100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan5 halaman
Batik Medan terinspirasi dari motif tradisional lima suku Batak di Sumatera Utara seperti ulos, serta motif Melayu dan Toba. Batik ini memadukan berbagai motif tersebut dengan khasnya. Batik Bengkulu terdiri dari batik Besurek dengan motif kaligrafi dan batik Pei Ka Ga Nga dengan tulisan Rejang Lebong.
Batik Medan terinspirasi dari motif tradisional lima suku Batak di Sumatera Utara seperti ulos, serta motif Melayu dan Toba. Batik ini memadukan berbagai motif tersebut dengan khasnya. Batik Bengkulu terdiri dari batik Besurek dengan motif kaligrafi dan batik Pei Ka Ga Nga dengan tulisan Rejang Lebong.
Batik Medan terinspirasi dari motif tradisional lima suku Batak di Sumatera Utara seperti ulos, serta motif Melayu dan Toba. Batik ini memadukan berbagai motif tersebut dengan khasnya. Batik Bengkulu terdiri dari batik Besurek dengan motif kaligrafi dan batik Pei Ka Ga Nga dengan tulisan Rejang Lebong.
ciri khas tersendiri dan diambil dari tiap suku yang ada di Sumatera Utara. Batik tersebut dinamakan Batik Motif Medan. Motifnya batik disesuaikan dengan lima etnis Batak yang ada di Sumatera Utara, yaitu Mandailing, Tapanuli Utara (Toba), Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, dan Tapanuli Tengah. Motif batik dari lima etnis Batak, itu di antaranya corak dari kain ulos Batak, motif Hari Hara Sundung di Langit yang menunjukkan ciri khas Batak Toba, dan motif Pani Patunda dari Simalungun. Selain itu, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, itik pulang petang. Kemudian motif Toba ada desa nawalu, gorga sitompi, Batak Mandailing dengan motif mataniari juga dikembangkan sebagai motif Batik Medan. Batik Medan memiliki khas tersendiri dengan paduan motif ulos dari berbagai etnik di Sumatera Utara. Batik Medan yang didesain dari kain Ulos yang dihasilkan tiap kabupaten yang ada di Sumut semakin diminati walau masih terkesan kaku karena biasanya Ulos cenderung digunakan untuk acara adat.
Motif Bengkulu
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan
sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan. Berikut ini beberapa motif batik Besurek: Motif dari Riau
Di Riau, konon ada batik Selerang
yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Motif dari Jambi
Berbeda dengan batik Jawa yang
menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.
Motif dari Lampung
Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan pohon kehidupan.
Motif dari DKI Jakarta
Batik Betawi Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif khas Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan. Motif batik Betawi lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Motif kuno batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara.
MOTIF FLORES, NTT
Flores memiliki banyak sentra penghasil kain tenun, yang antara lain: Maumere, Sikka, Ende, Manggarai, Ngada, dan lain sebagainya. Setiap daerah atau etnis memiliki ragam motif, corak dan preferensi warna yang berbeda-beda dalam membuat kain tenun.
Kain tenun khas daerah Sikka misalnya,
biasanya selalu menggunakan warna gelap seperti hitam, coklat, biru, dan biru-hitam. Untuk motifnya, cenderung menggunakan benda dan mahluk hidup yang berkaitan dengan laut. Seperti misalnya, figur nelayan, sampan, penyu, udang, atau kepiting. Wajar, karena nenek moyang mereka dahulu termasuk pelaut ulung dan tangguh.
Sementara, di Ende lebih banyak
menggunakan warna cokelat dan merah serta memadukannya dengan ragam hias motif bergaya Eropa. Hal ini karena letak strategis Ende di pesisir selatan Flores yang memungkinkan orang-orang Ende zaman dahulu mudah berhubungan dengan bangsa pendatang, seperti orang Eropa. Ciri khas lain motif kain tenun Ende adalah penggunaan hanya satu jenis motif pada bidang di tengah- tengah kain.
MOTIF TORAJA
( sulawesi selatan )
Dari 67 jenis ukiran Toraja, ukiran inilah yang paling
sering digunakan. Ukiran ini biasa terlihat di dinding kantor pemerintahan,digunakan sebagai hiasan dlm buku panduan MP3EI, bungkus kopi bubuk, pernah juga terlihat sebagai hiasan dinding di beberapa sinetron,(mungkin ada krunya orang Toraja).Namun, tahukan Anda apa makna filosofi yang terkandung pada ukiran ini. Pa tedong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti kerbau. Ukiran ini menyerupai bagian muka seekor kerbau. Di Toraja, kerbau adalah binatang peliharaan yang utama dan sangat disayangi.Bagi masyarakat Toraja, kerbau punya fungsi ganda yaitu sebagai emas kawin, sebagai hewan pengolah sawah, alat transaksi dalam jual beli masyarakat Toraja, sebagai korban persembahan kepada dewa atau leluhur
Karya Seni Ukir Kulit Telur Di
Kota Manado ( SULAWESI UTARA )
Kulit telur di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara dijadikan karya seni oleh seniman ukir telur.
Sanggar kerja seniman ukiran telur
tersebut terletak di Jalan Ranomut Kompleks Perkamil Kota Manado. Disanggar ini setiap kulit telur dibersihkan dan diberi gambar atau motif dengan alat ukir listrik secara hati-hati dan proses ini bisa memakan waktu lebih kurang tiga jam lamanya.
Seni ukir kulit telur di Manado sudah
berlangsung sejak tahun 2002. Motif yang paling banyak dibuat adalah satwa eksotik, seperti kupu-kupu dan bunga