kenal puluhan tahun lalu, pattern-pattern dasar dari kain
tradisonal Indonesia, Potongan kerah V-neck dan shanghai juga mendominasi koleksinya.
Berbagai motif tribal menghiasi pagelaran desainer sekaligus seniman ini. Ada pula beberapa
atasan dari kain tenun Rangrang Bali yang membuat pemakainnya semakin terlihat elegan.

Anda mungkin juga menyukai